Pengujian Asumsi Klasik Hasil Dan Pembahasan 1. Deskripsi Data

lxxii Variabel Residual Income terdapat 73 buah dengan nilai terbesar 36 dan nilai terkecil 24 dengan rata-rata sebesar 27,64 dan standar deviasi 1,884. Variabel Operating Cash Flow terdapat 100 buah dengan nilai terbesar 3,000 dan nilai terkecil -2,000 dengan rata-rata sebesar 3,24000 dan standar deviasi 5,22000. Data di atas menunjukan deskripsi data yang diteliti berdasarkan output penelitian.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik terdiri dari empat pengujian : a. Uji Normalitas Data Berdasarkan ketentuan dari pengujian normalitas maka variabel- variabel yang diteliti haruslah mengikuti pola distribusi normal, dimana grafik mengikuti garis diagonalnya, adapun grafik data normalitas : Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Data Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai lxxiii rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa distribusi data return saham adalah normal. b. Uji Multikolinieritas Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas dari gejala multikolonearitas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut : Tabel 4.2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 5.027 4.424 1.136 .261 EVA 1.097 .323 -1.237 -3.401 .001 .107 9.320 EARNINGS .123 .156 .121 .790 .433 .605 1.654 RI .686 .229 .955 3.002 .004 .140 7.125 1 OCF -1.401E-14 .000 .064 .422 .675 .617 1.621 a. Dependent Variable: RETURN Hasil Pengujian Multikolonearitas Sumber: Data diolah Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala multukolonieritas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data diatas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolonearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lxxiv lebih kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolonearitas. c. Uji Autokolerasi Dalam suatu pengujian, variabel independen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Adapun hasil uji autokolerasi, untuk melihat apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Tabel 4.3 Model Summary b Change Statistics Model R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson 1 .191 a 3.366 4 57 .015 1.926 a. Predictors: Constant, OCF, RI, EARNINGS, EVA b. Dependent Variable: RETURN Uji Autokolerasi Sumber: Data diolah Tabel di atas menyatakan bahwa nilai Durbin-Watson untuk variabel dependen return saham adalah sebesar 1,926, autokolerasi tidak terjadi bila nilai Durbin Watson masih berada di antara -2 sampai +2. d. Uji Heteroskedasitas Asumsi Heteroskedasitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tiadak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lainya. Adapun hasil uji heteroskedasitas. lxxv Gambar 4.3 Uji Heteroskedasitas Terlihat bahwa penyebaran residual yang terjadi di atas tidak teratur dan tidak terbentuk suatu pola pada plot, yang membuktikan tidak terjadi homoskedastisitas atau persamaan tersebut memenuhi asumsi heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) danLikuiditas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Pertambangan yang Terdaftar di BEI

2 112 89

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Earnings Per Share (Eps), Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 53 92

Pengaruh Economic Value Added, Leverage Dan Manajemen Laba Terhadap Return Saham Dengan Menggunakan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

3 48 137

Pengaruh Economic Value Added, Earnings Per Share, Return On Assets, Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Consummer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 98

Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 43 91

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings Dan cash Flow Operation Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2006

3 55 100