Harapan Pihak Kelompok Tani Kepada PTPN 2 Kesimpulan

101

4.7. Harapan Pihak Kelompok Tani Kepada PTPN 2

Setiap masyarakat mempunyai harapan, termasuk masyarakat Desa Sambirejo. Hanya saja harapan itu tidak semuanya dapat direalisasikan begitu saja, mengingat adanya kebijakan dan kesepakatan yang mengikat tiap anggota masyarakat. Dari hasil wawancara peneliti terhadap beberapa anggota kelompok tani di Desa Sambirejo maka dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Sambirejo berharap agar pemerintah atau dalam hal ini adalah pihak Pabrik Gula Kwala Madu agar lebih tanggap dan memiliki kesadaran tentang kegiatan bina lingkungan seperti pembangunan saluran irigasi yang telah dilakukan oleh Pemda Langkat bekerja sama dengan pihak PT. Perkebunan Nusantara 2 Persero , lebih tanggap dalam hal ini maksudnya adalah PTPN 2 hendaknya memiliki kesadaran lebih dalam memperhatikan kesejahteraan petani terutama yang menyangkut air irigasi yang dipompakan dari IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula Kwala Madu artinya tanpa harus diminta terlebih dahulu oleh masyarakat hendaknya PTPN 2 memiliki inisiatif atau ide cemerlang yang dapat menciptakan situasi yang kondusif sehingga konflik yang bersifat vertikal dapat terhindarkan. Selain hal tersebut, masyarakat juga berharap agar PTPN 2 mau menerima aspirasi dari Masyarakat Desa Sambirejo yaitu menanggapi permohonan air irigasi yang lebih layak dari pompa air yang ada di IPAL yang menurut pak kepala desa, beberapa tahun yang lalu air yang dipompakan tersebut pernah melimpah, namun akhir-akhir ini air yang dipompakan ke areal persawahan milik penduduk semakin berkurang debitnya sehingga para petani khawatir akan mempengaruhi hasil panen mereka. Oleh karena itu petani selalu mengajukan permohonan untuk Pembangunan saluran irigasi dan bak penampungan irigasi yang pernah diwacanakan oleh pihak PTPN 2 pada saat acara kenduri giling. Demikian keterangan dari Pak Kusnadi selaku Kepala Desa Sambirejo. 102 BAB V Kesimpulan dan Saran

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lokasi penelitian yang telah dijelaskan dalam bagian pembahasan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. CSR dalam bentuk pengelolaan lingkungan seperti halnya PKBL di BUMN seperti PTPN 2 adalah penting, sejalan dengan isu lingkungan hidup seperti ISPO International Sustainable Palm Oil dan permasalahan yang berhubungan dengan limbah industri yang sudah semakin mengkhawatirkan. 2. Pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan tersebut tampak dalam kegiatan yang dilakukan oleh pihak PTPN 2 seperti pembuatan saluran irigasi, yakni Pabrik Gula Kwala Madu berupaya memberikan manfaat terhadap persawahan milik petani yang berada di area belakang Pabrik Gula Kwala Madu melalui upaya pemanfaatan air limbah milik Pabrik Gula Kwala Madu. Air yang dapat mengaliri persawahan penduduk tersebut berasal dari air buangan kondensor, yang menurut staf ahli di bagian laboratorium air tersebut sudah diproses sedemikian rupa sehingga kandungan dalam air tersebut mengandung pupuk yang dapat menyuburkan tanaman penduduk di Desa Sambirejo dan Desa Sendang rejo. Selain hal tersebut pihak PTPN 2 unit Pabrik Gula Kwala Madu juga selalu berupaya menjalin hubungan yang harmonis dengan penduduk setempat yaitu penduduk Desa Sambirejo, upaya tersebut tampak dalam hal memberikan bantuan atau santunan baik yang bersifat materil maupun non materil kepada anak yatim maupun para jompo yang terbilang kurang mampu, selain hal tersebut pihak perusahaan juga 103 menyediakan koordinator agama yang membawahi beberapa guru madrasah maupun pengurus kegiatan keagamaan seperti bilal mayit dan pengurus mesjid yang manfaatnya juga dapat dirasakan langsung oleh penduduk di sekitar Pabrik Gula Kwala Madu. 3. Masyarakat Desa Sambirejo menyambut baik niat PTPN 2 dalam mengaliri persawahan milik petani di Desa Sambirejo walaupun beberapa tahun terakhir ini debit air yang dipompa dari stasiun pompa Instalasi Pengolahan Air Limbah semakin mengecil sehingga beberapa anggota kelompok tani ada yang menyampaikan aspirasinya mengenai permohonan terhadap peningkatan debit air limbah yang akan dipompa ke areal persawahan penduduk dan berdasarkan keterangan para pegawai Pabrik Gula Kwala Madu yang berwenang dalam proses air limbah, bahwa debit air yang semakin kecil bukan karena kesengajaan pihak Pabrik Gula Kwala Madu tetapi karena daya atau energi yang semakin terbatas karena adanya peningkatan pemanfaatan mesin baru dalam upaya peningkatan kapasitas giling Pabrik Gula Kwala Madu sehingga kapasitas energi yang ada di Pabrik Gula Kwala Madu sekarang tidak memungkinkan untuk mengalirkan debit air yang lumayan besar seperti 10 tahun yang lalu kecuali kalau ada komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan warga desa berarti juga termasuk mendistribusikan sumber energi yang baru dan pada akhirnya menjadi suatu tatanan pemikiran yang menjadi suatu budaya baru dalam menghadapi tantangan perusahaan ke depan. Selain hal tersebut saya sebagai seorang mahasiswa Departemen Antropologi menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan PKBL tersebut, pihak PTPN 2 dalam pendekatannya cenderung kurang humanis, dalam arti PKBL dijalankan hanya untuk memenuhi persyaratan dunia usaha saja, maka pendekatan yang sifatnya antropologis seakan diabaikan dan oleh PGKM dianggap ‘ ribet ‘. 104

1.2 Saran