Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.1.1 Pembatasan Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian meliputi pendekatan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional, instrument pengumpulan data, skala forgiveness, skala dukungan sosial, skala betrayal trauma inventory, uji validitas konstruk, uji validitas skala forgiveness, uji validitas skaladukungan sosial keluarga, uji validitas skala betrayal trauma inventory. Tekhnik analisis data, dan prosedur penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian meliputi analisa deskriptif, deskripsi hasil penelitian, kategorisasi variabel penelitian, uji hipotesis penelitian, uji regresi berganda, dan pengujian proporsi varian masing-masing variabel.

BAB V PENUTUP

Penutup meliputi kesimpuan, diskusi, dan saran. 12

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan pada penelitian yaitu, teori tentang kekerasan betrayal trauma, dukungan sosial, forgiveness, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Kekerasan Seksual Anak

2.1.1 Definisi kekerasan seksual anak

Kekerasan seksual pada remaja sulit sekali didefinisikan karena memiliki banyak versi yang berbeda tergantung dari perspektif mana kita melihatnya. Menurut Encyclopedia of Social Problems, kekerasan seksual anak merujuk pada kontak seksual yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak dibawah umur. Sedangkan Maltz dalam Pfohl, 2008 mendefinisikan bahwa kekerasan seksual terjadi karena adanya salah satu pihak yang mendominasi dan mengekploitasi oranglain untuk melakukan aktifitas seksual. Ratican dalam Pfohl, 2008 mengatakan bahwa kekerasan seksual anak adalah beberapa perilaku seksual, baik perilaku yang terlihat atau yang tersembunyi antara seorang anak dan orang dewasa dimana anak tersebut melakukannya dengan paksaan. Meskipun tidak semua bentuk dari kekerasan seksual meliputi disentuh secara langsung, tetapi penting untuk terapis memahami bahwa kekerasan seksual pada anak memiliki beberapa bentuk yang berbeda. Diantaranya adalah mengeksploitasi anak dengan memperkenalkannya pada pornografi sebelum waktunya atau memanipulasi seorang anak untuk melakukan pose-pose seksual.