Mad’u Objek Dakwah

2. Mad’u Objek Dakwah

Madu dapat disebut sebagai obyek atau sasaran dakwah, yaitu orang- orang yang diseru, dipanggil, atau diundang. Maksudnya ialah orang yang diajak ke dalam islam atau sesuai dengan ajaran islam sebagai penerima dakwah . 21 Objek dakwah merupakan masyarakat penerima dakwah, secara individu maupun kelompok sebagai objek dakwah yang memiliki strata dan tingkatan– tingkatan yang berbeda. Obyek dakwah Islam adalah segenap manusia di muka bumi ini, baik yang telah masuk Islam maupun yang belum. Dalam aktivitas dakwanya, seorang da’i harus memahami karakter dan latar belakang mad’u. 22 Dengan beragamnya latar belakang dari pendidikan, budaya, ekonomi dan pemahaman terhadap konsep Islam serta wawasan pengetahuan umum yang di miliki mad’u, disamping menguasai materi dakwah seorang juru dakwah juga membutuhkan pemahaman tentang karakteristik mad’u yang beragam tersebut. Menurut Asmuni Syukir, menjelaskan bahwa, yang dimaksud dengan objek dakwah ”...adalah masyarakat luas, yang merupakan salah satu unsur terpenting di dalam sistem dakwah yang tidak kalah penting perannya dibandingkan dengan unsur-unsur dakwah yang lain...”. 23 Kemudian dilihat berdasarkan penolakan dan penerimaan mad’u terhadap ajakan da’i, maka mad’u di sini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu: mad’u dari kalangan orang mukmin, dari kalangan orang kafir dan dari kalangan orang munafik. 21 Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. Ke-1, hal. 34. 22 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Azah, 2009, ed.1, Cet. 1, h. 23 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 66. 1. Mukmin Merupakan orang yang percaya akan eksistensi Allah, karena mukmin berasal dari kata iman yang artinya percaya. 24 Dakwah kepada orang mukmin bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan orang mukmin, mempertinggi kualitas kepribadian Islamnya serta memperkuat ketundukan mukmin terhadap aturan dan ajaran Islam. 2. Kafir Menurut Muhammad Galib M, seperti yang dikutip Faizah dan Lalu M. Effendi menyatakan bahwa: ”seseorang diberi predikat kafir apabila mendustakan kerasulan Muhammad dan ajaran-ajaran yang dibawanya. Dengan perkataan lain, predikat tersebut diberi kepada mereka yang tidak menerima Islam yang dibawa Nabi Muhammad sebagai pedoman hidupnya”. 25 Dalam hal ini, dakwah kepada seseorang kafir bertujuan untuk mengubah aqidahnya menjadi aqidah Islam, mengajak mereka untuk beriman hanya kepada Allah dan mengakui kenabian Muhammad SAW. Seorang da’i dalam menghadapi golongan ini harus memiliki sikap sabar dan tidak putus asa untuk menyeru merekan. 3. Munafik Berasal dari kata nifaq ialah memperlihatkan kebaikan padahal dalam hatinya tidak seperti itu. Munafik adalah orang yang berpura-pura, antara perkatanaan dan perbuatan berbeda dengan di hati lain di mulut lain di hati. 26 Dakwah kepada orang munafik bertujuan untuk menyadarkan mereka. Cara menghadapinya yaitu tidak menjadikan orang munafik sebagai pelindung, 24 Faizah Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, h. 199. 25 Faizah Lalu Muchsin Effendi, h. 206. 26 Faizah Lalu Muchsin Effendi, h. 208. penolong dan pemimpin, bersifat tegas dan memerangi mereka, serta bersikap waspada terhadap mereka.

3. Materi Dakwah