Sistematika Penulisan Tatto PENDAHULUAN

14 Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah pedoman wawancara, tape recorder, camera, dan buku catatan. Pedoman wawancara digunakan agar tetap fokus dalam menggali apa yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu “Pedoman Penulisan dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Press, 2006.

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membaginya dalam lima bab pembahasan. Rincian pembahasan setiap bab yaitu sebagai berikut : Bab Pertama yaitu Pendahuluan Pada bab ini berisikan tentang hal yang melatar belakangi penelitian, rumusan masalah dan beberapa hal mengenai teknis seperti teknis pengumpulan data serta metodenya. Selanjutnya Bab kedua Tentang Kajian Teori. Secara umum bab ini akan membahas tentang landasan teori tentang tatto beserta sejarahnya, perilaku menyimpang serta teori tentang simbol-simbol. Pada bab ini juga akan menyertakan pandangan dari beberapa aspek tentang tatto seperti aspek sosiologi, aspek kesehatan atau medis. Bab Ketiga Tentang Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum tentang obyek penelitian dan 15 lokasinya.yang kemudian di bagi dalam beberapa sub yaitu keadaan geografis dan demografis, yang kemudian akan dibagi lagi dalam sub bahasan yang lebih detail lagi. Bab ke Empat Tentang Temuan Lapangan di Komunitas Marjinal Taring BabiTemuan lapangan dan analisis yang meliputi Pemaknaan Tato Antara Masyarakat dan Pengguna Tulisan ini akan ditutup dengan pembahasan Bab kelima yang merupakan penutup kesimpulan dan refleksi penuliis. Pada bagian akhir juga akan disertai dengan lampiran-lampiran dan daftar pustaka. Kemudian di akhir akan disertakan dengan lampiran-lampiran yang berhubungan dengan penelitian dann data-data yang telah diikut sertakan pada saat mengumpulkan data di lapangan baik dari prpustakaan maupun data lapangan. 16 BAB II

A. Tato

1. Definisi Tatto:

Secara bahasa tatto mempunyai istilah yang hampir sama digunakan di berbagai belahan dunia. Bebrapa diantaranya adalah tatoage, tatouage, tatowier, tatuaggio, tatuar, tatuaje, tattoos, tattueringar, tattoos, dan tatu. 1 Dalam bahasa Indonesia kata tatto merupakan peng-indonesiaan dari kata tatto yang berarti gambar atau lukisan pada bagian anggota tubuh. 2 Sedangkan menurut istilah tatto ialah menusuk salah satu anggota tubuh dengan jarum atau sejenisnya hingga keluar darahnya, kemudian membubuhinya dengan celak dan sejenisnya sehingga berwarna hijau. Terkadang dibentuk seperti ukiran atau lingkaran, dan terkadang juga dituliskan dengan nama orang yang dicintainya. 3 Dahulu kata tatto berasal dari bahasa tahiti 4 , yakni “tattau” yang berarti menandai, dalam arti bahwa tubuh ditandai dengan menggunakan alat berburu yang 1 Olong, Tato, h. 83 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka, 1998, cet ke -1, hal. 907 3 Muhammad bin Abdul Azis al-Musnid, Indahnya berhias. Penterjemah Abu Umar Basyir Jakarta : Darul Haq, 2000, cet ke -1. h. 67. ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tato ialah menusukan jarum atau alat tusuk yang lain ditelapak atau pergelangan tangan, bibir dan anggota badan yang lain dari tubuh sampai nantinya keluar darah. Tempat yang ditusuk jarum untuk kemudian dibubuhi celak atau serbuk yang lain, sampai kemudian kulit tersebut menghijau. Lih : Amr Abdul Mun‟im Salim, Larangan agama bagi Wanita. Penerjemah Amrozi M. Rais Jakarta : Gema Insani Press, 1999, h. 16 4 Tahiti yaitu Pulau di Samudra Pasifik Selatan, terbesar dan terpenting di kepulauan Society, Polynesia Prancis. Lih : Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997 Jilid 6, h. 3421. 17 runcing untuk memasukan zat pewarna dibawah permukaan kulit. Anne Nicholas dalam The Art of the New Zealand menjelaskan bahwa kata tatto yang berasal dari tattau tersebut dibawa oleh Joseph Banks yang pertama kali bersandar di Tahiti pada 1769, dan disana ia mencatat berbagai fenomena manusia Tahiti yang tubuhnya dipenuhi oleh tatto. 5 Proses penusukan jarum dengan tangan manual seperti yang diungkapkan diatas hingga kini masih terdapat dibeberapa kebudayaan dunia seperti Samoa, Maori, Mentawai, Burma, hingga Thailand. Dalam bahasa Jawa, tatao mempunyai makna yang sama meskipun berbeda, yakni dari kata “tatu” atau bekas luka, yang menjadi sebuah tanda tertentu dengan kulit lainnya baik di tubuhnya sendiri maupun perbedaan tanda dengan tubuh milik orang lain. 6 Pada awalnya, secara lokalitas tato merupakan kebudayaan yang eksis di daerah masing-masing, bangsa Yunani kun misalnya, memakai tatto sebagai tanda pengenal para anggota dari badan intelejen mereka, alias mata-mata perang pada saat itu. Berbeda dengan bangsa Romawi, mereka memakai tatto sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan tato juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya. Suku Maori di New Zealand membuat tato berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan bokong, menurut mereka ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. Di kepulauan Solomon, tato ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Hampir sama seperti di atas suku 5 Olong, Tato, h. 83 6 Olong, Tato, h. 85 18 Nuer di Sudan memakai tatto untuk menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukan status sosial tertentu. 7

2. Sejarah Umum Tatto:

Dalam sejarah tercatat bahwa tatto pada awalnya dapat ditemukan di Mesir pada waktu pembangunan the Great Pyramids. Saat itu orang-orang Mesir memperluas kerajaan mereka sehingga seni tato pun ikut menyebar. Peradaban dari Kreta, Yunani, Persia, dan Arabia mengambil dan memperluas bentuk-bentuk seni tersebut. Bukti dari tato mesir yang tertua ada pada peninggalan mumi Nubbian yang bertahun 2000 SM. Pennggunaannya diungkapkan oleh bebrapa pengarang klasik berhubungan dengan orang-orang Tharchian, Yunani, Jerman, dan Inggris kuno. 8 Tatto pada bagian tubuh mumi yang ditemukan di Mesir bermotifkan pola garis yang sederhana dengan titik-titik yang saling berhubungan membentuk desain elips dan terletak dibagian bawah perut. Desain ini dimungkinkan bermakna sebagai lambang kesuburan bagi seorang perempuan. Mumi perempuan tesebut bernama Amunet. Diperkirakan ia adalah seorang pendeta perempuan yang bermazhab pemuja Dewi Athor yang berkediaman di daerah Thebes. Selain itu, juga ditemukan dua mumi perempuan yang berusia sama dengan menunjukan berbagai tanda yang nyaris sama. Mumi tersebut salah satu diantaranya adalah seorang penari. Dengan demikian berbagai bukti arkeologis untuk sementara menunjukan bahwa tatto untuk pertama 7 LutfitaAzzahra, “Sejarah Tato” artikel diakses tanggal 18 November 2010 dari http:azzahraku.multiply.comvideoitem40 8 Hatib Abdul Kadir Olong, Tato Yogyakarta : LKiS, 2006, cet ke -1, h. 97 19 kali digunakan oleh kaum perempuan, sebelum akhirnya juga ditemukan mumi ber- tatto yang berjenis kelamin laki-laki. 9 Eksistensi dapat dikatakan pertama kali muncul di Mesir berkisar pada tahun 4000-2000 SM, dan kemudian menyebar luas ke dunia. Penggunaan tatto di Mesir sangat beragam sesuai dengan status sosial pemakainya. Hal tersebut merupakan peradaban awal yang hingga kini di pelihara di Mesir. Ketika dinasti ketiga dan keempat di Gizeh berkuasa, saat piramida-piramida besar sedang dibangun sekitar 2800-2600 SM. Mesir telah mempunyai hubungan denga Kreta, Yunani, Persia, dan Arab. Dari hubungan tersebutlah diperkirakan tatto mulai di pekenalkan dan muncul di derah-daerah itu. Menjelang abad 2000 SM seni tatto mengembang hingga ke Asia Selatan dan sebagian Cina Selatan, khususnya di daerah Tze Kiang. Masyarakat Ainu yang diperkirakan migran dari Asia Bara, juha telah mengadopsi tatto karena ketika mereka menyebrang laut menuju Jepang, tatto telah secara luas digunakan diantara mereka. 10

3. Sejarah Tatto di Indonesia:

Jika dilacak dari budaya material yang tertinggal, Indnesia sendiri sesungguhnya telah mengenal tatto sejak sekitar awal masuknya masehi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai dekorasi penggambaran figur manusia yang terdapat pada beberapa kendi tanah liat dan perunggu di beberapa kepulauan di Indonesia. Sementara barang yang digunakan sebagai peralatan penatoan, berupa berbagai 9 Olong, Tato, h. 99 10 Olong, Tato, h. 100 20 jarum dari tulang hewan mamalia, ditemukan diberbagai goa di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. 11 Di Indonesia, suku yang masih tetap eksis menggunakan tatto adalah suku Mentawai di Kepulauan Mentawai Sumatra Barat, Dayak di Kalimantan, dan suku Sumba di NTB sudah mengenal tatto sejak jaman dulu. Bahkan bagi suku Dayak, seseorang yang berhasil “memenggal kepala” musuhnya, dia mendapat tatto di tangannya. Begitu juga dengan suku Mentawai, tatto-nya Tidak dibuat sembarangan. Sebelum pembuatan tatto dilaksanakan, ada Panen Enegaf alias upacara inisiasi yang dilakukan di Puturkaf Uma galeri rumah tradisional suku mentawai. Upacara ini dipimpin oleh Sikerei dukun. Setelah upacara ini selesai, barulah proses Tatto-nya dilaksanakan. Keberadaan merajah tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata rajah tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM sebelum Masehi. Tatto ditemukan untuk pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir. Dan dulu hal itu dianggap yang menjadikan tatto kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan. Tatto dibuat sebagai suatu simbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si pemilik dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tatto dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tatto dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. 11 Olong, Tato, h. 194 21 Tatto merupakan praktek yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku- suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang- orang Polinesia, Filipina, Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar lukisan pada bagian anggota tubuh. Tatto secara pemaknaan telah mengalami ameliorasi perluasan. Bila semula tatto merupakan bagian dari budaya ritual etnik tradisional, kini mengalami perkembangan yang meluas. Bila tatto pada zaman orde baru dimaknai sebagai simbol kejahatan atau bagian dari subkultur, di Indonesia pernah ada masa-masa ketika tatto dianggap sebagai sesuatu yang di anggap momok. Setiap orang yang memakai tatto dianggap identik dengan penjahat, rampok, gali, dan orang nakal. Anggap an negatif seperti ini secara tidak langsung mendapat “pengesahan” di berbagai kota besar di Indonesia. Lalu pada masa reformasi tato berkembang menjadi bagian budaya pop. 12 Ketika zaman Orde Baru munculnya PETRUS Penembak Misterius yang memburu orang ber-tatto. Saat itu orang yang ber-tatto dianggap sebagai preman, kriminal, penjahat, dan sebagainya. Sehingga ketika itu banyak 12 Olong, Tato, h. 194 22 orang yang bertato ingin menghapus seluruh tatto yang ada ditubuhnya agar terhindar dari Petrus. Namun dalam perkembangannya sampai dengan saat ini stigma masyarakat tersebut mulai berkurang, meskipun masih ada. Tatto mulai dianggap sebagai fesyen, karena tatto bisa mempercantik dan menambah rasa percaya diri seseorang atau sebagai aksesoris tubuh. Komunitas tato juga mulai banyak. Ditambah lagi dengan maraknya studio-studio tatto dan di piercing di beberapa kota besar seperti Bali, Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta. Eksistensi tato mengalami dualisme perkembangan di Indonesia. Di satu pihak pada masyarakat adapt tatto tradisional yang berkarakter tribal terancam punah, dan di pihak lain pada masyarakat urban tato menjadi bagian kebudayaan pop yang digandrungi dan dianggap bagian dari modernitas, dan gaul seperti pada kebanyakan selebritas. 13 Ady Rosa mengatakan “Tatto alam kebudayaan pop hanya sebatas kesenangan, dan symbol kaum muda untuk jati diri gengnya. Sedang tatto tradisional, selain unik dan dahsyat, juga syarat symbol dan makna. Cuma sayangnya, tatto tradisional ini terancam punah 14

4. Jenis-jenis Tatto:

Tatto terbagi dalam beberapa jenis 15 , yaitu : a. Permanent, yaitu jenis tatto yang tahan sampai seumur hidup. Pembuatannya dengan cara memasukkan tinta ke dalam lapisan kulit dengan bantuan jarum. 13 Olong, Tato, h. 195 14 Olong, Tato, h. 193 15 Yahoo Answer, “Ada gk sih tato temporray yang bsas bertahab sampai 3 bulan”?? artikel di akses pada tanggal 08 November 2009 dari Atikelnya di akses berdua alam yang http:id.answers.yahoo.com.questionindex?qid=200880121081253 AAIMiK8 23 b. Semi permanent, yaitu jenis tato yang bertahan 2 bulan sampai 1 tahun. Punya resiko besar karena bahan yang digunakan berbahaya. Memakai malam untuk membatik mendidih dan dilukis di atas kulit. Sebagian orang tahu ini jenis tato temporary padahal bukan. Resiko yang ditinggalkan berupa bercak kemerahan yang hilang dalam waktu 1 tahun, bercak putih menyerupai gambar tato sebelumnya yang hilang dalam 1 tahun, bahkan cacat permanent. c. Temporary, yaitu jenis tato yang bertahan 1 minggu sampai 1 bulan lebih, atau mungkin bias sampai 5 minggu. Tergantung jenis kulit. Kulit yang lembab dan mudah berkeringat biasanya akan cepat pudar warna tatonya. Kadang menimbulkan reaksi seperti kulit panas atau terbakar. Disamping itu ada juga yang disebut dengan tato sticker, ini tidak masuk dalam seni rajah tubuh. Tato sticker adalah sejenis sticker leave on yang sudah ada gambarnya. Tato sticker ini bisa bertahan bebrapa jam sampai 1 minggu, tergantung jenis kulit.

5. Klasifikasi Tatto

Menurut Kent-kent 16 , seni tatto dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu: 16 Olong, Tato, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006 h. 85 24 a. Natural, berbagai macam gambar tatto berupa pemandangan alam atau bentuk muka. b. Treeball, merupakan serangkaian gambar yang dibuat dengan menggunakan blok warna. Tatto ini banyak di pakai oleh suku Mauri. c. Out school, tatto yang dibuat berupa gambar-gambar zaman dulu, seperti perahu, jangkar, atau simbol love yang tertusuk pisau. d. New school, gambarnya cendrung mengarah ke bentuk grafiti dan anime. e. Biomekanik, berupa gambar aneh yang merupakan imanjinasi dari teknologi, seperti gambar robot, dan mesin

B. Tatto

dalam Perspektif Medis Dalam ilmu kedokteran, merajah tubuh didefinisikan sebagai tindakan sengaja yang berpotensi menimbulkan kelainan pada kulit juga bisa disebabkan oleh sengatan matahari yang berlebihan, pengaruh obat-obatan, dan terkena bahan kimia. 17 Buat kalangan tertentu, seni merajah tubuh tato memang masih dianggap tabu. Dimana mereka paling tidak tato dianggap buruk, sarat kekerasan, dan cendrung dekat dengan dunia kejahatan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kini tato juga dipandang bagian dari produk kecantikan. Kaum penggemarnya pun makin meluas hingga kalangan selebriti, olahragawan, dan lain sebagainya. 17 El- Hasyimi Ahmad, “Hukum bertato”, artikel di akses tanggal 08 November 2009 dari http:bocahpolah.blogspot.com200901tato.html 25 Namun disisi lain terdapat fenomena yang berbeda. Alih-alih populasi penggemarnya terus meningkat, arus balik dari masyarakat bertato pun tidak kalah derasnya. Untuk soal yang terakhir ini bisa disimak dari hasil survey pada akhir tahun lalu. Dalam survey tersebut diungkapkan bahwa dari sekitar 10 juta orang yang bertato 50 diantaranya malah berniat menghilangkan rajahan atau tato tersebut. Banyak alasan yang dikemukakan oleh mereka, mulai dari sulit mencari pekerjaan hingga merasa bosan, bahkan tidak sedikit diantaranya mengatakan menyesal. 18 Jika dilihat dari segi medis tatto memang mempunyai dampak-dampak negative, karena dari jarum yang sering digunakan berkali-kali dapat menyebabkan tertularnya beberapa penyakit, diantaranya HIV Aids dan Hepatitis. 19 Pendapat yang sama juga diungkapkan, oleh Dokter Muhammad Ali al- Baar, beliau menyatakan “sudah dimaklumi hubungan antara virus Hepatitis B dengan kanker hati, penyakit ini berjangkit melalui transfusi darah, atau alat suntikan yang terinfeksi, penatoan dan perenggangan gigi, sebagaimana penyakit itu juga berjangkit melalui hubungan seks atau, homoseksual. 20 Selain itu bagi para wanita yang menggunakan tato lipstic 21 agar lebih kelihatan indah dan tidak perlu lagi untuk menggunakan lipstick juga harus berhati- hati, karena dampak yang akan diimbulkan juga akan sangat berbahaya. Dr. Irma Bernadette mengatakan bahwa tato lipstick dapat menyebabkan reaksi alergi yang 18 Ahmad “Hukum bertato” 19 Olong, Tato, h. 339 20 Al-Musnid, indahnya berhias. H. 67 21 Tato lipstick adalah tato yang mengaplikasikan pigmen natural ke dalam lapisan dermis atau kuli dengan tujuan menyempurnakan bentuk dan warna bibir sehingga menjadi lebih menarik 26 mengganggu, misalnya kulit membengkak, tak bisa kembali sempurna atau seperti awal, bisa juga menyebabkan cacat kulit seperti melepuh terkadang menimbulkan rasa gatal, perih, dan panas. 22 Disisi lain, untuk menghilangkan tato juga terbilang sangat rumit dan mahal. Di Indonesia umumnya ada tiga cara untuk menghilangkan tato. Pertama, demabrasi, yaitu mengamplas kulit kemudian dikompres dengan air garam. Kepekatan air garam dipercaya mampu menyerap tinta yang tersisa dilapisan kulit, cara ini menimbulkan rasa yang sangat perih. Kedua, sinar laser, energi panas akan diserap oleh sel untuk menghancurkan cat warna tato. Cara ini merupakan cara yang paling mahal. Untuk menghapus sekitar 5x5 cm tato membutuhkan dana sekitar Rp. 600.000. penghapusan minimal dilakukan tiga kali pelaseran. Ketiga, pengirisan kulit untuk kemudian ditambal dengan menggunakan kulit yang lainnya. Cara ketiga ini baik untuk tato ukuran kecil.

C. Tato dalam Perspektif Sosiologi

Dokumen yang terkait

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Persepsi komunitas punk taring babi terhadap pendidikan

1 12 107

PEMBESARAN IKAN MASKOK1 (Carassius auratus) DALAM KERAMBA JARING APUNG Di SITU BABAKAN KELURAHAN SRENGSENG SAWAH KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN

0 12 61

Rencana penglolaan lanskap perkampungan budaya betawi di setu babakan-srengseng sawah, kecamatan jagakarsa- Jakarta Selatan.

1 42 322

Pengelolaan Sampah Domestik Berbasis Komunitas (Studi Kasus: RT 05/RW 08 Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur)

1 21 140

Studi Keragaman dan Fungsi Ekologis Pohon pada Lanskap Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan

6 27 145

Rencana penglolaan lanskap perkampungan budaya betawi di setu babakan srengseng sawah, kecamatan jagakarsa Jakarta Selatan

0 33 156

Persepsi dan peran masyarakat pendatang dalam pengelolaan sampah padat domestik di Rukun Tetangga (RT) 008 Rukun Warga (RW) o2 Kelurahan Srengseng Sawah Jakarta Selatan

0 22 177

PARTISIPASI MASYARAKAT PENDATANG DALAM PELESTARIAN BUDAYA BETAWI DI PERKAMPUNGAN SETU BABAKAN KELURAHAN SRENGSENG SAWAH KECAMATAN JAGAKARSA KOTA JAKARTA.

1 13 34

STUDI PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PROGRAM WISATA AGRO (Kasus di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta).

0 0 7