39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas independen dan variabel terikat dependen. Variabel bebasnya adalah
product X
1
, people X
2
, process X
3
dan variabel terikatnya adalah keputusan konsumen menggunakan jasa ekspedisi PT. JNE Cabang Situ
Gintung Y. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - November 2014.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pembatasan masalah agar pembahasan dapat fokus pada tujuannya, sekaligus untuk menjaga agar
penjelasannya tidak melebar, sehingga akan diperoleh hasil yang valid. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa tentang pengaruh product, people,
dan process terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa ekspedisi PT JNE Cabang Situ Gintung.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalis yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, 2007:115. Jadi objek yang dilakukan oleh penelitian saat ini
adalah seluruh konsumen yang menggunakan jasa ekspedisi PT JNE Cabang Situ Gintung. Karena populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
40
orang yang merupakan konsumen mengunakan jasa ekspedisi PT JNE yang jumlahnya sangat banyak tersebar dan sulit diketahui secara pasti,
maka dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut Sugiyono, 2007:116. Metode yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu istilah
umum mencangkup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah
dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif Hamid, 2007:30. Metode convenience sampling digunakan
karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Roscoe dalam Sugiyono 2012:90 yang mengungkapkan tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori misalnya: wanita-pria, mahasiswa- pegawai, dan lain-lain maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
korelasi atau regresi ganda misalnya, maka jumlah anggota sampel
41
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 independen + dependen maka jumlah anggota
sampel = 10 x 5 = 50. Dengan mengacu pada teori Roscoe Roscoe dalam Sugiyono
2012:90 jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang responden, karena jumlah minimal sampel yang diperkenalkan adalah
sepuluh kali jumlah variabel. Untuk itu jumlah 50 sampel dianggap cukup penelitian ini.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber data
a. Data Primer Primary Data
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Sugiyono, 2009:193. Data primer
dari penelitian ini di peroleh dari kuesioner yang diisi oleh responden. Data primer menurut Daniel dan Gates 2011:81 adalah data
survey, pengamatan, atau eksperimen yang dikumpulkan untuk memecahkan masalah tertentu yang sedang diselidiki. Dalam
penelitian ini, data primer yang digunakan adalah penyebaran kuesioner kepada responden.
b. Data Sekunder Secondary Data
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya memalui orang
lain atau lewat dokumen. Sugiyono, 2009:193.
42
Data sekunder menurut Daniel dan Gates 2011:81 adalah jenis data mencangkup informasi yang telah dikumpulkan dan hanya
mungkin relevan dengan permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan
dengan cara membaca literatur, buku, artikel, jurnal, data dari internet, dan skipsi maupun tesis penelitian sebelumnya.
D. Metode Analisis Data
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi
menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang telah diukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item
instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden Riduwan dan Kuncoro, 2008:80.
Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap skor seperti instrument di
bawah ini
Tabel 3.1 Skala Likert
Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak
Setuju 5
4 3
2 1
Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2008:80
43
1. Uji kualitas data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu alat ukur dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011:52. Uji validitas ini dapat
dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Dalam penentuan layak atau
tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada batasan minimal korelasi 0,30.
Artinya suatu item dianggap valid jika skor total lebih besar dari 0,30 Duwi Priyatno, 2010:90.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Nunally dalam Ghozali,2011:48.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Uji ini meliputi :
44
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara,
diantaranya yaitu dengan melihat kurva probability plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukan pola distribusi
normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari garis diagonal,
maka tidak menunjukan pola distribusi normal yang menindikasikan bahwa
model regresi
tidak memenuhi
asumsi normalitas
Ghozali,2011:163.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen
Ghozali, 2011:105. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
45
1 Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2 Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat
disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3 Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabelitas
variabel independen terpilih yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke
46
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139.
3. Uji Hipotesis