DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Pembelajaran
Hakikat pembelajaran adalah perencanaan atau perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Oleh karena itu, dalam belajar, siswa tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar saja, akan tetapi berinteraksi dengan seluruh sumber belajar yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang dicita-citakan.
12
Sedangkan dalam pengertian lain dikatakan bahwa, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
13
1. Pengertian Belajar Mengajar
Belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap.
14
Pengertian lain dikatakan bahwa belajar itu adalah “usaha mencari dan menemukan makna atau
pengertian”.
15
Dalam bukunya Psikologi Umum dan Perkembangan, Akyas Azhari mengemukakan ”belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku atau
pribadi berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu”.
16
Menurut Pavlov diungkapkan dalam teori conditioning, “belajar adalah pengkondisian antara stimulus dan respons”.
17
Sedangkan para penganut paham Ilmu Jiwa Asosiasi, yang dipelopori John Locke dan Herbart mengemukakan
12
Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, Cet. I. h.2
13
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,… h. 57
14
Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan
, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. I, h 117
15
Mursell J. dan S. Nasution, Mengajar Dengan Sukses Successful teaching, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet. I, h. 21
16
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: PT Mizan Publika, 2004, Cet. I, h. 122
17
Cucu Komara dan Deuis Fitni, Strategi Belajar Tuntas di Sekolah Dasar, Bandung: CV Sanjarindo Sarana Utama, 1999, Cet. II, h. 96
9
“Belajar merupakan perkayaan materi pengetahuan material danatau perkayaan pola-pola sambutan responses perilaku baru behaviour”.
18
Disisi lain Sutikno dan Fathurrohman mengartikan “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
19
Dari sini kita dapat memahami bahwa pembelajaran memiliki tujuan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru yang dihasilkan melalui
proses dan usaha dari anak didik melalui pengalamannya selama ia berinteraksi dengan lingkungan.
Melihat definisi yang dikemukakan di atas memberikan suatu kesimpulan bahwa belajar ialah sebuah proses aktifitas menuju perubahan dan pembentukan
karakter pada peserta didik secara keilmuan kognitif, sikap afektif dan keterampilan psikomotorik.
Mengajar adalah usaha guru menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, termasuk guru dan alat pelajaran yang disebut proses belajar, bahan ajar, tujuan pelajaran yang telah ditentukan tercapai.
20
Hasibuan menyebutkan bahwa “konsep mengajar dalam proses perkembangannya masih dianggap sebagai suatu kegiatan penyampaian atau
penyerahan pengetahuan.”
21
Berdasarkan beberapa pendapat dari tokoh pendidikan mengenai pengertian mengajar maka dapat disimpulkan bahwasanya mengajar merupakan
suatu perbuatan yang kompleks yang terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni kompetensi dasar yang ingin dicapai, materi yang
18
Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. VIII, h. 159
19
Pupuh Fathurrohman M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui penanaman konsep umum dan konsep islam,
Bandung :PT Refika Aditama, 2007,Cet.1, h. 5
20
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta :Bumi Aksara, 200, h. 50
21
Sobri Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, Mataram : NTT Press, 2007, h.51
diajar, guru dan siswa, sarana dan prasarana serta hubungan dengan lingkungan sosial.
2. Pengertian Pembelajaran