1. Jika selisih biaya yang diakibatkan oleh kedua moda betor dan angkot sama
maka 25 orang akan memilih beca motor dan 75 memilih angkot 2.
Jika Rp. 2.500 lebih mahal biaya beca motor maka 100 orang memilih angkot dan 0 memilih beca motor
3. Jika Rp. 1.000 lebih murah biaya beca motor maka 69 orang memilih beca
motor sedangkan 31 memilih angkot
6.2. Analisis Bangkitan Lalulintas
Pada analisis bangkitan lalulintas per zone ini telah disinggung pengertian dan rumus pada bab ii dan cara perhitungan pada bab iii, disini akan diulas proses
perhitungan sampai hasil angkanya terlihat, analisis ini dikemukakan untuk memperjelas keberadaan angkutan beca motor di kota Padangsidimpuan.
Jenis variabel, rumus, tabel tingkat pergerakan per- rumah tangga yang digunakan pada penelitian ini diambil dari buku diktat Kursus Transportasi Perkotaan
dengan judul “Kebutuhan Transportasi” halaman 71 – 75 yang dilaksanakan oleh ITB, HEDS Project dan JICA di Bandung tahun 1992, pada diktat tersebut banyak
merujuk ke buku karangan John Black, Ofyar Z. Tamin sehingga peneliti bisa melihat langsung di buku aslinya.
Dari data hasil survey kuisioner yang dilaksanakan pada kedua zona Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan dapat diproses untuk
mendapatkan jumlah kebutuhan beca motor terhadap rumah tangga yang tidak
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
memiliki kenderaan pribadi, yaitu jumlah yang diambil dari jumlah bangkitan lalulintas hasil prediksi terhadap rumah tangga dalam satu zona.
Sebelumnya data tersebut ditabulasi dan diklasifikasi sesuai dengan kategori tidak mempunyai kenderaan pribadi dan menggunakan beca motor dalam melakukan
pergerakan perjalanan dalam kota, dan kategori tambahan yang telah ditetapkan yaitu :
1. 3 kategori penghasilan rendah Rp.200.000, sedangRp.300.000, tinggiRp.500.000
2. 2 kategori ukuran rumah tangga 1-3 orang, 4 + orang
Maka data menjadi : 3 X 2 = 6 kategori, jadi data tersebut kita buat ke dalam tabulasi yang telah di-design sesuai dengan kategorinya.
a. Zona Kecamatan Padangsidimpuan Utara Tabel 6.2.1. Data Responden di Padangsidimpuan Utara
Penghasilan Ukuran Rumah
Tangga Rendah Menengah
Tinggi 1 – 3 Pekerja
13 9
15 4 + Pekerja
3
Sumber : Data Penelitian, 2007
b. Zona Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
Tabel 6.2.2. Data Responden di Padangsidimpuan Selatan Penghasilan
Ukuran Rumah Tangga
Rendah Menengah Tinggi
1 – 3 Pekerja 11
17 28
4 + Pekerja 4
Sumber : Data Penelitian, 2007
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
Dari table bangkitan pergerakan kerja per-rumah tangga yaitu Black 1981 : Tabel 6.2.3. Data Tingkat Pergerakan per-rumah tangga
Tingkat pendapatan Tingkat pemilikan kenderaan
rendah menengah Tinggi 3,4
a
3,7
a
3,8
a
Tidak ada kenderaan 0 4,9
b
5,0
b
5,1
b
5,2
a
7,3
a
8,0
a
Satu Kenderaan 1 6,9
b
8,3
b
10,2
b
5,8
a
8,1
a
10,0
a
Dua atau lebih kebderaan 2+ 7,2
b
11,8
b
12,9
b
Sumber : Black,1981
Keterangan : c.
Tingkatan ukuran rumah tangga 1 – 3 pekerja d.
Tingkatan ukuran rumah tangga 4 + pekerja maka :
a. Zona Kecamatan Padangsidimpuan Utara 40 rumah tangga
Tabel 6.2.4. Data Responden di Padangsidimpuan Utara dengan Tingkat Pergerakan Penghasilan
Ukuran Rumah Tangga
Rendah Menengah Tinggi
1 – 3 Pekerja 13.3,4
9.3,7 15.3,8
4 + Pekerja 0.4,9
0.5,0 3.5,1
Sumber : Data Penelitian, 2007
Jumlah pergerakan kebutuhan angkutan betor per rumah tangga di kecamatan Padangsidimpuan Utara adalah :
13 x 3,4+9 x 3,7+15 x 3,9+0 x 4,9+0 x 5,0+3 x 5,1 = 149,8 Pergerakan Jadi kebutuhan pada kecamatan ini 150 perjalan 150 beca motor untuk 40 rt.
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
b. Zona Kecamatan Padangsidimpuan Selatan 60 rumah tangga Tabel 6.2.5. Data Responden di Padangsidimpuan Selatan dengan Tingkat
Pergerakan Penghasilan
Ukuran Rumah Tangga
Rendah Menengah Tinggi
1 – 3 Pekerja 11.3,4
17.3,7 28.3,8
4 + Pekerja 0.4,9
0.5,0 4.5,1
Sumber : Data Penelitian, 2007
Jumlah pergerakan kebutuhan angkutan betor per rumah tangga di kecamatan Padangsidimpuan Selatan adalah :
11 x 3,4+17 x 3,7+28 x 3,9+0 x 4,9+0 x 5,0+4 x 5,1 = 227,1 Pergerakan Jadi kebutuhan pada kecamatan ini 227,1 perjalan 228 beca motor untuk 60 rt.
Hasil dari kedua zona tersebut kawasan perkotaan kota Padangsidimpuan rumah tangga yang tidak mempunyai kenderaan harus memilih angkutan transportasi
umum membutuhkan beca motor untuk moda perjalanan di kawasan kota sebanyak : 150 + 228 = 378 pergerakan beca motor.
Tabel 6.2.6. Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2005 Kota Padangsidimpuan No
Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin
1 Psp Tenggara
1941 2 Psp
Selatan 3282
3 Psp Batunadua
1551 4 Psp
Utara 1909
5 Psp Hutaimbaru
1622 Jumlah 10.305
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2007
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
Jika data hasil analisis kategori tersebut digabungkan dengan data tabel jumlah rumah tangga miskin kota Padangsidimpuan tahun 2005 bisa dihitung
perkiraan jumlah beca motor yang dibutuhkan di kedua kecamatan tersebut, yaitu : a.
Kecamatan Padangsidimpuan Utara dengan penduduk miskin 478 rt,maka jumlah beca mesin yang dibutuhkan adalah 449 beca mesin.
5 ,
1792 40
150 478
150 478
40 478
40 150
= ⇔
× =
⇔ ×
= ⇔
= y
y y
y
Maka 1.793 x 25 = 448,25 = 449 beca motor b.
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dengan penduduk miskin 821 rt,maka jumlah beca mesin yang dibutuhkan adalah 780 beca mesin
8 ,
3119 60
228 821
228 821
60 821
60 228
= ⇔
× =
⇔ ×
= ⇔
= y
y y
y
Maka 3.120 x 25 = 780 beca motor Maka kedua kecamatan tersebut pusat kota BWK I membutuhkan 449 + 780 =
1.229 beca motor sedangkan jumlah beca yang berizin adalah 2.465 beca motor. Tabel 6.2.7. Jumlah perusahaan Betor terdaftar di Kota Padangsidimpuan
No Assosiasi Platfom
unit 1
PBM Sejahtera 300
2 PBM Bintang Mas
100
3 PBM Adu Nasib
680
4 PBM Abadi
695
5 PBM Harapan
250
6 PBM Rajawali
110
7 PBM Karya Bersama
210
8 PBM Rastra
120 2.465
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan, 2007
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
6.3. Analisis Jumlah Optimal Beca Motor