BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Latar Belakang Berdirinya MA Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan Darul Ma’arif didirikan ketika Pencanangan Gong Pertama Peringatan
Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 1 Rabi’ual Awwal 1954 di kediaman KH. Dr. Idham Kholid di Jl.Mangunsarkoro Jakarta
Pusat, beberapa orang ulama Nahdlatul Ulama NU diantaranya KH. Hasbiallah Klender, KH. Ishak Yahya Gandaria dan KH. Mohammad Naim Cipete serta al-
Habib Ali Abdurrahman al-Habsyi Kwitang meminta kepada KH. Dr. Idham Kholid yang pada saat itu adalah seorang Menteri Pertahanan Ad. Interim untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang akan mencetak kader-kader ulama berkualitas di masa datang. Permintaan tersebut dijawab oleh KH. Dr. Idham
Kholid dengan membeli sebidang tanah dari H.Naumar Cipete Jakarta Selatan pada tahun 1955, kemudian diwakafkan dan didirikanlah sebuah lembaga
pendidikan yang berbentuk Pondok Pesantren Modern bernama Darul Ma’arif. Lembaga tersebut mendapat dukungan penuh dari masyarakat
khususnya para ulama Jakarta Selatan dengan bersama-sama membantu dan mengajar para santri seperti KH. Ishak Yahya, KH. Muhammad Naim, KH. Abdul
Hamid Abdul Halim Ad-Dary, KH. Abdul Karim Abu Yazid dan dibantu oleh ulama-ulama Mesir seperti Syekh Hasan Bayyumi, Syekh Mus’ad Adib, Syekh
Ahmad Sumbati, Syekh Abdul Kodir, Syekh Abdurra’uf dan para guru alumni
44
45
Darussalam Gontor seperti KH. Syukron Ma’mun, KH. Lambery Djiddy, KH. Abdul Muhith Fadil. KH. Abdullah Yazidi, KH. Antung Ghozali, KH. Darwisy
Djambak, di bawah pimpinan KH. DR. Idham Chalid. Dengan mengedepankan pola pendidikan agama Darul Ma’arif pada saat itu telah turut menciptakan ulama-
ulama Jakarta yang cukup kondang di belantika dakwah Islamiyah. Tidak terlalu berlebihan rasanya untuk diakui bahwa seorang KH. Zainuddin MZ-pun
berangkat dari Darul Ma’arif. Pada tahun 1959 Darul Ma’arif resmi menjadi sebuah yayasan sosial
pendidikan yang mempunyai misi memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya kepada msyarakat sekitar yang notabene etnis Betawi dan mereka yang
mempunyai keinginan kuat untuk belajar ilmu agama namun tidak mengenyampingkan ilmu-ilmu umum. Hal ini dibuktikan dengan
menyelenggarakan pendidikan SMP, STM dan SMEA 1965 disamping Tsanawiyah dan Aliyah.
Pada tahun 1968 Darul Ma’arif untuk pertama kalinya berhasil meluluskan siswanya mengikuti ujian negeri extranei sampai tahun 1978 dan
pada tahun-tahun berikutnya ujian mandiri. Adapun tujuan didirikannya yayasan DArul Ma’arif ini adalah:
a. Menciptakan perbaikan dan pertumbuhan perguruan-perguruan. b. Berusaha untuk menambah kemajuannya dan kecerdasan pelajar-pelajar dalam
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan agama dan masyarakat.
Di samping itu, usaha dari yayasan Darul Ma’arif ini adalah: a. Mendidik para pelajar yang sedang duduk di bangku sekolah,
agarsekembalinya kepada masyarakat dapat memberikan darma baktinya serta berguna untuk agama dan umat.
b. Mengadakan hubungan yang erat dengan masyarakat untuk memupuk perguruan-perguruan yang selalu mengharapkan bantuan moril dan meteril
baggi yang menaruh perhatiannya padanya. c. memberikan bimbingan pada alumni pelajar Islam tentang pendidikan,
pengajaran, dan organisasi.
46
Jenjang atau tingkat pendidikan di perguruan Darul Ma’arif terdiri dari 4 empat bagian yaitu: tingkat TK, SD, SLTP yang mencakup SMP dan
Tsanawiyah, dan SLTA yang mencakup SMA dan ALiyah, serta tingkat perguruan tinggi agama Islam PTAI.
2. Visi dan Misi VISI
Mengembangkan potensi diri dalam ilmu agama, umum dan ilmu modern, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkwalitas,
beriman, berakhlak dan terampil. MISI
- Memberikan kesempatan belajar bagi mereka yang berkeinginan kuat - Meminimalisir atau mengurangi angka siswa drop out putus sekolah
- Menumbuh kembangkan penghayatan, kesadaran dan pengamalan beragama melalui pengenalan kultur sekolah dan lingkungan
masyarakatnya. - Membantu dan mengarahkan siswa yang memiliki keterampilan
kecakapan hidup untuk dapat mandiri
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian