Biografi dan Kondisi Sosial al-R±z³

PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 48 BAB II TAFSIR MAF²T´¦ AL-GHAIB KARYA FAKHRUDD´N AL-R²Z´

A. Biografi dan Kondisi Sosial al-R±z³

1. Biografi al-R±z³ Fakhrudd³n al-R±z³ dengan nama lengkapnya Mu¥ammad ibn `Umar Ibn al-¦usayn Ibn al-¦asan Ibn `Aliy al-Taymiy al-Bakriy al-°abrast±niy. 68 Ia lahir pada tanggal 25 Rama«±n 544 H., 69 bertepatan dengan tahun 1148 M. 70 di Rayy, sebuah kota yang sangat terkenal di Iran, berdekatan dengan Khurasan dan 68 Ibnu Khallik±n dalam karyanya mencatat bahwa nama lengkap al-R±z³ adalah Abu `Abdillah Mu¥ammad ibn `Umar Ibn al-¦usayn ibn al-¦asan ibn `Aliy al-Taymiy al-Bakriy al- °abrast±niy tempat asal kelahiran al-R±z³, yang terkenal dengan panggilan Fakhrudd³n dan julukan dari garis keturunannya dikenal dengan sebutan ibn al-Kha¯ ³b. Lihat Ab- al-`Abb±s Syams al-D³n A¥mad ibn Ab³ Bakr ibn Khallik±n 608-681 H., Wafiy±t al-A`y±n wa Anb±u Abn± al-Zam±n, yang di ta¥q³q oleh I¥s±n `Abb±s Beir- t: D±r ¢±dir, 1398 H. 1978 M., h.248- 249. Dalam beberapa literatur lain dikatakan bahwa nama lengkap Fakhrudd³n al-R±z³ adalah Mu¥ammad ibn `Umar ibn al-¦asan ibn `Aliy al-Qarsyi al-°abrast±n³ al-R±z³, Al-Sy±fi`iy al- Qarsyi al-Bakriy al-Taymiy keturunan dari Abu Bakar al-¢idd³q³y ra. Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj Fakhr al-R±z³ fi al-Tafs³r bayna Man±hij Mu`±¡iriyyah Mad³nah: Hafi§ al-Badriy, 1989, h. 23. Sedangkan, dalam The Encyclopedia of Religion dikemukakan secara singkat bahwa nama lengkap Fakhrudd³n Al-R±z³ adalah Mu¥ammad ibn `Umar Ibn al-¦usayn Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion New York: Simon Schuster Macmillan, 1995, Vol.11, h. 221. 69 Lihat Ibnu Khallik±n, Wafiy±t. h. 252. Mengenai tahun kelahirannya memang terdapat perbedaan di antara satu sumber dengan sumber lainnya. Sebagian ada yang menyebutkan bahwa ia lahir pada tahun 543 H. Akan tetapi, Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n dalam karyanya menegaskan bahwa pendapat yang lebih kuat adalah tahun 544 H. Karena hal ini sesuai dengan catatan Al-R±z³ dalam karyanya ketika menafsirkan firman Allah dalam QS Y- suf 12: 42.Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj Fakhr al-R±z³ .h. 23. 70 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, h. 221 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 49 Teheran. Pada masanya, ia mendapat gelar al-Im±m maupun lainnya, seperti: Syaikh al-Isl±m, al-R±z³ dan Fakhrudd³n. Julukan dari garis keturunannya menurut sumber yang termasyhur adalah Ibn al-Kha¯ ³b atau ibn Kha¯ ³b al-Rayy, namun sebagian yang lain ada yang menisbahkan pada Abiy al-Fa«l, Ab³ `Abdillah, Ab³ al-Ma`aliy. Namun, sebutan yang paling populer di kalangan para mufassir adalah Fakhrudd³n al-R±z³, Fakhr al-R±z³, atau al-R±z³. 71 Al-R±z³ adalah seorang pengarang muslim, teolog dan juga seorang filosof yang dilahirkan dari sebuah keluarga yang sangat peduli terhadap pendidikan dan kasih sayang. 72 Ia adalah seorang putra dari ¬iy± al-D³n `Umar, salah satu ulama terkemuka di Rayy -murid dari Mu¥yi al-Sunnah Ab³ Mu¥ammad al-Baghawiy. Berangkat dari orang tuanyalah al-R±z³ memperoleh pendidikan dasarnya hingga orang tuanya wafat. 73 Ketika orang tuanya wafat, al-R±z³ berguru pada al-Kam±l al-Samn±niy dalam beberapa waktu yang tidak lama, kemudian meneruskan studinya dalam waktu yang cukup lama di Maraghah di bawah asuhan seorang filosof Majd al-D³n al-J³l³ -seorang murid dari al-Ghaz±liy, dengan diajarkan berbagai karya-karya filsafat Aristoteles, Plato dan pemikir-pemikir muslim lainnya yang berafiliasi pada pemikiran Aristoteles seperti Ibnu S³n±, al-F±r±biy dan Ab- al-Barak±t al-Baghd±d³. 74 71 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 23-24, terutama pada catatan kaki nomor 5, h. 24. 72 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, h.221. 73 Lihat Al-Syaykh Khal³l Mu¥yi al-D³n al-Mays dalam pengantar Tafs³r Al-Fakhr al- R±z³, Jilid 1, h. 3. 74 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj , h. 26. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 50 Ibnu Khallik±n mengungkapkan bahwa al-R±z³ benar-benar telah menguasai ilmu kalam yang diperoleh dari al-Im±m al-¦aramayn 75 Di samping itu, al-R±z³ juga hafal dan menguasai kitab al-Musta¡f± ﻰﻔﺼ ﺘ ﺴﻤ ﻟ ا karya al-Ghaz±l³ dalam bidang ®¡- l al-Fiqh sebagaimana kehebatannya dalam menghafal dan menguasai fiqh, filsafat dan kedokteran. 76 Al-R±z³ terus melanjutkan pengembaraannya ke berbagai Negara di Khawarizm, di mana ia sering berdebat dan merenungkannya sesuai dengan tradisi para sarjana muslim di kala itu dan juga menjalin kerjasama dengan berbagai penguasa. 77 Al-R±z³ selama di Khurasan, pemikirannya seringkali bersebrangan dengan paham mu`tazilah sehingga seringkali berbenturan dalam kehidupannya. Di Transoxiana, ia berjumpa dengan sekelompok oposisi dari berbagai aliran teologi. Di Gh- r, ia selain menjalin hubungan dengan Syih±b al-D³n al-Gh- r³ seorang penguasa Ghaznah, juga bekerjasama dengan saudaranya yang bernama Ghiy±£ al-D³n. Tak beberapa lama kemudian, ia secara serius terlibat konfrontasi dengan Karr±miyah setelah bertolak dari Ghaznah yang berada di tengah-tengah kelompok para pembangkang. Sekembalinya ke Khurasan, ia juga menjalin kerjasama dengan Mu¥ammad `Al± al-D³n Khaw±rizm-Syah dalam bidang pendidikan yang sangat strategis, kemudian mendirikan sebuah perguruan tinggi yang resmi dan khusus dipersiapkan untuknya di Her±t dengan diajarkan berbagai disiplin keilmuan. Dalam pada itu, al-R±z³ tetap mengungkapkan keinginannya untuk terus 75 Lihat Ibn Khallik±n 608-681.H., Wafiy±t., h. 250. 76 Lihat Mu¥ammad al-Sayyid Jibr³l, Madkhal il± Man±hij al-Mufassir³n Kairo: al- Ris±lah, tth, h.114. 77 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, 221. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 51 berkelana, akan tetapi setibanya di kota Her±t ia meninggal pada tahun 1210 M., 78 yaitu: pada hari Senin yang bertepatan dengan `´d al-Fi¯ ri tahun 606 H. Ia di makamkan pada sore hari di pegunungan Al-Ma¡±qib, sebuah desa Muzdakh±n yang keberadaannya dekat dengan kota Her±t. 79 Al-R±z³ meninggal di tengah-tengah kerumunan kelompok Karr±miyah yang terus menerus memusuhinya dengan cacian, ejekan, peghinaan, pengkafiran dan menuduhnya sebagai pelaku dosa besar. Bahkan telah dikatakan bahwa mereka itu telah meracuni minuman al-R±z³ sehingga menyebabkan kematian. 80 Berdasarkan wasiat yang didektekan oleh al-R±z³ kepada salah satu muridnya saat menjelang wafatnya, Ibnu Khallik±n berpendapat bahwa al-R±z³ meninggal dengan membawa kebaikan akidah. 81 Wasiat al-R±zi kepada salah satu muridnya menjelang wafatnya antara lain berisikan pernyataan dan permohonan terakhirnya, 82 sebagai berikut: لﻮﻗأ ﻲﻨﯾد ﺔ ﻌ ﺑ ﺎ ﺘ ﻣ ﺪﯿﺳ ،ﻦﯿﻠﺳﺮﻤﻟ ا ﺪﺋﺎﻗو ﻦﯿﻟوﻷا ﻦﯾﺮﺧﻷا و ﻰﻟإ سﺪﻗﺮﺋ ﺎﻈﺣ بر ،ﻦﯿﻤﻟﺎﻌﻟا ﻛو ﻲ ﺑ ﺎ ﺘ ﻮھ نأﺮﻘﻟا ،ﻢﯿﻈﻌ ﻟ ا ﻰﻠﯾﻮﻌﺗ و ﻰﻓ ﺐﻠط ﻦﯾﺪﻟا ،ﺎﻤﮭﯿ ﻠﻋ 78 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, h. 221. Her±t adalah suatu kota besar dan terkenal, yang merupakan bagian dari salah satu ibu kota di Khurasan. Sedangkan Kelompok Karr±miyah tersebut di bawah pimpinan Mu¥ammad Ibn Karr±m, di mana orang tuanya adalah pengikut Ali Al-Karam. Oleh karena itu, kelompok mereka menggunakan sebutan Kir±m. Karr±miyah ini terbagai menjadi tiga kelompok, yaitu: ¦aq±iqiyyah, °ar±iqiyyah dan Is¥±qiyyah. Meskipun kelompok ini terpecah menjadi tiga golongan, namun ketiga-tiganya itu masih dalam satu ikatan. Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj. h. 25, terutama pada cacatan kaki nomor 3 dan 4 pada kitab tersebut. 79 Lihat Ibn Khallik±n Wafiy±t, h. 252. 80 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj. h. 25 81 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj , 25 82 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 28 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 52 ﻢﮭﻠﻟا ﻊﻣﺎﺳﺎﯾ تاﻮﺻﻷا ﺎﯾو ﺐﯿﺠﻣ تاﻮﻋﺪﻟا ... ﺎﻧأ ﺖ ﻨ ﻛ ﻦ ﺴ ﺣ ﻦﻈﻟا ،ﻚﺑ ﻢﯿﻈﻋ ءﺎﺟﺮﻟا ﻰ ﻓ ،ﻚﺘﻤﺣر ﺖﻧأو ﺖﻠﻗ : ﺎﻧأ ﺪﻨﻋ ﻦظ ىﺪﺒﻋ ﻰﺑ ﻦﻈﯿﻟ ﻰﺑ اﺮﯿﺧ , 83 ﺐﮭﻓ ﻲﻧأ ﺎ ﻣ ﺖ ﺌ ﺟ ﺊﯿﺸﺑ ﺖ ﻧ ﺄ ﻓ ﻲﻨﻐﻟا ﻢﯾﺮﻜﻟ ا ﺎﻧأو جﺎﺘﺤﻤ ﻟ ا ﻢﯿﺌﻠﻟا ... ﻼﻓ ﺐّﯿﺨﺗ ،ﻰﺋﺎﺟر ﻻو ّدﺮﺗ ،ﻰﺋﺎﻋد ﻰﻨﻠﻌﺟاو ﺎﻨﻣا ﻦ ﻣ ﻚﺑاﺬﻋ ﻞ ﺒ ﻗ ،تﻮﻤﻟا ﺪﻨﻋو ،تﻮﻤﻟ ا ﺪﻌﺑو تﻮﻤﻟا ... اذإو ﻰﻧﻮﻤﺘﻌﺿو ﻰ ﻓ ﺪﺤﻠﻟا اوأﺮﻗﺎﻓ نورﺪﻘﺗﺎﻣ ﮫﯿﻠﻋ ﻦﻣ تﺎﯾا نأﺮﻘﻟا ،ﻢﯿﻈﻌﻟ ا ﻢﺛ ّدر او ّﻰ ﻠﻋ باﺮﺘﻟا ،ﻰ ﺣﺎَ ﺴﻤﻟﺎﺑ ﺪﻌﺑو مﺎﻤﺗإ ﻚﻟذ اﻮﻟﻮﻗ ﻦﯿﻠﮭﺘﺒﻣ ﻰﻟإ ﷲ ... ﺎﯾ ﻢﯾﺮﻛ ﻦﺴﺣأ ﮫﯿﻟإ ... ﺖﻧﺄﻓ مﺮﻛأ ،ﻦﯿﻣﺮﻛﻷا ﺖﻧأو ﻢﺣرأ ﻦﯿﻤﺣاّﺮﻟا . Saya menyatakan bahwa agamaku adalah mengikuti jejak para rasul, mengikuti petunjuk pemimpin yang awal hingga yang akhir menuju tempat kesucian di hadapan Allah Swt Penguasa semesta alam. Kitab-ku adalah Al-Qur±n al-`A§³m, cita-citaku dalam menuntut ilmu agama hanya tertumpu pada keduanya –petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Y± Allah ªat Yang Maha Mendengar atas berbagai suara, ªat Yang Maha mengkabulkan atas segala permohonan, sungguh aku berprasangka baik kepada Engkau, Engkaulah Penabur kasih sayang atas berbagai harapan, Engkau telah berfirman: Aku memberikan sesuatu sesuai dengan keyakinan hamba-Ku. Aku sungguh mengharap agar Engkau berprasangka baik kepadaku. Anugrahkanlah terhadap segala sesuatu yang ku- hadapkan ke hadirat-Mu. Engkaulah Yang Maha Kaya lagi Maha Terhormat, akulah orang yang sangat butuh lagi sangat rendah dan hina. Aku mohon, Engkau tidak mengabaikan harapanku, tidak menolak permohonanku: Jadikanlah aku sebagai orang yang terhindar dari siksa-Mu, sebelum kematian, pada saat kematian dan sesudah kematian. Dan jika engkau telah meletakkanku pada liang la¥d –pesan terhadap murid-muridnya, maka bacakanlah untukku dari ayat-ayat Al-Quran yang engkau bisa, kemudian kembalikanlah tanah untuk menutupi jenazahku dengan peralatan yang ada. Setelah 83 Hadis Riwayat Imam A¥mad Ibn ¦anbal sebagai berikut. ﺎ َﻨَﺛ ﱠ ﺪَﺣ ُﻦَﺴ َﺣ ْﺑ ُﻦ ﻰ َﺳﻮُ ﻣ ﺎ َﻨَﺛ ﱠ ﺪَﺣ ُﻦ ْﺑ ا َﺔَﻌﯿِﮭَﻟ ﺎ َﻨَﺛ ﱠ ﺪَﺣ ﻮُﺑَأ َﺲ ُﻧ ﻮُﯾ ْﻦَﻋ ﻲِﺑَأ َةَﺮْﯾَﺮُھ ْﻦَﻋ ِل ﻮُ ﺳَر ِﱠﷲ ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و ﱠن َأ َﱠﷲ ﱠﺰَﻋ ﱠﻞ َﺟَو َل ﺎَ ﻗ ﺎَﻧَأ َﺪْﻨ ِ ﻋ ﱢﻦ َظ يِﺪْﺒَﻋ ﻲ ِﺑ ْن ِإ ﱠﻦ َظ ﻲ ِﺑ اًﺮ ْﯿ َﺧ ُﮫَﻠَﻓ ْن ِإ َو ﱠﻦ َظ اً ّﺮ َﺷ َﻓ ُﮫَﻠ هاور ﺪﻤﺣأ ﻦﺑإ ﻞﺒﻨﺣ ، ﺪ ﻨ ﺴ ﻣ ﺪﻤﺣأ ﻦﺑإ ،ﻞﺒﻨﺣ ء ﺰ ﺟ 2 ، ص . 291 ﻢﻗر ﺚﯾﺪﺤﻟا : 8715 ، PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 53 itu, bermohonlah kepada Allah dengan sepenuh hati: Wahai ªat Yang Maha Mulya, Anugrahkanlah suatu kebaikan terhadapnya, karena Engkaulah Yang Maha Mulya dan Penuh Kasih Sayang. Penjelasan di atas, dapat ditegaskan bahwa Fakhrudd³n al-R±z³ semasa hidupnya telah mencurahkan segala tenaga dan pikirannya dengan keimanan dan akidah yang mantap untuk menuntut ilmu agama yang bersumber dari Allah swt dan Rasul-Nya sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah hingga akhir hayatnya. Ia adalah seorang tokoh muslim yang lahir di Rayy pada tanggal 25 Rama«±n 544 H. Wafat di Her±t pada hari Senin, 1 Syawwal `´d al-Fi¯ r³ tahun 606 H yang bertepatan dengan tahun 1148-1210 M. Dengan demikian, al-R±z³ dalam hidupnya adalah sekitar usia 62 tahun. 2. Kondisi Sosial dan Kedokteran al-R±z³ Al-R±z³ hidup di antara tahun 544-606 H. Di mana pada masa ini, telah banyak para mufassir yang hidup sejamannya, baik mereka yang sedikit mendahului masanya maupun sesudahnya, sehingga kondisi kehidupan sosial dan kedokterannya kurang lebih dapat dideskripsikan dalam kurun waktu seratus tahun, yaitu sekitar tahun 540 hingga 640 H. Kurun waktu ini dipandang cukup untuk menjelaskan kondisi sosial dan posisi keilmuan al-R±z³, dan di sisi lain juga cukup untuk menjelaskan berbagai perbedaan sudut pandangnya mengenai tafsir di tengah-tengah para mufassir lainnya, baik di Barat maupun Timur. 84 Bahkan, kisaran dalam setiap kurun waktu seratus tahun maupun satu abad tersebut, menurut sebagian pendapat diprediksikan muncul seorang reformis atau 84 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj , h. 17. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 54 pembaharu umat dalam keagamaannya. Gambaran ini antara lain tertuju pada al- R±z³ dengan argumentasi pada sebuah riwayat Nabi saw yang menyatakan bahwa Keberadaan masyarakat dalam setiap kurun waktu seratus tahun akan dibangkitkan para reformis atau pembaharu keagamaannya. Hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut. ﺎ َﻨَﺛ ﱠ ﺪَﺣ ُن ﺎَ ﻤْﯿَﻠُﺳ ُﻦْﺑ َدُواَد ﱡي ِﺮ ْﮭَﻤْﻟا َأ ﺎ َﻧَﺮ َﺒْﺧ ُﻦ ْﺑ ا ٍﺐ ْھ َو ﻲِﻧَﺮَﺒْﺧَأ ُﺪﯿِﻌَﺳ ُﻦ ْﺑ ﻲِﺑَأ َب ﻮﱡ ﯾَ أ ْﻦَﻋ َﻞ ﯿِ ﺣاَﺮ َﺷ ِﻦْﺑ َﺪﯾِﺰَﯾ ﱢي ِﺮ ِﻓﺎَ ﻌُﻤْﻟا ْﻦَﻋ ﻲِﺑَأ َﺔَﻤ َﻘْﻠ َﻋ ْﻦَﻋ ﻲِﺑَأ َةَﺮْﯾَﺮُھ ﺎَﻤﯿِ ﻓ ُﻢَﻠْﻋَأ ْﻦ َﻋ ِل ﻮُ ﺳَر ِﱠﷲ ﻰﱠ ﻠَﺻ ُﱠﷲ ِﮫْﯿَﻠَﻋ َﻢﱠﻠَ ﺳَ و َل ﺎَ ﻗ ﱠن ِإ َﱠﷲ ُﺚ َﻌ ْﺒَﯾ َ ﮭِﻟ ِهِﺬ ِﺔﱠﻣُْ ﻷ ا ﻰَﻠَﻋ ِس ْ أ َ ر ﱢﻞ ُﻛ ِﺔَﺋ ﺎِﻣ ٍﺔَﻨ َﺳ ْﻦَﻣ ُدﱢﺪَﺠ ُﯾ ﺎَﮭَﻟ ﺎَﮭَﻨﯾِد . 85 هاور ﻮﺑا دواد : بﺎﺘﻛ ،ﻢﺣﻼﻤﻟا بﺎﺑ ﺎ ﻣ ﺮﻛﺬﯾ ﻲ ﻓ نﺮﻗ ،ﺔﺋﺎﻤﻟا ﻢﻗر ﺚﯾﺪﺤﻟا : 3740 Sulaim±n Ibn D±wud al-Mahriy meriwayatkan dari Ibn Wahb, dari Sa`³d ibn Ab³ Ayy- b dari Sar±¥³l bin Bar³d al-Mu`±firiy dari Abi Al-Qamah dari Abu Hurairah mengenai pengetahuannya dari sabda Nabi saw yang mengatakan: Allah mengutus kepada umatnya dalam setiap kurun waktu seratus tahun ada orang yang memperbaharui keagamaannya HR. Ab- D±wud Al-¢afadiy menceritakan kondisi sosial ekonomi al-R±z³ yang dibenarkan oleh Syih±b al-D³n al-Ghawriy, seorang penguasa yang kaya di daerah Ghaznah, bahwa kondisi perekonomian al-R±z³ pada awal kehidupannya adalah tidak 85 Lihat Sulaim±n Ibn al-Ays`a£ Ab- D±wud al-Sijist±ny al-²zad³ 202-275, Sunan Abu D±wud D±r al-Fikr, ttp., dengan ta¥q³q Mu¥ammad Mu¥yiddin Abd al-¦am³d, Jus 4, h. 109. Para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan perhitungan tahun dan pembaharu yang dimaksudkan dalam Hadis riwayat Ab- D±wud dari Ab- Al -Qamah dari Ab- Hurairah tersebut. Pada umumnya, mereka menetapkan dengan hitungan Hijriyah. Sedangkan pembaharu pada seratus tahun pertama adalah: `Umar bin `Abd `Az³z w. 101 H.. Kedua, Im±m al-Sy±fi`iy w.204 H. Ketiga, A¥mad Ibn Surayj w.306. Keempat, Ab- Bakar Al-B±qil±niy w.402. Kelima, Abu ¦±mid al-Ghaz±liy w.515 H.. Keenam Fakhr al-D³n al-R±z³ w.606 H.. Lihat Mu¥ammad Syams al-¦aq al-`§³m ²bad³ Ab- al-°ayyib, `Awn al-Ma`b- d Syar¥ Sunan Ab- D±wud:Beir- t, D±ral-Kit±b al- `Ilmiyah, 1415, Jus 11, h. 265. Lihat pula Ibrahim. Manhaj Fakhr al-R±z³, h. 29. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 55 berkecukupan faq³r, kemudian berubah menjadi kaya raya dan berkecukupan. Hal ini antara lain disebabkan oleh perkawinan kedua putranya dengan kedua anak perempuan dari seorang dokter yang kaya dan berpengaruh, kemudian dokter itu meninggal dan semua aset dan kekayaannya terlimpah pada al-R±z³. 86 D±wud al-°³b³y seorang pengusaha yang dipanggil dengan sebutan Naj³b mengatakan: saya melihat Ibnu al-Kha¯ ³b sewaktu di Bukh±r± dalam keadaan sakit di sebuah Perguruan Tinggi madrasah dan mengeluh kepada saya mengenai keadaan ekonominya, kemudian saya mengumpulkan para pengusaha yang sukses untuk meminta sesuatu zakat dari harta mereka dan hasilnya saya sampaikan kepadanya, lalu dalam beberapa waktu kemudian, ia berpindah ke Khurasan. 87 Sekembalinya ke Rayy, al-R±z³ benar-benar masih dalam keadaan tidak berkecukupan faq³r dan melanjutkan perjalanan menuju Bukk±ra dengan maksud menjumpai Bani M±zah sekitar tahun 580 H, tetapi ia tidak memperoleh sesuatu apapun, kemudian menuju daerah Sarakhsi. Di daerah ini ada seorang dokter yang dipanggil dengan sebutan `Abd al-Ra¥m±n ibnu Abd al-Kar³m al- Sarkhasiy. Al-R±z³ mendapat perlakuan terhormat darinya dan bahkan dapat menghasilkan sebuah karya Syarh al-Q±n- n f³ al-°ibb karya Ibnu S³n±. 88 86 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj Fakhr al-R±z³, h. 27. 87 Lihat Al-Baghd±diy dalam Im±m Fakhr al-D³n Mu¥ammad Ibn `Umar al-R±z³ w.606 H, Al-Mab±¥i£ al-Masyriqiyyah f³ `Ilm al-Il±hiyy±t wa al-°abi`iyy±t, dengan ta¥q³q dan Ta`l³q Mu¥±mmad al-Mu`ta¡im Billah al-Baghd±diy, Beirut: D±r al-Kit±b al-`Arabiy, 1410 H. 1990 M., jilid I, h. 14 88 Lihat Al-Baghd±diy dalam Im±m Fakhrudd³n Mu¥ammad Ibn `Umar al-R±z³ w.606 H, Al-Mab±¥i£ al-Masyriqiyyah f³ `Ilm al-Il±hiyy±t wa al-°abi`iyy±t, jilid I, h. 20. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 56 Kondisi sosial al-R±z³ sebagaimana yang diungkapkan oleh D±wud al-°³b³ di atas agaknya berbeda dengan apa yang di utarakan al-R±z³ dalam beberapa karyanya tentang perjalanannya di Bukh±r±. Selama di Bukh±r±, al-R±z³ antara lain berdiskusi panjang dengan sekelompok orang, yang pada awalnya adalah berdialog dengan al-Ri«± al-Nays±b- r³, kemudian dengan al-N- r al-¢±b- n³ al- ¦anaf³ hingga mencapai kesepahaman dalam waktu satu tahun, kemudian ia berpindah ke Ghaznah dengan menghadapi seorang hakim yang dangkal ilmunya, namun banyak karyanya sehingga suatu saat benar-benar dapat menyulitkan al- R±z³ dalam kiprahnya hingga dapat terselesaikan pada tahun 582 H., kemudian, ia berpindah ke Samarqandi dalam waktu satu tahun dan balik lagi menuju Bukhara dan bertemu untuk yang kedua kalinya dengan Al-Ri«± al-Nays±b- r³ beserta al- Far³d al-Gh³l±n³ dan para tokoh-tokoh lainnya yang menyatakan dukungan kepadanya dengan menyatakan: bahwa mereka telah membaca karya al-R±z³ yang antara lain ialah: Al-Mulkhi¡ dan Syar¥ al-Isy±r±t wa al-Mab±¥i£ al- Masyriqiyyah. 89 Hal serupa juga dikemukakan oleh Ibnu Khallik±n: bahwa kondisi sosial dan kedokteran Al-R±z³ mulai tampak dengan jelas ketika kembali di Rayy, al- R±z³ bersama-sama dengan seorang dokter yang cerdas, terkemuka, kaya dan sangat berpengaruh, yang mempunyai dua anak perempuan. Sementara itu, al- R±z³ juga mempunyai dua anak laki-laki. Kedua putri dari dokter tersebut dikawinkan dengan kedua putra dari al-R±z³. Dalam beberapa waktu kemudian, dokter tersebut telah wafat, kemudian segala harta dan kekayaannya dilimpahkan 89 Lihat Al-Baghd±diy dalam Im±m Fakhrudd³n Mu¥ammad Ibn `Umar al-R±z³ w.606 H, Al-Mab±¥i£ al-Masyriqiyyah f³ `Ilm al-Il±hiyy±t wa al-°abi`iyy±t, Jilid I, h. 20. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 57 kepada al-R±z³. Dari sinilah, keadaan ekonomi Al-R±z³ melimpah, karya tulisnyapun terus berlangsung dan bahkan telah membangun kerjasama bidang perekonomian dengan Syih±b al-D³n Al-Ghawriy seorang penguasa dan pengusaha terkemuka kala itu di Ghaznah. Dalam beberapa waktu kemudian, al- R±z³ mendapatkan keuntungan sebagai hak dari hasil investasinya, sehingga kekayaan dan keagungannya semakin melambung dan mencuat ke berbagai sektor dan wilayah lainnya, hingga menembus dan menjalin kerjasama dengan jajaran penguasa di Khaw±rizm, yaitu Mu¥ammad `Al± al-D³n bin Takasyi yang terkenal dengan Khaw±rizm Syah, dengan hasil yang sungguh luar biasa dan memperoleh kedudukan sangat strategis, tak seorangpun dapat mengungguli kedudukannya, bahkan dapat dikatakan bahwa realitas kehidupannya lebih besar dari pada yang diungkapkan, demikian pula tentang kemulyaannya yang tak terhitung nominal dan tak terbatas nilainya. 90 Al-R±z³ dalam bidang kedokteran ini benar-benar menguasai, bahkan menghafal dan melahirkan berbagai karya terpenting pada masanya. Sayyid Jibril mengatakan bahwa: Al-R±z³ hafal al-Musta¡f± karya Al-Ghaz±li sebagaimana ia hafal dalam bidang fiqh, filsafat dan kedokteran. 91 Ia memberikan penjelasan terhadap Al-Q±nun fi al-°ibb karya Ibnu Sina dengan karyanya: Syr¥ al-Kulliy±t li al-Q±n- n. 92 Al-R±z³ dalam bidang kedokteran disebut sebagai orang yang benar-benar baik dalam fitrahnya, sangat tajam kecerdasannya, baik dalam pemaparannya, 90 Lihat Ibn Khallik±n, Wafiy±t, h. 250. 91 Lihat Mu¥ammad al-Sayyid Jibr³l, Madkhal, h.114. 92 Lihat Ibn Khallik±n, Wafiy±t ,.h.249 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 58 sangat unggul, kuat penalarannya dalam penaganan kedokteran dan pembahasannya. Bidang kedokteran ini pada zamannya tidak ada yang mengunggulinya. Karyanya dalam bidang kedokteran ini antara lain: Mas±il al- °ibb, Al-J±mi` al-Kab³r f³ al-°ibb, Al-Tasyri¥ min al-Ras il± al-¦ilyah dan F³ al- Nab«i. 93 Tokoh-tokoh semasa dengan al-R±zi³ 544 – 606 H. di antaranya ialah 1 Ibnu `A¯ iyyah 481-541 H., seorang ahli di bidang hukum, tafsir, hadis, fiqh, nahwu, sastra dan tasawuf di Miryah dengan tafsir terpentignya ialah Al-Mu¥arrir al-Waj³z f³ al-Tafs³r al-Qur’±n al-`Az³z.. 2 Ibnu ¨ufr 497-565 H., lahir di ¢aqliyah, dibesarkan di Makkah dan wafat di Mesir, seorang mufassir, sastrawan dan bermacam-macam karya lainnya, namun karya terpentingnya adalah Yanb- ` al-¦ay±t f³ al-Tafs³r. 3 Ibnu Al-Jawziy 510-597 H., lahir dan wafat di Baghd±d, seorang yang ahli di bidang komunikasi ceramah dan kemasyarakatan, mufassir, ahli hadis, ahli sejarah dan fiqh. Karya terpentingnya adalah Z±d al-Mas³r f³ `Ilm al-Tafs³r; 4 Mu¥yiddin Ibn `Arabiy 560-638 H., lahir di Andalus dan wafat di Damsyiq. Seorang yang ibadahnya bermadzhab ¨±hiriy dan wawasan akidahnya berma©hab B±¯ iniy dan Syi`ah, ahli tasawwuf, utamanya tentang ¦ul- l dan Itti¥±d, karya populernya adalah: Al-Fut- ¥±t al-Makiyyah. 94 3. Pemikiran dan Karya-karya al-R±z³ 93 Lihat Al-Syaykh Khal³l Mu¥yi al-D³n al-Mays dalam pengantar Tafsir al-Fakhr al- R±z³, Jilid 1, h. 6. 94 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 35-48. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 59 Pemikiran al-R±z³ 544-6061149-1209 dalam bidang fiqh adalah menganut ma©hab Sy±fi`iyyah dan berjuang mempertahankan ajaran ortodok dalam sebuah karyanya Kitab al-Mu¥a¡¡al. 95 Ia belajar fiqh kepada orang tuanya dana al-Kam±l al-Samn±n³y sebagai suatu kewajiban dalam beberapa waktu tertentu yang kemampuan dan kehebatannya betul-betul tampak di celah-celah diskusi mengenai berbagai kecenderungan pendapat para ulama dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan hukum. al-R±z³ dan para ulama pada masanya sudah terbiasa menggunakan argumentasi secara rasional dalam memahami ayat-ayat Al-Quran maupun Hadis. al-R±z³ bahkan mengambil manfaat dan kesempatan dalam berbagai diskusi rasional tersebut dengan menorehkan penafsiran khusus terhadap surah Al-Baqarah yang hanya dipaparkan secara rasional. Dalam bidang fiqh ini, al-R±z³ antara lain menulis kitab al- °ar³qah al-`Al±niyyah dalam empat jilid dan Syar¥ al-Waj³z karya al-Ghaz±liy. 96 Pemikiran al-R±z³ dalam bidang U¡- l telah menunjukkan bahwa Ia hafal dan menguasai al-Musta¡f± bidang U¡ul al-Fiqh karya al-Ghaz±liy, sebagaimana menguasainya al-Mu`tamad bidang U¡- l al-D³n karya Ab- al-¦usain al-Ba¡riy. Bahkan ia disebut sebagai orang yang betul-betul menguasai secara mendalam sehinga menjadi imam dalam bidang ini. Oleh karena itu, pengarang kitab Mirat al-Jin±n mengatakan bahwa al-R±zi pada masanya benar-benar unggul dalam dua bidang U¡- l, yaitu: U¡- l al-Fiqh dan U¡- l al-D³n. Ia telah mengambil bagian di bidang ini secara sempurna. Ibnu Khald- n dalamMuqaddimah-nya menyatakan 95 Cyril Glasse, The Concise Encyclopaedia of Islam, terjemahan Indonesia oleh Ghufran A. Masadi dengan judul Ensiklopedi Islam ringkas Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, h.341 96 Lihat Al-Syekh Khalil Mu¥y al-D³n al-Mays, dalam pengantar Tafsir al-Fakhr al-R±z³, Jilid 1, h. 5 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 60 bahwa penulis terbaik yang ahli dalam metode ilmu kalam dan u¡- l al-fiqh adalah: Pertama, Al-Burh±n نﺎھﺮﺒﻟا karya Im±m al-¦aramayn dan al-Musta¡f± ﻟا ﻰ ﻔ ﺼ ﺘ ﺴ ﻤ karya Imam al-Ghaz±l³ yang keduanya merupakan aliran Asy`ariyah. Kedua, Al-`Ahd ﺪﮭﻌﻟا karya al-Jabb±r dan Syar¥ al-mutamad حﺮﺷ ﺪﻤﺘﻌﻤﻟا karya Ab- ¦usayn al-Ba¡riy yang keduanya merupakan aliran Mutazilah. Keempat karya ini merupakan kaidah dan unsur utama dalam bidang ilmu kalam dan usul fiqh yang menyatu dalam dua karya teolog muttakhir, yaitu: Al-Im±m Fakhrudd³n al-R±z³ ibnu al-Kha¯ ³b dalam karyanya al-Ma¥£- l لﻮﺼﺤﻤﻟا dan Saifudd³n al- Asad³ dengan karyanya al-A¥k±m مﺎﻜﺣﻷا . 97 H. 5-6. Al-R±z³ dalam berbagai karyanya telah mendeklarasikan sebagai pengikut teologi Asy`ari, akan tetapi ia juga sangat berminat terhadap pemikiran filsafat. Dengan kata lain bahwa ia berhati Asy`ari dan berpikiran ibnu Sina. Dalam prakteknya, ia mencoba menempatkan tradisi Asy`ari ke dalam sistem filsafat yang dapat dirangkap oleh intelektual muslim melalui interpretasi yang sangat logis. Ia beradaptasi dengan teori parepatetik muslim dalam hal wujud dengan sistem teologi Asy`ari. Ia menerima doktrin Ibnu Sina mengenai teori emanasi yang secara metafisis telah menggambarkan tentang kekadiman alam. Ia berusaha mengadopsi keseluruhan teori Ibnu S³n± tentang wujud sebagai sebuah kerangka berpikir yang general untuk spekulasi teologi. 98 Paham teologi al-R±z³ merupakan kombinasi dari paham tradisional dan rasional. Usaha-usahanya untuk mengkompromikan secara positif, berhadapan 97 Lihat Al-Syaykh Khal³l Mu¥yi al-D³n Al-Mays dalam pengantar Tafsir al-Fakhr al- R±z³, Jilid 1, h. 5-6. 98 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, Vol.11 h. 222 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 61 dengan berbagai kesulitan dalam memberikan sintesis: Ia tidak berpihak pada pemikiran-pemikiran muslim tradisional seperti ibnu Taimiyah dan tidak berpihak pula pada pemikiran filsafat seperti °- s³. Kedua hal ini sering dikritik sebagaimana teologi Asy`ar³ yang kemudian ia membuka jalan keluar sebagai sistem baru dalam teologi, dimana teologi ini dapat dijadikan sebagai sistem pemikiran rasional seperti filsafat tentang wujud dan suatu keunggulan persamaan ilmu pengetahuan. 99 Pemikiran filsafat al-R±z³ merupakan pembelaan terhadap sebuah sistem rasional dari teologi yang dipraktekkan dengan filsafat Ibnu S³n±. Al-R±ziy mempresentasikan teolgi Asy`ar³ sebagai sebuah filsafat ketuhanan dalam hal penciptaan sebagai sebuah analisis filosofis terhadap wujud. Secara keseluruan teorinya mengenai pengetahuan dan analisisnya mengenai wujud adalah melembagakan pemikiran teologi yang direproduksi dari pemikiran Aristoteles sebagai pengetahuan yang diperoleh dari Ibnu S³n± dan al-Farab³. Sistem baru dari teologi ini diperkenalkan kepada intelektual muslim pada zamannya sebagai sebuah sistem filsafat baru. Sebab hal itu diasumsikan sebagai sebuah identifikasi antara keselarasan rasio akal dan wahyu. Al-R±z³ sebagai penerus generasi Asy`ar³, yaitu al-Ghaz±l³. Ia melengkapi karya-karya al-Ghaz±l³ dengan muatan-muatan rasional yang lebih besar dalam pemikiran Asy`ar³, dan pada sasaran terakhirnya ia berusaha memasukkan terma- terma teologi ke dalam filsafat Islam memasukkan teologi pada filsafat sehingga menjadi filsafat Islam yang di dalamnya terdapat dua buah sistem yang selalu 99 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, Vol.11, h. 223. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 62 diidentifikasi sebanyak mungkin, setelah itu ia tetap berpaham Sunni, namun juga seorang filosof muslim. Pada bidang tasawwuf, Al-R±z³ adalah seorang yang tutur katanya sangat komunikatif dan betul-betul menguasai dalam menggunakan dua bahasa Arab dan Persi. 100 Ibnu al-¢ala¥ berkata: Al-Qu¯ b al-°ugh±n³ dua kali menginformasikan: sesungguhnya ia telah mendengar Al-Imam Fakhr al-R±z³ berkata: Wahai Tuhanku, saya tidak sibuk dengan ilmu kalam, kemudian ia menangis. 101 Al-R±z³ pada suatu kesempatan, tidak jarang untuk menyatakan ketertarikannya dalam dunia tasawwuf dan meninggalkan ilmu kalam. Bahkan, ia meyatakan penyesalannya karena telah tenggelam dalam percaturan dunia filsafat dan ilmu kalam. Ia menyadari bahwa hal itu benar-benar tidak dapat memberikan kesembuhan terhadap berbagai penyakit, terutama yang terkait dengan berbagai penyakit kedengkian maupun kebencian. Oleh karena itu ia berusaha mengalihkan perhatiannya secara sungguh-sungguh untuk mengkompromikan spiritualitas dan tasawwuf pada ilmu-ilmu syar³`ah. Pemikiran ini sering diungkapkan dalam berbagai ceramahnya sehingga menembus dan berpengaruh pada audiennya. Ia berpendirian bahwa akidah yang benar dalam dua dimensi itu adalah harus berjalan seimbang. 102 Bidang tasawwuf dan kerohanian al-R±z³ diperoleh melalui Syekh Najm al-D³n al-Kurdiy seorang tokoh sufi pada jamannya, demikian pula suatu 100 Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 27 101 Lihat Mu¥ammad al-Sayyid Jibr³l, Madkhal , h.115. 102 Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 27 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 63 ketenangan yang sangat mendalam bagi anak-anaknya di masa mudanya dengan merujuk pada tulisan-tulisan yang dikirimkan kepadanya oleh Mu¥yidd³n Ibnu `Arabiy seorang sufi yang mengajarkan kepadanya agar hendaknya al-R±z³ tidak bergantung pada seseorangpun dalam menuntut ilmu pengetahuan. Pesan yang disampaikan oleh Ibnu `Arabiy kepadanya itu adalah sebuah peringatan terhadap penggunaan akal yang secara berlebihan dan mencari ilmu pengetahuan bukan dari sisi Allah swt. Pesan tersebut merupakan salah satu bentuk pengajaran yang diberikan Ibnu `Arabiy kepada al-R±z³ melalui surat-surat yang disampaiakan kepadanya. Di antara isi surat tersebut adalah: Tingkatkanlah cita-citamu untuk menuntut dan menyingkap ilmu pengetahuan di sisi Allah swt. Karena, para ahli hikmah telah menyatakan: sesungguhnya tidak ada seorangpun yang dapat berbuat selain Allah swt. Ketahuilah bahwa para ahli pikir apabila telah sampai pada puncak pemikirannya, maka pemikirannya itu akan diikuti oleh orang-orang berikutnya secara membabi buta. Persoalan ini adalah lebih berat bila dibandingkan dengan orang-orang yang sama sekali tidak berpikir tentang segala sesuatu yang diciptakan Allah swt. Maka sangat mustahil jika pemikiran yang demikian itu dapat membuat ketenangan akal maupun pikiran. 103 Al-R±z³ ketika menafsirkan ayat Al-Quran Surah Y- suf [12]: 42 menyatakan sebuah pengalaman hidupnya sejak awal hingga usianya yang telah mencapai 57 tahun dengan menunjukkan: bahwa sesungguhnya apabila manusia yang dalam segala permasalahan hidupnya disandarkan kepada selain Allah, maka hal itu akan menyebabkan terjadinya sebuah bencana, malapetaka, kesengsaraan dan berbagai macam kesulitan dalam hidupnya. Tetapi jika semuanya itu 103 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 28 PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 64 disandarkan pada Allah swt dan tidak bergantung kepada siapapun sebagai ciptaan-Nya, maka hal itu akan mengantar pada keberhasilan segala sesuatu yang dicari dengan hasil yang lebih baik dari berbagai aspek kehidupannya. Oleh karena itu, al-R±z³ berpendirian bahwa seseorang tidak akan memperoleh kemasalahatan suatu apapun dalam menghadapi berbagai permasalahan hidupnya, kecuali hal itu merupakan sebuah anugrah dan kebaikan dari Allah swt 104 Karya-karya al-R±z³ pada umumnya berkutat pada masalah teologi dan filsafat, akan tetapi ia juga menulis fiqh, bahasa, ilmu firasat physiognomy, etika dan kedokteran medicine. 105 Karya-karyanya merefleksikan keseriusan intelektualnya yang konfrehensip. Karya-karyanya di bidang teologi, filsafat dan tafsir menggambarkan dua konflik yang sudah menjadi tradisi pada masa itu, yaitu: doktrin Islam tradisional dan pemikiran filsafat Yunani Kuno yang dia ketahui dari terjemahan dan pemikiran karya-karya al-Farabi, Ibnu S³n± dan pengarang-pengarang lainnya. Barangkali aktifitasnya yang selalu melibatkan diri dalam kedua tradisi tersebut teologi dan Filsafat, ia sering bersebrangan kles dengan Al-Ghazali. Pemikiran al-R±z³ juga sering kontroversi dengan para sarjana abad pertengahan dan modern. Pemikiran kontemporer tersebut memposisikan al-R±z³ sebagai seorang yang berusaha kembali pada Sunnah dan juga memberikan perhatian terhadap karya-karya Ibnu S³n± dan Aristoteles. Ibn 104 Ayat Al-Quran yang dimaksud adalah: َل ﺎَ ﻗَو يِﺬﱠﻠِﻟ ﱠﻦ َظ ُﮫﱠﻧَأ ٍجﺎَ ﻧ ﺎَﻤُﮭْﻨِﻣ ﻲِﻧْﺮُﻛْذا َﺪْﻨِﻋ َﻚ ﱢﺑ َر ُهﺎَﺴْﻧَﺄَ ﻓ ُن ﺎَ ﻄ ْ ﯿﱠﺸ ﻟ ا َﺮ ْﻛ ِ ذ ِﮫﱢﺑَر َﺚ ِﺒ َﻠَﻓ ﻲِﻓ ِﻦ ْ ﺠ ﱢﺴ ﻟا َﻊْﻀِﺑ َﻦ ﯿِ ﻨِﺳ 42 Artinya: Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu. Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan keadaan Yusuf kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia Yusuf dalam penjara beberapa tahun lamanya QS Yusuf [12]: 42. Lihat Al-R±z³, Tafs³r Jilid 9, Juz 18, h. 148-149 105 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion Vol.11, h. 221. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 65 Khallik±n melaporkan bahwa perkuliahan yang dia selenggarakan di Herat dihadiri oleh tokoh-tokoh filsafat dengan mengajukan beberapa pertanyaan, kemudian mereka mendapat jawaban-jawaban yang berbeda darinya. Saat itu ada dua aliran besar yang dibentuk oleh pemikiran-pemikiran aliran filsafat datang untuk mendiskusikan dan mendengarkan dalam rutinitas mereka. Sementara di lain pihak, terdapat pula sejumlah aktivitas yang besar sebagai ahli teologi Asy`ariy yang berusaha mempertahankan Islam Sunni tradisional tradisional Sunni Islam melawan rasionalis bebas Mu`tazilah dan konservatisme Han±bilah beserta kelompok Karr±miyah dan kelompok sektarian lainnya. Untuk menghadapi semua itu, sikap rasionalnya digunakan untuk meredam kalangan ektrimis, dan di pihak lain, ia tetap berusaha untuk bersikap santun terhadap para konservatism. 106 Al-R±z³ pada masanya adalah unggul dalam bidang ilmu kalam, filsafat, firasat, kedokteran dan tafsir Al-Quran dengan karya-karyanya di berbagai disiplin keilmuan, yaitu: 1 Bidang Fiqh: Syar¥ al-Waj³z; 2 Bidang U¡- l al-Fiqh: al-Ma¥¡- l, al-Mu`±lim f³ ®¡- l al-D³n, al-Mu`±lim f³ ®¡- l al-Fiqh; 3 Bidang Bahasa dan Nahwu, ia Memberikan Syar¥ al-Mufa¡¡al karya al-Zamakhsyariy; 4 Bidang Ilmu Kalam dan Filsafat: al-Ma¯ ±lib al-`²liyah, Nih±yat al-`Uq- l, Al- Arb`³n, al-Mu¥a¡¡al, al-Bay±n wa al-Burh±n f³ al-Raddi `²l± Ahl al-Zayghi wa al- °ughy±n, Ta¥¡³l al-¦aq dan al-Mab±¥³£ al-Masyriqiyyah f³ `ilm Il±hiyy±t wa al- °ab³`iyy±t; 5 Bidang Al-Quran: Syar¥ S- rat al-F±ti¥ah, I`j±z al-Qur±n dan Maf±t³¥ al-Ghaib; 6 Bidang Kedokteran: Syr¥ al-Kulliy±t li al-Q±n- n, Mas±il fi al-°ibbi, al-J±mi` al-Kab³r f³ al-°ibbi; 7 Bidang al-¦ikmah: al-Mulkhi¡, Syr¥ al- 106 Lihat Mircea Eliade ed., The Encyclopedia of Religion, Vol.11, h. 222.. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 66 Isy±r±t li Ibn S³n± dan Syar¥ `Uy- n al-¦ikmah; 8 Bidang °alsam±t mantra- mantra: al-Sirr al-Makt- m atau al-Sirr al-Makn- n dan Syar¥ Asm±ill±h al- ¦usn±, 9 Bidang Fir±s±t, Isy±r±t dan Man±qib al-Sy±fi`iy. 107 Karya-karya al-R±z³, selain disebutkan menurut bidangnya tersebut, juga dipaparkan secara lebih terurai sebagaimana terdapat dalam berbagai sumber yang dikemukakan oleh Mu¥ammad Ibr±h³m yang antara lain terdapat 25 karya, yaitu: 1 Ikhti¡±r Dal±il al-I`j±z - ﻞﺋﻻدرﺎﺼﺘﺧإ زﺎﺠﻋﻹا ; 2 As±s al-Taqd³s - سﺎﺳأ ﺲﯾﺪﻘﺘﻟا ; 3 Asr±r al-Tanz³l wa Anw±r al-Taw³l - راﺮﺳأ ﺘﻟا ﻞﯾﺰﻨ و راﻮﻧأ ﻞﯾوﺄﺘﻟا ; 4 I`tiq±d±t Firaq al-Muslim³n wa al-Musyrik³n - تادﺎﻘﺘﻋإ قﺮﻓ ﻦﯿﻤﻠﺴﻤﻟا ﻦﯿﻛﺮﺸﻤﻟاو ; 5 Al-Bay±n wa al-Burh±n fi al-Radd `Al± Ahl al-Zayghi wa al-°ughy±n - نﺎﯿﺒﻟا نﺎھﺮﺒﻟاو ﻰ ﻓ دﺮﻟا ﻰ ﻠ ﻋ ﻞھأ ﻎﯾﺰﻟا نﺎﯿﻐﻄﻟاو ; 6 Tafs³r Asm±illah al-¦usn±- ﺮﯿﺴﻔﺗ ءﺎﻤﺳأ ﷲ ﻰﻨﺴﺤﻟا ; 7 Tafs³r al-Qur±n al-Kab³r -Maf±t³¥ al-Ghayb - ﺮﯿﺴﻔﺗ نأﺮﻘﻟا ﺮﯿﺒﻜﻟا - ﺢﯿﺗﺎﻔﻣ ﺐﯿﻐﻟا ; 8 Al-Tanb³h `Al± Ba`« al-Asr±r al-Muwadd`at f³ Ba`« Suwar al- Qur±n - ﮫﯿﺒﻨﺘﻟا ﻰ ﻠ ﻋ ﺾ ﻌ ﺑ راﺮﺳﻷا ﺔﻋدﻮﻤﻟا ﻰ ﻓ ﺾ ﻌ ﺑ رﻮﺳ ﺮﻘﻟا نأ ; 9 Syar¥ Asm±illah al-¦usn± - حﺮﺷ ءﺎﻤﺳأ ﷲ ﻰﻨﺴﺤﻟا ; 10 Syif± al-`Ayyi wa al-Khil±f - ء ﺎ ﻔ ﺷ ّﻲ ﻌﻟ ا فﻼﺨﻟاو ; 11 Al-°ar³qat fi al-Jadal - ﺔﻘﯾﺮﻄﻟا ﻰ ﻓ لﺪﺠﻟا ; 12 `I¡mat al-Anbiy± - ﺔ ﻤ ﺼ ﻋ ءﺎﯿﺒﻧﻷا ; 13 Fa«±il al-¢a¥±bah - ﻞ ﺋ ﺎ ﻀ ﻓ ﺔﺑﺎﺤﺼﻟا ; 14 F³ Ib¯ ±l al-Qiy±s - ﻰ ﻓ ﺎﻄﺑإ ل سﺎﯿﻘﻟا ; 15 F³ al-Nubuww±t - ﻰ ﻓ تاﻮﺒﻨﻟا ; 16 Kit±b al-Arba`³n f³ U¡- l al-D³n - ﺎ ﺘ ﻛ ب ﻦﯿﻌﺑرﻷا لﻮﺻﺄﻓ ﻦﯾﺪﻟا ; 17 Lub±b al-Isy±r±t - بﺎﺒﻟ تارﺎﺷﻹا ; 18 Jaw±mi` al- Bayyin±t f³ Syar¥ Asm±ill±h al-¦usn± wa al-¢if±t ﻊﻣاﻮﺟ تﺎﻨﯿﺒﻟا ﻰ ﻓ حﺮﺷ ءﺎﻤﺳأ ﷲ ﺴﺤﻟا ﻰ ﻨ تﺎﻔﺼﻟاو - ; 19 Al-Mub±¥a£ al-Masyriqiyyah - ﺚﺣﺎﺒﻤﻟا ﺔﯿﻗﺮﺸﻤﻟا ; 20 Al- Mu¥a¡¡al f³ Afk±r al-Mutaqaddim³n- ﻞﺼﺤﻤﻟا ﻰ ﻓ رﺎﻜﻓأ ﻦﯿﻣﺪﻘﺘﻤﻟا ; 21 Al-Ma¥¡- l f³ 107 Lihat Ibn Khallik±n, Wafiy±t, h.249 dan Lihat Mu¥ammad al-Sayyid Jibr³l, Madkhal,, h.114. Lihat pula al-R±z³, al-Mab±¥³£: Jilid I dan 2. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 67 `Ilm U¡- l al-Fiqh - لﻮﺼﺤﻤﻟا ﻰ ﻓ ﻢ ﻠ ﻋ لﻮﺻأ ﮫﻘﻔﻟا ; 22 Al-Mas±il al-Khams- n f³ U¡- l al-Kal±m - ﻞﺋﺎﺴﻤﻟا نﻮﺴﻤﺨﻟا ﻰ ﻓ لﻮﺻأ مﻼﻜﻟا ; 23 Man±qib al-Im±m al-Sy±fi`iy - ﺐ ﻗ ﺎ ﻨ ﻣ مﺎﻣﻹا ﻲﻌﻓﺎﺸﻟا ; 24 Nih±yat al-´j±z f³ Dir±yat al-I`j±z - ﺔﯾﺎﮭﻧ زﺎﺠﻋﻹا ﻰ ﻓ ﺔﯾارد زﺎﺠﻋﻹا ; 25 Nih±yat al-`Uq- l f³ Dir±yat al-U¡- l- ﺔﯾﺎﮭﻧ لﻮﻘﻌﻟا ﻰ ﻓ ﺔﯾارد لﻮﺻﻷا . 108 Sejumlah karya al-R±z³ sebagaimana telah dikemukakan di atas tidak semuanya dapat diketahui keberadaan maupun isi kandungannya. Namun di antara karya-karya tersebut yang dapat penulis kemukakan keberadaan maupun isi kandungannya dalam kepustakaan digit maupun non digit adalah sebagaimana tersebut di bawah ini. 1. I`tiq±d±t Firaq al-Muslim³n wa al-Musyrik³n. Karya ini pada garis besarnya menjelaskan tentang: a Aliran Mu`tazilah; b Aliran Khaw±rij; c Aliran Syi`ah al-Raw±fi« al-K³s±niyah, al-Zaidiyah dan al-Im±miyah; d Aliran Musybihah, penolakan terhadap Aliran mujassimah, e Aliran Syi`ah Kar±miyyah; f Aliran Jabariyah; g Aliran Murjiah, sekilas tentang asal usul aliran tasaawuf; h Hal ihwal para Sufi, terutama yang disebutkan oleh sekelompok umat Islam; i Orang-orang yang menampakkan Islam, tetapi sesungguhnya mereka bukan muslim; j Aliran-aliran sebagai penentang Islam, baik esensi maupun eksistensinya. Termasuk di dalamnya adalah gerakan Yahudi, Nasrani, Majusi, ¤anawiyah -kelompok yang mengakui bahwa terang dan gelap adalah azali dan qadim; ¢ab±iyah –kelompok yang 108 Lihat Mu¥ammad Ibr±h³m `Abdurra¥m±n, Manhaj, h. 32-33. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 68 meninggalkan agama tauhid, menyembah dan mengagungkan bintang, dan hal-ihwal para ahli filsafat. 109 2. Asr±r al-Tanz³l wa Anw±r al-Taw³l -terjemahan dalam Bahasa Indonesia dengan judul: Tafsir Kalimat Tauhid. Karya ini pada garis besarnya mecakup 10 pasal. 1 Rahasia kalimah L± Il±ha Illall±h; 2 Faedah-faedah kalimah L± Il±ha Illall±h; 3 Nama-nama kalimat al-Tau¥³d; 4 Hal-hal yang dapat diidentikkan dengan kalimat al-Tau¥³d; 5 Komentar atas sejumlah uraian tentang kalimah L± Il±ha Illall±h; 6 Keutamaan mukmin;, 7 Hukum fikih tumbuh dari kalimah L± Il±ha Illall±h; 8 Mengucap dua kalimah syahadah saat dijemput maut; 9 Selamat dari Penderitaan -Pencarian ukhrawiah dengan menghindari peningkatan duniawiah; 10 Keterbatasan akal manusia untuk ma`rifatull±h. 110 Pokok-pokok pembahasan dalam karya ini adalah sebagaimana penjelasan dalam karyanya yang berjudul `Aj±ib al-Qur’±n. Dengan demikian, karya al-R±z³ yang berjudul Asr±r al-Tanz³l wa Anw±r al- Taw³l juga dapat disebut sebagai `Aj±ib al-Qur’±n, karena pembahasannya terdapat kesamaan dan secara substansial tidak ada perbedaan. 3. `Ilm al-Akhla±q –Terjemahan dalam Bahasa Indonesia dengan judul: Ruh dan Jiwa: Tinjauan Filosofis dalam Perspektif Islam. Karya ini mencakup dua 109 Lihat al-R±z³, I`tiq±d±t Firaq al-Muslim³n wa al-Musyrik³n, yang disertai dengan karya °±ha Abd Ra- f Sa`d dan Mu¡af± al-Hiw±r³ dengan judul: al-Mursyid al-Am³n Il± al- I`tiq±d±t Firaq al-Muslimin wa al-Musyrik³n Kairo: Maktabat al-Azhariyah, 1398 H-1977 M. h. 1-152. 110 Lihat al-R±z³, Tafsir Kalimat Tauhid, yang diterjemahkan dari karya aslinya Asr±r al- Tanz³l wa Anw±r al-Taw³l oleh M. Abdurrahman Bandung: Pustaka Hidayah, Juni 2007, h.1- 191. atau dalam karya lainnya yang berjudul: `Aj±ib al-Qur’±n Beir- t: D±r al-kutub al-`Ilmiyah, 1404 H.- 1984 M., h.1- 176. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 69 pokok pembahasan: Pertama, kaedah-kaedah universal tentang etika, mulai dari kedudukan manusia hingga penjelasan terhadap sebab-sebab kesalahan dan kerusakan yang terdapat dalam kenikmatan-kenikmatan Indrawi. Kedua, Perlakuan terhadap apa yang berhubungan dengan Syahwat, mulai dari cinta harta hingga penjelasan terhadap beberapa perbuatan yang mengorbankan ketaatan guna menghindari riy±. 111 4. Al-Mab±¥i£ al-Masyriqiyyah f³ `Ilm al-Il±hiyy±t wa al-°ab³`iyy±t . Karya ini terdiri dari 2 jilid. Kedua jilid ini pada garis besarnya menguraikan empat pokok bahasan empat kitab. Pokok bahasan pertama menguraikan hal-hal yang bersifat umum, kedudukan dan macam-macamnya yang terkait dengan wujud dan m±hiyah; bentuk tunggal dan banyak; Hal-hal yang wajib dan yang mungkin; qidam dan hudu£. Pokok bahasan Kedua menguraikan hukum- hukum al-jaw±hir ﺮھاﻮﺠﻟا dan al-a`r±« ضاﺮﻋﻷا . Kajian al-a`r±« - aksidentalal mecakup lima cabang, yaitu pembahasan tentang, al-kam- kuantitas; kaifa –kualitas; sesuatu yang tersisa; sebab dan alas an; gerak dan waktu. Semua pembahasan ini termuat pada jilid I sebanyak 813 halaman. 112 Sedangkan untuk Jilid II setebal 584 halaman yang diawali dengan kajian hukum-hukum al-jaw±hir dan cabang-cabanganya sebagai lanjutan dari pokok bahasan kedua dari jilid I. Cabang-cabang al-jaw±hir ini menguraikan tentang 111 Lihat al-R±z³, Ruh dan Jiwa: Tinjauan Filosofis dalam Perspektif Islam yang diterjemahkan dari karya aslinya Im±m R±zis `Ilm al-Akhl±q oleh H. Mochtar Zoerni dan Joko S. Kahhar Surabaya: Risalah Gusti, 2001, h. 1-361. 112 Lihat al-R±z³, al-Mab±¥i£ al-Masyriqiyyah f³ `Ilm al-Il±hiyy±t wa al-°ab³`iyy±t dengan tahq³q dan ta`l³q Mu¥ammad al-Mu`ta¡im Bill±h al-Baghd±d³ Beir- t: D±r al-Kit±b al- `Arab³, 1410 H-1990 M, Jilid I, h. 1-813. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 70 al-ajs±m; esensi al-ajs±m; hukum ajs±m yang simpel; pasangan dan mekanisme perbuatan. Sedangkan pokok bahasan yang ketiga –kitab ketiga adalah terfokus pada kajian al-il±hiyy±t. Pokok bahasan yang ketiga ini terdiri dari empat bab, yaitu: a tentang ketetapan w±jib al-wuj- d, ke-Esaan dan Keterbebasan dari metafor dengan al-jaw±hir dan al-a‘r±«; b bilangan sifat- sifat allah swt,; c Perbuatan Allah swt.; d Nubuww±t dan hal-hal yang terkait dengannya. 113 5. Al-Ma¥¡- l f³ `Ilm U¡- lal-Fiqh- لﻮﺼﺤﻤﻟا ﻲ ﻓ ﻢ ﻠ ﻋ لﻮﺻأ ﮫﻘﻔﻟا - Digit dalam Maktabat al-Fiqh wa Usulihi. 114 Karya ini terdiri dari 6 jilid. Jilid 1 menguraikan seputar masalah-masalah yang terkait dengan pengertian, bahasa, pembagian hukum dan tinjauan dari berbagai aspeknya. 115 Jilid 2 menguraikan tentang perintah dan larangan, umum dan khusus. 116 Jilid 3 menguraikan hal- hal yang terkait dengan khusus, perbuatan, n±sikh dan mans- kh. 117 Jilid 4 menguraikan kajian tentang Ijm±` dan akhb±r. 118 jilid 5 menguraiakan tentang masalah qiy±s, ta`±dul dan tarj³¥, 119 dan pada jilid 6 menguraikan seputar 113 Lihat al-R±z³, al-Mab±¥i£ Jilid I1, h. 1-584. 114 Lihat al-R±z³, al-Ma¥¡- l f³ `Ilm U¡- l al -Fiqh dengan ta¥q³q °±h± J±bir Fuy±« al- °iw±n³ Riy±«: J±mi`ah al-Im±m Mu¥ammad Ibn Su`ud al-Isl±miyyah, 1400 H., Jilid 1-6. 115 Lihat al-R±z³, al-Ma¥¡- l, Jilid 1, h. 1-589. 116 Lihat al-R±z³, al-Ma¥¡- l, Jilid 2, h. 1-655. 117 Lihat al-R±z³, al-Ma¥¡- l, Jilid 3, h. 1-567. 118 Lihat al-R±z³, al-Ma¥¡- l, Jilid 4, h. 1-681. 119 Lihat al-R±z³, al-Ma¥¡- l, Jilid 5, h. 1-629. PERPUSTAKAAN UTAMA UIN JAKARTA 71 masalah ijtihad, fatwa dan perbedaan para imam mujtahid dalam menetapkan dalil-dalil syar`³. 120 6. Tafs³r al-Qur±n al-Kab³r Maf±t³¥ al-Ghaib. Isi dan keberadaan karya ini akan dibahas secara khusus mulai dari komposisi, penulisan, sistematika, pengaruh dan komentar para ulama terhadap tafsir Maf±t³¥ al-Ghaib karya al- R±z³ sebagaimana pada sub bab berikut.

B. Mengenal Tafsir Maf±t³¥ al-Ghaib al-R±z³