86
BAB IV IMPLIKASI PROGRAM KEMITRAAN BINA LINGKUNGAN
4.1. Dampak Yang Dirasakan Oleh Masyarakat Terhadap Pelaksanaan PKBL di Pabrik Gula Kwala Madu
Setiap kebijakan atau tindakan manusia pasti memiliki implikasi terhadap lingkungan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung, tergantung seberapa jauh upaya
manusia tersebut untuk lebih memahami dan peka terhadap lingkungan sekitar, begitu juga dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan BUMN seperti PTPN 2 unit Pabrik Gula
Kwala Madu, dari semua kebijakan tersebut pastilah ada yang berkenaan dengan lingkungan hidup, terlebih lagi letak Pabrik Gula Kwala Madu juga tidak begitu jauh dengan pemukiman
penduduk. Masyarakat sekitar Pabrik Gula Kwala Madu sedikit atau banyak pasti mempunyai kesadaran akan hak dan kewajibannya terhadap perusahaan yang ada di lingkungan tempat
tinggalnya yang dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar Pabrik Gula Kwala Madu yaitu masyarakat Desa Sambirejo.
Perusahaan juga mempertimbangkan akan dampak yang dihasilkan oleh kegiatan produksinya, terutama perusahaan yang sifatnya industri seperti Pabrik Gula Kwala Madu
misalnya. Dampak tersebut bisa bersifat negatif maupun positif terhadap lingkungan setempat, dampak negatif tersebut bisa berupa kerusakan lingkungan ataupun konflik yang
dapat muncul kapan saja dengan masyarakat sekitar sementara dampak positif yang mungkin saja ditimbulkan dapat berupa meningkatnya kesejahteraan penduduk akibat terbukanya
lapangan kerja bagi tenaga kerja dari desa sekitar Pabrik Gula Kwala Madu serta adanya fasilitas umum yang dibangun atau dirancang oleh pihak manajemen Pabrik Gula Kwala
87 Madu yang dapat dinikmati langsung oleh penduduk setempat misalnya pengaspalan jalan
protokol di Desa setempat, pembangunan rumah ibadah, sekolah ataupun penyediaan tenaga pengajar bagi anak-anak di wilayah Desa Sambirejo sebagai desa yang jaraknya terdekat dari
area Pabrik Gula Kwala Madu.
4.2. Manfaat Diberlakukannya Program Kemitraan Bina Lingkungan di Pabrik
Gula Kwala Madu
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa penduduk Desa Sambirejo yaitu salah satunya adalah Kepala Desa Sambirejo sendiri yakni Pak Kusnadi
Manfaat dari Program Kemitraan Bina Lingkungan yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat yakni antara lain:
1. Lingkungan hidup yang lebih berkualitas karena adanya tindakan atau upaya
meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan oleh limbah yang dihasilkan oleh Pabrik Gula Kwala Madu.
2. Adanya acuan dalam pengelolaan limbah tersebut, artinya ada semacam ketentuan
yang disepakati bersama tentang ambang batas kadar limbah yang dapat ditoleransi ketika bersentuhan dengan lingkungan setempat.
Parameter Dasar yang Penting Untuk Kualitas Air Limbah : -
Nilai pH dari air limbah harus berkisar antara 6,0 sampai 10,5 -
Temperatur tidak melebihi 35
o
C -
Toksisitas air limbah harus lebih kecil dari nilai yang dapat mempengaruhi proses biologi pada Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL, pembuangan lumpur atau
penggunaan lumpur.
88 -
Konsentrasi zat warna dalam air limbah harus kurang dari nilai yang dapat menyebabkan perubahan warna pada IPAL umum.
- Nilai ambang batas untuk fenol dibuat rendah 0,025 mgL air limbah karena
senyawa ini dapat menyebabkan rasa-sakit yang sangat susah dihilangkan selama pemurnian air. selain itu juga ada acuan ambang batas untuk zat lain seperti BOD =
60 mgL. COD = 100 mgL. H2S = 0,5 mgL. TSS = 50 mgL. ML = 5 mgl -
Nilai ambang batas untuk senyawa yang menggunakan oksigen seperti natrium sulfit, garam besi II dan tiosulfat ditetapkan 50 mgL air limbah.
Sumber : Dokumen sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008
3. Masyarakat merasa hak – hak nya diakui oleh perusahaan, sehingga masyarakat juga
merasa memiliki Pabrik Gula Kwala Madu. 4.
Dengan rasa memiliki tersebut diharapkan masyarakat dapat ikut merawat dan menjaga Pabrik Gula Kwala Madu.
5. Masyarakat turut menikmati fasilitas yang dibangun di lokasi unit usaha, hal ini
dibuktikan dengan pengaspalan jalan utama menuju Pabrik Gula Kwala Madu sepanjang 4 KM yang melalui Desa Sidomulyo, sehingga penduduk Desa Sidomulyo
dapat menikmati fasilitas pengaspalan tersebut. 6.
Limbah padat seperti ‘ Blotong ‘ yang dihasilkan oleh Pabrik Gula Kwala Madu dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sebagai pupuk. Selain itu jamur yang terdapat
di blotong tersebut aman untuk dikonsumsi, sehingga dapat mendatangkan pendapatan income bagi masyarakat. Tetapi semua dilakukan atas ijin pihak
PGKM.
89 Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh karyawan Pabrik Gula Kwala
Madu yang diwakili oleh Pak Yandri Lubis sebagai Kepala Laboratorium sekaligus anggota panitia ISO di Pabrik Gula Kwala Madu yang tentunya paham tentang pelaksanaan Program
Kemitraan Bina Lingkungan yakni antara lain sebagai berikut :
1. Adanya kepuasan di dalam hati karena bisa meringankan beban orang lain mengingat
penduduk Desa Sambirejo adalah penduduk yang bermukim di sekitar Pabrik Gula Kwala Madu.
2. Adanya rasa damai dan tenteram, karena dengan adanya kegiatan bina lingkungan
maka karyawan Pabrik Gula Kwala Madu tidak merasa dimusuhi oleh masyarakat 3.
Dengan berjalannya program bina lingkungan diharapkan reputasi perusahaan akan semakin membaik sehingga secara otomatis akan mendongkrak produktifitas
karyawan sehingga kehidupan karyawan semakin sejahtera. 4.
Adanya rasa tenang yang dirasakan karyawan Pabrik Gula Kwala Madu terhadap kesinambungan usaha Pabrik Gula Kwala Madu, mengingat sebagian besar karyawan
sadar akan pentingnya Program Kemitraan Bina Lingkungan sebagai salah satu upaya menciptakan situasi yang kondusif dalam menjalankan usaha yang
berkesinambungan.
Demikian beberapa manfaat positif yang diungkapkan baik oleh pihak masyarakat Desa Sambirejo yang diwakili oleh Pak Kusnadi selaku Kepala desa Sambirejo dan Pak
Masludi mewakili pernyataan kelompok tani sementara itu pernyataan dari pihak Pabrik Gula Kwala Madu diwakili oleh Pak Yandri Lubis selaku kepala dinas laboratorium Pabrik
Gula Kwala Madu yang tentunya juga berperan dalam pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan mengingat beliau juga salah satu sekretaris ISO yang ditunjuk pihak direksi
90 PTPN 2 yang dalam tugasnya salah satunya adalah bertanggung jawab terhadap monitoring
dan evaluasi Program kemitraan bina lingkungan di Pabrik Gula Kwala Madu.
4.3. Pandangan Kelompok Tani Mengenai Program Kemitraan Bina Lingkungan