Studi Kritis Terhadap Syif± dalam Tafs³r al-R±z³

PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 315

BAB V STUDI KRITIS DAN RELEVANSI SYIF²’ DENGAN SAINS

DAN TEKNOLOGI MODERN

1. Studi Kritis Terhadap Syif± dalam Tafs³r al-R±z³

Syif± dalam tafsir al-R±z³ selain mengungkap enam ayat dalam Al-Quran beserta penjelasan dan term-term lain yang identik maupun yang berlawanan dengannya, syif± juga disebut sebagai nama lain dari Al-Quran maupun nama lain dari Surah al-F±ti¥ah. Hal demikian ini menurut al-R±z³ adalah mencerminkan berbagai keagungan, kemulyaan dan keluasan cakupan makna pada term syif± yang diperkuat dengan hadis maupun pendapat dari para mufassir lainnya. Sungguhpun demikian, outentisitas penafsiran maupun beberapa hadis yang dijadikan sebagai argument dalam memperkuat pendapatnya tersebut ada yang tidak jelas kedudukan maupun status kesahihan hadisnya. Hal demikian lebih disebabkan karena tidak ditemukannya sanad maupun matan hadis yang dimaksudkan, baik dalam 9 maupun 14 kitab hadis. 453 Di antara contohnya ialah sebagai berikut. 453 Yang dimaksud dengan 9 kitab hadis al-Kutub al-Tis`ah ialah: 1 Sa¥³¥ al-Bukh±r³; 2 ¢a¥³¥ Muslim; 3 Sunan Ab³ D±ud, 4 Sunan al-Tirmi©³; 5 Sunan al-Nas±³; 6 Sunan Ibn M±jah; 7 Sunan al-D±rim³; 8 al-Muwa¯ ¯ ±; 9 Musnad Ahmad Ibnu ¦anbal. Sedangkan yang dimaksud dengan 14 kitab hadis ialah sembilan kitab hadis tersebut ditambahkan dengan 5 kitab hadis lainnya, yaitu: 1 Musnad Ab- D±ud al-°ay±lis³; 2 Musnad Zaid Bin Al³, 3 S³rah ibn Hisyam; 4 Magh±z³ al-W±qid³; dan 5 °abaq±t Ibn Sa`d. Untuk 9 kitab dapat dilacak melalui karya Arnold John Wenstink w.1939 M, al-Mujam al-Mufahras Li Alf±§ al-¦ad³£ al-Nabaw³ yang dapat digunakan untuk menelusuri 9 kitab hadis berdasarkan lafa§ Hadis. Sedangkan untuk 14 kitab hadis dapat ditelusuri melalui karya Arnold John Wenstink w.1939 M yang diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fu±d Abd al-B±q³, Mift±¥ al-Kun³z al- Sunnah Surabaya: Bungkul Indah, tth., sebuah kamus untuk menelusuri 14 kitab hadis berdasarkan topik masalah. Lihat pula M. Syuhudi Ismail, Cara Praktis Mencari Hadis Jakarta: Bulan Bintang, 1991, h 51-64. Secara digital, penelusuran terhadap hadis-hadis yang dimaksudkan adalah melalalui CD Hadis 9 Kitab dan al-Maktabat al-Alfiah li al-Sunnat al- Nabawiyyah.. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 316 a. Pengungkapan hadis dalam tafsir al-R±z³ yang tidak dijumpai dalam 9 maupun 14 kitab hadis, namun ditemukan hadis sejenis yang semakna dengannya. ﻦﻋ ﻲﺑأ ﺪﯿﻌﺳ يرﺪﺨﻟ ا لﺎﻗ : لﺎﻗ لﻮﺳر ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ ﮫﯿﻠﻋ ﻢﻠﺳو : ﺔﺤﺗﺎﻓ بﺎﺘﻜﻟا ءﺎﻔﺷ ﻦﻣ ﻞﻛ ،ﻢﺳ ﺮﻣو ﺾﻌﺑ ﺔﺑﺎﺤﺻ ﻞﺟﺮﺑ عوﺮﺼ ﻣ ءاﺮﻘﻓ هﺬھ ةرﻮﺴﻟا ﻲﻓ ﮫﻧذأ ءىﺮﺒﻓ هوﺮﻛﺬﻓ لﻮﺳﺮﻟ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ ﮫﯿﻠﻋ ﻢﻠﺳو لﺎﻘﻓ : ﻲھ مأ ،نأﺮﻘﻟا ﻲھو ءﺎﻔﺷ ﻦﻣ ﻞﻛ ءاد . 454 Diriwayatkan dari Sa`³d al-Khudr³ berkata: Rasulullah saw bersabda: Pembuka al-Kit±b adalah syif±’ penawar dari segala racun. Sebagian sahabat pernah berjalan dengan kaki yang bengkak, kemudian surah al- F±ti¥ah ini dibaca pada telinganya kemudian dapat sembuh. Demikian ini kemudian diceritakan kepada Nabi Muhammad saw. seraya bersabda: Surah al-F±ti¥ah adalah induk Al-Quran, dan syif±’ obat bagi tiap-tiap penyakit. Teks maupun kedudukan hadis dalam tafsir al-R±z³ tersebut tidak ditemukan pada 9 maupun 14 kitab-kitab hadis. Penulis hanya mendapatkan sumber hadis lain riwayat al-D±rim³ dari Abd al-M±lik Ibn `Umar dengan kedudukan hadis marfu’, mursal dengan satu sanad sebagai berikut. ْﻦ َﻋ ِﺪْﺒَﻋ ِﻚ ِﻠ َﻤْﻟا ِﻦ ْ ﺑ ٍﺮْﯿ َﻤُﻋ َل ﺎَ ﻗ َل ﺎَ ﻗ ُل ﻮُﺳَر ِﱠﷲ ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و ِ ﻓ ﻲ ِﺔَﺤِﺗﺎَ ﻓ ِب ﺎَ ﺘِﻜْﻟا ٌءﺎَﻔِﺷ ْﻦ ِﻣ ﱢﻞ ُﻛ ٍءاَد 455 هاور ﻲﻣراﺪﻟا 454 Lihat al-R±z³, Tafs³r al-Fakhr al-R±z³ al-Musytahar bi al-Tafs³r al-Kab³r wa Maf±t³¥ al-Ghaib, Beir- t: D±r al-Fikr, 1415 H.1995 M. , Jilid I, Jus I, h. 182. Secara berurutan, nama- nama lain dari surah al-F±ti¥ah disebutkan 12 nama, yaitu: 1 F±ti¥at al-Kit±b, 2 Surat al-¦amd, 3 Umm al-Qur±n, 4 al-Sab` al-Ma£±n³, 5 al-W±fiyah, 6 al-K±fiyah, 7 al-As±s, 8 al- Syif±, 9 al-¢al±h, 10 al-Su±l, 11 Surat al-Syukr, 12 Surat al-Du`±. Lihat h. 179-183. 455 Lihat al-D±rimi dalam kitab Fa«±il al-Quran dengan nomor hadis 3336 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 317 Dari Abd al-Malik ibn `Umar berkata: Rasulullah saw bersabda: di dalam Pembukaan Al-Kit±b Surat al-F±ti¥ah mengandung obat dari semua penyakit. Hadis yang dimaksud menjelaskan bahwa surah al-F±ti¥ah adalah obat dari segala penyakit. Sedangkan kontektualisasi, rasionalisasi maupun filosofi dari bacaan surah al-F±ti¥ah dapat menyembuhkan penyakit fisik adalah sejalan dengan penjelasan al-R±z³. Menurutnya, Surah al-F±ti¥ah maupun ayat-ayat Al- Qur’an dalam menyembuhkan penyakit ruhaniah memang sudah jelas. Namun lebih dari itu ia juga dapat menyembuhkan penyakit jasmani dengan dua alasan: Pertama, karena dengan tabbarruk membaca Al-Quran bisa menangkal berbagai penyakit. Kedua, ketika mayoritas para ahli filsafat dan ahli perdukunan mengakui bahwa bacaan mantra yang tidak diketahui artinya dan jimat yang sama sekali tidak bisa dipahami adalah mempunyai pengaruh yang besar dalam memberikan manfaat dan menangkal kerusakan. Apalagi membaca al-Qur±n al-`A«³m yang di situ mengandung sebutan keagungan Allah swt dan menghormati malaikat muqarrab³n, serta menyebutkan penghinaan terhadap setan, sudah barang tentu hal ini akan menjadi sebab tercapainya kemanfaatan agama dan dunia. Keterangan tersebut dikuatkan dengan hadis yang diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda ﻦﻣ ﻢﻟ ﻒﺸﺘﺴﯾ نأﺮﻘﻟﺎﺑ ﻼﻓ هﺎﻔﺷ ﷲ ﻰﻟﺎﻌﺗ barang siapa yang tidak berobat dengan Al- Quran maka Allah swt tidak akan menyembuhkannya. 456 b. Pengungkapan hadis dalam tafsir al-R±z³ yang tidak dijumpai dalam 9 maupun 14 kitab hadis, namun ditemukan dalam kitab-kitab tafsir lain. Matan hadis ﻼﻓ نأ ﺮﻘ ﻟﺎﺑ ﻒﺸﺘ ﺴﯾ ﻢ ﻟ ﻦﻣ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﷲ هﺎﻔﺷ yang di jadikan sebagai argument dalam tafsir al-R±z³ untuk memperkuat penjelasan syif± tersebut juga tidak ditemukan dalam 9 maupun 14 kitab hadis. Namun hal tersebut 456 Lihat al-R±z³ Tafsir, Jilid 11, Jus 21, h. 33-35. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 318 dapat dijumpai dalam beberapa kitab tafsir lainnya, seperti dalam tafsir al- Zamakhsyar³, tafsir al-Qur¯ ub³ dan al-Mar±gh³. 457 Bahkan menurut catatan Im±m Ab³ ¦af¡ al-Dimasyq³ hadis Nabi tersebut adalah diriwayatkan oleh al-D±ruqu¯ n³ dalam karyanya “al-Afrad” dari Abu Hurairah. 458 c. Hadis maupun pendapat yang ditolak dan dinyatakan lemah oleh al-R±z³. Di samping keberadaan beberapa hadis dalam tafsir al-R±z³ sebagaimana telah disebutkan di atas, di dalam tafsirnya juga dijumpai beberapa pendapat maupun hadis yang ditolak dan dinyatakan sebagai pendapat yang lemah dan tidak dapat dijadikan argument dalam memperkuat suatu pendapat. Di antara pendapat maupun hadis yang dinyatakan lemah oleh al-R±z³ ketika menjelaskan makna «am³r pada ayat : سﺎﻨﻠﻟ ءﺎ ﻔﺷ ﮫ ﯿﻓ dalam QS al-Nahl [1670]: 69 ialah sebagai berikut. ﻮھو لﻮﻗ ﺪھﺎﺠﻣ نأ داﺮﻤﻟا : نأ نآﺮﻘﻟا ءﺎﻔﺷ ،سﺎﻨﻠﻟ ﻰﻠﻋو اﺬھ ﺮﯾﺪﻘﺘﻟا ﺔﺼﻘﻓ ﺪﻟﻮﺗ ﻞﺴﻌﻟا ﻦﻣ ﻞﺤﻨﻟا ﺖﻤﺗ ﺪﻨﻋ ﮫﻟﻮﻗ جﺮﺨﯾ ﻦﻣ ﺎﮭﻧﻮﻄﺑ باﺮﺷ ﻒﻠﺘﺨﻣ ﮫﻧاﻮﻟأ ﻢﺛ أﺪﺘﺑإ لﺎﻗو ﮫﯿﻓ ءﺎﻔﺷ سﺎﻨﻠﻟ يأ ﻲﻓ اﺬھ نآﺮﻘﻟا ﻞﺼﺣ ﺎﻣ ﻮھ ءﺎﻔﺷ سﺎﻨﻠﻟ ﻦﻣ ﺮﻔﻜﻟا ﺔﻋﺪ ﺒﻟاو ﻞﺜﻣ اﺬھ يﺬﻟا ﻲﻓ ﺔﺼ ﻗ ﻞﺤﻨ ﻟا . 457 Lihat al-Zamakhsyariy al-Khawarazmiy 467-538, Ab- al-Q±sim J±rull±h Ma¥m- d bin `Umar Al-Kasysy±f `an ¦aq±iq al-Tanz³l wa `Uy- n al-Aq±w³l fi Wuj- h al-Ta’w³l, Beir- t: D±r al- Ma`rifah, tth, Jus 2, h. 464. Lihat pula Mu¥ammad Ibnu A¥mad bin Ab³ Bakr bin Far¥ al-Qur¯ ub³ w.671, Tafs³r al-Qur¯ ub³ Kairo: D±r al-Syu`ab, 1372 H, Jus 10, h. 315-318. Lihat pula A¥mad Mu¡af± al-Maragh³, Tafsir al-Maraghi Beir­t: D±r I¥y±’ al-Tura£ al-`Arab³, 1989, Jus, 15, h.86. 458 Lihat Im±m Abi ¦af¡ `Umar Ibnu `Al³ Ibnu `²dil al-Dimasyq³ al-¦anbal³ w.880 H. al- Lub±b F³ `Ul- m al-Kit±b Beir- t: D±r al-Kutub al-`Ilmiyah, 1419h.1998 M, Jus 10, h. 369. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 319 ﻦﻋو ﻦﺑا دﻮﻌﺴﻣ : نأ ﻞﺴﻌ ﻟ ا ءﺎﻔﺷ ﻦﻣ ﻞﻛ ،ءاد نآﺮﻘﻟاو ءﺎﻔﺷ ﺎﻤﻟ ﻲﻓ روﺪﺼﻟا . 459 Muj±hid berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan ayat tersebut ialah Al-Quran sebagai syif± bagi manusia, dengan pengertian demikian ini berarti penjelasan tentang madu lebah telah berhenti pembahasannya pada ayat ﻒﻠﺘﺨﻣ باﺮﺷ ﺎﮭﻧﻮﻄﺑ ﻦﻣ جﺮﺨﯾ ﮫﻧاﻮﻟ أ , Kemudian dimulai lagi dengan pembahasan tentang ayat ﮫﯿﻓ سﺎﻨﻠﻟ ءﺎﻔﺷ yang menjelaskan bahwa di dalam Al-Quran mengandung syif± bagi manusia dari sifat kufur, bid`ah sebagaimana halnya dengan kisah tentang lebah. Ibn Mas`- d meriwayatkan bahwa madu adalah syif± dari semua penyakit fisik, sedangkan Al-Quran sebagai syif± terhadap segala penyakit dalam dada penyakit mental. Pendapat maupun riwayat sebagaimana tersebut di atas ditolak dan dinyatakan lemah oleh al-R±z³ dengan beberapa alasan sebagai berikut. ﻢﻠﻋاو نأ اﺬھ لﻮﻘﻟا ﻒﯿﻌﺿ لﺪﯾو ﮫﯿﻠﻋ نﺎﮭﺟو : لوﻷا : نأ ﺮﯿﻤﻀ ﻟ ا ﻲﻓ ﮫﻟﻮﻗ ﮫﯿﻓ ءﺎﻔﺷ سﺎﻨﻠﻟ ﺐﺠﯾ هدﻮﻋ ﻰﻟإ بﺮﻗأ ،تارﻮﻛﺬﻤﻟ ا ﺎﻣو كاذ ﻻإ ﮫﻟﻮﻗ باﺮﺷ ﻒﻠﺘﺨﻣ ﮫﻧاﻮﻟأ . ﻢﻜﺤﻟﺎﻣأو دﻮﻌﺑ اﺬھ ﺮﯿﻤﻀﻟا ﻰﻟإ نآﺮﻘﻟا ﻊﻣ ﮫﻧأ ﺮﯿﻏ رﻮﻛﺬﻣ ﺎﻤﯿ ﻓ ،ﻖﺒﺳ ﻮﮭﻓ ﺮﯿﻏ ﺐﺳﺎ ﻨﻣ . ﻲﻧﺎﺜﻟاو : ﺎﻣ ىور ﻮﺑأ ﺪﯿﻌﺳ ﺪﺤﻟا ير : ﮫﻧأ ءﺎﺟ ﻞﺟر ﻰﻟأ لﻮﺳر ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ ﮫﯿﻠﻋ ﻢﻠﺳو لﺎﻗو : نإ ﻲﺧأ ﻲﻜﺘﺸﯾ ﮫﻨﻄﺑ لﺎﻘﻓ ﮫﻘﺳأ ﻼﺴﻋ ﺐھﺬﻓ ﻢﺛ ﻊﺟر لﺎﻘﻓ : ﺪﻗ ﮫﺘﯿﻘﺳ ﻢﻠﻓ ﻦﻐﯾ ﮫﻨﻋ ،ﺎﺌﯿﺷ لﺎﻘﻓ ﮫﯿﻠﻋ ةﻼﺼ ﻟ ا مﻼﺴﻟ او ﺐھذ ا ﮫﻘﺳا و ﻼﺴﻋ ﺐھﺬﻓ ،هﺎﻘﺴﻓ ﺎﻤﻧﺄﻜﻓ ﻂﺸﻧ ﻦﻣ ،لﺎﻘﻋ لﺎﻘﻓ قﺪﺻ ﷲ بﺬﻛو ﻦﻄﺑ ﻚﯿﺧأ اﻮﻠﻤﺣو ﮫﻟﻮﻗ قﺪﺻ ﷲ بﺬﻛو ﻦﻄﺑ ﻚﯿﺧأ ﻰﻠﻋ ﮫﻟﻮﻗ ﮫﯿﻓ ءﺎﻔﺷ سﺎﻨﻠﻟ ﻚﻟذو ﺎﻤﻧإ ﺢﺼﯾ ﻮﻟ نﺎﻛ اﺬھ ﺔﻔﺻ ﻞﺴﻌﻠﻟ . 460 459 Lihat al-R±z³, Tafs³r, Jilid 10, Jus 20, h. 76. 460 Sehubungan dengan hadis tersebut, al-R±z³ menegaskan alasaan yang berkaitan dengan penggunaan term syif± dengan bentuk mutlak dalam QS al-Na¥l [1670]: 69. Dalam hal ini ia mengatakan: ﺎﻨﻠﻗ : ﮫﻠﻌﻟ ﮫﯿﻠﻋ مﻼﺴﻟا ﻢﻠﻋ رﻮﻨﺑ ﻲﺣﻮﻟا نأ ﻚﻟذ ﻞﺴﻌﻟا ﺮﮭﻀﯿﺳ ﮫﻌﻔﻧ ﺪﻌﺑ ،ﻚﻟذ ﺎﻤﻠﻓ ﻢﻟ ﺮﮭﻈﯾ ﮫﻌﻔﻧ ﻲﻓ لﺎﺤﻟا ﻊﻣ ﮫﻧأ ﮫﯿﻠﻋ مﻼﺴﻟا نﺎﻛ ﺎﻤﻟﺎﻋ ﮫﻧﺄﺑ ﺮﮭﻈﯿﺳ ﮫﻌﻔﻧ ﺪﻌﺑ ،ﻚﻟذ نﺎﻛ اﺬھ ﺎﯾرﺎﺟ ىﺮﺠﻣ ،بﺬﻜﻟ ا اﺬﮭﻠ ﻓ PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 320 Ketahuilah bahwa pendapat tersebut adalah lemah dengan dua alasan: Pertama, bahwa «am³r pada ayat سﺎﻨﻠﻟ ءﺎ ﻔﺷ ﮫ ﯿﻓ harus kembali pada pembahasan yang terdekat. Dalam hal ini tidak ada yang paling dekat kecuali ayat ﮫﻧاﻮﻟأ ﻒ ﻠﺘ ﺨﻣ باﺮﺷ . Adapun hukum pengembalian «am³r tersebut kepada Al-Quran, selain tidak disebutkan sebelumnya, juga sangat tidak cocok. Kedua, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ab- Sa`³d al-Khudr³ yang menerangkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw seraya berkata: sesungguhnya saudaraku sakit perut, maka Nabi bersabda: berikan madu untuk diminum. Laki-laki tersebut kemudian pergi dan kembali menghadap Nabi seraya berkata: saya telah meminumkan madu kepadanya tetapi tidak berpengaruh sama sekali. Nabi saw menjawab: pergi dan minumkan madu kepadanya. Lelaki tersebut langsung pergi dan meminumkan madu kepadanya, maka seakan ia terlepas dari suatu ikatan. Kemudian Rasullah saw bersabda: Maha benar Allah dan berat rasanya perut saudara anda. Mereka menghubungkan sabda Nabi ﺻ ﻚﯿﺧأ ﻦﻄﺑ بﺬﻛ و ﷲ قﺪ dengan firman Allah سﺎﻨﻠﻟ ءﺎ ﻔﺷ ﮫ ﯿﻓ . Pendapat demikian ini bisa dibenarkan bila pemaknaannya adalah dihubungkan dengan madu. d. Hadis yang berada dalam Tafsir al-R±z³ yang semakna dengan beberapa hadis dalam 9 maupun 14 kitab hadis. Hadis yang di jadikan argumen dalam memperkuat penjelasan terhadap firman Allah ﮫﯿﻓ ءﺎﻔﺷ سﺎﻨﻠﻟ tersebut adalah sejalan dengan beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Im±m Bukh±ri, Muslim dan al-Tirmi©³ dengan sanad dan matan Hadis sebagai berikut. ْﻦ َﻋ ِ ﺑَأ ﻲ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ﱠن َأ ً ﻼ ُﺟَر ﻰَﺗَأ ﱠﻲ ِﺒ ﱠﻨﻟا ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و َل ﺎَ ﻘَﻓ ﻲِﺧَأ ﻲِﻜَﺘْﺸَﯾ ُﮫَﻨْﻄ َﺑ َل ﺎَ ﻘَﻓ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴَﻋ ﱠﻢُﺛ ﻰَﺗَأ َﺔَﯿِﻧﺎﱠﺜﻟا َ ﻘَﻓ ﺎ َل ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴَﻋ ﱠﻢُﺛ ُهﺎَﺗَأ ﺐﺒﺴﻟ ا ﻖﻠطأ ﮫﯿﻠﻋ اﺬھ ﻟا ﻠ ﻆﻔ . Nabi saw mengetahui proses kesembuhan melalui cahaya kewahyuan: bahwa sesungguhnya madu tersebut akan tampak hasilnya setelah melalui tahapan-tahapan tertentu seperti sakit terlabih dahulu baru kemudian mencapai kesembuhan. Ketika madu itu belum tampak kemanfaatannya di kala itu, Nabi juga tahu bahwa hal itu akan mengarah pada kesembuhan, demikian yang dimaksudkan dengan term al-k1©ib, itulah sebabnya al-Quran menggunakan term syif± dalam bentuk yang mutlak. Lihat al-R±z³, Tafsir, Jilid 10, Jus 20, h. 76. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 321 َﺔَﺜِﻟﺎﱠﺜﻟا َل ﺎَ ﻘَﻓ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴَﻋ ﱠﻢُﺛ ُهﺎَﺗَأ َل ﺎَ ﻘَﻓ َ ﻗ ْﺪ ُﺖ ْﻠ َﻌَﻓ َل ﺎَ ﻘَﻓ َق َﺪ َﺻ ُﱠﷲ َب َﺬ َﻛَو ُﻦ ْﻄَ ﺑ َﻚ ﯿِ ﺧَأ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴَﻋ ُهﺎَﻘَﺴَﻓ أَﺮ َﺒ َﻓ َ◌ . 461 هاور يرﺎﺨﺒﻟا Telah diriwayatkan dari Ab³ Sa`³d sesungguhnya ada laki-laki yang datang kepada nabi saw seraya bercerita: Saudaraku sakit perut, maka Nabi menjawab: berikan minuman madu. Laki-laki itu datang untuk kedua kalinya, kemudian Nabi bersabda, berikan minuman madu. Laki-laki itu datang untuk yang ketiga kalinya, kemudian Nabi bersabda, berikan minuman madu. Kamudian laki-laki itu datang kepada Nabi sambil menyampaaikan apa yang telah diperbuat, maka Nabi bersabda Maha benar Allah dan telah berbohonh perut saudara anda, berikan lagi minuman madu. Laki-laki tersebut melaksanakannya, maka sakitnya menjadi sembuh HR Bukhari. e. Penjelasan dalam tafsir al-R±z³ yang redaksinya serupa dengan penjelasan kitab tafsir sebelumnya. Di sisi lain, al-R±z³ dalam menafsirkan ayat-ayat syif± masih ditemukan redaksi yang serupa dengan redaksi maupun teks yang terdapat dalam kitab tafsir sebelumnya. Di antara redaksi yang terdapat dalam tafsir ar-R±z³ ialah ketika 461 Lihat S±¥³¥ al-Bukh±r³. kit±b al-Thib, b±b al-dawa bi al-`asl, Nomor hadis 5252 dengan kedudukan hadis marfu`, muttasil dengan satu sanad dalam CD 9 Hadis. Sanat dan matan Imam Muslim juga meriwayatkan dengan sanat dan matan yang sama yaitu: ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُش ﺎﱠ ﯿَﻋ ُﻦ ْﺑ ِﺪﯿِﻟَﻮْﻟا ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُﺪْﺒَﻋ ﻰَﻠْﻋَْﻷ ا ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٌﺪﯿِﻌَﺳ ْﻦ َﻋ َةَدﺎَﺘَﻗ ْﻦ َﻋ ﻲِﺑَأ ِﻞ ﱢ ﻛ َﻮَﺘُﻤْﻟا ْﻦ َﻋ ﻲِﺑَأ ٍﺪﯿِﻌَﺳ ﱠن َأ ً ﻼ ُﺟَر ﻰَﺗَأ ﱠﻨﻟا ﱠﻲ ِﺒ ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و َل ﺎَ ﻘَﻓ ﻲِﺧ َأ ﻲِﻜَﺘْﺸَﯾ ُﮫَﻨْﻄ َﺑ َل ﺎَ ﻘَﻓ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴ َﻋ ﱠﻢُﺛ ﻰَﺗَأ َﺔَﯿِﻧﺎﱠﺜﻟا َل ﺎَ ﻘَﻓ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴ َﻋ ﱠﻢُﺛ ُهﺎَﺗَأ َﺔَﺜِﻟﺎﱠﺜﻟا َل ﺎَ ﻘَﻓ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴ َﻋ ﱠﻢُﺛ ُهﺎَﺗَأ َل ﺎَ ﻘَﻓ ْﺪَﻗ ُﺖ ْﻠ َﻌَﻓ َل ﺎَ ﻘَﻓ َق َﺪ َﺻ ُﱠﷲ َب َﺬ َﻛَو ُﻦ ْﻄَﺑ َﻚ ﯿِ ﺧَأ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴَﻋ ُهﺎَﻘَﺴَﻓ َأَﺮَﺒَﻓ هاور ﻢﻠﺴﻣ . Lihat S±¥³¥ Muslim, kit±b al-Sal±m, b±b al-Tad±w³ bisaqyi al-`Asal, Nomor 4107, sebagai hadis marf- `, mutta¡il dengan banayak sanad dalam CD 9 Hadis. Al-Tirmi©³ juga meriwayatkan: َﺣ ﺎَﻨَﺛﱠﺪ ُﺪﱠﻤَﺤُﻣ ُﻦ ْﺑ ٍرﺎﱠ ﺸَﺑ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُﺪﱠﻤَﺤُﻣ ُﻦ ْﺑ ٍﺮَﻔ ْﻌَﺟ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ُﺔَﺒْﻌُﺷ ْﻦ َﻋ َةَدﺎَﺘَﻗ ْﻦ َﻋ ﻲِﺑَأ ِﻞ ﱢ ﻛ َﻮَﺘُﻤْﻟا ْﻦ َﻋ ﻲِﺑَأ ٍﺪﯿِﻌَﺳ َل ﺎَ ﻗ َءﺎَﺟ ٌﻞ ُﺟَر ﻰَﻟِإ ﱢﻲ ِ ﺒ ﱠﻨﻟا ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و َل ﺎَ ﻘَﻓ ﱠن ِإ ﻲِﺧ َأ َﻖ َﻠ ْﻄ َﺘْ ﺳا ُﻨْﻄَﺑ ُﮫ َل ﺎَ ﻘَﻓ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴ َﻋ ُهﺎَﻘَﺴَﻓ ﱠﻢُﺛ َءﺎَﺟ َل ﺎَ ﻘَﻓ ﺎَﯾ َل ﻮُ ﺳَر ِﱠﷲ ْﺪَﻗ ُﮫُﺘْﯿَﻘَﺳ ً ﻼ َﺴ َﻋ ْﻢَﻠَﻓ ُهْدِﺰَ ﯾ ﱠ ﻻ ِإ ﺎً ﻗَﻼْﻄ ِﺘ ْ ﺳا َل ﺎَ ﻘَﻓ ُل ﻮُﺳَر ِﱠﷲ ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴَﻋ ُهﺎَﻘَﺴَﻓ ﱠﻢُﺛ ُهَءﺎَﺟ َل ﺎَ ﻘَﻓ ﺎَﯾ َل ﻮُ ﺳَر ِﱠﷲ ْﺪَﻗ ُﮫُﺘْﯿَﻘَﺳ ً ﻼ َﺴ َﻋ ْﻢَﻠَﻓ ُهْدِﺰَ ﯾ ﱠ ﻻ ِإ ﺎً ﻗَﻼْﻄ ِﺘ ْ ﺳا َل ﺎَ ﻗ َل ﺎَ ﻘَﻓ ُل ﻮُﺳَر ِﱠﷲ ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و َق َﺪ َﺻ ُﱠﷲ َب َﺬ َﻛَو ُﻦ ْﻄَ ﺑ َﻚ ﯿِ ﺧَأ ِﮫِﻘْﺳا ً ﻼ َﺴ َﻋ ُهﺎَﻘَﺴَﻓ ً ﻼ َﺴ َﻋ َأَﺮَﺒَﻓ َل ﺎَ ﻗ ﻮُﺑَأ ﻰَﺴ ﯿِ ﻋ اَﺬَھ ٌﺚ ﯾِ ﺪَﺣ ٌﻦ َﺴَﺣ َﺻ ٌﺢ ﯿِ ﺤ . Lihat al-Tirmi©³ dalam Kit±b al-°ibb `an Ras- lill±h, B±b m± j±a f³ al-tad±w³ bi al-`Asal nomor hadis 2008 dengan kedudukan hadis marf- `, mutta¡il dengan satu sanad.. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 322 menjelaskan sebab-sebab timbulnya penyakit yang terkait dengan kandungan makna QS al-Syu`ar±[2627]: 80 sebagaimana tersebut di bawah ini. ﮫﻟﻮﻗ اذإو ﺖﺿﺮﻣ ﻮﮭﻓ ﻦﯿﻔﺸﯾ ﮫﯿﻓ ،لاﺆﺳ ﻮھو ﮫﻧأ ﻢﻟ ﺎﻗ ل ﺖﺿﺮﻣ نود ﻲﻨﺿ ﺮ ﻣأ ؟ . ﮫﺑاﻮﺟو ﻦﻣ هﻮﺟو . لوﻷا ، نأ اﺮﯿﺜﻛ ﻦﻣ بﺎﺒﺳأ ضﺮﻤﻟا ثﺪﺤﯾ ﻂﯾﺮﻔﺘﺑ ﻦﻣ نﺎﺴﻧﻹا ﻲﻓ ﮫﻤﻋﺎﻄﻣ ﮫﺑرﺎﺸﻣو ﺮﯿﻏو ،ﻚﻟذ ﻦﻣو ﻢﺛ ﺖﻟﺎﻗ ءﺎﻤﻜﺤﻟ ا : ﻞﯿﻗﻮﻟ ﺮﺜﻛﻷ ﻰﺗﻮﻤﻟ ا ﺎﻣ ﺐﺒﺳ ؟ﻢﻜﻟﺎﺟأ . اﻮﻟﺎﻘﻟ ﻢﺨﺘﻟا . 462 Firman Allah swt ﻦﯿﻔﺸﯾ ﻮﮭﻓ ﺖﺿ ﺮ ﻣ ا ذإو ini mengandung masalah kenapa pada ayat ini menggunakan frase ﺖﺿ ﺮﻣ bukan dengan perkataan ؟ ﻲﻨﺿ ﺮ ﻣأ Jawabannya ialah dari banyak segi. Pertama, Karena kebanyakan penyebab timbulnya sakit adalah keceroboan manusia pada pola makan, minum dan sebagainya. Dari sana muncul pernyataan para ¥ukam± ahli pikir: Kalau seandainya ditanyakan kepada mayoritas orang yang meninggal, apa yang menyebabkan kematiannya? Niscaya mereka menjawab: al-tukham gangguan pencernakan. Sedangkan redaksi yang terdapat dalam kitab tafsir sebelumnya, misalnya tafsir al-Zamakhsyari ketika menjelaskan QS al-Syu`ar±[2627]: 80 ialah sebagai berikut. ﺎﻤﻧإو لﺎﻗ ﺖﺿﺮﻣ نود ﻲﻨﺿﺮﻣأ ،؟ نﻷ اﺮﯿﺜﻛ ﻦﻣ بﺎﺒﺳأ ضﺮﻤﻟا ثﺪﺤﯾ ﻂﯾﺮﻔﺘﺑ ﻦﻣ نﺎﺴﻧﻹا ﻲﻓ ﮫﻤﻋﺎﻄﻣ ﮫﺑرﺎﺸﻣو ﺮﯿﻏو ،ﻚﻟذ ﻦﻣو ﻢﺛ ﺖﻟﺎﻗ ءﺎﻤﻜﺤﻟا : ﻞﯿﻗﻮﻟ ﺮﺜﻛﻷ ﻰﺗﻮﻤﻟا ﺎﻣ ﺐﺒﺳ ؟ﻢﻜﻟﺎﺟآ . اﻮﻟﺎﻘﻟ ﻢﺨﺘﻟا . 463 Pertanyaan maupun jawaban dalam tafsir al-R±z³ sebagaimana tersebut di atas adalah serupa dengan apa yang dikemukakan oleh al- Zamakhsyar³ dalam karyanya, bahkan esensinya tidak kurang dan 462 Lihat al-R±z³, Tafsir, Jilid 12, Jus 24, h. 146 463 Lihat al-Zamakhsyariy 467-538, Al-Kasysy±f `an ¦aq±iq al-Tanz³l wa `Uy- n al- Aq±w³l fi Wuj- h al-Ta’w³l, Jus 3, h. 117 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 323 berlebih sedikitpun bila diperbandingkan antara redaksi yang satu dengan lainnya. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas menunjukkan bahwa pengutipan beberapa hadis yang dijadikan argument dalam memperkuat penjelasan dalam tafsir al-R±z³ sebagaimana tersebut di atas adalah tampak dengan jelas bahwa di antara pengutipannya itu memang tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadis, baik dalam 9 maupun 14 kitab hadis. Bahkan di dalam tafsir al-R±z³ juga ditemukan penjelasan yang serupa dengan penjelasan kitab tafsir sebelumnya. Oleh karena itu, pengutipan hadis maupun penjelasan dalam tafsir al-R±z³ maupun tafsir-tafsir lainnya masih sangat terbuka untuk dikaji sehingga dapat ditemukan hadis yang memiliki kedudukan akurat dan aotentisitas penjelasannyapun dapat dipertanggungjawabkan. Hal demikian agaknya tidak berlebihan jika Rasyid Ri«± memberikan penilaian bahwa Fakhrudd³n al-R±z³ adalah termasuk salah seorang di antara tokoh yang paling kurang pengetahuannya menyangkut al-Sunnah hadis-hadis Nabi, pendapat-pendapat sahabat dan tabiin serta tokoh-tokoh salaf di bidang tafsir dan hadis. 464 Hal tersebut bahkan boleh jadi melahirkan sejumlah penilaian secara berlebihan sebagaimana yang dikemukakan oleh al-ªahab³ dalam kesimpulannya yang mengatakan bahwa aotentisitas Tafs³r Maf±t³¥ al-Ghaib yang ditulis oleh al-R±z³ hanya berakhir pada QS Surat al-Anbiy±, kemudian disempurnakan oleh Syih±budd³n al-¦uwain³ dan Najmudd³n al-Qam- l³ hingga akhir penafsirannya. 465 464 Lihat Mu¥ammad Rasy³d Ri«±, Tafs³r al-Quran al-¦ak³m Tafsir al-Man±r Beir- t: D±r al-Kutub al-Ilmiah, 1999, Jilid XI, h. 376. 465 Lihat Mu¥ammad ¦usain al-ªahab³, al-Tafs³r wa al-Mufassir- nJus I Kairo: Maktabah wahbah,tth., h. 207-208. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 324

2. Relevansi Syif± dengan Sains dan Teknologi Modern