dependen variabel. Kemudian untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan masing-masing variabel independen signifikan terhadap dependen variabel, maka
peneliti melakukan uji t terhadap koefisien regresi. Uji T digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan masing-
masing variabel bebas X signifikan terhadap variabel terikat Y. Uji ini digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas X benar-benar
memberikan kontribusi terhadap variable terikat Y. Uji T yang akan dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
b = Koefisien regresi
S
b
= Standart error Estimate
50
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini, akan dipaparkan mengenai gambaran subjek penelitian, hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil pengujian hipotesis
dan proporsi varian.
4.1. Gambaran Subjek Penelitian
Total Sample pada penelitian ini berjumlah 92 orang. Pada tabel 4.1 akan dijelaskan gambaran partisipan dalam penelitian ini berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan pelaku kekerasan seksual.
Dari hasil persentase pada tabel 4.1, diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 41 orang atau 47 dan sampel perempuan sebanyak 49 orang atau
53. Sedangkan berdasarkan usia, sampel yang berada pada rentang usia 12- 16tahun sebanyak 58 orang atau 63 dan sampel yang berada pada rentang usia
17-18 tahun sebanyak 34 orang atau 37. Lalu berdasarkan pelaku kekerasan seksualnya sebanyak 24 orang atau 26 merupakan keluarganya seperti ayah atau
paman, 59 orang atau 64 merupakan kerabat seperti teman, guru, dll, dan pelaku kekerasan yang tidak dikenal oleh korban sebanyak 9 orang atau 10.
4.2. Hasil Analisa Deskriptif
Hasil analisa deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran dari penelitian. Dalam hasil analisa deskriptif ini akan disajikan nilai minimum, maksimum,
mean, dan standar deviasi variabel serta kategorisasi tinggi dan rendahnya skor variabel penelitian. Gambaran hasil analisa desrikptif ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui beberapa hal. Pertama, variabel betrayal trauma memiliki nilai minimum = 20.55, nilai maksimum =
65.74, mean = 50, dan SD = 9.23. Kedua, variabel appraisal support memiliki nilai minimum = 11.48, nilai maksimum = 65.50, mean = 50, dan SD = 8.93.
Ketiga, variabel tangible asisstance memiliki nilai minimum = 18.53, nilai maksimum = 67.78, mean = 50, dan SD = 8.87. Keempat, variabel emotional
support memiliki nilai minimum = 25,24, nilai maksimum = 72.32, mean = 50, dan SD = 9.99. Kelima, variabel informational support memiliki nilai minimum =
19.93, nilai maksimum = 67.36, mean = 50, dan SD = 8.39. Keenam, variabel avoidance motivation memiliki nilai minimum = 30.28, nilai maksimum = 73,
mean = 50, dan SD = 9.47. Ketujuh, variabel revenge motivation memiliki nilai minimum = 34.77, nilai maksimum = 73.43, mean = 50, dan SD = 9.61.
Kedelapan, variabel benevolence motivation memiliki nilai minimum = 22.75, nilai maksimum = 66.02, mean = 50 dan SD = 9.46.
4.2.1 Kategorisasi Skor Variabel
Berdasarkan alat ukur yang digunakan, kategorisasi skor dalam penelitian ini dibuat menjadi tinggi dan rendah. Hal ini diketahui dari informasi yang tertera
pada alat ukur yang digunakan bahwa kategorisasi skor menggunakan raw score dibagi menjadi kategori tinggi dan rendah.
Selanjutnya, peneliti menggunakan informasi tersebut sebagai acuan untuk membuat norma kategorisasi dalam penelitian ini yang datanya bukan
menggunakan raw score tetapi menggunakan true score yang skalanya telah dipindah menggunakan rumus T score yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Pedoman interpretasi skor adalah sebagai berikut:
Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya tiap variabel disajikan pada table 4.4 dibawah ini: