Penggolongan Marhun Bih dan Besarnya Tarif

77 sebaiknya orang yang sudah memiliki keahlian dan pengalamn khusus dalam melakukan penaksiran marhun, sedangkan lebih jelasnya adalah sebagai berikut:  Petugas penaksir melihat harga pasar pusat yang telah berlaku standar harga yang berlaku;  Petugas penaksir melihat harga pasar setempat dari barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi;  Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas marhun;  Petugas penaksir menentukan nilai taksiran. 60

3. Penggolongan Marhun Bih dan Besarnya Tarif

a Penggolongan Marhun Bih Besarnya jumlah uang pinjaman yang disalurkan sangat dipengaruhi golongan marhun yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan direksi Perum Pegadaian. Pinjaman yang diberikan digolongkan berdasarkan tingkat tarif simpanan, bukan sewa modal maupun jangka waktu pinjaman. Dimana prosentase marhun bih sebesar plafon marhun bih dari taksiran. Minium uang marhun bih per surat bukti rahin SBR adalah Rp. 20.000 dengan pembagian plafon uang pinjaman sebagaimana berikut: 60 Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: UI Press, 2005, h. 83- 86. 78 Tabel 4.2 Penggolongan Pinjaman di Pegadaian Syariah Sumber : Brosur Perum Pegadaian tentang Pegadaian Syariah. Dari tabel diatas, maka jika rahin ingin meminjam dana sebesar rp. 10.000.000, maka Rahin tersebut termasuk kedalam golongan Marhun Bih MB yang C 3 dan harus membayar biaya administrasi per SBR Rp. 25.000. b Besarnya Tarif  Tarif Biaya Administrasi Biaya administrasi murah dan tidak memberatkan atas transaksi marhun bih ditetapkan sebesar Rp. 50 untuk setiap kelipatan marhun bih Rp. 5.000, untuk semua golongan marhun bih. Terhadap hasil hitungan biaya administrasi ini, dilakukan pembulatan ke Rp. 100 terdekat; Rp. 1 – Rp. 50 dianggap sama dengan 0, diatas Rp 50 - Golongan Marhun Bih Plafon Marhun Bih Biaya Administrasi pembulatan A B C 1 C 2 C 3 C 4 D 1 D 2 20.000 – 150.000 151.000 – 500.000 501.000 – 1.000.000 1.005.000 – 5.000.000 5.010.000 – 10.000.000 10.050.000 – 20.000.000 20.100.000 – 50.000.000 50.100.000 – 200.000.000 1.000 3.000 8.000 15.000 25.000 40.000 60.000 100.000 79 Rp. 100 dibulatkan ke Rp. 100. Biaya administrasi dikenakan hanya sekali pada saat akad. 61  Tarif Jasa Simpanan Ijarah Ijarah Adapun tarif jasa simpanan untuk marhun untung barang kantong seperti emasberlian, marhun jenis perhiasan yang ditebus, dikenakan tarif jasa simpanan sebesar dengan plafon tarif ijarah itu sendiri per 10 hari masa penyimpanan untuk setiap kelipatan taksiran marhun emas sebesar Rp. 10.000. satu hari masa penyimpanan dihitung sama dengan 10 hari. Tabel 4.3 TARIF IJARAH GOLONGAN TARIF TAKSIRAN A 45 95 B 73 92 C 79 91 D 62 93 Tarif Ijarah meliputi biaya pemeliharaan tempat dan pemeliharaan marhun serta asuransi. Ijarah = Taksiran x sesuai gol tarif ijarah Rp. x Jangka waktu 10.000 10 hari Simulasi Perhitungan Ijarah Nasabah memiliki 1 keping emas seberat 25 gram dengan kadar 99,99 asumsi per gram emas 99,99=Rp.300.000,- maka: Taksiran : = 25gram x Rp.300.000,- = Rp.7.500.000,- 61 Sasli Rais, Pegadaian Syariah Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta:UI Press, 2006, h. 154- 155. 80 Uang Pinjaman = sesuai presentase gol taksiran 91 x Rp.7.500.000 = Rp. 6.825.000 Ijarah10hari = Rp. 7.500.000,- x sesuai gol tarif ijarah Rp.79 x 10 Rp. 10.000 10 = Rp. 59.250,- Biaya Administrasi = Rp. 25.000,- Golongan C 3 Jika nasabah menitipkan barangnya selama 26 hari, Ijarah ditetapkan dengan menghitung biaya per 10 hari X tarif, maka besar Ijarah yang harus dibayar adalah Rp. 177.750,- Rp. 59.250,- X 3. Ijarah yang dibayar hanya selama masa penitipan, dan dibayarkan pada saat nasabah melunasi atau memperpanjang dengan akad baru. Tabel 4.4 Tarif Biaya Administrasi dan Surat Hilang di Pegadaian Syariah Golongan Marhun Bih Biaya Surat Hilang A 1.000 B 2.000 C 3.000 D 4.000 Sumber : Brosur Pegadaian tentang Pegadaian Syariah Dalam penaksiran nilai barang gadai, pegadaian syariah harus menghindari hasil penaksiran merugikan nasabah atau pegadaian syariah itu sendiri. Oleh karena itu, pegadaian syariah dituntut memiliki petugas penaksir yang memiliki kriteria: I. Memiliki pengetahuan mengenai jenis barang gadai yang sesuai dengan syariah ataupun barang gadai yang tidak sesuai dengansyariah; 81 II. Mampu memberikan penaksiran secara akurat atas nilai barang gadai sehingga tidak merugikan satu di antara dua belah pihak; III. Memiliki sarana dan prasarana penunjang dalam memperoleh keakuratan penilaian barang gadai, seperti alat untuk menguji berlian atau emas dan lain sebagainya. 62

D. Analisis Komparasi dari Segi Konsep dan Aplikasi Gadai Emas pada Bank