lxix
keterbelakangan infrastruktur, terutama dalam hal pembiyayaan pembangunan dan kegiatan-kegiatan bersama.
h Mengutamakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan sustainable development sehingga dampak negatif pembangunan dapat diminimalisir, serta adanya jaminan terhadap
lingkungan kondusif untuk pembangunan yang berkelanjutan. i
Mempertahankan jati diri bangsa dan budaya Melayu khususnya budaya lokal yang telah berakar dalam masyarakat agar tidak larut dan hanyut oleh
kekuatan arus budaya eksternal yang cukup kuat dan bergerak cepat sejalan dengan kemajuan tekhnologi dibidang komunikasi dan informasi yang sering
kali bersinggungan dengan nilai-nilai budaya setempat.
B. Pengaplikasian Kebijakan Pemerintah Kota Dumai di Lapangan
Walikota Dumai menangani hal ini karena adanya bantuan serta dukungan dari pemerintah daerah yang bertujuan untuk kemajuan Riau itu sendiri. Dengan itu campur
tangan dari pihak kabupaten sangat urgen dalam keikut sertaan menjalankan serta menciptakan suatu kerja yang maksimal hasilnya.
Menurut Walikota Dumai, ia hanya penyambung lidah dari Gubernur yang menetapkan kebijakan K2I ini dan dalam pelaksanaannya dilapangan ada sistem dimana
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota ini menjadikan hal ini sebagai dari sebagian visimisi mereka kedepan dan menjadi andalan program kerja yang diciptakan para
pejabat daerah dan kota ini. Pengaplikasian program kerja Pemerintah Kota ini didukung juga oleh instansi
yang terkait didalamnya seperti Dinans Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan Pertanian dan Kehutanan, Dinas
lxx
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Investasi, dan Dinas Pendidikan. Dengan adanya dinas-dinas tersebut menjadikan sebagai dukungan yang turut serta mengambil peran
dalam pengentasan kemiskinan yang ada di Dumai. Program tersebut berjalan mulai dari tahun 2006 dan sampai sekarang tingkat kemiskinan yang ada di Dumai mulai berkurang
meski ada salah satu Dinas yang terkait tidak dapat menjalankan program ini dengan baik dan berhasil, meski demikian pada tahun berikutnya mereka akan lebih mendalami
dengan apa yang akan mereka kerjakan dalam pencapaian keberhasilan yang telah dirumuskan.
Didalam menjalankan program ini terdapat issue yang mengatakan “Ada
Yang Ingin Gagalkan K2I”. Prof Dr Sufian Hamim
38
menilai saat ini ada pihak- pihak yang ingin menggagalkan program pengentasan kemiskinan, kebodohan dan
Infrastruktur K2I yang dicanangkan Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Saya menilai ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan K2I, tujuannya sangat politis
yakni agar Gubernur dinilai gagal oleh masyarakat,
39
Indikasi dari adanya upaya menggagalkan K2I itu menurut Sufian dapat dilihat dari keinginan beberapa orang yang meminta agar program kebun K2I
dibatalkan. Hal itu sangat disayangkan mengingat program kebun K2I sangat ditunggu masyarakat. Gubernur Riau HM Rusli Zainal sendiri sudah berkali-kali
menegaskan agar dinas perkebunan menyelesaikan semua urusan administrasi terkait program kebun untuk rakyat miskin tersebut. Terakhir dalam Raker dengan
kepala desa se Riau beberapa waktu lalu, Gubri memberi batas waktu
38
Direktur Program Pasca Sarjana UIR.
39
Kata Sufian di Patra Hotel, dari dialog K2I yang diadakan di Kota Dumai, Senin
2711.
lxxi penyelesaian administrasi kebun K2I kepada dinas perkebunan hingga akhir
Desember tahun ini. Lebih jauh soal kebun K2I, Sufian memberi catatan khusus agar dinas
perkebunan Riau mampu memenuhi deadline yang ditetapkan Gubernur. Sebab, menurut Sufian, keberhasilan program K2I tidak bergantung pada Gubernur
semata melainkan memerlukan komitmen dan dukungan seluruh stakeholder yang lain termasuk dinas dan badan. Terkadang dinas-dinas kita ini yang lambat, kalau
begitu apa Gubernur harus mengganti kepala dinas setiap bulannya? Kan tak mungkin Tapi bagaimanapun ini membutuhkan kerjasama semua pihak, tegas
Sufian. Ia juga mengatakan, program K2I yang dicanangkan Rusli Zainal sudah
tepat sebab berorientasi pada pemerataan pertumbuhan di seluruh KabupatenKota se-Riau. Hal itu kata dia berbeda dengan kebijakan lima pilar pembangunan oleh
Gubernur Riau sebelumnya, Saleh Djasit yang cenderung menggunakan sebagian energi untuk membangun simbol-simbol fisik di ibukota provinsi.
Program K2I itu sudah tepat sebab gagasannya memeratakan pertumbuhan, bukan terpusat di satu tempat, ujar Sufian. Sementara itu, Prof Dr
Alaidin Koto menilai program K2I Gubernur Riau sudah sesuai dengan kondisi masyarakat Riau saat ini. Program K2I ini sudah sesuai dengan kondisi
masyarakat kita, sebab masalah kemiskinan, kebodohan dan minimnya infrastruktur, memang menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat, ujarnya saat
menjadi pembicara pada dialog K2I di Patra Hotel Dumai.
lxxii
C. Strategi Pemerintah Kota Dumai dalam Pengentasan Kemiskinan