BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitia ini, penulis mengambil tempat di Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 56 Jakarta yang beralamat di Jalan Jeruk
Purut I Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Adapun penelitian ini diadakan selama 4 bulan, mulai dari bulan Mei
sampai dengan bulan Agustus 2008.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan riil, keadaan sebenarnya, dan objektif
dari fenomena obyek yang diteliti, kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang ada.
C. Populasi dan Sampel
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri- cirinya akan diduga.
74
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru-guru SMPN 56 Jakarta. Akan tetapi sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah guru-guru IPS Terpadu kelas VII-VIII yang berjumlah empat orang.
D. Instrumen Penelitian
74
Mari siagamarimbun, Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta : PT Pustaka LP3 ES Indonesia Anggota IKAPI, 1995, Cet II, h. 152
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
75
Dalam penelitian instrumen yang utama adalah peneliti itu sendiri, namun untuk memperjelas dan membantu peneliti untuk fokus pada apa yang diteliti
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang dapat mempertajam serta melengkapi data hasil penelitian menggunakan wawancara untuk para guru IPS
dan pedoman wawancara untuk kepala sekolah yang bersifat umum, pedoman tersebut berisi tentang komponen-komponen yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran IPS dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah pengamatan dan
pencatatan tentang fenomena-fenomena yang diselidiki.
76
2. Wawancara mendalam, wawancara yaitu dengan mengadakan Tanya
jawab tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dalam KTSP, antara peneliti dengan obyek penelitian yang ditujukan untuk melengkapi
data. Dalam hal ini penulis melakukan dengan guru IPS dan Kepala sekolah. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Wawancara informal-deskriptif, peneliti mengajukan pertanyaan
umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan memberikan gambaran atau melukiskan secara naratif mengenai
gambaran umum pelaksanaan pembelajaran IPS dalam KTSP. b.
Wawancara terstruktur, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti yang telah disusun sebelumnya untuk mendapatkan
75
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002, Cet. XII, h. 9
76
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, Yogyakarta : Ardi Offset, 1992, Cet II, Jilid 2, h. 73
43
gambaran yang lebih mendalam dan rinci tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dalam KTSP di SMPN 56 Jakarta.
3. Dokumentasi, dokumetasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, bulletin, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
77
Studi dokumentasi yang peneliti lakukan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, yaitu pelaksanaan pembelajaran IPS dalam
KTSP.
F. Teknik Analisa Data