lxv
5. Mekanisme Perdagangan a. Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia BEI terpusat di lantai perdagangan di Indonesia Stock Exchange Building, Jl. Jenderal
Sudirman Kav 52 – 53 Jakarta 12190, hingga saat ini, instrumen- instrumen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI adalah
saham, bukti right, warant, obligasi dan obligasi konversi. Sejak 22 Mei 1995. sistem perdagangan di Bursa Efek Jakarta BEJ sudah
menggunakan komputer. Sistem yang tergolong paling modern yaitu Jakarta Automated Trading System JATS, sedangkan kegiatan
administratif dan manajemen Bursa Efek Indonesia terpusat di lantai empat gedung yang sama.
b. Sistem pasar : digerakkan oleh Order dan Lelang Terbuka
Bursa Efek Jakarta menganut sistem order – driven market atau pasar yang digerakkan oleh order-order dari pialang dengan sistem lelang
secara terus-menerus. Pembeli atau penjual, yang hendak melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang. Perusahaan pialang
membeli dan menjual efek dilantai bursa atas perintah atau permintaan order investor. Akan tetapi, perusahaan pialang melakukan jual efek
untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari investasi
portofolio.
Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasuki semua order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa.
lxvi Orang-orang yang bertindak di perusahaan pialang tersebut disebut
Wakil Perantara Perdagangan Efek WPPE. Dengan menggunakan Jakarta Automated Trading JATS, order-order tersebut diolah oleh
komputer yang akan melakukan matcing dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Dengan demikian sistem perdagangan
di bursa Efek Jakarta adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung terus menerus selama jam bursa. Hingga saat ini, seluruh
order dari perusahaan pialang memang harus dimasukkan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Bursa Efek Indonesia
telah menerapkan akses jarak jauh atau remote trading access untuk Jakarta Automated Trading System JATS sehingga seluruh perusahaan
pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa,
bahkan dari luar Jakarta. 1 Penyelesaian Transaksi
Transaksi di Bursa Efek Indonesia secara umum bukan transaksi yang bersifat tunai. Bursa menentukan apabila transaksi
dilakukan hari ini, maka penterahan saham dan pembayaran harus diselesaikan melalui PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia KPEI
dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI pada hari bursa ke lima T+4 setelah terjadinya transaksi. Penyelesaian untuk
transasksi obligasi dilakukan antara anggota bursa yang melakukan transaksi. Sementara itu, penyelesaian untuk transaksi right
lxvii dilakukan melalui PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia KPEI dan
Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI.
2 Sistem Otomasi Perdagangan
Otomasi sistem perdgangan atau Jakarta Automated Trading System JATS dimulai tanggal 22 Mei 1995. awalnya, Bursa Efek
Jakarta menyediakan 444 unit trader work sistem di lantai perdagangan bursa. Pada bulan Mei 2000, Bursa Efek Indonesia
melakukan perluasan lantai dengan 360 terminal di lantai 5 gedung bursa, perluasan ini dilakuakn untuk sementara. Terminal-terminal
yang dinamakan Trader Work System atau booth dihubungkan dengan mesin utama perdagangkan Trading Engine melalui jakarta
Stock Exchange Network. Pada tahap poertama, implementasi Jakarta Automated
Trading System JATS lebih dipusatkan pada sistem konversi dari manual ke sistem komputerisasi. Pengembangan implementasi
Jakarta Automated Trading System JATS terdiri dari beberapa tahap, antara lain :
a Implementasi perdagangan tanpa warant scriless trading yang terintegrasi dengan sistem kliring dan penjaminan clearing and
guarante system PT. Kliring dan Penjaminan Indonesia. b Berkenaan dengan peningkatan transaksi, perluasan lantai
perdagangan dengan kapasitas 804 booth dilakukan untuk
lxviii mengantisipasi kebutuhan anggota bursa terhadap fasilitas
perdagangan pada pertengahan tahun 2000. c Pengembangan sistem perdagangan jarak jauh remote trading.
Dengan menggunakan fasilitas ini anggota bursa dapat secara langsung mengakses Jakarta Automated Trading System JATS
dari kantornya, kantor pusat maupun kantor cabang.
3 Biaya Transaksi
Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan membayar biaya transaksi kepada perusahaan pialang berdasarkan
kesepakatan. Dalam peraturan Bursa Efek Indonesia, biaya komisi setinggi-tingginya 1 dari total nilai transaksi beli atau jual.
Sementara itu, pialang diwajibkan membayar biaya transaksi sebesar 0,04 dari total nilai transaksi di bursa.
Perusahaan pilang diwajibkan membayar biaya-biaya sebagai berikut :
a Untuk transaksi saham dan right dikenakan sebesar 0,04 dari kumulatif nilai transaksi setiap bulan dan 0,01 dari biaya
tersebut oleh PT. Kliring Penjamin efek KPEI dan sisanya 0,015 untuk biaya operasional bursa dan 0,006 untuk PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. b Untuk transaksi obligasi atas unjuk tidak dikenakan biaya
transaksi.
lxix c Untuk transaksi warant dikenakan biaya sebesar 0,02 dari nilai
transaksi dimana 0,005 untuk dana jaminan dan kliring di PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia. 0,0045 untuk biaya
penyelesaian dan kliring di Kliring Penjamin Efek Indonesia, dan sisasnya untuk biaya operasional bursa 0,0075 dan untuk
Kustodian Sentral efek Indonesia 0,003 . d Untuk anggota bursa yang tidak melakukan transaksi sama sekali,
wajib membayar biaya administratif kepada bursa sebesar Rp 250.000 per bulan untuk anggota aktif.
Pengenaan komisi dan biaya-biaya transaksi ini belum termasuk Pajak Penambahan nilai PPn sebesar 10 . Pajak
transaksi penjualan saham ditetapkan sebesar 0,1 dari kumulatif nilai transaksi penjualan khusus untuk saham.
B. Sejarah Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki
likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6 bulan. Saham-saham pada indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan
melewati seleksi utama sebagai berikut : 1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler
rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir. 2. Ranking berdasar kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir