Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS di sekolah ialah suatu upaya untuk mentransformasikan pengetahuan serta
pemahaman tentang disiplin ilmu sosial seperti: sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dan ilmu sosial lainnya, dengan tujuan menanamkan nilai-nilai
sosial dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga peserta didik diharapkan memiliki karakter sebagai warga negara yang baik.
B. Konsep Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Istilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olahraga pada jaman Yunani kuno. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari curir, artinya
pelari dan curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “jarak” yang harus “ditempuh” oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dari rumusan
diatas, kurikulum dalam pendidikan diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
35
Sementara Robert Gane menegaskan, kurikulum adalah sekwensi isi dan bahan pelajaran yang dideskripsikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran
setiap unitnya itu dapat diselesaikan sebagai satuan yang utuh, dan masing-masing unit tersebut juga mendeskripsikan kapabilitas kompetensi siswa yang harus
dikuasai mereka.
36
Kurikulum didefinisikan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai :
“Seperangkat rencana dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar menajar pasal 1.
Yang disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya
dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan
35
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung : Sinar Baru Algemsindo, 1996, h. 4
36
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan,
Jakarta : Kencana, 2004, h. 27
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendididikan pasal 37.
37
Kemudian definisi tersebut mengalami perubahan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 pasal 1
ayat 19 menjelaskan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
38
Kurikulum menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan di sekolah dengan mendemonstrasikan materi pelajaran yang sudah
ditetapkan dalam kurikulum pada proses belajar mengajar. Kurikulum disusun sesuai dengan perkembangan peserta didik dan perkembangan sosial serta ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa kurikulum merupakan aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi
peserta didik yang berisi sejumlah mata pelajaran dibawah bimbingan sekolah
untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun olehdan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
39
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolahdaerah, karakteristik sekolahdaerah,
sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
40
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mengandung makna bahwa kurikulum dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan tujuan
agar satuan pendidikan yang bersangkutan dapat mengembangkan kekhasan potensi sumber daya manusia dan daerah di sekitarnya. Hal ini merupakan
37
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sek. Jend., Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta 1995.
38
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta : Sinar Grafika, 2007, Cet . IV, h. 4
39
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : 2006 h. 5
40
E mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan…, h. 8
implikasi dari perubahan kebijakan dari sentralisasi ke desentralisasi di bidang pendidikan. Perubahan ini menuntut adanya perubahan paradigma dalam
membina satuan pendidikan.
Dengan demikian dapat dikatakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi
peserta didik yang berisi sejumlah mata pelajaran dibawah bimbingan sekolah untuk memperoleh sejumlah pengetahuan yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
2. Standar Proses