perkembangan global; persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan; kondisi sosial budaya masyarakat setempat; kesetaraan jender; dan karakteristik satuan
pendidikan.
58
Aspek-aspek diatas harus dijadikan acuan oleh para pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan disekolah masing-masing. Meskipun
demikian para pengembang kurikulum tidak harus terpaku pada acuan operasional diatas, tetapi mereka bisa mengembangkan, dan menyesuaikan acuan tersebut
dengan situasi dan kondisi daerah, karakteristik dan kemampuan peserta didik, serta sarana dan prasarana yang tersedia.
5. Komponen KTSP
KTSP ada empat komponen, yaitu 1 tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, 2 struktur dan muatan KTSP, 3 kalender pendidikan, dan 4
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
59
a Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Tujuan pendidikan satuan pendidikan pendidikan merupakan acuan dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan untuk pendidikan dasar, menengah, dan
kejuruan, adalah sebagai berikut :
1 Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2 Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3 Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
60
b Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Struktur KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
58
E. Muyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . . ., h. 168
59
Masnur Muchlis, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet. I. h. 12
60
Masnur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan . . . h. 12
1 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4 Kelompok mata pelajaran estetika
5 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
61
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasaan dan kedalamannya merupakan beban pelajaran bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Disamping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam isi kurikulum.
1 Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam standar
Isi. 2
Muatan lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi peserta didik. 3
Kegiatan pengembangan diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus disusun
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. 4
Pengaturan beban belajar a
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SDMISDLB, SMPMTsSMPLB baik kategori
standar maupun mandiri, SMAMASMALBSMK,MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester SKS dapat digunakan oleh SMPMTsSMPLB kategori mandiri, dan oleh
SMAMASMALBSMKMAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit semester SKS digunakan oleh
SMAMASMALBSMKMAK kategori mandiri.
b Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap pelajaran yang terdapat pada
61
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
. . ., h. 9
semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
c Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SDMISDLB 0 - 40, SMPMTsSMPLB 0 - 50 dan
SMAMASMALBSMKMAK 0 - 60 dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
d Alokasi untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMPMTs dan SMAMASMKMAK yang menggunakan SKS mengikuti aturan
sebagi berikut :
1 Satu SKS pada SMPMTs terdiri atas : 40 menit tatap muka, 20
menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
2 Satu SKS pada SMAMASMKMAK terdiri atas : 45 menit
tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
62
e Kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan
Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP. Meskipun demikian dalam
pelaksanaannya, guru dan kepala sekolah yang lebih memahami karakteristik peserta didik secara keseluruhan, dapat mengambil tindakan-tindakan yang
diperlukan dalam memutuskan kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan bagi peserta didik.
f Pendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan semua mata pelajaran, yang dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan danatau dari satuan pendidikan formal lain dan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
g Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran, yang dapat
62
Panduan Penyusunan Kurkulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah . . ., h. 11
diperoleh peserta didik selama menempuh pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan untuk
membina kemampuan peserta didik, sehingga mampu bertindak secara lokal dan berfikir secara global.
c Kalender pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
d Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Silabus adalah penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian.
63
Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta panduan penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolahmadarasah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP atau Pusat Kegiatan Guru PKG, dan Dinas Pendidikan. Berdasarkan
silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.
64
Secara teknis rencana pembelajaran minimal mencakup komponen-komponen sebagai berikut :
1 Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian
hasil belajar 2
Tujuan pembelajaran 3
Materi pembelajaran 4
Pendekatan dan metode pembelajaran 5
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 6
Alat dan sumber belajar
63
Muchlis, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan . . ., h. 16
64
Muslich, KTS, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. . . , h. 53
7 Evaluasi pembelajaran
65
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru harus memperhatian prinsip-prinsip dibawah ini :
1 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2 Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3 Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4 Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5 Keterkaitan dan keterpaduan
6 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dalam penyusunannya, KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi.
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan
menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, dan berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan BSNP.
66
C. Pembelajaran IPS dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan