perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik atau pun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu
terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.
9
Oleh karena itu, dalam melaksanakan pembelajaran harus memperhatikan tiga aspek yaitu mulai dari perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Hal ini dilakukan agar efektifitas pembelajaran dapat terpenuhi dengan baik, sehingga kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan suatu sekolah dapat
terjamin. Sesuai dengan konsep belajar yang menjadi kunci keberhasilan, yaitu salah
satu pilarnya ialah “belajar hidup bersama learning to live together; mengembangkan pengertian akan orang lain dan interdependensi melaksanakan
proyek-proyek bersama dengan semangat saling menghormati nilai-nilai kemajemukan menuju perdamaian”.
10
Dengan demikian, diharapkan setiap pribadi sanggup mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan
yang lebih baik, bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
Dengan bertitik tolak dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas permasalahan yang dituangkan dalam skripsi yang
berjudul “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMPN 56 JAKARTA’’.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan adalah pernyataan tentang adanya sesuatu realita yang berbeda atau menantang arus dari sesuatu kondisi yang biasa, acuan yang ideal,
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, . . . h. 155
10
Mumaria Manalu, “Pendidikan Alternatif bagi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil untuk Peradaban dan Kemajuan Bangsa di Wilayah Indonesia
dalam Sikat Sistem Informasi Komunitas Adat Terpencil
, 2004. h. 53-54
atau dari teori yang telah ada sebelumnya.
11
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang timbul sebagai berikut :
1. Guru IPS sulit membuat perencanaan pembelajaran.
2. Belum terdapat media pembelajaran yang dapat menunjang proses
pembelajaran IPS. 3.
Sarana dan prasarana yang kurang mendukung untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN 56 Jakarta.
4. Banyak guru yang belum bisa melaksanakan pembelajaran yang baik
dan sistematis antara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang diterapkan.
5. Materi pokok pembelajaran yang telah diprogramkan tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang dialokasikan. 6.
Guru IPS belum memahami pembelajaran IPS dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
7. Masih rendahnya nilai hasil belajar IPS siswa SMPN 56 Jakarta.
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka untuk memfokuskan penelitian ini. Penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran IPS di SMPN 56 Jakarta.
2. Implementasi KTSP pada mata pelajaran IPS di SMPN 56 Jakarta.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPS di SMPN 56 Jakarta.
2. Bagaimanakah implementasi KTSP pada mata pelajaran IPS di SMPN
56 Jakarta.
11
Rusmin Tumanggor, Narasi Jurnal Penelitian Agama dan Sosial, Ciputat : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2003, Vol IV, h. 97
E. Tujuan dan Signifikansi