dakwah adalah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang disampaikan oleh seorang da’i. sehingga ruang
lingkup dakwah melingkupi masalah pembentukan sikap mental dan pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala aspek kehidupan.
45 Sebetulnya tujuan da’wah sangat banyak dan beragam. Para da’i, baik laki-laki maupun perempuan wajib memahaminya
dengan benar, agar -dengan sadar dan senang- mereka mencurahkan potensi, kesungguhan, dan waktu mereka, bahkan semua yang mereka miliki demi terealisasinya tujuan-tujuan tersebut.
Adapun tujuan terpenting dari da’wah menurut Ali Abdul Halim dalam “Fiqh Dakwah Muslimah” adalah sebagai berikut:
a. Membantu manusia untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai dengan tuntunan yang telah disyariatkan kepada mereka.
b. Membantu manusia dalam menghidupkan suasana ta’aruf saling mengenal diantara mereka. Q.S al-Hujurat:13
c. Membantu manusia dalam mengubah realitas jelek umat Islam pada saat sekarang ini menuju realitas Islam yang bisa mendekatkan
kepada Allah SWT dan kepada manusia, serta dapat merealisasikan kemaslahatan untuk mereka, baik di dunia maupun di akhirat.
d. men-tarbiyah mendidik pribadi muslim dengan tarbiyah Islamiyah yang benar dan komprehensif, yang mencakup semua sisi
kepribadian manusia; ruhiyah spiritual, aqliyah intelektual, khuluqiyah
akhlakmoral, badaniyah fisik, dan ijtima’iyyah sosial.
46
E. Radio Sebagai Media Dakwah
Radio adalah salah satu bentuk media massa elektronik yang sangat “merakyat”. Dengan sifat radio yang “auditif”, maka media massa ini sangat
mudah untuk ditemukan juga digunakan di berbagai tempat. Radio sangat mudah untuk dimiliki oleh siapapun karena harganya yang sangat relatif murah dan
bentuknya yang mudah dibawa kemanapun.
44
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h..37.
45
HM. Arifin, Psikologi Dakwah, Jakarta: Bina Aksara, 1997, cet Ke-4 h. 5
46
Ali Abd. Halim, Fiqh Dakwah Muslimah, Jakarta: Robbani Press, 1991, h.242-243.
Secara etimologi pengertian radio menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah pengiriman suara atau bunyi melalu udara.
47
Dalam “Kamus Ilmah Populer” radio diartikan sebagai pesawat pengirim atau penerima
gelombang siaran.
48
Secara terminologi radio sesuai dengan definisi dalam peraturan pemerintah adalah pemecahan radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk
suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.
49
Kehadiran radio sebagai media massa nampaknya bersamaan dengan hadirnya film sekitar tahun 1888, ketika Henrich Hertz pada mulanya
mentransmisikan aliran melalui gelombang-gelombang udara. Hal ini memberikan inspirasi bagi Gueglielmo Marconi yang pada tahun 1901 mengirimkan pesan-
pesan radio melintasi lautan Atlantik, disusul dengan penambahan tabung hampa udara pada radio oleh Lee De Forest di Amerika Serikat yang mengembangkan
penemuan Marconi pada tahun 1906 dengan memperkenalkan vakumnya vacuum tube
, yang memungkinkan suara dapat disiarkan. Dr. Lee De Forest dianggap sebagai pelopor radio, dan karena itu ia dijuluki “the father of radio”. Itu terjadi
pada tahun 1916. untuk beberapa tahun lamanya percobaan-percobaan untuk mengembangkan radio siaran ini agak terlambat karena pecahnya Perang Dunia I.
Alat-alat radio pun dikerahkan untuk kepentingan peperangan. Sampai tahun 1919 siapapun tidak diizinkan untuk mengusahakan radio siaran. Pada tahun 1919
perhimpunan radio pertama didirikan, yaitu Radio Cooporation of America RCA.
47
Indrawan WS, Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h.719.
48
Pius A. Pratanto dan M. Dahlan al-Barri, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka, 1994, h.. 648.
49
Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Rosdakarya, 1992, h. 165.
Radio diterima sebagai media massa yang popular terjadi sejak tahun 1928 sampai dengan tahun 1950-an. Di antara masa itu banyak terjadi peristiwa yang
melibatkan sumbangan peranan radio. Misalnya pada tahun 1938 terjadi siaran radio yang sangat terkenal dengan Orsons Welles’s War of the World. Siaran
tersebut melukiskan makhluk aneh dari mars yang menyebabkan kepanikan luar biasa pada masyarakat Amerika.
50
Ada beberapa kelebihan pada radio dibandingkan dengan media elektronik lainnya, yaitu bersifat langsung, tidak mengenal jarak, dan mempunyai daya tarik
tersendiri. Dewasa ini, berdakwah tidak hanya dilakukan di atas mimbar atau panggung
saja. Banyak media yang dapat digunakan untuk berdakwah, seperti majalah, jurnal, televisi bahkan radio. Dengan karakteristik radio yang mudah dibawa
kemana saja, maka ketika dalam perjalanan pun orang dapat mendengarkan ceramah. Dengan adanya salah satu media massa untuk berdakwah, maka
menerapkan ajaran-ajaran Islam pun semakin mudah untuk dilakukan. Berceramah di radio berbeda halnya dengan di televisi, karena sifat radio yang
auditif dan tidak visual, maka dalam setiap pengucapan kata haruslah teliti dan easy listening
, sehingga para pendengar akan tertarik untuk mendengarkan dan mengikuti program ceramah tersebut. Pesawat radio dapat menjangkau mad’unya
dalam jarak jauh dan meluas. Oleh karena itu, pesawat radio merupakan media yang efektif dalam penyampaian untuk semua kalangan.
Dilihat dari segi asal katanya media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang artinya alat perantara, sedangkan menurut istilah media adalah sarana atau
50
Abdurrahman al-Ahdory, Respon Pendengar Terhadap Siaran Hikmah Fajar di Pro 1 RRI Bogor,
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2005, h. 30
alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan khalayak.
51
Dalam kamus telekomunikasi media adalah sarana yang digunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada
komunikan apabila komunikan jauh tempatnya, banyaknya atau keduanya.
52
Setelah mengetahui arti media dan dakwah dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Radio sebagai media dakwah dipandang memiliki kelebihan tersendiri dalam
keefektifan dan keefisienan. Indikasi ini dapat dilihat dari sederhananya suatu pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i kepada mad’u tanpa harus bertemu.
Perkembangan radio yang ditopang oleh gelombang frekuensi sebagai saluran untuk mendengarkan pesan-pesan, memberikan input kepada masyarakat
yang tidak sedikit jumlahnya. Dakwah dalam pandangan sederhana berarti mengajak, dan menyeru pada kebaikan. Substansi dari ajakan itu adalah pesan
atau informasi yang bersifat “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”. Berdakwah melalui radio merupakan salah satu bentuk kegiatan dakwah yang cukup efektif, hal ini
dikarenakan pesan yang disampaikan oleh seorang da’i mempunyai jangkauan audience
yang cukup luas. Menurut Asmuni Syukir radio sebagai media dakwah memiliki beberapa
keutamaan antara lain: 1. program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang
disampaikan benar-benar berbobot bermutu. 2. radio merupakan bagian budaya masyarakat.
51
Hafidz Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persero, 2005. Cet ke-6 h.119.
52
Ghazali Shahdar, Kamus Istilah Komunikasi, Bandung: Jambatan, 1992 h. 227.
3. harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas memiliki alat itu.
4. mudah dijangkau oleh masyarakat. Artinya pendengar cukup di rumah. 5. radio mampu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara tepat dan
akurat. 6. pesawat mudah dibawa ke mana-mana.
53
Keterbatasan atau kelemahan media radio sebagai media dakwah antara lain: 1. siaran hanya sekali didengar tidak dapat diulang kecuali memang dari
pusat pemancarnya. 2. terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran. Artinya siaran radio
tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya objek dakwah. 3. terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun
teknis.
54
Dapat dipahami bahwa dakwah melalui radio berarti menyampaikan pesan- pesan dakwah Islam melalui alat pemancar suara yang langsung kepada
masyarakat dalam bentuk suara dengan menggunakan gelombang radio sebagai media atau alat dalam berdakwah.
53
Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, h. 176.
54
Ibid, h .177.
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Profil Radio M2
Gambaran Umum Radio M2
Berawal dari gagasan sang pemilik owner yang sangat ingin mendirikan satu radio anak muda di Bekasi, di mana radio tersebut dapat menjadi sarana
ekspresi untuk generasi muda local di Kota Bekasi dan sekitarnya. Kebetulan sang pemilik yang memiliki nama MOCHTAR MOHAMMAD saat itu menjabat
sebagai Wakil Walikota Bekasi sekaligus Ketua BNK Kota Bekasi dan saat ini menjabat sebagai Walikota Bekasi yang begitu concern dengan generasi muda di
Kota Bekasi khususnya. Dilatar belakangi oleh karena anak muda Bekasi tidak memiliki media local yang dapat mengcover aspirasi mereka. Selain itu juga,
menambah dunia entertainment baru bagi anak muda Bekasi dan sekitarnya. M2 Radio didirikan pada tanggal 6 Juni 2005 di tempat yang saat ini
menjadi kantor M2 Radio yang terletak di jalan Mayor Hasibuan No. 18 Bekasi Timur. Memiliki letak yang strategis karena dekat dengan pusat niaga dan bisnis
di Kota Bekasi. Nama M2 sendiri diambil dari nama pemilik yang disingkat MOCHTAR MOHAMMAD = M2. M2 Radio dapat didengar pada frekuensi 88.2
FM. M2 radio dibentuk dengan latar belakang kurangnya media informasi yang
bisa menjangkau kawula muda Bekasi dengan cara yang diminati oleh muda-mudi