30
2. Teori Deviant perilaku menyimpang
Perilaku adalah suatu tindakan rutin yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi atau kehendak untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan, dan hal itu mempunyai arti penting bagi dirinya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Max Weber, Bahwa yang dimaksud dengan
perilaku adalah perilaku hendak mencapai suatu tujuan atau ia didorong oleh motivasi. Entah kelakuan itu bersifat lahiriyah atau batiniyah berupa perenungan,
perencanaan, pengambilan keputusan, dan sebagainya, entah kelakuan itu terdiri dari intervensi positif ke dalam suatu situasi, atau sikap pasif yang sengaja tidak mau
terlibat. Di dalam kamus bahasa Indonesia, perilaku dapat dikatakan dengan kata
tingkah laku. Singgih D. Gunarasa mengatakan bahwa perilaku adalah setiap cara atau reaksi respon manusia, makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perilaku adalah
aksi, reaksi, terhadap ransangan dari luar
26
. Sarlito Wirawan Sarwono, juga menyebutkan bahwa “tingkah laku”
mempunyai arti yang lebih kongkrit dari pada “jiwa”. Maka tingkah laku lebih mudah dipelajari dari pada jiwa, dan melalui tingkah laku kita dapat mengenal seseorang,
termasuk dalam tingkah laku disini adalah perbuatan-perbuatan yang terbuka maupun yang tertutup. Tingkah laku yang terbuka adalah tingkah laku yang hanya dapat
26
Singgih D. Gunarasa, Psikologi Praktis Anak Remaja dan Kleuarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995, hal. 8
31 diketahui secara tidak langsung melalui alat-alat atau metode-metode khusus,
misalnya berfikir, sedih, takut, dan sebagainya
27
. Dr. Kartini Kartono, juga mengatakan bahwa perkataan atau perbuatan
mempunyai pengertian yang luas sekali, yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari, berolahraga, bergerak, dan lain-
lain, akan tetapi juga mambahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berfikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalam
bentuk tangis atau senyum dan seterusnya. Kegiatan berfikir dan fantasi misalnya, tampak pasif belaka. Namun kenyataannya kedua-duanya merupakan bentuk aktivitas
psikis atau jiwani
28
Penyimpangan berasal dari kata dasar “simpang” yang memiliki empat pengertian. Pertama, berarti proses cara perbuatan yang menyimpang atau
menyimpangkan. Kedua, membelok menempuh jalan yang lain. Ketiga, tidak menurut terhadap apa yang telah ditentukan, tidak sesuai dengan rencana. Keempat,
menyalahi kebiasaan, menyeleweng dari hukum, kebenaran, dan agama.
29
Perilaku menyimpang dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau beberapa anggota masyarakat yang secara disadari
atau tidak disadari, tidak menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dan telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat. Dengan kata lain, semua bentuk
27
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h.24
28
Kartini Kartono, Psikologi Umum, Bandung: Mandar Maju, 1996, h. 3
29
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan Bahasa, Kamus Bear Bahasa Indonesia, Jakarata: Balai Pustaka, 1995, hal. 488
32 perilaku warga masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dinamakan perilaku
menyimpang. Di sisi lain kata perilaku jika dilihat dari pengertiannya dari bahasa
Indonesia mengandung arti sebagai berikut : tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan sikap tidak saja badan ataupun ucapan.
30
Sedangkan kata hidup menyimpang merupakan suatu pelanggaran sosial dalam bentuk norma ataupun
agama. Banyak para sosiolog mempersamakan perilaku yang menyimpang dengan perilaku abnormal atau maladjusted tidak mampu menyesuaikan diri. Untuk
memberikan definisi abnormalitas itu, perlu ditemukan terlebih dahulu arti perilaku normal.
Secara umum, yang digolongkan sebagai perilaku menyimpang antara lain adalah.
31
: Tindakan yang nonconform, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai atau norma-norma yang ada. Contoh tindakan nonconform itu misalkan memakai sandal yang sangat jelek ke kampus atau ke tempat yang formal, merokok
di area larangan rokok, membuang sampah di tempat yang bukan semestinya, dan lain sebagainya.
Tindakan yang antisosial atau asosial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk tindakan asosial itu antara
30
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1990, cet ke-3 h. 671.
31
J. Dwi Narwoko Bagong Suyanto, “Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan” Jakarta :
Kencana, 2007, Ed. 2, h. 101
33 lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau berteman, keinginan bunuh diri, minum-
minuman keras, dan lain sebagainya Tindakan-tindakan kriminal, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah
melanggar aturan-aturan hokum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Tindakan criminal yang sering kita temui itu misalkan: pencurian, perampokan,
pembunuhan, korupsi, dan berbagai tindak kejahatan lainnya yang secara nyata-nyata mengancam ketentraman masyarakat.
3. Faktor Tindakan Menyimpang