Pencegahan terhadap Kebakaran dan Peralatan

2. Melakukan pelatihan secara berkala bagi karyawan. Pelatihan yang dimaksud dapat meliputi :  Pelatihan untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang tinggi dan bertanggung jawab, misalnya melalui pelatihan kepemimpinan dan pelatihan pembinaan kepribadian.  Studi banding workshop antar bidang kerja, sehingga karyawan diharapkan memiliki rasa kepedulian terhadap sesama karyawan 3. Membuat peraturan tata cara dengan pengawasan yang baik dan memberi sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin. Sebagai pedoman pokok dalam usaha penanggulangan masalah kerja, Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang – Undang Keselamatan Kerja pada tanggal 12 Januari 1970. semakin tinggi tngkat keselamata kerja dari suatu pabrik maka makin meningkat pula aktivitas kerja para karyawan. Hal ini disebabkan oleh keselamatan kerja yang sudah terjamin dan suasana kerja yang menyenangkan. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan pabrik untuk menjamin adanya keselamtan kerja adalah sebagai berikut : 1. Penanganan dan pengangkutan bahan menggunakan manusia harus seminimal mungkin. 2. Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukran udara yang baik. 3. Jarak antara mesin – mesin dan peralatan lain cukup luas. 4. Setiap ruang gerak harus aman, bersih dan tidak licin. 5. Setiap mesin dan peralatan lainnya harus dilengkapi alat pencegah kebakaran. 6. Tanda – tanda pengamanan harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya. 7. Penyediaan fasilitas pengungsian bila terjadi kebakaran.

6.3 Keselamatan Kerja Pada Pabrik Pembuatan Keramik Barium Titanat

Dalam rancangan pabrik pembuatan Keramik Barium Titanat, usaha – usaha pencegahan terhadap bahaya – bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut :

6.3.1 Pencegahan terhadap Kebakaran dan Peralatan

VI-7 Universitas Sumatera Utara Untuk melakukan pencegahan terhadap kebakaran, hal – hal yang diperhatikan diantaranya : 1. Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium, ruang proses, dan perkantoran. 2. Sistem perlengkapan energi seperti pipa bahan bakar, dibedakan warnanya dan letaknya tidak mengganggu garakan karyawan. 3. Mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di fire station setiap saat dalam keadaam siaga. 4. penyediaan racun api yang selalu siap dengan pompa hydran untuk jarak tertentu. 5. Bahan – bahan yang mudah terbakar dan meledak harus disimpan dalam tempat yang aman dan dikontrol secara teratur. Peralatan pencegahan kebakaran: 1. Memasang Sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti power station, laboratorium, dan ruang proses. 2. Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap saga di fiere station. 3. Fire Hydran ditempatkan di daerah storage, proses dan perkantoran. Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman di tempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatakan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air. 4. Fire extinguishers APAR Racun api disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil. Peralatn ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran, peralatan ini mempunyai bernagai ukuran beratny, sehingga bisa ditempatkan sesuai dengan besar – kecilny resiko kebakaran yang mungkin timbul ari daerah tersebut, misalnya tempat penimbunan bahan bakar tersa tidak rasional kalau disitu kita temapatkan racun api denganukuran 1,2 Kg dengan jumlah satu Universitas Sumatera Utara 5. tabung. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari bahan kimia kering, busa foam dan CO 2 . 6. Detektor Asap Smoke Detector, Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung. 7. Sprinkler, Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah dimana ada sprinkler tersebut Safe, 2000. Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja No.Per02Men1983 tentang instalansi alarm kebakaran otomatis, yaitu : 1. Detektor kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini adanya suatu kebakaran awal, alat ini terbagi atas : a. Smoke detector adalah detector yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu. b. Gas detector adalah detector yang bekerja berdasarkan kenaikan kosentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas – gas lain yang mudah terbakar. c. Alarm kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini berupa :  Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus audible alarm.  Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh pandangan mata secara jelas visible alarm. 2. Panel Indikator Kebakaran Panel indikator kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak diruang operator.

6.3.2 Menggunakan Alat Pelindung Diri ADP