2.1.2 Betrayal trauma sebagai salah satu efek kekerasan seksual
Ungkapan betrayal trauma mengacu pada sebuah trauma pengkhianatan dimana individu atau lembaga tempat individu tersebut bergantung membahayakan atau
membuat suatu kejahatan dalam beberapa cara. Freyd, Klest, Allard, 2005. Betrayal trauma melibatkan sebuah lembaga atau individu yang melanggar
kesepakatan sosial, sehingga rasa kepercayaan menghilang. Ini tergantung sifat hubungan antara pelaku dan korban. Seorang korban yang tidak mampu
memutuskan hubungan dengan pelaku, maka korban dipaksa untuk menerima tindak pelanggaran tersebut Freyd, 2001.
Secara umum betrayal trauma theory Freyd, 2005 adalah sebuah teori yang dikembangkan untuk menjelaskan mengapa seseorang cenderung memiliki
gangguan memori untuk beberapa pengalaman traumatis, dan korban kekerasan seksual lebih memiliki kecenderungan untuk memiliki gangguan memori
dibanding trauma yang disebabkan oleh bencana alam. Senada dengan Freyd, et al., 2010 dalam mendeskripsikan betrayal
trauma adalah dengan memahami kerangka berpikir tentang trauma interpersonal yang disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan oleh orang terdekat, orang yang
bergantung, atau korban sangat dekat dengan pelaku dimana korban memiliki konflik antara usual need kesadaran terhadap betrayal, disini merupakan
keinginan untuk menghindari pelaku dan particular need keharusan untuk menjaga sebuah hubungan, khususnya proximity dan closeness. Merujuk dari
konteks betrayal trauma theory BTT respon korban untuk kejahatan yang terjadi
adalah dengan avoiding awareness, hal ini dilakukan dengan melupakan atau menekan hal tersebut sehingga terjadi proses forgetting dan missremembering.
Dari pola diatas yang telah dijelaskan, akan terjadi sebuah fenomena yang disebut Freyd et al., 2010 knowledege isolation atau missremembering.
Knowledge isolation merujuk pada sebuah cara berbeda dimana sebuah informasi disembunyikan, dan adanya bias dalam mengingat, bisa jadi hal itu merupakan
kejadian yang sifatnya positif atau negatif. Sedangkan term forgetting merujuk kepada konsep “unawareness”, yang menggambarkan situasi dimana informasi
tentang kejahatan tersebut tidak dapat diakses dalam recall conscious. Betrayal trauma theory juga merujuk pada amnesia psikogenik yang
merupakan respon adaptif terhadap kekerasan dimasa anak-anak. Ketika orang tua atau figur kuat lainnya dalam keluarga melakukan kejahatan, seorang korban
membutuhkan forgetting proses melupakan dan menekan hal tersebut kedalam alam bawah sadar sehingga terjadi proses lupa atau tidak dapat me-recall memori
tentang pengalaman kekerasan yang dialami. Betrayal trauma mungkin tidak mengancam kematian atau luka fisik,
tetapi bisa merusak well-being seseorang, hubungannya dengan orang lain, konsep diri, dan keyakinannya terhadap orang lain. Menurut Freyd dalam Freyd, Klest,
Allard, 2005 mengatakan bahwa trauma meliputi peristiwa membangkitkan rasa takut yang intens, pengkhianatan sosial, atau kombinasi keduanya. Sebuah trauma
bisa jadi melibatkan sebuah pengkhianatan tapi bisa juga tidak. Hal yang harus digarisbawahi disini adalah secara kualitatif betrayal trauma dan takut merupakan
dua hal yang sangat berbeda. Sebuah trauma yang melibatkan unsur