46
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.
3. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:98. Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak two
tails ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung, berada pada daerah penerimaan H
o
atau terletak di antara harga tabel, maka H
o
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, bila harga t hitung lebih
47
kecil atau harga mutlak ≤ dari harga tabel maka H
o
diterima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat + atau - nya
Sugiyono, 2010:7. Menurut Priyatno 2010:69, dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut: 1 H
: β
1
= 0 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2 H
a
: β
1
≠ 0 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat.
b. Uji F
Menurut Ghozali, 2012:98, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka kita
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel
48
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2012:98.
Menurut Duwi Priyatno 2010: 67, dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 H : β
1
= 0 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 H
a
: β
1,2,3
≠ 0 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
4. Analisis Regresi Linear Berganda