40
c. Menghitung varians total dengan rumus:
2 2
2
N N
Y Y
t
∑ ∑
− =
σ
d.Menghitung realibilitas dengan rumus:
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
=
∑ ∑
t b
k k
r
2 2
11
1 1
σ σ
Keterangan:
11
r
: relialibilitas K
: banyaknya butir pertanyaan
b
∑
2
σ : jumlah varians butir
t
∑
2
σ : jumlah varians total
I. Tehnik Analisis Data
1. Tehnik analisa data digunakan penulis adalah mencari angka indeks korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y dengan rumus:
N ∑XY– ∑X ∑Y
r
xy
= [N
∑X
2
– ∑X
2
] [N ∑Y
2
- ∑Y
2
]
Keterangan : : Angka indeks korelasi “r” product moment
xy
r N
: Number of Cases : Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y
∑
XY
: Jumlah seluruh sekor X
∑
X
: Jumlah seluruh sekor Y
∑
Y
8
8
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik…, h. 206.
41
2. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product moment secara kasar sederhana. Dalam memberikan interprestasi secara sederhana
terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment rxy. Pada umumnya digunakan pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut:
9
Tabel. 6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya “r” Product Moment rxy
Interpretasi
0,00-0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat
lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak
ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
0,20-0,40 Antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40-0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.
0,70-0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90-1,00
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat tinggi.
9
Anas Sudijono. Pengantar Statistik..., h. 193.
42
Keterangan : Dengan kriteria pengujian : Jika r
hitung
rxy r
tabel
maka, Ha diterima ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Jika r
hitung
rxy r
tabel
maka Ho diterima tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
3. Uji Signifikansi Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi antar dua
variabel yang diperoleh signifikan. Uji signifikansi korelasi menggunakan Rumus:
10
2
1 2
r n
r t
hitung
− −
=
Keterangan : t
hitung
= Skor signifikansi koefisien korelasi r = Koefisien korelasi product moment
n = Banyaknya sampel
Selanjutnya harga t
hitung
yang sudah diperoleh dikonsultasikan dengan t
tabel
dengan derajat kebebasan dk n-2 pada taraf signifikan 5 maupun pada taraf signifikansi 1. Dengan demikian, jika harga t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka, dapat di interpretasikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara efektivitas komunikasi kepala sekolah dengan peningkatan motivasi kerja guru.
Sebaliknya, jika harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka dapat di interpretasikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara efektivitas komunikasi kepala sekolah
dengan peningkatan motivasi kerja guru.
10
S. Margono. Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Cet ke-4, h. 209.
43
Dengan kriteria pengujian : Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, Ha diterima ada hubungan yang signifikan antara variabel X
dengan variabel Y. Jika t
hitung
t
tabel
maka Ha ditolak. Ho diterima tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel
X dengan variabel Y.
4. Uji koefisien determinasi Menghitung koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus koefisien determinasi.
KD = r
2
x 100.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Latar Belakang Berdirinya MA Darul Ma’arif Cipete Jakarta Selatan Darul Ma’arif didirikan ketika Pencanangan Gong Pertama Peringatan
Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diadakan setiap tanggal 1 Rabi’ual Awwal 1954 di kediaman KH. Dr. Idham Kholid di Jl.Mangunsarkoro Jakarta
Pusat, beberapa orang ulama Nahdlatul Ulama NU diantaranya KH. Hasbiallah Klender, KH. Ishak Yahya Gandaria dan KH. Mohammad Naim Cipete serta al-
Habib Ali Abdurrahman al-Habsyi Kwitang meminta kepada KH. Dr. Idham Kholid yang pada saat itu adalah seorang Menteri Pertahanan Ad. Interim untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang akan mencetak kader-kader ulama berkualitas di masa datang. Permintaan tersebut dijawab oleh KH. Dr. Idham
Kholid dengan membeli sebidang tanah dari H.Naumar Cipete Jakarta Selatan pada tahun 1955, kemudian diwakafkan dan didirikanlah sebuah lembaga
pendidikan yang berbentuk Pondok Pesantren Modern bernama Darul Ma’arif. Lembaga tersebut mendapat dukungan penuh dari masyarakat
khususnya para ulama Jakarta Selatan dengan bersama-sama membantu dan mengajar para santri seperti KH. Ishak Yahya, KH. Muhammad Naim, KH. Abdul
Hamid Abdul Halim Ad-Dary, KH. Abdul Karim Abu Yazid dan dibantu oleh ulama-ulama Mesir seperti Syekh Hasan Bayyumi, Syekh Mus’ad Adib, Syekh
Ahmad Sumbati, Syekh Abdul Kodir, Syekh Abdurra’uf dan para guru alumni
44