6. Kampung Darek
= 8 responden 7.
Aek Tampang = 7 responden
Sedangkan untuk sample perhitungan pemilihan moda berdasarkan utilitas waktu menunggu, waktu perjalanan dan biaya ongkos yang menjadi karakteristik
moda angkutan kota dan beca motor adalah :
a. Asal = Pusat Kota PK Tujuan = Padangmatinggi PM
b. Asal = Pusat Kota PK Tujuan = Sitamiang ST
c. Asal = Pusat Kota PK Tujuan = Sadabuan lewat Sigiring-giring SB-1
d. Asal = Pusat Kota PK Tujuan = Sadabuan lewat Sitataring SB-2
3.4. Metoda Pengumpulan Data Penelitian
Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah : a. Data primer penelitian meliputi :
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
1. Data rumah tangga yang berkaitan dengan kepemilikan kenderaan,
pendapatan bulanan, ukuran rumah tangga. 2.
Frekwensi rumah tangga menggunakan angkutan beca motor hari mingguan
3. Data survey langsung penggunaan angkutan kota dengan angkutan
beca motor terhadap impedansi transportasi waktu tempuh, ongkos, waktu menunggu dari zone a ke zone b.
b. Data sekunder penelitian meliputi :
1. Data kependudukan BPS Padangsidimpuan, BPS Sumut
2. Data Geografis Bappeda, Dinas PU Padangsidimpuan
3. Data Beca motor Samsat dan Dinas Perhubungan
Padangsidimpuan Metoda pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara :
a. Angket kuesioner dilakukan dengan cara survey langsung yaitu
membagikan angket yang di-design dengan pertanyaan model campuran
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
tertutup yang harus diisi oleh pengguna per-rumah tangga sebanyak 100 angket.
b. Pemilihan moda dengan selisih utilitas beca motor dengan angkutan kota
dilakukan dengan cara observasi langsung dengan menggunakan langsusng kedua angkutan dan mencatat waktu menunggu kedua angkutan, waktu
perjalanan dan biaya ongkos perjalan dari zona satu ke zona yang lain. c.
Data sekunder dilakukan dengan pencarian data pendukung penelitian
berupa dokumen lewat kantor BPS, Bappeda, Dinas Pekerjaan umum dan Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan.
3.5. Metoda Analisis
Penelitian ini melakukan analisis terhadap data primer dan data sekunder yang berkaitan, adapun metoda analisis yang diterapkan adalah :
1. Pemilihan moda angkutan dilakukan analisis regresi linier dengan data yang
diambil dari hasil kuesioner untuk mendapat model matematis pemilihan modanya, setelah itu baru diberikan simulasi data untuk mendapatkan
informasi pemilihan data yang diperoleh dari model matematis tersebut.
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
2. Bangkitan lalulintas yang dilakukan per-rumah tangga pada setiap zone
dilakukan analisis kategori yang sebelumnya data diambil dari data hasil kuesioner yang telah diklasifikasikan sesuai kategori yang telah ditetapkan
untuk mendapatkan nilai tingkat bangkitan yang terdapat pada tabel yang kemukakan oleh John Black, setelah itu dilakukan perkalian antara nilai
tingkat bangkitan dengan jumlah per-rumah tangga dan ditotal seluruhnya. 3.
Karakteristik beca motor dengan fisik kota Padangsidimpuan dilakukan
analisa spasial yang melibatkan data yang dihasilkan dari hasil kuesioner dan data sekunder yang didapatkan dari dinas atau instansi.
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
BAB IV
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kota Padangsidimpuan