Maka, biaya produksi total = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 40.846.558.315 + Rp 2.619.941.136
= Rp 43.466.499.451
10.3 Total Penjualan Total Sales
Penjualan diperoleh dari hasil penjualan produk Keramik Barium Titanat, yaitu sebesar Rp. 113.005.604.250
10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh : 1. Laba sebelum pajak bruto = Rp 69.539.104.799
2. Laba sebelum pajak- bonus = Rp 69.191.409.275,26 3. Pajak penghasilan PPh
= Rp 20.702.422.783 4. Laba setelah pajak netto
= Rp 48.488.986.493
10.5 Analisa Aspek Ekonomi 10.5.1
Profit Margin PM
Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan.
PM = penjualan
total pajak
sebelum Laba
100
PM = 4.250
113.005.60 Rp
.799 69.539.104
Rp 100
= 61,53
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 61,53 , maka pra
rancangan pabrik ini memberikan keuntungan. X-5
Universitas Sumatera Utara
10.5.2 Break Even Point BEP
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi. BEP =
Variabel Biaya
Penjualan Total
Tetap Biaya
100
BEP = 136
2.619.941. Rp
4.250 113.005.60
Rp .315
40.846.558 Rp
100
= 37,00
Kapasitas produksi pada titik BEP = 259,02 ton
Nilai penjualan pada titik BEP = Rp 41.816.028.220
Dari data feasibilities Timmerhaus, 1991 : - BEP
50 , pabrik layak feasible - BEP
70 , pabrik kurang layak infeasible. Dari perhitungan diperoleh BEP = 37,00
, maka pra rancangan pabrik ini layak.
10.5.3 Return on Investment ROI
Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih.
ROI = Investasi
Modal Total
pajak setelah
Laba 100
ROI = 7.874
147.196.73 Rp
.493 48.488.986
Rp 100
= 32,94
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah :
ROI 45 resiko pengembalian modal rendah 15 ROI 45 resiko pengembalian modal rata-rata
ROI 15 resiko pengembalian modal tinggi Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 32,94
, sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
X-6
Universitas Sumatera Utara
10.5.4 Pay Out Time POT
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas penuh setiap tahun.
POT =
ROI 1
1 tahun
POT =
3294 ,
1
1 tahun = 3,04 tahun
Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 3,04 tahun operasi.
10.5.5 Return on Network RON
Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri.
RON = sendiri
Modal pajak
setelah Laba
100
RON = .724
88.318.042 Rp
.493 48.488.986
Rp 100
= 54,90
10.5.6 Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan
besarnya sama. Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku
maka pabrik dianggap rugi. Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 46,26
, sehingga pabrik akan menguntungkan karena lebih besar dari bunga pinjaman bank saat ini sebesar 16
Bank mandiri, 2011. X-7
Universitas Sumatera Utara
BAB XI KESIMPULAN
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan keramik Barium Titanat dengan kapasitas 700 tontahun dengan 330 hari kerjatahun
diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Kapasitas produksi keramik Barium Titanat direncanakan 700 tontahun
menggunakan bahan Barium Karbonat BaCO
3
sebanyak 1795,23 kghari dan Titanium Oksida TiO
2
sebanyak 726,565 kghari. 2. Produk keramik Barium Titanat yang dihasilakan mempunyai kemurnian
99,99 . 3. Bentuk hukum perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas
PT 4. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah garis dan staf dengan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan 103 orang. 5. Lokasi pabrik pembuatan keramik Barium Titanat ini rencana didirikan di
daerah Kawasan Industri Medan II KIM II yang berlokasi di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli serdang dengan luas areal 4.994 m
2
. 6. Dari hasil analisa ekonomi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Keramik
Barium Titanat dengan kapasitas 700 tontahun diperlukan total modal investasi sebesar Rp. 147.196.737.874 dengan biaya produksi sebesar Rp
43.466.499.451 dengan hasil penjualan sebesar Rp. 113.005.604.250 sehingga laba bersih yang diperoleh sebesar Rp. 48.488.986.493 dengan
profit margin 61,53 , Break even point 37,00 ,return of Invenstment 32,94
, Pay Out Time 3,04 tahun, Return network 50,94 , Internal Rate of Return
46,26 . 7. Pabrik pembuatan keramik Barium Titanat dengan kapasitas produksi 700
tontahun layak untuk didirikan didaerah Kawasan Industri Medan II KIM II, Deli Serdang Sumatera Utara.
XI-1
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Kawasan Industri Medan. http:www.kim.co.id Ananim. 2012a. Barium Carbonat. http:www.chem-mis-try.combarium carbonat.
Anonim. 2012b. Shanghai Trico Barium Garam, Binis dept,china. http:www.id.list-
of-companies.org Anonim. 2012c. Titanium Oxida TiO
2
Fotokatalis photocatalist yang potensial. www.wordpress.comtitanium oxida.
Anonim. 2012d. Barium carbonat. http:www.kronoxdupont.co.id. Anonim. 2012e. Prince of Ceramic Barium Titanat. http:www.stme-
princeceramic.com. Anonim. 2012f. Titanium Oksida. http:www.tianjinbairun.co.id
Anonim. 2012g.
Harga BBM
Industri dan
Pertamak Naik
. http:www.pertamina.co.id
Indiani, Eva dan Ngurah, Ayu. 2009. Keramik Porselen Berbasis Feldspar Sebagai Bahan Isolator Listrik.
Semarang: Universitas Diponegoro. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
– AAJI. 2009. Data Premi Perusahaan Asurandi Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2012. Kebutuhan Impor Keramik Barium Titanat. http:www.bps.go.id
Bank Mandiri. 2012. Kredit Usaha jangka Panjang. http:www.bankmandiri.co.id Bird, Byron R., Warren E. Steward, dan Edwin Lightfood. 2011. Transport
fenomena. Second Edition. New york: McGraw
– Hill Book Company.
Brownell, L.E Yaoung, E.H. 1959. Proses Equipment Design. New Delhi : Wiley Eastern, Ltd.
Considine, Douglas M. 1974. Instruments and control. New York : McGraw- Hill,Inc.
Foust, A.S. 1980. Prinsiples of unit Operation. London: John Wiley and Son.
Geankoplis, C.J 1997. Transport process and Unit Operation. New York: Ally and Bacon.
Hutagalung. 2008. Instalansi Alat- Alat
Pengendalian. Jakarta:
Erlangga. Heine, Ricard W. 1967. Principles of Metal Casting. New York: McGraw-Hill LS
Metallurgical Co. J. Y. Seo and S. W. Park. 2004. Chemical Mechanical Planarization Characteristic
of Ferroelectric Fil for FRSM Applications. Journal of Korean
Physical Society, Vol 45, No.3, Page 769-772. Kamar dagang dan industri Indinesia, Bidang Perindustrian, Riset dan Teknologi.
2010. Kebutuhan Teknologi dan Potensi Kerjasama Riset dengan Industri. http:www.bps.go.idbidang industri.
Kern, D.Q. 1965. Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill. Metacalf and Eddy. 1991. Westewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse. New
Delhi: McGraw-HillBook Company. Montgomerry, Douglas C. 1992. Reka Bentuk dan Analisa Uji kaji Terjemahan.
Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Sains Malaysia Pulau Pinang. XII-1
XII-2
Universitas Sumatera Utara
Nadlifatun, Arieza dan Dian, C. 2011. Proses Industri Kimia keramik. http:www.chemistry.co.id.
Nugroho, Totok. 2010. RI berpotensirebut pasar keramik, http:www.bataviase.co.id Othmer, Kirk. 1949. Encyclopedia of Chemical Engineering Tecnology.New York:
John Wiley and Sons Inc. Perry, Robert H. Dan Dow W. Green. 1997. Chemical Enggineering Handbook. 7
th
Edition. New York: McGraw-HillBook Company. Peters, M.S, Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E. West. 2004. Plant Design and
Economics for Chemical Engineer. 5
th
Edition. Internasional Edition. Singapore: Mc.Graw
– Hill. Pearso. Chris. 2008. Sekilas Keramik. http:www.word press.org.
Purbo, Onno. 2010. Teknologi Mikjroelektronika yang tidak Elitis ?. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Purwanto. 2008. Instrumentasi Alat. Surabaya: Penerbit Guna Widya. PT.
Jmasostek Persero.
2007. Jaminan
Kecelakaan Kerja.
http:www.jamsostek.com. PT. Pertamina. 2012. Harga Solar Untuk Industri. http:www.pertamina.co.id
Rusjdi. Muhammad. 2004. PPh Pajak penghasilan. Jakarta: PT Indeks Gramedia. Safe. 2000.Keselamatan Kerja. Forum Diskusi Keselamatan Kerja.
Setiawati, tri. 2010. Sintesa Bahan keramik Ferroelektrik BaTiO
3
dengan Variasi Lama Sintering Dan Pengaruhnya Terhadap Konstanta Dielektik,
http:www.batan.co.id Siagian, Sondang P. 1992. Fungsi
– fungsi manejerial. Jakarta: Offset Radar jaya. Sumahamijaya,
Inra. 2009.
Pembuatan Keramik
Industri. http:www.MajariMagazine.org.
Sunendra, P Bambang, dkk. 2010. Sintesis Partikel Nano Barium Titanat Menggunakan Metode proses Prekursor Dengan Pulp Merang
Sebagai Templat. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Sutarto. 2000. Dasar – Dasar Organisasi. Yokyakarta: Universitas Gajah Mada.
Walas, Stanley M. 1988. Chemical proses Equipment. Departement of chemical and petroleum Engineering, University of Kansas.
Waluyo. 200. Perubahan perundang – undangan Perpajakan Era Reformassi.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Yunasfi. 2001. Pembuatan Keramik Barium Titanat untuk Peralatan Elektronik.
Pusat Pendayagunaan Iptek Nuklir PPdIN, Badan tenaga Nuklir BATAN, Jakarta.
Yusuf. 2010. Industri Keramik. Jakarta: Universitas Indonesia. XII-3
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas pembuatan keramik BaTiO
3
adalah 700 tontahun dengan ketentuan sebagai berikut :
1 tahun = 330 hari kerja
1 hari = 24 jam
Kapasitas tiap hari : = 700
ton tahun
x 1 tahun
330 hari x
1000 kg 1 ton
= 2121,212 kg hari Kemurnian
= 99,99 BaTiO
3
Impiuritis = 0,01 BaCO
3
, TiO
2
Perhitungan Mundur 1.
Furnace
8 CO
2
6 7
BaCO
3
BaTiO
3
TiO
2
BaCO
3
s + TiO
2
s BaTiO
3
s + CO
2
g Neraca Massa total : F
6
= F
7
+ F
8
Neraca masing – masing komponen :
F
7
BaTiO
3
= 2121,212 kghari N
7
BaTiO
3
= 9,0964 kmolhari Kemurnian produk yang diinginkan adalah 99,99 yang berfasa padatan sehingga
banyaknya massa mol BaCO
3
dan TiO
2
yang bereaksi adalah sebesar 99,99 agar didapat kemurnian produk yang diinginkan, maka :
N
7
BaTiO
3
= N
8
CO
2
= 0,999 N
6
BaCO
3
N
6
BaCO
3
= 9,0973 kmolhari N
6
TiO
2
= 9,0973 kmolhari
LA-1 Furnace
Universitas Sumatera Utara
Maka, F
6
BaCO
3
= 9,0973 x 197,336 = 1795,23 kghari
F
6
TiO
2
= 9,0973 x 79,866 = 726,56 kghari
F
8
CO
2
= 9,0946 x 44,0095 = 400,30 kghari
F
7
BaCO
3
= 9,0955 - 9,0946 x 197,336 = 0,180 kghari
F
7
TiO
2
= 9,0955 - 9,0946 x 79,866 = 0,072 kghari
F
6
total = F
6
BaCO
3
+ F
6
TiO
2
= 1795,23 kghari + 726,56 kghari = 2521,79 kghari
2. Pneumatic Press
4 5
BaCO
3
BaCO
3
TiO
2
TiO
2
Neraca Massa Total F
4
= F
5
=F
6
= 2521,79 kghari Neraca Massa Komponen :
F
4
BaCO
3
= F
5
BaCO
3
= 1795,23 kghari F
4
TiO
2
= F
5
TiO
2
= 726,56 kghari
3. Mixer
3 4
BaCO
3
BaCO
3
TiO
2
TiO
2
Neraca Massa Total F
3
= F
4
= 2521,79 kghari LA-2
Pneumatic Press
Mixer
Universitas Sumatera Utara
Neraca Massa Komponen : F
3
BaCO
3
= F
4
BaCO
3
= 1795,23 kghari F
3
TiO
2
= F
4
TiO
2
= 726,56 kghari
4. Conveyor
BaCO
3
TiO
2
1 2
3
BaCO
3
TiO
2
Neraca Massa Total F
1
+ F
2
= F
3
= 2521,79 kghari Neraca Massa Komponen :
F
1
BaCO
3
= F
3
BaCO
3
= 1795,23 kghari F
2
TiO
2
= F
3
TiO
2
= 726,56 kghari
Perhitungan Maju 1.
Conveyor
BaCO
3
TiO
2
1 2
3
BaCO
3
TiO
2
Neraca Massa Total F
1
+ F
2
= F
3
= 2521,79 kghari Neraca Massa Komponen :
LA-3
Conveyor
Conveyor
Universitas Sumatera Utara
F
1
BaCO
3
= F
3
BaCO
3
= 1795,23 kghari F
2
TiO
2
= F
3
TiO
2
= 726,56 kghari
2. Mixer
3 4
BaCO
3
BaCO
3
TiO
2
TiO
2
Neraca Massa Total F
3
= F
4
= 2521,79 kghari Neraca Massa Komponen :
F
3
BaCO
3
= F
4
BaCO
3
= 1795,23 kghari F
3
TiO
2
= F
4
TiO
2
= 726,56 kghari
3. Pneumatic Press
4 5
BaCO
3
BaCO
3
TiO
2
TiO
2
Neraca Massa Total F
4
= F
5
= 2521,79 kghari Neraca Massa Komponen :
F
4
BaCO
3
= F
5
BaCO
3
= 1795,23 kghari F
4
TiO
2
= F
5
TiO
2
= 726,56 kghari LA-4
Mixer
Pneumatic Press
Universitas Sumatera Utara
4. Furnace
8 CO
2
6 7
BaCO
3
BaTiO
3
TiO
2
BaCO
3
s + TiO
2
s BaTiO
3
s + CO
2
g Neraca Massa total : F
6
= F
7
+ F
8
Neraca masing – masing komponen :
F
7
BaTiO
3
= 2121,212 kghari N
7
BaTiO
3
= 9,0964 kmolhari Kemurnian produk yang diinginkan adalah 99,99 yang berfasa padatan sehingga
banyaknya massa mol BaCO
3
dan TiO
2
yang bereaksi adalah sebesar 99,99 agar didapat kemurnian produk yang diinginkan, maka :
N
7
BaTiO
3
= N
8
CO
2
= 0,999 N
6
BaCO
3
N
6
BaCO
3
= 9,0973 kmolhari N
6
TiO
2
= 9,0973 kmolhari Maka,
F
6
BaCO
3
= 9,0973 x 197,336 = 1795,23 kghari
F
6
TiO
2
= 9,0973 x 79,866 = 726,56 kghari
F
8
CO
2
= 9,0946 x 44,0095 = 400,30 kghari
F
7
BaCO
3
= 9,0955 - 9,0946 x 197,336 = 0,180 kghari
F
7
TiO
2
= 9,0955 - 9,0946 x 79,866 = 0,072 kghari
F
6
total = F
6
BaCO
3
+ F
6
TiO
2
= 1795,23 kghari + 726,56 kghari = 2521,79 kghari
LA-5
Furnace
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS
Basis Perhitungan : 1 hari operasi
Satuan operasi : kJhari
Temperatur : 28
O
C
Neraca panas menggunakan rumus – rumus perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan Cp padatan Jmol.K dengan menggunakan metode Hurst dan Harrison, dimana nilai kontribusi unsur atom, yaitu :
Tabel LB.1 Tebel Kontribusi Unsur Atom dengan Metode Hurst dan Harrison Unsur Atom
∆
E
Ba 32,37
Ti 27,24
O 13,42
C 10,89
Sumber : Perry, 1999 Rumus Metode Hurst dan Harrison :
C
PS
= .
∆
=1
Dimana : C
PS
= Kapasitas panas padatan Jmol.K n
= Jumlah unsur atom yang berbeda dalam suatu senyawa Ni
= Jumlah unsur atom i dalam senyawa ∆ = Nilai dari kontribusi unsur atom i pada tabel LB.1
Menghitung Cp. BaCO
3
pada 28
O
C : Cp
= ∆E
Ba
+ ∆E
C
+ 3 ∆E
O
= 32,37 + 10,89+ 3 13,42 = 83,52 Jmol.K
Menghitung Cp TiO
2
pada 28
O
C : Cp
= ∆E
Ti
+ 2 ∆E
O
= 27,24 + 2 13,42
LB-1
Universitas Sumatera Utara
= 54,08 Jmol.K Menghitung Cp BaTiO
3
pada 28
O
C : Cp
= ∆E
Ba
+ ∆E
Ti
+ 3 ∆E
O
= 32,37 + 27,24+ 3 13,42 = 99,87 Jmol.K
Dari data tabel kontribusi atom maka didapat Cp padatan, yaitu : Tabel LB.2 Kapasitas Panas Padatan
Senyawa Cpjmol.k
BaCO
3
83,52 TiO
2
54,08 BaTiO
3
99,87 Dari data entalpi pembentukan ∆H
f O
kkalmol pada suhu 25
O
C, yaitu : Senyawa
∆H
f O
kkalmol BaCO
3
-289,9 TiO
2
-225,79 BaTiO
3
4,23 CO
2
-94,5 Sumber : Perry, 1999
LB.1 Furnace
8 CO
2
6 7
BaCO
3
BaTiO
3
TiO
2
Panas masuk furnace =
6 301,15
298,15
Tabel LB.3 Panas Masuk Furnace
Alur Komponen
Fkghari Nkmolhari
N1∫Cp dT
6 BaCO
3
1.795,23 9,0973
TiO
2
726,56 9,0973
Q
in
LB-2
Furnace
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Furnace = ∑N
7 BaTiO3
1623 ,15 301,15
+ ∑N
8 CO2
1623 ,15 301,15
= 9,0964 kmolhari x 99,87 Jmol.K1623,15-301,15+9,0964 kmolhari x68.723,94 Jmol
= 1.826.123,495 kJhari BaCO
3
s + TiO
2
s BaTiO
3
+ CO
2
g
Reaksi : ∆Hr = ∆H
f BaTiO3 +
+ ∆H
f CO2
- ∆H
f BaCO3
- ∆H
f TiO3
= 4,23 + -94,5 – -289,9 – -225,79
= 425,42 jmol 1.Panas Reaksi Pembakaran
∆H
R
1.623,15 = ∆H
R
298,15 + ∑σ
1623 ,15 298,15
∑σ
3 1623 ,15
298,15
= -183,52x1.623,5-298,15 = -110,644 jmol
∑σ
2 1623 ,15
298,15
= - 1 54,08 x 1.623,15-298,15 = - 71,656 jmol
∑σ
3 1623 ,15
298,15
= 99,87 x1.623,15 – 298,15 = 132.327,75 jmol
1623 ,15 298,15
2
=1x19,021.623,15-298,15 +
0,0796 2
1.623
2
– 298,15
2
–
7,37 3
x10
-5
1.623.15
3
– 298,15
3
+
3,746 4
x 10
- 8
1.623,15
4
– 298,15
4
–
8,133 5
x 10
-12
1.623,15
5
-298, 15
5
= 68.723, 945 jmol ∆Hr
= 425,42 + -110,644+- 71,656+ 132.327,75 + 68.723, 945
= 19.157,115 jmol r
= 9,0964 kmolhari LB-3
Universitas Sumatera Utara
r ∆Hr
= 174.260,99 kJhari Panas yang dibutuhkan :
Q = Q
out
– Q
in
+ r ∆Hr
= 1.826.123,495 kJhari – 0 kJhari + 174.260,99
kJhari = 2.000.384,49 kJhari
LB-4
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN
Spesifikasi peralatan dihitung berdasarkan urutan peralatan dalam flowsheet pembuatan keramik barium titanat.
LC.1 Gudang Penyimpanan TiO
2
G - 101
Fungsi : Tempat Penyimpanan TiO
2
sebelum di proses selama 30 hari Bentuk
: Bangunan berbentuk balok dengan atap berbentuk limas Bahan
: Beton Kondisi penyimpanan : Tekanan
: 1 atm Suhu
: 30 C
Jumlah Gudang : 1 unit
TiO
2
yang diangkut dengan truk dimasukkan langsung kegudang penyimpanan dengan kapasitas 30 hari. TiO
2
ditempatkan dalam sak – sak dengan berat 50 kg.
Jadi 1 sak memuat : Valume TiO
2
=
2 2
=
50 4.000
3
= 0,0125 m
3
sak Kebutuhan TiO
2
= 726,56 kghari Banyak sak yang dibutuhkan dalam 30 hari :
Jumlah sak 50 kg =
726,56 30
50
= 435,94 sak Volume total sak dalam 30 hari = 0,0125 x 435,94
= 5,4492 m
3
Faktor kosong ruangan = 20 dan area jalan dalam gudang = 20 , sehingga : Volume gedung yang dibutuhkan = 1,4 x 5,4492 m
3
= 7,6289 m
3
Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 2,5 m, dengan tinggi tumpukan TiO
2
2 m, sehingga : V = p x l x t
7,6289 = 2,5 x l x 2
LC-1
Universitas Sumatera Utara
l = 1.526 m Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m. Sehingga,
ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah : Panjang
= 2,5 m Lebar
= 2 m Tinggi
= 4 m
LC.2 Gudang Penyimpanan BaCO
3
G - 102
Fungsi : Tempat penyimpanan BaCO
3
sebelum diproses selama 30 hari
Bentuk : Bangunan berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan Kontruksi : Beton
Kondisi penyimpanan : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
O
C Jumlah gudang
: 1 unit BaCO
3
yang diangkut dengan truk dimasukkan langsung ke gudang penyimpanan dengan kapasitas 30 hari, BaCO
3
ditempatkan dalam sak – sak dengan berat 50 kg.
Valume BaCO
3
=
3 3
=
50 4.286
3
= 0,01167m
3
sak Kebutuhan BaCO
3
= 1795,23 kghari Banyak sak yang dibutuhkan dalam 30 hari :
Jumlah sak 50 kg =
1795,23 30
50
= 1.077,14 sak Volume total sak dalam 30 hari = 0,01167 x 1.077,14
= 12,566 m
3
Faktor kosong ruangan = 20 dan area jalan dalam gudang = 20 , sehingga : Volume gedung yang dibutuhkan = 1,4 x 12,566 m
3
= 17,59 m
3
LC-2
Universitas Sumatera Utara
Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 4 m, dengan tinggi tumpukan BaCO
3
2 m, sehingga : V = p x l x t
17,59 = 4 x l x 2 l = 2,199 m
Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m. Sehingga, ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah :
Panjang = 4 m
Lebar = 2,5 m
Tinggi = 4 m
LC.3 Bucket Elevator BE - 103
Fungsi : Mengangkut TiO
2
dari gudang penyimpanan ke silo Bentuk
: Continuous – Bucket elevator
Bahan Kontruksi : Malleable - iron
Kondisi penyimpanan : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
O
C Jumlah
: 1 unit Faktor kelonggaran
: 12 PerryGreen, 1997
Laju umpan = 726,56 kghari = 30,27 kgjam
Kapasitas total conveyor = 1 + faktor keamanan x Laju umpan
= 1 + 0,12 x 30,27 kgjam = 33,90 kgjam
= 0,0339 tonjam Untuk bucket elevator kapasitas 2 tonjam, spesifikasi :
- Tinggi elevator = 25 ft
PerryGreen,1997 - Ukuran bucket
= 6 x 4 x 4,25 in - Jarak antar bucket
= 12 in Perhitungan daya yang dibutuhkan P :
P = 0,07 m
0,63
∆Z Timmerhaus,2004
Dimana : P = Daya kW
M = Laju Alir Massa kgs LC-3
Universitas Sumatera Utara
∆Z = Tinggi Elevator m m = 33,90 kgjam = 0,0094 kgs
∆Z= 25 ft = 7,62 m P = 0,07 0,0094
0,63
7,62 = 0,028 kW = 0,03785 hp
Efisiensi motor = 80 Daya yang dibutuhkan = 0,03785 hp0,8 = 0,047 hp
Maka dipakai motor dengan daya ½ hp
LC.4 Bucket Elevator BE
– 104
Fungsi : mengangkut BaCO
3
dari gudang penyimpanan BaCO
3
ke silo Jenis
: Continuous – bucket Elevator
Bahan konstruksi : Malleable
– iron Jumlah
: 1 unit Kondisi penyimpanan
: Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
O
C Faktor kelonggaran
= 12 Perry Green, 1997
Laju umpan = 1795,23 kghari = 74,80 kgjam Kapasitas total conveyor
= 1 + faktor keamanan x Laju umpan = 1 + 0,12 x 74,80 kgjam
= 83,77 kgjam = 0,0838 tonjam
Untuk bucket elevator kapasitas 2 tonjam, spesifikasi : - Tinggi elevator
= 25 ft Perry Green,
1997 - Ukuran elevator
= 6 x 4 x 4,25 in - Jarak antar bucket
= 12 in Perhitungan daya yang dibutuhkan P :
P = 0,07 m
0,63
∆Z Timmerhaus, 2004
Dimana : P = Daya kW m = laju alir massa kgs
LC-4
Universitas Sumatera Utara
∆Z= tinggi elevator m M = 83,77 kgjam = 0,0233 kgs
∆Z = 25 ft = 7,62 m 1 hp = 0,74570 kW
P = 0,07 0,0233
0,63
7,62 = 0,05 kW = 0,067 hp
Efisiensi motor = 80 Daya yang dibutuhkan = 0,067 hp0,8 = 0,084 hp
Maka dipakai motor dengan daya ½ hp.
LC.5 Silo S-110
Fungsi : menampung TiO
2
dari Bucket elevator Jenis
: mass-flow silo Jumlah
: 1 unit Kondisi operasi
: Temperatur T : 30
C Tekanan P
: 1 atm Desain alat untuk silo
Valley bentuk bawah valley
Laju alir masuk : 726,565 kghari = 30,27
ρ
TiO 2
: 4000 kgm
3
Kebutuhan perancangan: 7hari Untuk kapasitas 1 minggu hari dapat dihitung :
F
TiO 2
= 30,27 kgjam x 7 hari x 24 jamhari = 5085,95 kg
Volume Tio
2
=
2 2
=
5085 ,95 4000
3
= 1,27 m
3
Faktor kelonggaran = 20 Volume yang dibutuhkan = 1,2 1,27m
3
= 1,526 m
3
LC-5
Universitas Sumatera Utara
Diameter dan tinggi silo Volume silo V
s
Vs =
1 4
πDi
2
H; asumsi : Di:H=1:3 Vs =
3 4
πDi
3
brownell,1959 1,526
=
3 4
πDi
3
Di
3
= 0,648 m
3
Di = 0,865 m
H = 3 x D
i
= 3 x 0,865 m= 2,6 m Volume valley Vv
Diasumsikan perbandingan diameter dan tinggi silo dan valley 5:1, maka Diameter valley adalah 15 x 0,865 m = 0,173 m
Tinggi valley adalah 15 x 2,6 m = 0,52 m Ukuran Bin opening valley = B =0,10 m
Dan θ yang sesuai adalah 22
LC.6 Silo S-111
Fungsi : menampung BaCO
3
dari Bucket elevator Jenis
: mass-flow silo Jumlah
: 1 unit Kondisi operasi
: Temperatur T : 30
C Tekanan P
: 1 atm Desain alat untuk silo
Valley bentuk bawah valley
Laju alir masuk : 1795,23kghari = 74,80 kgjam
ρ
BaCO3
: 4286 kgm
3
Kebutuhan perancangan: 7hari Untuk kapasitas 1 minggu hari dapat dihitung :
LC-6
Universitas Sumatera Utara
F
BaCO3
= 74,80 kgjam x 7 hari x 24 jamhari = 12.566,6 kg
Volume
BaCO3
=
BaCO 3 BaCO 3
=
12.566,6 4286
3
= 2,932 m
3
Faktor kelonggaran = 20 Volume yang dibutuhkan = 1,2 2,932 m
3
= 3,52 m
3
Diameter dan tinggi silo Volume silo V
s
Vs =
1 4
πDi
2
H; asumsi : Di:H=1:3 Vs =
3 4
πDi
3
brownell,1959 3,52
=
3 4
πDi
3
Di
3
= 1,490 m
3
Di = 1,143 m
H = 3 x D
i
= 3 x 1,143 m= 3,43 m Volume valley Vv
Diasumsikan perbandingan diameter dan tinggi silo dan valley 5:1, maka Diameter valley adalah 15 x 1,143 m = 0,229m
Tinggi valley adalah 15 x 3,43 m = 0,686m Ukuran Bin opening valley = B =0,15 m
Dan θ yang sesuai adalah 22
LC.7 Screw conveyor SC-112
Fungsi : mengangkut TiO
2
menuju Mixer Bahan Konstruksi
: Carbon steel Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
: 30 atm
Jumlah : 1 unit
Data : F
TiO2
= 726,56 kghari = 30,27 kgjam = 0,0084 kgs ρ
TiO2
= 4000 kgm
3
LC-7
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan dalam suatu proses cukup ditempuh 16 jam kerja 10 menit Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft
Laju volumetrik conveyor : =
30,27 4000
3
1 16
= 0,0454 m
3
jam = 1,2614x10
-5
m
3
s Daya conveyor, P = 0,07 F
0,82
L Dimana :
P = Daya conveyor kW F = Laju alir massa kgs
L = Jarak angkut m Maka P = 0,07 x 0,0084
0,82
x 20 = 0,02780 kW
= 0,03730 hp Efisiensi motor = 80
Daya yang dibutuhkan = 0,03730 hp0,8 = 0,0466 hp Maka dipakai motor dengan daya ½ hp
LC.8 Screw Conveyor SC-113
Fungsi : Mengangkut BaCO
3
menuju Mixer Bahan Konstruksi
: Carbon steel Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
: 30 C
Jumlah : 1 unit
Data : F
BaCO3
= 1795,23 kghari = 74,780 kgjam = 0,02078 kgs ρ
BaCO3
= 4.286 kgm
3
Direncanakan dalam satu proses cukup ditempuh 16 jam kerja 10 menit Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft
Laju volumetrik conveyor : =
74,780 4286
3
1 16
= 0,1047 m
3
jam = 2,9087x 10
-5
m
3
s Daya Conveyor, P = 0,07 F
0,82
L LC-8
Universitas Sumatera Utara
Dimana : P = Daya conveyor kW
F = Laju alir massa kgs L = Jarak angkut m
Maka P = 0,07 x 0,02078
0,82
x 20 = 0, 0582 kW
= 0,0780 hp Efisiensi motor = 80
Daya yang dibutuhkan = 0,0780 hp0,8 = 0,0979 hp Maka dipakai motor dengan daya ½ hp
LC.9 mixer M-114
Fungsi : Mencampurkan semua bahan baku agar menjadi
homogen Jenis
: Ribbon mixer Jumlah
: 1 unit Bahan Konstruksi
: Carbon steel Kondisi Operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
: 30 C
Perhitungan dimensi pencampuran Tabel LC.1 komposisi bahan yang masuk ke Mixer M-114
Laju Alir kgjam
ρ kgm
3
V
campuran
M
3
jam BaCO
3
1795,23 4.286
0,4189 TiO
2
726,565 4.000
0,1816 Total
2521,79 4.119,26
0,6005 Laju massa = 2521,79 kgjam
Waktu tinggal = 4 jam Perhitungan :
a. Volume Tangki Volume campuran, V
1
= 0,6005m
3
jam x 4 jam = 2,402 m
3
Volume tangki, V
t
= 1,2 2,402 = 2,8824 m
3
b. Diameter dan tinggi shell LC-9
LC-10
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan : H
s
= D
t
1:1 Dimana : H
s
= tinggi shell D
t
= diameter dalam tangki - Volume shell tangki V
s
V
s
=
4 2
� =
4 2
=
4 3
perry, 2007 - Volume tutup tangki Ve
Ve =
24 3
brownell Yaoung, 1959 - Volume tangki V
V = Vs + Ve
=
7 24
3
2,8824 m
3
=
7 24
3 3
= 3,1473 m
3
= 1,4655 m = 4,808 ft = 57,696in H
s
= 1,4655 m = 4,808 ft = 57,696in c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 1,4655 m Rasio axis = 2:1
Tinggi tutup = ½
1,4655 2
= 0,3664 m Maka, tinggi total tangki = 1,4655 m + 0,3664 m = 1,832 m
d. Tebal shell tangki Untuk cylindrical shells :
=
. .
−0,6
+ Timmerhaus, 2004
Dimana : P = maximum allowable internal pressure
r = jari- jari tangki S = maximum allowable working stress
Ej = joint efficiency
Cc= allowance for corrosion LC-11
Universitas Sumatera Utara
Tekanan udara luar, P
o
= 1 atm = 101, 325 kPa P = FA = 2521,79kgjam4 jam9,8 ms
2
[π41,8435 m
2
] = 37.054,38 Nm
2
= 37,05 Kpa P
operasi
= P
o
+ P = 101,325 kPa + 37,05 kPa = 138,379 kPa
Faktor keamanan = 20 P
design
= 1,2 138,379 kPa = 166,055 kPa = 24,084 psi
Untuk bahan konstruksi Carbon steel, SA – 285, Grade C :
S = 13.750 psi Ej = 0,85
C = 0,02 intahun n = 10 tahun
Cc = 0,02 intahun x 10 tahun = 0,2 in =
. .
−0,6
+ =
24,084 57,696
13.750 0,85 −0,6 24,084
= 0,119
Maka tebal shell yang dibutuhkan = ½ in e. Tebal tutup tangki
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Maka tebal shell standart yang digunakan = ½ in
Brownell,1959 f. Sistem pengaduk
Jenis pengaduk : Double helical ribbon Untuk ribbon blender kecepatan yang dipakai adalah 280 ftmin
tabel 19.2 perrys Daya motor yang digunakan 1 hp
Untuk Double helical ribbon standart Geankoplis, 2003, diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
DaDt = 13 : Da = 13 x 1,4655 m = 0,4885 m
WDa = 15 : W = 15 x 0,4885 m = 0,0977 m
Dimana : Dt = diameter tangki
Da = diameter helical W = lebar blade pada helical
LC.10 Screw Conveyor SC-210
Fungsi : Mengangkut campuran BaCO
3
dan TiO
2
menuju Pneumatic press.
Bahan Konstruksi : Carbon steel
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
C Jumlah
: 1 unit Data :
F
campuran
= 2521,79 kghari = 105,075kgjam = 0,0292 kgs Ρ
campuran
= 4.119,26 kgm
3
Direncanakan dalam satu proses cukup ditempuh 16 jam kerja 10 menit Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft
Laju volumetrik conveyor : =
105,075 4.119,26
3
1 16
= 0,1530 m
3
jam = 4,2514 x 10
-5
m
3
s Daya Conveyor, P = 0,07 F
0,82
L Dimana :
P = Daya conveyor kW F = Laju alir massa kgs
L = Jarak angkut m Maka P = 0,07 x 0,0292
0,82
x 20 = 0, 077 kW
= 0,1035 hp Efisiensi motor = 80
Daya yang dibutuhkan = 0,1035 hp0,8 = 0,130 hp LC-12
Universitas Sumatera Utara
Maka dipakai motor dengan daya ½ hp
LC.11 Pneumatic press P-211
Fungsi : Tempat mencetak campuran menjadi blok keramik
Bahan konstruksi : Plat baja
Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
C Jumlah
: 1 unit =
2
4
− Heine, 1967
Dimana : P
= Tekanan Udara, umumnya 90-110 psi dc
= Diameter piston in W
= Berat total lbm Faktor toleransi
= 10 W
= 100+10 x 20 kg = 22 kg = 4,85 lb dc
=
+
2
=
16+4,85 3,14 100
2
= 0,066 in
LC.12 Belt Conveyor BC-212
Fungsi : Mengangkut blok keramik ke gudang penyimpanan
sementara Jenis
: Horizontal belt conveyor Bahan Konstruksi
: Carbon Steel Kondisi Operasi
: Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
atm Jumlah
: 1 unit Data :
Jumlah materi : 2521,79kghari = 105,075 kgjam
Faktor kelonggaran : 20 LC-13
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas materi : 1,2 x 105,075 kgjam = 126,09 kgjam = 0,126
tonjam Panjang
: 20 ft Menghitung daya conveyor :
P = P
empty
+ P
horizontal
+ P
vertikal
Kecepatan conveyor µ dapat dihitung : Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 20
maka dari tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9
µ =
0,126 87,9
x 100 = 0,1434 ftmenit
Menghitung daya empty Horsepower conveyor
dengan panjang 20 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp
P
empty
= 0,1434 x 0,1 = 0,01434 hp Menghitung daya horizontal
P
horizontal
= 0,4 + L300w100 Wallas,1988
= 20
cos 5 = 20,0764
P
horizontal
= 0,4+20,0764300 0,126100 =0,00059 hp Menghitung Daya vertikal
P
vertikal
= 0,001 H.w Wallas,1998
H = 20 tg 5
= 1,7498 ft P
vertikal
= 0,001 x 1,7498 x 0,126 = 0,00022 hp
Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah : P
= 0,01434 hp + 0,00059 hp + 0,00022 hp = 0,01515 hp
Efisiensi motor 80 Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor ,0,1515 0,8 = 0,0189 hp
LC-14
Universitas Sumatera Utara
Maka digunakan motor standar dengan daya ½ hp
LC.13 Gudang Penyimpanan Sementara Blok Keramik G-213
Fungsi : Tempat penyimpanan sementara blok keramik selama
30 hari Bentuk
: Bangunan persegi dengan atap berbentuk limas Bahan
: Beton Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
: 30 C
Jumlah : 1 unit
Perhitungan desain bangunan keramik yang telah dicetak memiliki berat 340,2504 grblok keramik
ρ
campuran
= 4.119,26 kgm
3
Volume produk keramik = Fρ =
0,34025 4.119,26
3
= 8,25 x 10
-5
m
3
blok Laju produk keramik = 2521,79 kghari = 105,075 kgjam
Perkiraan banyaknya blok keramik yang tersimpan didalam gudang sementara
jumlah blok 0,34025kg =
105,075 0,34025
= 308,82 blokjam Volume total : 308,82 blokjam x 8,25 x 10
-5
m
3
blok x 30 hari x 24 jamhari = 18,366 m
3
Faktor kosong ruangan = 20 dan area jalan dalam gudang = 20 ,
sehingga : Volume ruang yang dibutuhkan = 1,4 18,366 m
3
= 25,71 m
3
Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 5 m,dengan tinggi tumpukan 2 m, sehingga : V
= p x l x t 25,71
= 5 x l x 2 L
= 2,57 m Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 5 m
LC-15
Universitas Sumatera Utara
Sehiggga ukuran bangun gedung yang digunakan adalah Panjang
= 5 m Lebar
= 3 m Tinggi
= 4 m
LC.14 Belt conveyor BC-310
Fungsi : Mengangkut blok keramik ke furnace
Jenis : Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Kondisi Operasi : Tekanan
: 1 atm Suhu
: 30 atm
Jumlah : 1 buah
Data : Jumlah materi
: 2521,79kghari = 105,075 kgjam Faktor kelonggaran : 20
Kapasitas materi : 1,2 x 105,075 kgjam = 126,09 kgjam = 0,126
tonjam Panjang
: 20 ft Menghitung daya conveyor :
P = P
empty
+ P
horizontal
+ P
vertikal
Kecepatan conveyor µ dapat dihitung : Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 20
maka dari tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9
µ =
0,126 87,9
x 100 = 0,1434 ftmenit
Menghitung daya empty Horsepower conveyor
dengan panjang 20 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp
P
empty
= 0,1434 x 0,1 = 0,01434 hp Menghitung daya horizontal
P
horizontal
= 0,4 + L300w100 Wallas,1988
LC-16
Universitas Sumatera Utara
= 20
cos 5 = 20,0764
P
horizontal
= 0,4+20,0764300 0,126100 =0,00059 hp Menghitung Daya vertikal
P
vertikal
= 0,001 H.w Wallas,1998
H = 20 tg 5
= 1,7498 ft P
vertikal
= 0,001 x 1,7498 x 0,126 = 0,00022 hp
Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah : P
= 0,01434 hp + 0,00059 hp + 0,00022 hp = 0,01515 hp
Efisiensi motor 80 Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor 0,1515 0,8 = 0,0189 hp
Maka digunakan motor standar dengan daya ½ hp
LC.15 Furnace Q-311
Fungsi : Tempat peleburan BaCO
3
dan TiO
2
sehingga terjadi pembentukan keramik BaTiO
3
Jenis : Electric Furnace
Bahan Konstruksi : Refractory brik dengan dinding dalam
magnesite 86,8 Mgo, 6,3 Fe
2
O
3
, 3 CaO, 2,6 SiO
2
, dinding tengah kaolin insulating firebrick,
dinding luar carbon steel plate SA- grade B, dengan elektroda grafit.
Kondisi : Tekanan
: 1 atm Suhu
: 1350 C
Jumlah : 3 buah
LC-17
Universitas Sumatera Utara
Tabel C.2 Komposisi bahan yang masuk ke Elektric furnace Q-311
Komponen Laju alir
kgjam ρ
kgm
3
V
campuran
m
3
jam
BaCO
3
1794,80 4.286
0,4188
TiO
2
726,43 4.000
0,1816
Total 2521,23
4.119,26 0,6120
Reaksi yang terjadi di dalam furnace :
BaCO
3s
+ TiO
2
BaTiO
3s
+ CO
2
g Data :
Panas yang dihasilkan = 176.483.931,5 kJhari
Bahan menduduki 50 volume dalam tungku, residence time 10 jam. Volume tungku
=
0,5
= 2521,23
4.119,26
3
0,5 10
= 12,24
3
Rasio tinggi T terhadap diameter D adalah L:D = 1:1 Volume tangki, V
=14πD
2
L V
=1 4πD
3
12,24 m
3
=14πD
3
D
3
= 15,59 m
3
D = 2,498 m
L = 2,498 m
slate plate
T
T
3
LC-18
T
1
Magn esite
Fire bric
k T
2
Universitas Sumatera Utara
Tebal dinding tungku reduksi Suhu permukaan dalam tungku 1350
C = 1623,15 K
Suhu permukaan luar 28
C = 301,15 K
Asumsi heat loss yang terjadi pada dinding q
o
= 500 Btuft
2
.hr = 15.769, 53 Wm
2
Bird, dkk,2001 Magnesite
Tebal, ∆x = ∆x
1
T = 1350
C= 1623 K, k=1,46 Btu ft
2
.hr Fft=2,53 Wm. Perry Green,1997
T
1
= 1000 C
x
1
– x = kT
– T
1
x 1 Bird,dkk, 2001
∆x
1
= kT – T
1
x 1 = 2,531623,15
– 1273,15 x 115.769,53 = 0,056 m
Kaolin insulating firebrick Tebal, ∆x = ∆x
1
T
1
= 1000 C= 1273 K, k=0,23 Btu ft
2
.hr Fft=0,4 Wm.K Perry Green,1997
T
2
= 60 C
x
2
– x
1
= kT
1
– T
2
x 1 Bird,dkk, 2001
∆x
2
= kT
1
– T
2
x 1 = 0,41273,15-333,15 x 115.769,53
= 0,0315 m Carbon steel plate SA-135 Grade B
Tebal, ∆x = ∆x
3
T
3
= 28 C= 301,15 K, k
3
=45,17 Wm.K Perry Green,1997
x
3
– x
2
= kT
2
– T
3
x 1 Bird,dkk, 2001
∆x
3
= kT
2
– T
3
x 1 = 45,17333,15-301,15 x 115.769,53
= 0,6166 m Daya aktual yang dibutuhkan, Q = 2.000.384,486 kJhari
Lamp.B LC-19
Universitas Sumatera Utara
= 23,15 kW Daya, P
=
Q η
=
23,15 0,96
= 24,1173 kW = 32,34 hp
LC.16 Blower JB-314
Fungsi : Mengalirkan gas CO
2
dari furnace ke lingkungan Jenis
: Blower sentrifugal Bahan Konstruksi
: Commercial steel Kondisi Operasi
: Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
C Jumlah
: 1 unit
Perhitungan desain Blower : Laju alir = 400,33 kghari = 16,68 kgjam
ρ = 1977 kgm
3
Laju alir volumetrik gas, Q =
16,68 1977
= 0,0084 m
3
jam Efisiensi blower 75 sehingga daya blower dapat dihitung dengan persamaan :
P =
144 33.000
P =
144 0,75 0,0084 33.000
P = 2,76 x 10
-5
Hp Maka dipilih Blower dengan daya motor ½ Hp.
LC.17 Belt conveyor BC- 312
Fungsi : Mengangkut blok keramik ke gudang penyimpanan
produk Jenis
: Horizontal belt conveyor Bahan Konstruksi
: Carbon Steel Kondisi Operasi
: Tekanan : 1 atm
Suhu : 30
atm LC-20
Universitas Sumatera Utara
Jumlah : 1 unit
Data : Jumlah materi
: 2121,21 kghari = 88,384 kgjam Faktor kelonggaran
: 20 Kapasitas materi
: 1,2 x 88,384 kgjam = 106,06 kgjam = 0,106 tonjam Panjang
: 50 ft Menghitung daya conveyor :
P = P
empty
+ P
horizontal
+ P
vertikal
Kecepatan conveyor µ dapat dihitung :
Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 20 maka dari tabel 5.5a
wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9 µ =
0,106 87,9
x 100 = 0,1206 ftmenit
Menghitung daya empty Horsepower conveyor
dengan panjang 50 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp
P
empty
= 0,1206 x 0,1 = 0,01206 hp Menghitung daya horizontal
P
horizontal
= 0,4 + L300w100 Wallas,1988
= 50
cos 5 = 50,19
P
horizontal
= 0,4+50,19300 0,106100 = 0,00060 hp Menghitung Daya vertikal
P
vertikal
= 0,001 H.w Wallas,1998
H = 50 tg 5 = 4,374 ft
P
vertikal
= 0,001 x 4,374 x 0,106 = 0,00046 hp
Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah : P
= 0,01206 hp + 0,00060 hp + 0,00046 hp LC-21
Universitas Sumatera Utara
= 0,01313 hp Efisiensi motor 80
Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor 0,01313 0,8 = 0,0164 hp Maka digunakan motor standar dengan daya ½ hp
LC.18 Gudang Penyimpanan Keramik BaTiO
3
G-313
Fungsi : Tempat penyimpanan keramik BaTiO
3
selama 30 hari Bentuk
: Bangunan persegi dengan atap berbentuk limas Bahan
: Beton Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
: 30 C
Jumlah : 1 unit
Perhitungan desain bangunan Keramik BaTiO
3
di cetak dalam bentuk blok, setiap blok mempunyai ukuran yang bervariasi, desain keramik BaTiO
3
diperkirakan sebagai berikut : Mempunyai ukuran :
Volume : 0,0000825 m
3
=82,5 cm
3
Massa : 340,2504 gr
Direncanakan ukuran blok : Panjang
: 8 cm Lebar
: 5 cm Tinggi
:2,065 cm Didalam satu kotak terdapat: 10 buah
Dihasilkan 7411,6 blok keramik BaTiO
3
per hari atau 741,16 kotak, Dengan Faktor kosong ruangan fk kotak
= 20 Volume kotak
: 0,0000825 m
3
x 10 lebar x 1,2 = 0,00099 m
2
Volume keramik selama 30 hari = 741,16 kotakhari x 0,00099 m
3
kotak x 30 hari = 22,05 m
3
Faktor kosong ruangan fk = 20 dan area jalan dalam gudang = 20 ,
sehingga : Volume ruang yang dibutuhkan, V
g
= 1+fk x fj x V = 1 + 0,2 x 0,2 x 22,05 m
3
LC-22
Universitas Sumatera Utara
= 30,873 m
3
Direncanakan : 1. Panjang gedung penyimpanan 5 m, dengan tinggi tumpukan 2 m, sehingga :
V = p x l x t
30,873 = 5 x l x 2
L = 3,0873 m
2. Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m Sehiggga ukuran bangun gedung yang digunakan untuk penyimpanan keramik
BaTiO
3
adalah : Tinggi gudang
= 4 m Panjang gudang
= 5 m Lebar gudang
= 3,5 m LC-23
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS
D.1 Tangki Bahan Bakar TB
Fungsi : Menyimpan bahan bakar solar selama 7 hari
Bentuk : Selinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan Kontruksi : Carbon steel SA-53, grade B
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : Temperatur : 30
C Tekanan
: 1 atm Laju massa solar
: kgjam Densitas solar
: 0,89 kgl = 55,56 lbmft
3
= 890,0712 kgm
3
Perry Green,1997 Kebutuhan perancangan
: 24 jam Faktor keamanan
: 20
Perhitungan Ukuran Tangki a. Volume solar Va =
6,468
kg jam
x 24 jamx 7 hari 890,0712
= 1,2208
3
Volume tangki, V
t
= 1,2 x 1,2208 m
3
= 1,465 m
3
b. Diameter dan tebal tangki Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
= �
4 =
1 4
� 1,465
3
= 1
4
2
3 2
1,465
3
= 3
8
3
D = 1,2440 m H = 1,8660 m
c. Tinggi cairan dalam tangki
LD-1
Universitas Sumatera Utara
Tinggi cairan dalam tangki =
volume cairan x tinggi silinder volume tangki
=
1,2208 1,8660 1,465
= 1,555 d. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik P
= ρ x g x t = 890,0712 kgm
3
x 9,8 mdet
2
x 1,555 m = 13.565,75 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa P = 13.565,75 kPa + 101,325 kPa = 13.667,076 kPa
Faktor kelonggaran = 20
P
design
= 1,2 13.667,076 kPa = 16.400,490 kPa Joint efficiency
E = 0,8
Timmerhaus, 2004 Allowable stress
S = 12.650 psia = 87.218,714 kPa Tebal shell tangki :
t =
2 −1,2
=
16.400,490 1,2440
2 87.218,714
0,8 − 1,2 16.400,490
= 0,1702 in Faktor korosi = 18 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1702 in = 18 in = 0,295 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,3 in
D.2 Pompa Utilitas PU - 01
Fungsi : memompa bahan bakar ke generator
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi :
- Temperatur : 30
C - Tekanan
: 1 atm - Densitas solar
: 0,89 kgl = 55,56 lbmft
3
Perry green, 1997 LD-2
Universitas Sumatera Utara
- Viskositas solar µ : 1,1 cp = 7.392,1x 10
0,4
lbmft.jam Perry green, 1997
- Laju alir massa F : 5,7566 kgjam = 0,00353 lbms
Laju alir volumetrik Q =
0,00353 55,56
3
= 6,345 10
−5 3
Diameter optimum, De = 3,9 Q
0,45
ρ
0,13
Timmerhaus, 2004 = 3,9 6,345 10
−5
ft
3
s
0,45
55,56 lbmft
3 0,13
= 0,08490 ft = 1,02 in
Dari tabel A.5-1 geankoplis, 1997. Dipilih pipa comercial steel : Ukuran nominal
: 2 ½ in Schedule number
: 40 Diameter dalam ID
: 2,469 in = 0,2057 ft Diameter luar OD
: 2,875 in = 0,2396 ft Inside sectional area A
: 0,03322 ft
2
Kecepatan linear, v = QA =
6,345 10
−5 3
0,03322
2
= 0,0019 fts Bilangan reynold, N
Re
=
µ
=
55,56
3
0,0019 0,2057 7,392 10
−4
= 0,0295 aliran laminer Untuk pipa commercial steel diperoleh harga
ɛ = 0,00015 ft geankoplis, 1997 Pada N
Re
= 0,0295 dan ɛD =
0,00015 ft 0,2057 ft
= 0,0007 diperoleh harga factor fanning Gambar 2.10-3, f = 0,006 Geankoplis, 1997.
Friction loss : 1 sharp edge entrance
h
c
= 0,5 1 −
2 1
2
2
= 0,5 1 − 0
0,0019
2
2 1 32,174
h
c
= 2,83 x 10
-8
ft.lbflbm 3 elbow 90
h
f
= nKf
2
2
= 30,75
0,0019
2
232,174
= 0,136 ft.lbflbm 1 check valve h
f
= nKf
2
2
= 12
0,0019
2
232,174
= 1,134 10
7
ft. lbflbm Pipa lurus 50 ft F
f
= 4f
∆
2
2
= 4 0,006
50 0,0019
2
1,9717232,174
LD-3
Universitas Sumatera Utara
F
f
= 3,56 x 10
-5
ft.lbflbm 1 sharp edge exict h
ex
= n 1 −
2 1
2
2
2
= 1 1 − 0
2 0,0019
2
2 1 32,174
H
ex
= 6,67 x 10
-8
ft.lbflbm Total friction loss
ƩF = 0,13597 ft.lbflbm
Dari persamaan Bernouli :
1 2gc
v
2 2
− v
2 1
+
g gc
z
2
− z
1
+
P
2
−P
1
ρ
+ ƩF + W
s
= 0 Geankoplis, 1997
Dimana : V
1
=V
2
∆V
2
= 0 P
1
= P
2
∆P = 0
Tinggi pemompaan, ∆Z = 10 ft 0 +
32,174 32,174
10 + 0 + 0,13597 + = 0
-W
s
= 10,13597 ft.lbflbm Efisiensi pompa,
� = 80 W
p
= W
s
� = 12,667 ft.lbflbm Daya pompa, P =
W
p
v ρ
550
=
12,667 x 0,0019 x 55,56 550
= 0,002 hp Digunakan daya motor standar 0,5 hp
LD-4
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Dalam rencana pra rancangan pabrik Keramik Barium Titanat digunakan asumsi sebagai berikut :
1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun. 2. Kapasitas maksimum adalah 660 tontahun.
3. Perhitungan didas 4. arkan pada harga alat terpasang HAT
5. Harga alat disesuaikan dengan basis 16 April 2012, dimana nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah US 1 = Rp 9.225.
Bank Indonesia,16 April 2012
1. Modal Investasi Tetap
1.1 Modal Investasi Tetap Langsung MITL 1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp 877.297 m
2
www.inkuiri.com Luas tanah seluruhnya = 4994 m
2
Harga tanah seluruhnya = 4994 m
2
Rp 877.297 m
2
= Rp 4.381.221.218 Biaya perataan tanah diperkirakan 5
dari harga tanah seluruhnya Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 4.381.221.218 = Rp 219.061.061
Maka total biaya tanah A adalah Rp 4.600.282.279
LE-1
Universitas Sumatera Utara
1.1.2 Harga Bangunan dan Sarana
Tabel LE.1 Perincian Luas dan Harga Bangunan, serta sarananya
No Nama Bangunan
Luas m
2
Harga Rpm
2
Jumlah Rp
1 Pos jaga 30
300.000 9.000.000
2 Tempat parkir 100
100.000 10.000.000
3 Gudang produk 150
400.000 60.000.000
4 Gudangbahan baku 150
400.000 60.000.000
5 Poliklinik 50
500.000 25.000.000
6 Bengkel 70
400.000 28.000.000
7 Pembang kitlistrik 100
800.000 80.000.000
8 Perkantoran 240
1.000.000 240.000.000
9 Tempat proses 2000
1.500.000 3.000.000.000
10 Gudang peralatan 100
400.000 40.000.000
11 Kantin 70
400.000 28.000.000
12 Tempat ibadah 70
400.000 28.000.000
13 Taman 50
100.000 5.000.000
14 Jalan 1200
150.000 180.000.000
15 Ruang control 80
600.000 48.000.000
16 Laboratorium 80
600.000 48.000.000
17 Daeran perluasan 800
Total 4540
3.889.000.000
Ket : sarana pabrik Harga bangunan saja
= Rp 3.694.000.000 Harga sarana
= Rp 195.000.000 Total biaya bangunan dan sarana B = Rp 3.889.000.000
LE-2
Universitas Sumatera Utara
1.1.3 Perincian Harga Peralatan
Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
y x
m 1
2 y
x
I I
X X
C C
Timmerhaus et.al, 2004 dimana: C
x
= harga alat pada tahun 2012 C
y
= harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia X
1
= kapasitas alat yang tersedia X
2
= kapasitas alat yang diinginkan I
x
= indeks harga pada tahun 2012 I
y
= indeks harga pada tahun yang tersedia m = faktor eksponensial untuk kapasitas tergantung jenis alat
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
Tahun Indeks
Y1 X
1
X
1 2
Y
1 2
X
1
.Y
1
1987 814
1 1
662596 814
1988 852
2 4
725904 1704
1989 895
3 9
801025 2685
1990 915.1
4 16
837408 3660.4
1991 930.6
5 25
866016 4653
1992 943.1
6 36
889438 5658.6
1993 964.2
7 49
929682 6749.4
1994 993.4
8 64
986844 7947.2
1995 1027.5
9 81
1055756 9247.5
1996 1039.1
10 100
1079729 10391
1997 1056.8
11 121
1116826 11624.8
1998 1061.9
12 144
1127632 12742.8
1999 1068.3
13 169
1141265 13887.9
2000 1089
14 196
1185921 15246
2001 1093.9
15 225
1196617 16408.5
2002 1102.5
16 256
1215506 17640
Total 15846.4
136 1496
15818164 141060.1 Sumber : Tabel 6-2 Timmerhaus et.al, 2004
LE-3
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi koefisien korelasi :
2 i
2 i
2 i
2 i
i i
i i
ΣY ΣY
n ΣX
ΣX n
ΣY ΣX
Y ΣX
n r
Montgomery, 1992
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE – 2, maka diperoleh harga
koefisien korelasi :
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y. sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier. Persamaan umum regresi linier. Y = a + b
X dengan: Y
= indeks harga pada tahun yang dicari 2012 X
= variabel tahun ke n – 1
a. b = tetapan persamaan regresi
Untuk mengetahui harga indeks tahun yang diinginkan. lebih dahulu dicari tetapan a dan b.
a = Y – b X
2 i
2 i
i i
i i
ΣX ΣX
n ΣY
ΣX Y
ΣX n
b
Jika disubstitusikan harga pada Tabel LE
– 2. diperoleh harga :
18,72265 136
1496 16
15846,4 136
141060,1 16
b
2
990,4 16
15846,4 n
ΣY Y
i
8,5 16
136 n
ΣX X
i
a = 990,4
– 18,722658,5 = 831.257
LE-4
1 0,980821
15846,4 15818164
16 136
1496 16
15846,4 136
141060,1 16
r
2 2
Universitas Sumatera Utara
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah : Y = a + b
X Y = 831,257 + 18,72265 X
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 X = 26 adalah : Y = 831,257 + 18,72265 26
Y = 1318,046
Perhitungan harga peralatan menggunakan harga faktor eksponensial m, kapasitas yang digunakan adalah harga eksponen Marshall Swift yang dapat
dilihat pada buku Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Timmerhaus et.al
, 2004, halaman 264, table 6-4. Untuk alat yang tidak tersedia. faktor eksponensialnya dianggap 0,6 Timmerhaus et.al, 2004.
LE-5
Universitas Sumatera Utara
Contoh perhitungan harga peralatan :
Silo Bahan Baku TiO2 G-101
Capacity, m
3
P u
r c
h as
e d
c os
t, d ol
lar
10
6
10
5
10
4
10
3
10
2
10
3
10
4
10
5
Capacity, gal
10
-1
1 10
10
2
10
3
P-82
Jan,2002
310 kPa 30 psig Carbon-steel tank spherical Carbon steel
304 Stainless stell Mixing tank with agitator
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan Silo Timmerhaus et.al, 2004
X
2
= 1,105 m
3
X
1
= 10 m
3
C
y
= US 12.000 I
x
= 1318,046 I
y
= 1102,5 m = 0,6
Maka, C
x
= US 12.000
5 ,
1102 046
, 1318
10 1,105
6 ,
C
x
= US 3.826,05 Rp 9.225
C
x
= Rp 35.295.306 unit
LE-6
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada Tabel E.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel E.4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Tabel LE.3 Perkiraan Harga Peralatan Proses
Nama alat Kode
Unit harga unit Rp Harga Total Rp
Bucket Elevator BE-103
1 134.412.723 134.412.723
Bucket Elevator BE-104
1 134.412.723 134.412.723
Silo Bahan Baku TiO2 S
– 110 1
35.295.306 35.295.306 Silo Bahan Baku BaCO3
S – 111
1 35.295.306 35.295.306
Screw Convenyor SC
– 112 1
130.385.995 130.385.995 Screw Convenyor
SC – 113
1 217.309.991 217.309.991
Ribbon Mixer M
– 114 1
121.076.380 121.076.380 Screw Convenyor
SC – 210
1 130.385.995 130.385.995
Pneumatic Press P
– 211 1
1.774.048.500 1.774.048.500
Belt Convenyor BC
– 212 1
300.890.757 300.890.757 Belt Convenyor
BC – 310
1 300.890.757 300.890.757
Furnace Q
– 311 1
7.071.011.243 7.071.011.243
Belt Convenyor BC
– 312 1
300.890.757 300.890.757 Blower
JB – 314
1 73.092.795
73.092.795
Alat Proses Impor 10.759.399.228
Alat Proses Non Impor Harga Total Alat Proses
10.759.399.228
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah
Nama Alat Kode
Unit HargaUnit Rp
Harga Total Rp
Tangki bahan bakar TU-01
1 5.328.917.903
5.328.917.903
Total Harga peralatan Utilitas Impor 5.328.917.903
Generator G
8 25.000.000
200.000.000 Pompa
PU-01 2
3.500.000 7.000.000
Total Harga Peralatan Utilitas Non Impor 207.000.000
Total Harga Peralatan Utilitas 5.535.917.903
LE-7
Universitas Sumatera Utara
Tabel LE.5 Perkiraan Harga Peralatan Kesehatan dan keselamatan kerja
Nama Alat Unit
HargaUnit Rp
Harga Total Rp
Safety helmet 30
12.500 375.000
Sepatu pelindung 59
150.000 8.850.000
Masker 59
500 29.500
Sarung tangan 59
12.500 737.500
Penutup telinga 59
60.000 3.540.000
Baju tahan panas 4
1.300.000 5.200.000
Kaca mata pengaman 3
50.000 150.000
Fire extiguisher 10
650.000 6.500.000
Alarm 6
150.000 900.000
Total 26.282.000
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut : - Biaya transportasi
= 5
- Biaya asuransi = 1
- Bea masuk
= 15
- PPn = 10
- PPh
= 10
- Biaya gudang di pelabuhan = 0.5
- Biaya administrasi pelabuhan = 0.5
- Transportasi lokal
= 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
Total = 43
Timmerhaus et al, 2004.
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
- PPn = 10
- PPh
= 10
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga
= 0,5
LE-8
Universitas Sumatera Utara
Total = 21
Timmerhaus et al, 2004.
Total harga peralatan proses utilitas :
= 1,43 x Rp 10.759.399.228 + Rp 5.535.917.903 + 1,21 x Rp 207.00.000 + Rp
26.282.000 = Rp 23.006.293.497 + Rp 282.271.220
= Rp 23.288.564.717 Biaya pemasangan diperkirakan 10
dari total harga peralatan Biaya pemasangan = 0,1
Rp 23.288.564.717 = Rp 2.328.856.472
Harga peralatan terpasang HPT C = Rp 23.288.564.717 + 2.328.856.472 = Rp 25.617.421.188
1.1.4 Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 dari total harga
peralatan Timmerhaus et.al, 2004. Biaya instrumentasi dan alat kontrol D = 0,13
Rp 25.617.421.188 = Rp 3.330.264.754
1.1.5 Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 dari total harga peralatan Timmerhaus
et.al, 2004. Biaya perpipaan E = 0,8
Rp 25.617.421.188 = Rp 20.493.936.951
1.1.6 Biaya Instalasi Listrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 50 dari total harga peralatan
Timmerhaus et.al, 2004. Biaya instalasi listrik F = 0,5
Rp 25.617.421.188 = Rp 12.808.710.594
LE-9
Universitas Sumatera Utara
1.1.7 Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 10 dari total harga peralatan Timmerhaus et.al,
2004. Biaya insulasi G = 0,1
Rp 25.617.421.188 = Rp 2.561.742.119
1.1.8 Biaya Inventaris Kantor
Diperkirakan biaya inventaris kantor 5 dari total harga peralatan
Timmerhaus et.al, 2004. Biaya inventaris kantor H = 0,05
Rp 25.617.421.188 = Rp 1.280.871.059
1.1.9 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 5 dari total
harga peralatan Timmerhaus et.al, 2004. Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan I = 0,05
Rp 25.617.421.188 = Rp 1.280.871.059
1.1.10 Sarana Transportasi
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan member fasilitas sarana transportasi J, seperti pada table berikut ini :
Tabel LE.6 Biaya Sarana Transportasi
No. Jenis Kendaraan
Unit Jenis
Hargaunit Rp
Harga total Rp
1. Mobil Direktur
1 New Camry
450.000.000 450.000.000
2. Mobil Manajer
3 Ford
255.000.000 765.000.000
3. Mobil kepala Bagian
9 Avanza
150.000.000 1.350.000.000
5. Truk
4 Truk
380.000.000 1.520.000.000
6. Ambulans
1 Mini Bus
150.000.000 150.000.000
7. Mobil Pemadam Kebakaran
1 Truk Tangki
380.000.000 380.000.000
Total 4.615.000.000
LE-10
Universitas Sumatera Utara
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 80.478.100.000
1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung MITTL 1.2.1 Pra Investasi
Diperkirakan 7 dari MITL Timmerhaus et.al, 2004
Pra investasi K = 0,07 Rp 80.478.100.004
= Rp 5.633.467.000
1.2.2 Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 8 dari MITL Timmerhaus et.al, 2004
Engineering dan supervisi L = 0,08
Rp 80.478.100.004 = Rp 6.438.248.000
1.2.3 Biaya Kontraktor
Diperkirakan 5 dari MITL Timmerhaus et.al, 2004
Biaya kontraktor M = 0,05 Rp 80.478.100.004
= Rp 4.023.905.000
1.2.4 Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 10 dari MITL Timmerhaus et.al, 2004
Biaya tak terduga N = 0,1 Rp 80.478.100.004
= Rp 8.047.810.000
Total MITTL = K + L + M + N = Rp 24.143.430.001 Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 80.478.100.004 + Rp 24.143.430.001 = Rp 104.621.530.005
LE-11
Universitas Sumatera Utara
2. Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan = 90 hari.
2.1 Persediaan Bahan Baku Proses
1. Titanium Oksida TiO
2
Kebutuhan = 726,565 kghari
Harga = US 400ton PT. Tianjin Bairun, 2012
Harga total = 90 hari
0,7266 tonhari US 400ton = US 26.156,34 x Rp 9.225US
= Rp. 241.292.237
2. Barium Karbonat BaCO
3
Kebutuhan = 1.795,23 kghari
Harga = US 100ton PT. Kronox Dupont,
2012 Harga total = 90 hari
1,79523 tonhari US 100ton = US 16.157,07 x Rp 9.225US
= Rp. 149.048.971
2.2 Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Solar Kebutuhan = 6,47 literjam
Harga = Rp 9700ltr PT. Pertamina, 2012
Harga total = 90 hari 24 jamhari 6,47 literjam Rp 9700ltr
= Rp 135.559.440
2. Air Kebutuhan = 22,09 m
3
Hari Harga
= Rp 7750 m
3
PT. PDAM Tritanadi, 2012
Harga total = 90 hari 22,09 m
3
Hari Rp 7750 m
3
= Rp 15.409.505
LE-12
Universitas Sumatera Utara
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah = Rp 541.310.152
2.3 Kas
2.3.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.7 Perincian Gaji Pegawai
No Jabatan
Jumlah Gajibulan Rp
Total Gaji Rp
1 Dewan komisaris
2 10.000.000
20.000.000 2
Direktur 1
15.000.000 15.000.000
3 Staf Ahli
2 5.000.000
10.000.000 4
Sekretaris 1
3.000.000 3.000.000
5 Manajer Produksi
1 7.000.000
7.000.000 6
Manajer Teknik 1
7.000.000 7.000.000
7 Manajer Umum dan
Keuangan 1
7.000.000 7.000.000
8 Kepala Seksi
Proses 1
5.000.000 5.000.000
9 Kepala Seksi
Utilitas 1
5.000.000 5.000.000
10 Kepala Seksi Mesin
1 5.000.000
5.000.000 11 Kepala Seksi
Instrumentasi 1
5.000.000 5.000.000
12 Kepala Seksi Listrik
1 5.000.000
5.000.000 13 Kepala Seksi
Pemeliharaan 1
5.000.000 5.000.000
14 Kepala Seksi Hubungan Masyarakat
1 5.000.000
5.000.000 15
Kepala Seksi Administrasi 1
5.000.000 5.000.000
16 Kepala Seksi Keuangan
1 5.000.000
5.000.000 17
Karyawan Produksi 48
3.000.000 144.000.000
18 Karyawan Teknik
11 3.000.000
33.000.000 19
Karyawan Keuangan 2
2.500.000 5.000.000
20 Karyawan Administrasi
2 2.000.000
4.000.000 21
Dokter 1
3.000.000 3.000.000
22 Perawat
2 2.000.000
4.000.000
LE-13
Universitas Sumatera Utara
23 Petugas Keamanan
6 1.500.000
9.000.000 24
Petugas Kebersihan 10
1.500.000 15.000.000
25 Supir
3 1.500.000
4.500.000
Jumlah 103
335.500.000
Total gaji pengawai selama 1 bulan = Rp 335.500.000 Total gaji pengawai selama 3 bulan = Rp 1.006.500.000
2.3.2 Biaya Administrasi Umum
Diperkirakan 10 dari gaji pegawai = 0,1 Rp 1.006.500.000
= Rp 100.650.000
2.3.3 Biaya Pemasaran
Diperkirakan 10 dari gaji pegawai = 0,1 Rp 1.006.500.000
= Rp 100.650.000
2.3.4 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan PBB mengacu kepada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, sebagai berikut : Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
Pasal 2 ayat 1 UU No.2000. Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak Pasal 6 ayat 1 UU
No.2000. Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 Pasal 5 UU No.2197.
Nilai perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- Pasal 7 ayat 1 UU No.2197.
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak Pasal 8 ayat 2 UU No.2197.
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
LE-14
Universitas Sumatera Utara
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Keramik Barium Titanat
Nilai Perolehan Objek Pajak Tanah
Rp 4.381.221.218 Bangunan
Rp 3.694.000.000
Total NJOP Rp 8.075.221.218
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 30.000.000
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 8.045.221.218
Nilai Jual Kena Pajak = 20 x Rp 8.045.221.218 Rp 1.609.044.244
Pajak yang terutang 5 Dari NJKP Rp 80.452.212
Maka Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan = 312 x Rp 80.452.212 = Rp 20.113.053
Tabel LE.8 Perincian Biaya Kas No.
Jenis Biaya Jumlah Rp
1. Gaji Pegawai
1.006.500.000 2.
Administrasi Umum 100.650.000
3. Pemasaran
100.650.000 4.
Pajak Bumi dan Bangunan 20.113.053
Total 1.227.913.053
2.4 Biaya Start
– Up
Diperkirakan 12 dari Modal Investasi Tetap
Timmerhaus et.al, 2004 = 0,12
Rp 104.621.530.006 = Rp 12.554.583.601
2.5 Piutang Dagang
HPT 12
IP PD
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan 3 bulan
HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan : Harga jual keramik barium titanat = US 17.500ton
LE-15
www.stmc-priceceramic.com
Universitas Sumatera Utara
Produksi Keramik BaTiO
3
= 2,1212 tonhari Hasil penjualan Keramik BaTiO
3
tahunan = 2,1212 tonhari
330 haritahun US 17.500ton = US 12.249.930 x Rp 9.225US
= Rp 113.005.604.250 Piutang Dagang =
12 3
Rp 113.005.604.250 = Rp 28.251.401.063
Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel LE.9 Perincian Modal Kerja
No. Jenis Biaya
Jumlah Rp
1. Bahan baku proses dan utilitas
541.310.152 2.
Kas 1.227.913.053
3. Start up
12.554.583.601 4.
Piutang Dagang 28.251.401.063
Total 42.575.207.868
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 104.621.530.006 + Rp 42.575.207.868
= Rp 147.196.737.874 Modal ini berasal dari:
1. Modal sendiri = 60
dari total modal investasi = 0,6
Rp 147.196.737.874 = Rp 88.318.042.724
2. Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi
= 0,4 Rp 147.196.737.874
= Rp 58.878.695.150
LE-16
Universitas Sumatera Utara
3. Biaya Produksi Total
3.1 Biaya Tetap Fixed Cost = FC
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 3 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga :
Gaji total O = 12 + 3 Rp 335.500.000 = Rp 5.032.500.000
3.1.2 Bunga Pinjaman Bank
Bunga pinjaman bank adalah 16 dari total pinjaman Bank Mandiri, 2011. Bunga bank P = 0,16
Rp 58.878.695.150 = Rp 9.420.591.224
3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan Rusdji, 2004. Pada perancangan pabrik ini dipakai metode garis lurus straight line
mothod . Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6, dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel LE.10 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta Berwujud
Masa tahun
Tarif Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan 1.Kelompok 1
2. Kelompok 2 3. Kelompok 3
4
8 16
25
12,5 6,25
Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat tools
industri. Mobil, truk kerja
Mesin industri kimia, mesin industri mesin II. Bangunan
Permanen 20
5 Bangunan sarana dan penunjang
Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004 Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
LE-17
Universitas Sumatera Utara
n L
P D
dimana : D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan tahun Tabel LE.11 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Komponen Biaya Rp
Umur tahun
Depresiasi Rp
Bangunan 3889.000.000
20 194.450.000 Peralatan proses dan utilitas
25.617.421.188 16
1.601.088.824 Instrumentrasi dan
pengendalian proses 3.330.264.754
16 208.141.547 Perpipaan
20.493.936.951 16 1.280.871.059
Instalasi listrik 12.808.710.594
16 800.544.412 Inventaris kantor
1.280.871.059 4 320.217.765
Insulasi 2.561.742.119
16 160.108.882 Perlengkapan keamanan
1.280.871.059 16
80.054.441 Sarana transportasi
4.615.000.000 8 576.875.000
TOTAL 5.222.351.931
Semua modal investasi tetap langsung MITL kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi. Sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
MITTL juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000. Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 empat tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak berwujud yang dimaksud Rusdji, 2004.
LE-18
Universitas Sumatera Utara
Untuk masa, maka biaya amortisasi adalah 20 dari MITTL, sehingga : Biaya amortisasi = 0,2
Rp 24.143.430.001 = Rp 4.828.686.000
Total biaya depresiasi dan amortisasi Q = Rp 5.222.351.931 + Rp 4.828.686.000
= Rp 10.051.037.932
3.1.4 Biaya Tetap Perawatan
1. Perawatan mesin dan alat-alat proses Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai
20, diambil 5 dari harga peralatan terpasang di pabrik Timmerhaus et.al,2004.
Biaya perawatan mesin = 0,05 Rp 25.617.421.188
= Rp 1.280.871.059
2. Perawatan bangunan Diperkirakan 5
dari harga bangunan Timmerhaus et.al, 2004. Perawatan bangunan = 0,05
Rp 3.889.000.000 = Rp 194.450.000
3. Perawatan kendaraan Diperkirakan 5
dari harga kendaraan Timmerhaus et al, 2004. Perawatan kendaraan = 0,05
Rp 4.615.000.000 = Rp 230.750.000
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 5
dari harga instrumentasi dan alat kontrol Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan instrumentasi = 0,05 Rp 3.330.264.754
= Rp 166.513.238
LE-19
Universitas Sumatera Utara
5. Perawatan perpipaan Diperkirakan 5
dari harga perpipaan Timmerhaus et al, 2004. Perawatan perpipaan = 0,05
Rp 20.493.936.951 = Rp 1.024.696.848
6. Perawatan instalasi listrik Diperkirakan 5
dari harga instalasi listrik Timmerhaus et al, 2004. Perawatan listrik = 0,05
Rp 12.808.710.594 = Rp 640.435.530
7. Perawatan insulasi Diperkirakan 5
dari harga Insulasi Timmerhaus et al, 2004. Perawatan insulasi = 0,05
Rp 2.561.742.119 = Rp 128.087.106
8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 5
dari harga inventaris kantor Timmerhaus et al, 2004. Perawatan inventaris kantor = 0,05
Rp 1.280.871.059 = Rp 64.043.553
9. Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 5
dari harga perlenkapan kebakaran Timmerhaus et al, 2004.
Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,05 x Rp 1.280.871.059 = Rp 64.043.553
Total biaya perawatan R = Rp 3.793.890.886
3.1.5 Biaya Tambahan Industri Pant Overhead Cost
Biaya tambahan industri ini diperkirakan 10 dari modal investasi tetap
Timmerhaus et al, 2004. Pant Overhead Cost S = 0,1
Rp 104.621.530.006 = Rp 10.462.153.001
LE-20
Universitas Sumatera Utara
3.1.6 Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum ini diperkirakan 10 dari biaya tambahan
Timmerhaus et al, 2004. Biaya administrasi umum T = 0,1
Rp 10.462.153.001 = Rp 1.046.215.300
3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi
Biaya pemasaran selama 1 tahun = Rp 100.650.000 Biaya distribusi diperkirakan 50 dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 x Rp 100.650.000 = Rp 50.325.000 Biaya pemasaran dan distribusi U = Rp 150.975.000
3.1.8 Biaya Laboratorium. Penelitan dan Pengembangan
Diperkirakan 5 dari biaya tambahan industri Timmerhaus et al, 2004.
Biaya laboratorium V = 0,05 x Rp 10.462.153.001 = Rp 523.107.650
3.1.9 Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap langsung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009.
Biaya asuransi = 0,0031 Rp 80.478.100.004
= Rp 249.482.110 Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = Rp 351.000,-tenaga kerja PT. Prudential Life Assurance, 2010.
Maka biaya asuransi karyawan = 123 x Rp 351.000,- = Rp 36.153.000
Total biaya asuransi W = Rp 285.635.110
3.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan X adalah Rp 80.452.212
LE-21
Universitas Sumatera Utara
Total Biaya Tetap Fixed Cost = O + P + Q + R + S + T + U + V + W + X = Rp 40.846.558.315
3.2 Biaya Variabel
3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah Rp 541.310.152
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun =
3 12
x Rp 541.310.152 = Rp 2.165.240.608
3.2.2 Biaya Variabel Tambahan
1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan Diperkirakan 10
dari biaya variabel bahan baku Biaya variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan:
= 0,1 Rp 2.165.240.608
= Rp 216.524.061 2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi
Diperkirakan 10 dari biaya variabel bahan baku
Biaya Pemasaran dan Distribusi = 0,1 Rp 2.165.240.608
= Rp 216.524.061 Total biaya variabel tambahan = Rp 433.048.122
3.2.3 Biaya Variabel Lainnya
Diperkirakan 5 dari biaya variabel tambahan = 0,05 Rp 433.048.122
= Rp 21.652.406
Total biaya variabel = Rp 2.619.941.136
Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
LE-22
Universitas Sumatera Utara
=
Rp 40.846.558.315 + Rp 2.619.941.136 = Rp 43.466.499.451
4. Perkiraan LabaRugi Perusahaan 4.1
Laba Sebelum Pajak
Laba atas penjualan = total penjualan
– total biaya produksi = Rp 113.005.604.250
– Rp 43.466.499.451 = Rp 69.539.104.799
Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 dari keuntungan perusahaan = 0,005 x Rp 69.539.104.799
= Rp 347.695.524,00 Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 1700 Pasal 6
ayat 1 sehingga : Laba sebelum pajak bruto
= Rp 69.539.104.799 − Rp 347.695.524,00
= Rp 69.191.409.275,26
4.2 Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2000, Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah
Rusjdi, 2004 : Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 5.
Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- dikenakan pajak sebesar 15
. Penghasilan Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- dikenakan pajak
sebesar 25 .
Penghasilan di atas Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30. Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah :
- 5 Rp 50.000.000,-
= Rp 2.500.000 - 15
Rp 250.000.000,- - Rp 50.000.000,- = Rp 30.000.000 - 25 x Rp 500.000.000,- - Rp 250.000.000,- = Rp 62.500.000
- 30 Rp 69.191.409.275,26
– Rp 500.000.000= Rp 20.607.422.783 Total PPh
= Rp 20.702.422.783
LE-23
Universitas Sumatera Utara
4.3 Laba setelah pajak