BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Transportasi Perkotaan
Menurut Mosher 1992, bahwa transportasi adalah faktor utama dalam pembangunan yang berfungsi sebagai penghubung antara wilayah sehingga
aksesibilitas ruang gerak menjadi tinggi. Transportasi juga merupakan salah satu faktor yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena langsung dirasakan oleh
masyarakat sebagai pengguna. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat perkotaan banyak
melakukan aktivitas yang mengakibatkan meningkatnya pergerakan trip. Tujuan pergerakan yang dilakukan antara lain untuk bekerja, sekolah, rekreasi. Dalam
melaksanakan pergerakan tersebut membutuhkan moda Sarana Transportasi Catanese, 1979. Adapun moda yang dipergunakan bervariasi antara lain jalan kaki,
angkutan kota, beca motor, mobil pribadi, kereta api, kapal laut dan sebagainya. Pada tabel 2.1.1 Ofyar Z. Tamin, 2000 menjelasskan klasifikasi perjalanan
penduduk perkotaan berdasarkan maksud pergerakan dan pada tabel 2.1.2. Fidel Miro, 1997 menjelaskan jenis moda transportasi perkotaan berdasarkan tipe
penggunaannya.
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
Tabel 2.1.1 : Klasifikasi pergerakan orang perkotaan berdasarkan maksud pergerakan
AKTIVITAS KLASIFIKASI PERJALANAN KETERANGAN
I. EKONOMI •
Mencari nafkah •
Mendapatkan barang dan
pelayanan 1.
Ke dan dari tempat kerja 2.
Yang berkaitan dengan bekerja
3. Ke dan dari toko dan keluar
untuk keperluan 4.
Yang berkaitan dengan belanja atau bisnis pribadi
Jumlah orang yang bekerja tidak tinggi, sekitar 40-50 penduduk.
Perjalanan yang berkaitan dengan pekerja termasuk :
a. pulang ke rumah
b. mengangkut barang
c. ke dan dari rapat
Pelayanan hiburan dan rekreasi diklasifikasikan secara terpisah
tetapi pelayanan medis, hukum, dan kesejahteraan termasuk di sini.
II. SOSIAL •
Menciptakan, menjaga
hubungan pribadi
1. Ke dan dari rumah teman
2. Ke dan dari tempat
pertemuan bukan di rumah Kebanyakan fasilitas terdapat di
dalam lingkungan keluarga dan tidak menghasilkan banyak
perjalanan. Butir 2 juga terkombinasi dengan
perjalanan dengan maksud hiburan
III. PENDIDIKAN •
Ke dan dari Sekolah, kampus dan lain-lain
Hal ini terjadi pada sebahagian besar penduduk yang berusia 5-22
tahun. Di Negara yang sedang
berkembang jumlahnya 85 penduduk
IV. REKREASI DAN HIBURAN
1. Ke dan dari tempat rekreasi
2. Yang berkaitan dengan
perjalanan dan berkenderaan untuk rekreasi.
Mengunjungi restoran, kunjungan sosial, termasuk perjalanan pada
hari libur
V. KEBUDAYAAN 1.
Ke dan dari tempat ibadah 2.
Perjalanan bukan hiburan ke dan dari daerah budaya serta
pertemuan politik Perjalanan kebudayaan dan
hiburan sangat sulit dibedakan
Sumber : Ofyar Z Tamin, 2000
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
Tabel 2.1.2 : Jenis dan macam moda transportasi kota menurut karakteristik dan
tipe penggunaannya
TIPE PENGGUNAAN PERUNTUKAN KARAKTERISTIK
PERIBADI DISEWAKAN UMUM Sebutan
Kenderaan Pribadi Para Transit
Mass Transit
Tipe Moda bentuk kenderaannya
• Mobil
• Motor
• Sepeda
• Jalan Kaki
• Taksi
• Mobil Sewa
• Dial-a-Ride
• Ojek
• Becak
• Jitney
• DokarBendi
• Bus, Trolley
Bus, Mobil Penumpang
KecilMikrolet, Angkot
• Kereta Api
• Kenderaan
Bawah Tanah •
Kapal Sungai Tersedia Untuk
Penyedia Jasa Penentuan Rute
Penentu Jadwal Karcis
Pemilik Pemilik
Bebas Fleksibel Bebas Fleksibel
- Umum
Operator Bebas Fleksibel
Bebas Fleksibel Negosiasi
Umum Operator
Tetap trayek Tetap terjadwal
Tetap Tarif
Daerah Operasi prasarana yang
digunakan Kerapatan Daerah
Konfigurasi Penentuan Rute
Waktu Tujuan Perjalanan
Jalan raya, dan tempat parkir.
Rendah, sedang, rapat
Bebas memencar Off peak peak
hours setiap waktu Rekreasi, belanja,
bisnis, sekolah Jalan raya dan
terminal kecil. Rendah, sedang,
rapat Bebas memencar
Setiap waktu Bisnis, belanja,
keperluan khusus lainnya
Jalan raya, rel, jalan bawah tanah,
terminal besar, stasiun dan
pelabuhan Padat
Orientasi ke CBD Peak hours waktu
sibuk Bisnis, Sekolah
Sumber : Fidel Miro, 1997
Erwin Syah Lubis : Analisis Kwantitas Ideal Modal Transportasi Studi Kasus : Beca Motor Di Kota Padang…, 2008 USU e-Repository © 2009
2.2. Tinjauan Kebutuhan Transportasi