xxxviii Ratio DER, dan Beta Saham. Faktor tersebut adalah hanya sebagian faktor
yang mempengaruhi return dari suatu saham, banyak faktor lain yang dapat menjadi acuan dalam penentuan return suatu perusahaan.
F. EVA Economic Value Added
Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh stewart Stren, yaitu seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart Co pada tahun 1993.
Di indonesia metode EVA dikenal dengan sebutan NITAMI Nilai Tambah Ekonomi. NITAMIEVA adalah metode manajemen keuangan untuk
mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi
semua biaya operasi dan biaya modal. EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah
dari modala yang ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Oleh karena itu EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak Net
Operation Profit After TaxNOPAT dengan biaya modal Cost of Capital
1. Manfaat EVA
Terdapat manfaat yang didapat perusahaan dalam menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan. Menurut pendapat
beberapa sumber manfaat EVA adalah. Menurut Erie Febrian, 2005
a. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran lain baik berupa perbandingan
xxxix dengan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisa
kecenderungan trend b. Hasil perhitungan EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan
untuk investasi dengan biaya modal yang rendah Menurut Pradono, 2004
a. EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai
b. EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur modal
c. EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham
d. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya
modalnya.
2. Keunggulan Dan Kelemahan EVA
Terdapat beberapa pendapat menenai keunggulan dan kekurangan dari EVA, salah satu keunggulan EVA adalah dapat digunakan sebagai alat
penciptaan nilai adapun keunggulan lain
KEUNGGULAN EVA
Menurut Erie Febrian, 2005 : 6 a. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan menghitung
beban sebagi konsekuensi investasi
xl b. konsep EVA adalah alat perusahaan dalam mengukur harapan yang
dilihat dari segi ekonomis dalam pengukuranya yaitu dengan memperhatikan harapan para penyandang dana secara adil di mana
derajat keadilan dinyatakan dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar dan bukan pada nilai
buku. c. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa
memerlukan data pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian
d. Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA
lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA menjalankan stakeholders satisfaction concepts
e. Pengaplikasian EVA yang mudah menunjukkan bahwa konsep tersebut merupakan ukuran praktis, mudah dihitung dan mudah
digunakan sehingga merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
Menurut McDaniel, Gadkari dan Fiksel 2000
a. EVA tidak dibatasi oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pengguna EVA bisa menyesuaikan dengan kondisi spesifik,
b. EVA dapat mendukung setiap keputusan dalam sebuah perusahaan, mulai dari investasi modal, kompensasi karyawan dan kinerja unit
bisnis,
xli c. Struktur EVA yang relatif sederhana membuatnya bias digunakan oleh
bagian engineering, environmental dan personil lain sebagai alat yang umum untuk mengkomunikasikan aspek yang berbeda dari kinerja
keuangan.
KELEMAHAN EVA
Menurut Mirza, 1997 a. EVA hanya mengukur hasil akhir result, konsep ini tidak mengukur
aktivitas-aktivitas penentu b. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat
mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu
padahal faktor-faktor lain terkadang justru lebih dominan. Menurut Pradono, 2004
a. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan
b. Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek, sehingga manajemen cenderung enggan berinvestasi jangka panjang, karena bias
mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang bersangkutan. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing
perusahaan di masa depan c. EVA mengabaikan kinerja non keuangan yang sebenarnya bisa
meningkatkan kinerja keuangan. Menurut Kaplan dan Norton, 2001, tanpa balanced scorecard, strategi value based management memang
xlii dapat menurunkan biaya dan meningkatkan intensitas aktiva tetapi
akan kehilangan kesempatan menciptakan tambahan nilai, yaitu strategi pertumbuhan pendapatan jangka panjang melalui investasi
pelanggan, inovasi, perbaikan proses, teknologi informasi dan kemampuan karyawan
d. Tidak cocok diterapkan pada industri tertentu. Penggunaan EVA untuk engevaluasi kinerja keuangan mungkin tidak tepat untuk
beberapaperusahaan, isalkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi seperti ada sektor teknologi.
e. Tidak bisa diterapkan pada saat inflasi, mengindikasikan bagaimana inflasi akan engakibatkan distorsi pada EVA dan menunjukkan bahwa
EVA tidak dapat digunakan selama periode inflasi untuk mengestimasi profitabilitas aktual
f. Memerlukan tambahan biaya, penggunaan EVA mungkin akan meningkatkan auditing fees dan bisa menimbulkan potential litigation
costs.
G. Earnings