BAB III PROFIL USTADZ YUKE SUMERU DAN PROFIL MAJLIS
TA’LIM AL-FALAAH
A. Profil Ustadz Yuke Sumeru
1. Latar Belakang Keluarga
Orang tua Yuke Sugiarto Suwargo atau yang akrab disapa Ustadz Yuke Sumeru ini asli keturunan Malang, Jawa Timur. Kemudian kedua orangtuanya
hijrah ke Jakarta setelah mereka menikah. Ayahnya bernama Ir. Sumeru Suwargo adalah seorang pengusaha dan Direktur di PT. Sarinah, selain itu beliau juga
merupakan dosen tidak tetap di ITTB Institut Teknologi Tekstil Bandung. Dan ibunya bernama Amie Kasdjono, seorang model.
Ketika usia kandungan Yuke belum genap tujuh bulan, ibunya pergi menghadiri pesta pernikahan salah seorang kerabat di kota Bandung dan
mengalami kecelakaan mobil. Sehingga ia membutuhkan perawatan di rumah sakit dan kandungannya harus diselamatkan. Maka saat itu lahirlah bayi kecil
dengan berat 1,6 kg secara prematur dan harus dimasukan ke dalam incubator selama lima bulan. Bayi itu adalah Yuke Sumeru, yang lahir pada tanggal 18
Oktober 1958 di Bandung secara normal.
1
Ketika kakeknya melihat betapa kecilnya bayi Yuke, maka ia spontan memberi nama bayi itu ”Yuke”. Hal ini terinspirasi dari alat musik gitar kecil
yang disebut Ukulele. Yuke Sumeru merupakan anak kedua dari enam bersaudara.
1
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15 April 2010.
32
Dari keenam bersaudara tersebut, Yuke dan saudaranya tidak ada satupun dari mereka yang menjadi seniman. Kakak tertuanya seorang perempuan
merupakan seorang apoteker yang bersuami seorang dokter ahli syaraf. Dan keempat adiknya dua orang di antaranya menjadi dokter.
Dalam keluarga Yuke tidak terdapat nuansa keislaman meskipun secara KTP Kartu Tanda Penduduk mereka Islam, ayahnya hanya menekankan untuk
menjaga tata krama dan berbudi luhur terhadap anak-anaknya. Tetapi keluarga ini juga bukan termasuk penganut Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atau
Kejawen. Dan bagi sang ayah semua agama adalah sama, yang penting menjadi orang baik dan tidak menggangu orang lain, mereka bebas memilih faham
keagamaan yang mana saja.
2
2. Latar Belakang Pendidikan
Semua anak-anak dari keluarga Yuke sejak Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas bersekolah di sekolah Katolik Ora et Labora. Ketika
Sekolah Menengah Pertama, Yuke pindah ke sekolah Katolik Budaya di jalan Matraman. Sejak itu Yuke mulai nakal dan susah diatur, tetapi prestasinya
lumayan cukup baik, meskipun untuk pelajaran kesenian Yuke hanya mendapat nilai tiga.
Untuk Sekolah Menengah Atas Yuke mengalami lima kali pindah sekolah, pertama kali Yuke masuk di sekolah Katolik Kanisius. Kemudian kelas dua Yuke
pindah ke Bandung dan masuk di sekolah BPI, lalu pindah lagi ke Sekolah Menengah Atas Katolik Dago, pindah lagi ke Sekolah Menengah Atas Negeri
2
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15 April 2010.
Cicalengka, dan terakhir Yuke menyelesaikan Sekolah Menengah Tingkat Atasnya di SMA Negeri IV kota Surabaya.
3
Akibat dari kenakalan Yuke dan kedua orang tuanya sudah tidak ada jalan lagi untuk menasehati Yuke, neneknya menganjurkan Yuke untuk menjadi
seorang katolik, ketika Yuke sedang duduk di bangku kelas dua. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas di Surabaya Yuke kembali lagi ke kota
Bandung, di mana Yuke mulai tertarik dengan musik dan mendirikan sempat group Band sebelum pindah ke Surabaya.
Kecintaan Yuke terhadap musik berawal akibat pergaulannya dengan kelompok pemusik, seperti mendiang Harry Rusli. Yuke bergabung dengan group
band The G’brill yang cukup populer pada masanya dan Yuke juga menulis lagu antara lain di nyanyikan oleh Niki Astria dan Nike Ardila.
4
Di tingkat Perguruan Tinggi, Yuke sempat kuliah di ITTB sampai enam semester, yang tidak dijalaninya dengan serius karena musik lebih menarik di
bandingkan duduk belajar di Perguruaan Tinggi. Pada tahun 1982 Yuke pergi ke Rotterdam untuk mengambil Short Course untuk komposer dan Bass.
Sekembalinya dari Rotterdam Yuke menjadi pemusik profesional dan di kontrak oleh pemusik Jack Lesmana.
Terakhir keterlibatan Yuke di dunia musik bergabung dengan group band Goong 2000 bersama Ahmad Albar. Dan akhirnya Yuke menikah dengan Wieke
di usia yang masih relatif muda yaitu ketika usianya baru 24 tahun. Wieke lahir dari keluarga yang taat beragama dan di besarkan dalam keluarga tersebut. Dari
hasil pernikahannya tersebut Yuke dan Wieke dikaruniai tiga orang anak, dan
3
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15April 2010.
4
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15 April 2010.
ketiga anaknya telah menikah, sehingga Yuke mempunyai tiga orang cucu dari tiga anaknya yang sudah menikah tersebut.
5
Sifat Yuke senang berpetualang dan senang mencoba hal baru, ketika tahun 1997 Yuke berkenalan dengan Robert atau Mustafa seorang muallaf
berkebangsaan Australia. Dari Mustafa ini Yuke banyak belajar tentang kesabaran, Mustafa adalah orang yang sangat tenang dan tidak banyak bicara.
Mustafa sering datang ke studio tempat Yuke berlatih musik. Apabila terdengar bunyi adzan dikumandang Mustafa bergegas berwudhu dan shalat. Tidak pernah
sekalipun Mustafa mengajak Yuke atau pemain musik lainnya yang beragama Islam untuk shalat.
Diam-diam Yuke mulai mengagumi Mustafa yang melakukan dakwah bil hal, Yuke mulai tertarik dan sering berdiskusi tentang Islam. Sejak itu maka Yuke
mulai belajar shalat dan mencoba melakukannya tepat diawal waktu dan selektif dalam memilih teman.
6
Pada tahun 1998 Yuke tertarik untuk belajar tulisan Arab yang dimulainya dengan mengenal tulisan Alif, Ba, Ta, terlebih dahulu. Yuke tinggal di pesantren
selama satu minggu untuk meyakinkan dirinya bahwa ia sungguh-sungguh tertarik dengan Islam dan ikut melakukan ibadah shalat bersama-sama anak-anak
pesantren lainnya. Bagi Yuke belajar agama Islam bukan dilakukan dalam sisa waktu atau ketika mendapat problem. Tetapi ketika hatinya mulai mantap ia pun
meninggalkan dunia musik dan kehidupan malam yang telah menjadi bagian dirinya hampir dari separuh umurnya itu.
5
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15 April 2010.
6
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15 April 2010.
Dengan seluruh keyakinannya tahun 2000 Yuke pergi menunaikan ibadah haji, dan sekembalinya dari Tanah Suci keinginan Yuke Sumeru untuk
memperbaiki diri dan memperdalam agama semakin kuat. Di tahun 2003 ia memutuskan dan memilih untuk menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Al-
Qur’an. Sambil kuliah Yuke Sumeru sudah berani berbagi ilmu agama meskipun baru hanya kepada keluarga terdekat, dan teman-teman dekatnya. Keberanian
tersebut berangkan dari hadits Rasulullah SAW yang berbunyi ”sampaikanlah walau hanya satu ayat”, maka Yuke mulai berdakwah.
Keinginannya memperdalam Islam semakin besar untuk menjalankan dakwahnya. Baru sejak tahun 2006 ustadz Yuke sudah mulai berani berdakwah
secara luas di depan publik. Tidak hanya berbagi ilmu agama yang didapatnya, tetapi ustadz Yuke juga mulai menjalani hidupnya dan merubah penampilannya
sesuai dengan sunnah Rasulullah. Rasulullah SAW telah menjadi panutannya mulai dari bagaimana berpakaian dan berdakwah, ustadz Yuke mencoba untuk
berpedoman pada apa yang telah di contohkan Rasulullah SAW.
7
Pada tahun 2007 ustadz Yuke dapat menyelesaikan pendidikannya dengan nilai sangat memuaskan yang paling disyukurinya. Ustadz Yuke juga telah
menjadi penghapal Al-Qur’an, sesuatu yang tidak pernah di bayangkannya bahwa dia akan mampu menjadi penghafal Al-Qur’an. Mengingat latar belakangnya yang
tidak pernah tersentuh oleh agama. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana Al- Qur’an Yuke juga melanjutkan Magister Ilmu Tafsir di Perguruan Tinggi yang
sama. Ustadz Yuke mengambil Tesis dengan judul ”Sepuluh Sifat Manusia dalam
7
Wawancara Pribadi dengan Ustadz Yuke Sumeru, Jakarta, 15 April 2010..
Al-Qur’an”, dan sidang ujian Tesisnya telah dilaksanakan pada Juli 2010, dengan nilai Cumlaode.
Semenjak masuk di pendidikan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an hingga sekarang ustadz Yuke Sumeru banyak mengisi ceramah di Majelis Ta’lim ibu-ibu,
pasangan suami isteri dan remaja denga memberikan nasehat-nasehat, seperti nasihat perkawinan. Ustadz Yuke juga tidak segan-segan untuk berdakwah di
daerah pemulung dan tidak menolak setiap diundang untuk memberi ceramah, prinsipnya setiap muslim adalah saudara.
8
3. Kegiatan Dakwah Ustadz Yuke Sumeru