12
BAB II KAJIAN TEORI
Bab  ini  berisi  tentang  teori-teori  yang  digunakan  pada  penelitian  yaitu,  teori tentang  kekerasan  betrayal  trauma,    dukungan  sosial,  forgiveness,  kerangka
berpikir, dan hipotesis.
2.1 Kekerasan Seksual Anak
2.1.1 Definisi kekerasan seksual anak
Kekerasan seksual pada remaja sulit sekali didefinisikan karena memiliki banyak versi  yang  berbeda  tergantung  dari  perspektif  mana  kita  melihatnya.  Menurut
Encyclopedia  of  Social  Problems,  kekerasan  seksual  anak  merujuk  pada  kontak seksual  yang  dilakukan  oleh  orang  dewasa  kepada  anak-anak  dibawah  umur.
Sedangkan  Maltz  dalam  Pfohl,  2008  mendefinisikan  bahwa  kekerasan  seksual terjadi  karena  adanya  salah  satu  pihak  yang  mendominasi  dan  mengekploitasi
oranglain untuk melakukan aktifitas seksual. Ratican  dalam  Pfohl,  2008  mengatakan  bahwa  kekerasan  seksual  anak
adalah  beberapa  perilaku  seksual,  baik  perilaku  yang  terlihat  atau  yang tersembunyi  antara  seorang  anak  dan  orang  dewasa  dimana  anak  tersebut
melakukannya  dengan  paksaan.  Meskipun  tidak  semua  bentuk  dari  kekerasan seksual meliputi disentuh secara langsung, tetapi penting untuk terapis memahami
bahwa  kekerasan  seksual  pada  anak  memiliki  beberapa  bentuk  yang  berbeda. Diantaranya  adalah  mengeksploitasi  anak  dengan  memperkenalkannya  pada
pornografi sebelum waktunya  atau memanipulasi  seorang anak untuk  melakukan pose-pose seksual.
2.1.2 Betrayal trauma sebagai salah satu efek kekerasan seksual
Ungkapan  betrayal  trauma  mengacu  pada  sebuah  trauma  pengkhianatan  dimana individu  atau  lembaga  tempat  individu  tersebut  bergantung  membahayakan  atau
membuat  suatu  kejahatan  dalam  beberapa  cara.  Freyd,  Klest,  Allard,  2005. Betrayal  trauma  melibatkan  sebuah  lembaga  atau  individu  yang  melanggar
kesepakatan  sosial,  sehingga  rasa  kepercayaan  menghilang.  Ini  tergantung  sifat hubungan  antara  pelaku  dan  korban.  Seorang  korban  yang  tidak  mampu
memutuskan  hubungan  dengan  pelaku,  maka  korban  dipaksa  untuk  menerima tindak pelanggaran tersebut Freyd, 2001.
Secara  umum  betrayal  trauma  theory  Freyd,  2005  adalah  sebuah  teori yang  dikembangkan  untuk  menjelaskan  mengapa  seseorang  cenderung  memiliki
gangguan  memori  untuk  beberapa  pengalaman  traumatis,  dan  korban  kekerasan seksual  lebih  memiliki  kecenderungan  untuk  memiliki  gangguan  memori
dibanding trauma yang disebabkan oleh bencana alam. Senada  dengan  Freyd,  et  al.,  2010  dalam    mendeskripsikan  betrayal
trauma adalah dengan memahami kerangka berpikir tentang trauma interpersonal yang  disebabkan  oleh  kejahatan  yang  dilakukan  oleh  orang  terdekat,  orang  yang
bergantung,  atau  korban  sangat  dekat  dengan  pelaku  dimana  korban  memiliki konflik  antara  usual  need  kesadaran  terhadap  betrayal,  disini  merupakan
keinginan  untuk  menghindari  pelaku  dan  particular  need  keharusan  untuk menjaga  sebuah  hubungan,  khususnya  proximity  dan  closeness.  Merujuk  dari
konteks betrayal trauma theory BTT respon korban untuk kejahatan yang terjadi