PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN JAKARTA
30
mendasarkan pada perurutan masa turun surah-surah dalam Al-Quran, sehingga dalam penyajiannya dapat diketahui bagaimana runtutan petunjuk Allah swt yang diberikan
kepada Nabi Muhammad saw dan kepada umatnya. Namun, penerapan metode tematik ini tidak berarti menjadikan seorang penafsir telah mengabaikan metode ta¥l³l³y,
bahkan rincian dari uraian-uraian yang tersaji dalam metode ta¥l³l³y amat sangat diperlukan dalam uraian secara tematik.
34
Beberapa ungkapan tentang syif±’ dalam Al-Quran dengan segala bentuk permasalahannya di atas, tampaknya belum pernah mendapat perhatian secara spesifik
dari berbagai kalangan, terutama yang terfokus pada studi tafsir yang bercorak ilmiah sebagaimana karya Fakhr al-D³n al-R±z³ dengan pendekatan tafsir tematik. Hal ini
menuntut adanya sebuah kajian lebih luas dan mendalam dengan mengingat betapa banyaknya sejumlah gagasan, pemikiran maupun temuan yang berserakan di berbagai
kesempatan, tempat dan dalam sejumlah kitab tafsir maupun literatur keislaman lainnya yang secara mutlak memerlukan integritas secara holistik dan komprehensip dengan
tersedianya suatu media khusus secara metodologis sehingga melahirkan landasan yang kuat untuk kajian syif± yang berdasarkan pada Al-Quran maupun Hadis Nabi saw.
B. Rumusan Masalah
Kajian ini difokuskan pada syif±’ dalam Tafsir Maf±t³¥ al-Ghaib karya Fakhrudd³n al-R±z³, yaitu bagaimana pengungkapan dan petunjuk yang dinyatakan
Al-Quran yang membahas masalah-masalah tertentu dari berbagai surah tertentu, sebagai jawaban terhadap masalah yang menjadi pokok permasalahannya. Lihat `Abd al-¦ayy al-Farmaw³, Muqaddimah
f³ al-Tafs³r al-Maw«`³ Kairo: Universitas Al-Azhar, 1988, h. 51-52.
34
Lihat M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Qur±n Al-Kar³m: Tafsir atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu Bandung: Pustaka Hidayah, 1997, h. vi-vii.
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN JAKARTA
31
oleh Al-Quran melalui terminologi syif±’ dalam Tafsir Maf±t³¥ al-Ghaib karya Fakhrudd³n al-R±z³. Untuk itu, tinjauannya dirinci kepada apa, bagaimana dan untuk
apa syif±’ tersebut dengan berpijak pada kajian ontologis,
35
epistemologis
36
dan aksiologis.
37
Dengan demikian, rumusan masalah yang akan dikaji adalah 1 Bagaimana pengungkapan syif±’ dalam Al-Qur’an? Dan 2 Bagaimana konsep syif±’ dalam Tafsir
Maf±t³¥ al-Ghaib karya Fakhrudd³n al-R±z³?
C. Definisi Oprasional
Beberapa istilah yang terkandung dalam judul maupun rumusan masalah yang perlu dijelaskan sebagai pegangan dalam kajian lebih lanjut ialah Konsep, syif±’, Al-
Quran dan Tafsir Maf±t³¥ al-Ghaib Karya Fakhrudd³n al-R±z³. Istilah konsep berasal dari bahasa inggris concept yang secara leksikal berarti
ide pokok yang mendasari suatu gagasan secara umum.
38
Dalam bahasa latin, istilah
35
Yakni kajian terhadap teori tentang hakekat sesuatu. Lihat Ghon Hiek Ontological Argument dalam Paul Edward ed. The Encyclopedia of Philosophy New York: Macmillan. Co.Inc. 1972.
Vol 5, h.51
36
Yakni kajian yang membahas tentang problem pengetahuan, dari mana dan bagaimana cara memperolehnya. Lihat Vergilius ed. An Encyclopedia of Religian Wesport Greenwood Press Publishers,
t.th, h. 252.
37
Yakni kajian yang membahas tentang nilai, hubungan dan interpretasinya terhadap metafisika, agama, logika, estetika, dan psikologi. Lihat Vergilius ed . h. 5. Lihat pula Jujun S.
Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer Jakarta: Sinar Harapan, 1984, h.35
38
Lihat A.S Homby, AP. Cowie ed, Oxford Advencad Leaners Dictionary of Current English London: Oxford University Press, 1974, h. 174. Bandingkan dengan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, , Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 456. Konsep antara lain diartikan sebagai ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa kongkrit.
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN JAKARTA
32
tersebut berasal dari kata conceptio yang berarti sesuatu yang terkandung, rancangan dan rumusan-rumusan.
39
Dengan kata lain, konsep juga berkaitan dengan obyek yang abstrak atau universal.
40
Penggunaan istilah konsep berdasarkan kenyataan yang terkait dengan syif±’, maka sesungguhnya obyek pembahasannya menyangkut masalah
filsafat. Jadi konsep di sini sesuai dengan tujuan pembahasan, yaitu untuk merumuskan syif±’ seutuhnya.
Syif±’ pada umumnya diartikan sebagai obat yang terkenal, yaitu obat yang dapat menyembuhkan penyakit
41
-
ﻢﻘﺴﻟ ا ﻦﻣ ئﺮﺒ ﯾ ﺎﻣ ﻮھو فوﺮ ﻌﻣ ءاو د
-. Selanjutnya syif±’ dipahami oleh sejumlah intelektual yang ada di dunia Islam secara berbeda-beda
sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing, utamanya bagi kajian tafsir Al- Qur’an. Dengan kata lain bagaimana Al-Quran mengungkap syif±’, terutama tentang
hakekat dan fungsinya bagi kehidupan manusia. Sedangkan istilah Al-Quran di sini berarti kitab suci umat Islam yang sekaligus dijadikan sebagai rujukan dalam tulisan ini.
Tafsir Maf±t³¥ al-Ghayb Karya al-R±z³ yang menjadi fokus kajian ini terkenal juga dengan Tafsir al-Fakhr al-R±z³ atau Al-Tafs³r al-Kab³r wa Maf±t³¥ al-Ghayb
karya al-Im±m Mu¥ammad al-R±z³ Fakhr al-D³n ibn al-`All±mah ¬iy±udd³n `Umar yang terkenal dengan panggilan Kha¯³b al-Rayy 544-604 H.. Karya ini terdiri
atas 17 jilid yang diterbitkan oleh Hayat al-Bu¥£ wa al-Dir±s±t D±r al-Fikr, tahun
39
Lihat keterangan lebih lanjut dalam K. Prent. c.m., dkk., Kamus Latin-Indonesia Yogyakarta: Kanisius, 1969, h. 165
40
Lihat Dagobert D. Runes Dictionari of Philosophy ttp.: Littlefield Adam Co. 1975, h. 61. Istilah definisi biasa disamakan dengan konsep. Lihat George A. Theodorson Accilles G. Theodorson, A.
Modern Dictionary of Sociology ttp.: Barne Noble Books, 1969, h. 68
41
Lihat Ibn Man§r al-An¡±r³, Lis±n al-`Arab, Jus 19, h. 167.
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN JAKARTA
33
1414 H.1992 M., dengan kata pengantar Al-Syaikh Khal³l Mu¥yi al-D³n al-Mays sebagai Direktur Al-Azhar.
Berdasarkan uraian di atas, maka definisi oprasional dari judul ini adalah sebuah gambaran yang bersifat umum dan konprehensip mengenai pengungkapan syif±’ dalam
Al-Quran perspektif Tafsir Fakhr al-D³n Al-R±z³.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian