14 Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian
ini adalah pedoman wawancara, tape recorder, camera, dan buku catatan. Pedoman wawancara digunakan agar tetap fokus dalam menggali apa yang
menjadi sasaran penelitian. Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada
ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu
“Pedoman Penulisan dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Press, 2006.
D. Sistematika Penulisan
Dalam  penulisan  skripsi  ini,  penulis  membaginya  dalam  lima  bab
pembahasan.  Rincian  pembahasan  setiap  bab  yaitu  sebagai  berikut  :  Bab  Pertama yaitu  Pendahuluan  Pada  bab  ini  berisikan  tentang  hal  yang  melatar  belakangi
penelitian,  rumusan  masalah  dan  beberapa  hal  mengenai  teknis  seperti  teknis pengumpulan data serta metodenya.
Selanjutnya  Bab  kedua  Tentang  Kajian  Teori.  Secara  umum  bab  ini  akan
membahas  tentang  landasan  teori  tentang  tatto  beserta  sejarahnya,  perilaku menyimpang serta teori tentang simbol-simbol. Pada bab ini juga akan menyertakan
pandangan dari beberapa aspek tentang tatto seperti aspek sosiologi, aspek kesehatan
atau medis. Bab  Ketiga  Tentang  Gambaran  Umum  Lokasi  Penelitian  Pada  bab  ini
akan  dijelaskan  mengenai  gambaran  umum  tentang    obyek  penelitian  dan
15 lokasinya.yang  kemudian  di  bagi  dalam  beberapa  sub  yaitu  keadaan  geografis  dan
demografis,  yang  kemudian  akan  dibagi  lagi  dalam  sub  bahasan  yang  lebih  detail
lagi. Bab ke Empat Tentang Temuan Lapangan di Komunitas Marjinal Taring
BabiTemuan  lapangan  dan  analisis  yang  meliputi  Pemaknaan  Tato  Antara
Masyarakat dan Pengguna
Tulisan ini akan ditutup dengan pembahasan Bab kelima   yang  merupakan
penutup  kesimpulan  dan  refleksi  penuliis.  Pada  bagian  akhir  juga  akan  disertai dengan lampiran-lampiran dan daftar pustaka.
Kemudian  di  akhir  akan  disertakan  dengan  lampiran-lampiran  yang berhubungan  dengan  penelitian  dann  data-data  yang  telah  diikut  sertakan  pada  saat
mengumpulkan data di lapangan baik dari prpustakaan maupun data lapangan.
16
BAB II
A. Tato
1. Definisi Tatto:
Secara  bahasa  tatto  mempunyai  istilah  yang  hampir  sama  digunakan  di berbagai  belahan  dunia.  Bebrapa  diantaranya  adalah  tatoage,  tatouage,  tatowier,
tatuaggio,  tatuar,  tatuaje,  tattoos,  tattueringar,  tattoos,  dan  tatu.
1
Dalam  bahasa Indonesia kata tatto merupakan peng-indonesiaan dari kata tatto yang berarti gambar
atau  lukisan  pada  bagian  anggota  tubuh.
2
Sedangkan  menurut  istilah  tatto  ialah menusuk  salah  satu  anggota  tubuh  dengan  jarum  atau  sejenisnya  hingga  keluar
darahnya, kemudian membubuhinya dengan celak dan sejenisnya sehingga berwarna hijau.  Terkadang  dibentuk  seperti  ukiran  atau  lingkaran,  dan  terkadang  juga
dituliskan dengan nama orang yang dicintainya.
3
Dahulu  kata  tatto  berasal  dari  bahasa  tahiti
4
,  yakni  “tattau”  yang  berarti menandai,  dalam arti bahwa tubuh  ditandai  dengan menggunakan  alat berburu  yang
1
Olong, Tato, h. 83
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,  Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka, 1998, cet ke -1, hal. 907
3
Muhammad  bin  Abdul  Azis  al-Musnid,  Indahnya  berhias.  Penterjemah  Abu  Umar  Basyir Jakarta  :  Darul  Haq,  2000,  cet  ke  -1.  h.  67.  ada  juga  pendapat  yang  mengatakan  bahwa  tato  ialah
menusukan jarum atau alat tusuk yang lain ditelapak atau pergelangan tangan, bibir dan anggota badan yang  lain  dari  tubuh  sampai  nantinya  keluar  darah.  Tempat  yang  ditusuk  jarum  untuk  kemudian
dibubuhi  celak  atau  serbuk  yang  lain,  sampai  kemudian  kulit  tersebut  menghijau.  Lih  :  Amr  Abdul
Mun‟im  Salim,  Larangan  agama  bagi  Wanita.  Penerjemah  Amrozi  M.  Rais  Jakarta  :  Gema  Insani Press, 1999, h. 16
4
Tahiti yaitu Pulau di Samudra Pasifik Selatan, terbesar dan terpenting di kepulauan Society, Polynesia Prancis. Lih : Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,
1997 Jilid 6, h. 3421.
17 runcing  untuk  memasukan  zat  pewarna  dibawah  permukaan  kulit.  Anne  Nicholas
dalam  The  Art  of  the  New  Zealand  menjelaskan  bahwa  kata  tatto  yang  berasal  dari tattau tersebut dibawa oleh Joseph Banks yang pertama kali bersandar di Tahiti pada
1769,  dan  disana  ia  mencatat  berbagai  fenomena  manusia  Tahiti  yang  tubuhnya dipenuhi oleh tatto.
5
Proses penusukan jarum dengan tangan manual seperti yang diungkapkan diatas hingga kini masih terdapat dibeberapa kebudayaan dunia seperti Samoa, Maori,
Mentawai,  Burma,  hingga  Thailand.  Dalam  bahasa  Jawa,  tatao  mempunyai  makna yang sama meskipun berbeda, yakni dari kata “tatu” atau bekas luka, yang menjadi
sebuah  tanda  tertentu  dengan  kulit  lainnya  baik  di  tubuhnya  sendiri  maupun perbedaan tanda dengan tubuh milik orang lain.
6
Pada  awalnya,  secara  lokalitas  tato  merupakan  kebudayaan  yang  eksis  di daerah  masing-masing,  bangsa  Yunani  kun  misalnya,  memakai  tatto  sebagai  tanda
pengenal para anggota dari badan  intelejen mereka, alias mata-mata perang pada saat itu.  Berbeda  dengan  bangsa  Romawi,  mereka  memakai  tatto  sebagai  tanda  bahwa
seseorang itu berasal dari golongan budak, dan tato juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya.  Suku  Maori  di  New  Zealand  membuat  tato  berbentuk  ukiran-ukiran
spiral pada wajah dan bokong, menurut mereka ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. Di kepulauan Solomon, tato ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk
menandai  tahapan  baru  dalam  kehidupan  mereka.  Hampir  sama  seperti  di  atas  suku
5
Olong, Tato, h. 83
6
Olong, Tato, h. 85
18 Nuer  di  Sudan  memakai  tatto  untuk  menandai  ritus  inisiasi  pada  anak  laki-laki.
Orang-orang  Indian  melukis  tubuh  dan  mengukir  kulit  mereka  untuk  menambah kecantikan atau menunjukan status sosial tertentu.
7
2. Sejarah Umum Tatto:
Dalam sejarah tercatat bahwa tatto pada awalnya dapat ditemukan di Mesir pada  waktu  pembangunan  the  Great  Pyramids.  Saat  itu  orang-orang  Mesir
memperluas  kerajaan  mereka  sehingga  seni  tato  pun  ikut  menyebar.  Peradaban  dari Kreta,  Yunani,  Persia,  dan  Arabia  mengambil  dan  memperluas  bentuk-bentuk  seni
tersebut. Bukti dari tato mesir yang tertua ada pada peninggalan mumi Nubbian yang bertahun  2000  SM.  Pennggunaannya  diungkapkan  oleh  bebrapa  pengarang  klasik
berhubungan dengan orang-orang Tharchian, Yunani, Jerman, dan Inggris kuno.
8
Tatto  pada  bagian  tubuh  mumi  yang  ditemukan  di  Mesir  bermotifkan  pola garis  yang  sederhana  dengan  titik-titik  yang  saling  berhubungan  membentuk  desain
elips dan terletak dibagian bawah perut. Desain ini dimungkinkan bermakna sebagai lambang  kesuburan  bagi  seorang  perempuan.  Mumi  perempuan  tesebut  bernama
Amunet. Diperkirakan ia adalah seorang pendeta perempuan yang bermazhab pemuja Dewi  Athor  yang  berkediaman  di  daerah  Thebes.  Selain  itu,  juga  ditemukan  dua
mumi perempuan yang berusia sama dengan menunjukan berbagai tanda yang nyaris sama. Mumi tersebut salah satu diantaranya adalah seorang penari. Dengan demikian
berbagai  bukti  arkeologis  untuk  sementara  menunjukan  bahwa  tatto  untuk  pertama
7
LutfitaAzzahra, “Sejarah Tato” artikel diakses tanggal 18 November 2010 dari http:azzahraku.multiply.comvideoitem40
8
Hatib Abdul Kadir Olong, Tato Yogyakarta : LKiS, 2006, cet ke -1, h. 97
19 kali digunakan oleh kaum  perempuan, sebelum  akhirnya juga ditemukan mumi  ber-
tatto yang berjenis kelamin laki-laki.
9
Eksistensi    dapat  dikatakan  pertama  kali  muncul  di  Mesir  berkisar  pada tahun  4000-2000  SM,  dan  kemudian  menyebar  luas  ke  dunia.  Penggunaan  tatto  di
Mesir  sangat  beragam  sesuai  dengan  status  sosial  pemakainya.  Hal  tersebut merupakan  peradaban  awal  yang  hingga  kini  di  pelihara  di  Mesir.  Ketika  dinasti
ketiga dan keempat di Gizeh berkuasa, saat piramida-piramida besar sedang dibangun sekitar  2800-2600  SM.  Mesir  telah  mempunyai  hubungan  denga  Kreta,  Yunani,
Persia,  dan  Arab.  Dari  hubungan  tersebutlah  diperkirakan  tatto  mulai  di  pekenalkan dan  muncul  di  derah-daerah  itu.  Menjelang  abad  2000  SM  seni  tatto  mengembang
hingga ke Asia Selatan  dan sebagian Cina Selatan, khususnya di  daerah Tze Kiang. Masyarakat  Ainu  yang  diperkirakan  migran  dari  Asia  Bara,  juha  telah  mengadopsi
tatto  karena  ketika  mereka  menyebrang  laut  menuju  Jepang,  tatto  telah  secara  luas digunakan diantara mereka.
10
3. Sejarah Tatto di Indonesia:
Jika  dilacak  dari  budaya  material  yang  tertinggal,  Indnesia  sendiri sesungguhnya telah mengenal tatto sejak sekitar awal masuknya masehi. Hal ini dapat
dilihat  dari  berbagai  dekorasi  penggambaran  figur  manusia  yang  terdapat  pada beberapa  kendi  tanah  liat  dan  perunggu  di  beberapa  kepulauan  di  Indonesia.
Sementara  barang  yang    digunakan  sebagai  peralatan  penatoan,  berupa  berbagai
9
Olong, Tato, h. 99
10
Olong, Tato, h. 100
20 jarum  dari  tulang  hewan  mamalia,  ditemukan  diberbagai  goa  di  Jawa  Timur  dan
Sulawesi  Selatan.
11
Di  Indonesia,  suku  yang  masih  tetap  eksis  menggunakan  tatto adalah suku Mentawai di Kepulauan Mentawai Sumatra Barat, Dayak di Kalimantan,
dan suku Sumba di  NTB  sudah mengenal  tatto sejak jaman dulu.  Bahkan bagi  suku Dayak, seseorang yang berhasil “memenggal kepala” musuhnya, dia mendapat tatto
di  tangannya.  Begitu  juga  dengan  suku  Mentawai,  tatto-nya  Tidak  dibuat sembarangan.  Sebelum  pembuatan  tatto  dilaksanakan,  ada  Panen  Enegaf  alias
upacara  inisiasi  yang  dilakukan  di  Puturkaf  Uma  galeri  rumah  tradisional  suku mentawai.  Upacara  ini  dipimpin  oleh  Sikerei  dukun.  Setelah  upacara  ini  selesai,
barulah proses Tatto-nya dilaksanakan. Keberadaan  merajah  tubuh  di  dalam  kebudayaan  dunia  sudah  sangat  lama
ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata rajah tubuh sudah  dilakukan  sejak  3000  tahun  SM  sebelum  Masehi.  Tatto  ditemukan  untuk
pertama  kalinya  pada  sebuah  mumi  yang  terdapat  di  Mesir.  Dan  dulu    hal  itu dianggap yang menjadikan tatto kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk
salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke  seluruh  suku-suku  dunia  salah  satunya  suku  Dayak  di  Kalimantan.  Tatto  dibuat
sebagai  suatu  simbol  atau  penanda,  dapat  memberikan  suatu  kebanggaan  tersendiri bagi si pemilik dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tatto
dibuat  juga  memiliki  tujuan  demikian.  Tatto  dipercaya  sebagai  simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.
11
Olong, Tato, h. 194
21 Tatto  merupakan  praktek  yang  ditemukan  hampir  di  semua  tempat  dengan
fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku- suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat,
bahkan  menandakan  kesehatan  seseorang.  Rajah  digunakan  secara  luas  oleh  orang- orang  Polinesia,  Filipina,  Kalimantan,  Afrika,  Amerika  Utara,  Amerika  Selatan,
Mesoamerika,  Eropa,  Jepang,  Kamboja,  serta  Tiongkok.  Walaupun  pada  beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia.
Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  tato  berarti  gambar  lukisan  pada  bagian anggota tubuh.
Tatto  secara  pemaknaan  telah  mengalami  ameliorasi  perluasan.  Bila semula  tatto  merupakan  bagian  dari  budaya  ritual  etnik  tradisional,  kini  mengalami
perkembangan  yang  meluas.  Bila  tatto  pada  zaman  orde  baru  dimaknai  sebagai simbol  kejahatan  atau  bagian  dari  subkultur,  di  Indonesia  pernah  ada  masa-masa
ketika  tatto  dianggap  sebagai  sesuatu  yang  di  anggap  momok.  Setiap  orang  yang memakai  tatto  dianggap  identik  dengan  penjahat,  rampok,  gali,  dan  orang  nakal.
Anggap an  negatif  seperti  ini  secara  tidak  langsung  mendapat  “pengesahan”  di
berbagai kota besar di Indonesia. Lalu pada masa reformasi tato berkembang menjadi bagian  budaya  pop.
12
Ketika  zaman  Orde  Baru  munculnya  PETRUS  Penembak Misterius  yang  memburu  orang  ber-tatto.  Saat  itu  orang  yang  ber-tatto  dianggap
sebagai  preman,  kriminal,  penjahat,  dan  sebagainya.  Sehingga  ketika  itu  banyak
12
Olong, Tato, h. 194
22 orang yang bertato ingin menghapus seluruh tatto yang ada ditubuhnya agar terhindar
dari  Petrus.  Namun  dalam  perkembangannya  sampai  dengan  saat  ini  stigma masyarakat  tersebut  mulai  berkurang,  meskipun  masih  ada.  Tatto  mulai  dianggap
sebagai  fesyen,  karena  tatto  bisa  mempercantik  dan  menambah  rasa  percaya  diri seseorang atau sebagai aksesoris tubuh. Komunitas tato juga mulai banyak. Ditambah
lagi  dengan  maraknya  studio-studio  tatto  dan  di  piercing  di  beberapa  kota  besar seperti  Bali,  Jakarta,  Bandung,  dan  Jogjakarta.  Eksistensi  tato  mengalami  dualisme
perkembangan  di  Indonesia.  Di  satu  pihak  pada  masyarakat  adapt  tatto  tradisional yang  berkarakter  tribal  terancam  punah,  dan  di  pihak  lain  pada  masyarakat  urban
tato  menjadi  bagian  kebudayaan  pop  yang  digandrungi  dan  dianggap  bagian  dari modernitas,  dan  gaul  seperti  pada  kebanyakan  selebritas.
13
Ady  Rosa  mengatakan “Tatto  alam  kebudayaan  pop  hanya  sebatas  kesenangan,  dan  symbol  kaum  muda
untuk jati diri gengnya. Sedang tatto tradisional, selain unik dan dahsyat, juga syarat symbol dan makna. Cuma sayangnya, tatto tradisional ini terancam punah
14
4. Jenis-jenis Tatto:
Tatto terbagi dalam beberapa jenis
15
, yaitu : a.
Permanent,  yaitu  jenis  tatto  yang  tahan  sampai  seumur  hidup. Pembuatannya dengan cara memasukkan tinta ke dalam lapisan kulit
dengan bantuan jarum.
13
Olong, Tato, h. 195
14
Olong, Tato, h. 193
15
Yahoo Answer, “Ada gk  sih tato temporray yang bsas bertahab sampai 3 bulan”?? artikel
di akses pada tanggal 08 November 2009  dari Atikelnya di akses berdua alam yang
http:id.answers.yahoo.com.questionindex?qid=200880121081253 AAIMiK8
23 b.
Semi  permanent,  yaitu  jenis  tato  yang  bertahan  2  bulan  sampai  1 tahun. Punya resiko  besar karena bahan  yang digunakan berbahaya.
Memakai  malam  untuk  membatik  mendidih  dan  dilukis  di  atas kulit.  Sebagian  orang  tahu  ini  jenis  tato  temporary  padahal  bukan.
Resiko  yang  ditinggalkan  berupa  bercak  kemerahan  yang  hilang dalam  waktu  1  tahun,  bercak  putih  menyerupai  gambar  tato
sebelumnya yang hilang dalam 1 tahun, bahkan cacat permanent. c.
Temporary, yaitu jenis tato yang bertahan 1 minggu sampai 1 bulan lebih,  atau  mungkin  bias  sampai  5  minggu.  Tergantung  jenis  kulit.
Kulit yang lembab dan mudah berkeringat biasanya akan cepat pudar warna tatonya. Kadang menimbulkan reaksi seperti kulit panas atau
terbakar. Disamping itu ada juga yang disebut dengan tato sticker, ini tidak masuk
dalam seni rajah tubuh. Tato sticker adalah sejenis sticker leave on yang sudah ada gambarnya. Tato sticker ini bisa bertahan bebrapa jam sampai 1 minggu, tergantung
jenis kulit.
5. Klasifikasi Tatto
Menurut Kent-kent
16
, seni tatto dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu:
16
Olong, Tato, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006 h. 85
24 a.
Natural, berbagai macam gambar tatto berupa pemandangan alam atau bentuk muka.
b. Treeball, merupakan serangkaian gambar yang dibuat dengan
menggunakan blok warna. Tatto ini banyak di pakai oleh suku Mauri.
c. Out school, tatto yang dibuat berupa gambar-gambar zaman dulu,
seperti perahu, jangkar, atau simbol love yang tertusuk pisau. d.
New school, gambarnya cendrung mengarah ke bentuk grafiti dan anime.
e. Biomekanik, berupa gambar aneh yang merupakan imanjinasi dari
teknologi, seperti gambar robot, dan mesin
B. Tatto
dalam Perspektif Medis
Dalam  ilmu  kedokteran,  merajah  tubuh  didefinisikan  sebagai  tindakan sengaja yang berpotensi menimbulkan kelainan pada kulit juga bisa disebabkan oleh
sengatan matahari yang berlebihan, pengaruh obat-obatan, dan terkena bahan kimia.
17
Buat  kalangan  tertentu,  seni  merajah  tubuh  tato  memang  masih  dianggap tabu.    Dimana  mereka  paling  tidak  tato  dianggap  buruk,  sarat  kekerasan,  dan
cendrung  dekat  dengan  dunia  kejahatan.  Namun  seiring  dengan  perkembangan zaman, kini tato juga dipandang bagian dari produk kecantikan. Kaum penggemarnya
pun makin meluas hingga kalangan selebriti, olahragawan, dan lain sebagainya.
17
El- Hasyimi Ahmad, “Hukum bertato”, artikel di akses tanggal 08 November 2009 dari
http:bocahpolah.blogspot.com200901tato.html
25 Namun  disisi  lain  terdapat  fenomena  yang  berbeda.  Alih-alih  populasi
penggemarnya  terus  meningkat,  arus  balik  dari  masyarakat  bertato  pun  tidak  kalah derasnya. Untuk soal yang terakhir ini bisa disimak dari hasil survey pada akhir tahun
lalu.  Dalam  survey  tersebut  diungkapkan  bahwa  dari  sekitar  10  juta  orang  yang bertato  50  diantaranya  malah  berniat  menghilangkan  rajahan  atau  tato  tersebut.
Banyak  alasan  yang  dikemukakan  oleh  mereka,  mulai  dari  sulit  mencari  pekerjaan hingga merasa bosan, bahkan tidak sedikit diantaranya mengatakan menyesal.
18
Jika  dilihat  dari  segi  medis  tatto  memang  mempunyai  dampak-dampak negative,  karena  dari  jarum  yang  sering  digunakan  berkali-kali  dapat  menyebabkan
tertularnya beberapa penyakit, diantaranya HIV Aids dan Hepatitis.
19
Pendapat  yang  sama  juga  diungkapkan,  oleh  Dokter  Muhammad  Ali  al- Baar,  beliau  menyatakan  “sudah  dimaklumi  hubungan  antara  virus  Hepatitis  B
dengan kanker hati, penyakit ini berjangkit melalui transfusi darah, atau alat suntikan yang  terinfeksi,  penatoan  dan  perenggangan  gigi,  sebagaimana  penyakit  itu  juga
berjangkit melalui hubungan seks atau, homoseksual.
20
Selain  itu  bagi  para  wanita  yang  menggunakan  tato  lipstic
21
agar  lebih kelihatan indah dan tidak perlu lagi  untuk  menggunakan lipstick juga harus berhati-
hati,  karena  dampak  yang  akan  diimbulkan  juga  akan  sangat  berbahaya.  Dr.  Irma Bernadette  mengatakan  bahwa  tato  lipstick  dapat  menyebabkan  reaksi  alergi  yang
18
Ahmad “Hukum bertato”
19
Olong, Tato, h. 339
20
Al-Musnid, indahnya berhias. H. 67
21
Tato lipstick adalah tato yang mengaplikasikan pigmen natural ke dalam lapisan dermis atau kuli dengan tujuan menyempurnakan bentuk dan warna bibir sehingga menjadi lebih menarik
26 mengganggu,  misalnya  kulit  membengkak,  tak  bisa  kembali  sempurna  atau  seperti
awal,  bisa  juga  menyebabkan  cacat  kulit  seperti  melepuh  terkadang  menimbulkan rasa gatal, perih, dan panas.
22
Disisi lain, untuk menghilangkan tato juga terbilang sangat rumit dan mahal. Di Indonesia umumnya ada tiga cara untuk menghilangkan tato. Pertama, demabrasi,
yaitu mengamplas kulit kemudian dikompres dengan air garam. Kepekatan air garam dipercaya mampu menyerap tinta  yang tersisa dilapisan kulit,  cara ini menimbulkan
rasa  yang sangat  perih.  Kedua, sinar laser, energi  panas akan diserap oleh sel  untuk menghancurkan  cat  warna  tato.  Cara  ini  merupakan  cara  yang  paling  mahal.  Untuk
menghapus sekitar 5x5 cm tato membutuhkan dana sekitar Rp. 600.000. penghapusan minimal  dilakukan  tiga  kali  pelaseran.  Ketiga,  pengirisan  kulit  untuk  kemudian
ditambal  dengan  menggunakan  kulit  yang  lainnya.  Cara  ketiga  ini  baik  untuk  tato ukuran kecil.
C. Tato dalam Perspektif Sosiologi