Kebijakan Pemerintah Daerah Riau, khususnya Pemerintah Kota

lxvi

BAB IV UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DIKOTA DUMAI

A. Kebijakan Pemerintah Daerah Riau, khususnya Pemerintah Kota

Dumai untuk mengatasi Kemiskinan Melalui Program K2I Kota Dumai pada akhir tahun 2006 tercatat keluaraga miskin sejumlah 9.877 Kepala Keluarga KK. Pada periode yang sama ditahun 2007 tercatat keluarga miskin sejumlah 10.620 KK. Keadaan ini mempelihatkan terjadi peningkatan jumlah keluarga miskin dari berbagai komposisi mata pencaharian sebesar 6,99 persen. 37 Berdasarkan data tersebut dan seiring dengan salah satu program utama pembangunan kota Dumai yang difokuskan pada upaya pengentasan kemiskinan maka tindakan identifikasi jenis mata pencaharian keluarga miskin merupakan upaya awal guna merumuskan tindakan pengentasan melalui pola usaha bersama atau “corporate holding” dengan prinsip mensinergikan segmen pendanaan, sarana produksi, pembudidayaan, pengolahan hasil dan pemasaran, dalam suatu sistem pengelolahan. Usaha bersama dengan prinsip sinergitas untuk pengentasan keluarga miskin didasari atas kondisi bahwa orang miskin merupakan komunitas rentan vournable community dan umumnya orang miskin hanya memiliki aset tenaga dan waktu. Keterbatasan dalam kepemilikan aset memerlukan upaya pemberdayaan dengan terlebih dahulu melakukan penguatan terhadap kelembagaan. 37 Peraturan Walikota Dumai Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Ternak Untuk Masyarakat Miskin Kota Dumai Tahun Anggaran 2007. lxvii Langkah tersebut didasari oleh kondisi bahwa pemberdayaan adalah kolektifitas inisiatif internal dalam melihat, menilai posisi sebuah komunitas guna selanjutnya menetapkan alternatif keputusan mewujudkan kondisi lebih baik. Makna dasar sebuah pemberdayaan merupakan upaya memobilitas potensi internal kedalam wilayah keputusan kolektif. Guna mewadahi dan memobilisasi potensi internal kedalam wilayah keputusan kolektif diperlukan subuah kelembagaan berbentuk kelompok usaha hasil inisiatif komunitas keluarga miskin. Kelembagaan tersebut secara normatif terdiri dari penanggung jawabnya masing-masing. Disini Wali Kota Dumai membuat kebijakan dalam pengentasan kemiskinan dengan berbagai strategi utama yang dilakukan untuk mendukung terlaksananya kebijakan pokok daerah tersebut, meliputi: a Menggunakan pendekatan manajemen krisis dan keteladanan pemimpin dengan kearifannya, serta menjunjung tinggi supermasi hukum, nilai-nilai agama, moral dan akhlak serta nilai budaya dan adat istiadat setempat dalam mengatasi berbagai macam permasalahan dan issue strategis daerah yang semakin dinamis dan kompleks serta perlu penanganan segera. b Menggunakan prinsip-prinsip transparasi, akuntabel, demokratis, efesiensi, efektifitas dan proporsional serta berkeadilan dalam melaksanakan berbagai aktifitas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. c Menghindari terjadinya ketergantungan kepada sekelompok masyarakat tertentu, mencegah timbulnya pertentangan antar kelompok, dan berbagai aktifitas yang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan dan gangguan lxviii lingkungan yang semakin luas serta menyebabkan timbulnya gangguan terhadap stabilitas kehidupan masyarakat. d Menggunakan pendekatan profesionalisme, moralitas, nilai-nilai keagamaan dan kultural serta dengan keteladanan aparat aparatur pemerintah daerah dan anggota legislatif dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan sehingga upaya untuk mewujudkan good governance, clean and stronggovernment dapat dilaksanakan. e Pemberdayaan masyarakat secara optimal melalui peningkatan peran serta dengan perubahan kearah pemegang posisi tawar bargaining position serta dengan mitra agribisnis sebagai subjek pembangunan, terutama dalam uapaya mengentaskan kemiskinan dan menanggulangi rendahnya mutu sumberdaya manusia. Angka kemiskinan secara kuantitatif relatif besar dan secara kualitatif bersifat struktural yang tidak mudah untuk diatasi, sehingga hal tersebut memerlukan adanya goodwill pemerintah, komitmen, kesungguhan kerjasama kemitraan yang sinergis dengan konsep implementasi yang jelas dan tegas antara pemerintah, dunia usaha dan dengan dukungan masyarakat. f Mengedepankan uapaya-upaya yang bersifat inovatif, kreatif, dinamis dan proaktif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta memiliki kedalaman keimanan dan ketakwaan yang dapat diandalkan dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan masa depan yang semakin besar dan berubah dengan cepat. g Mengembangkan, mengintensifkan, dan meningkatkan kerjasama yang sinergis dengan pemerintah KabupatenKota dalam mengatasi kemiskinan, mengejar ketertinggalan sumberdaya manusia kebodohan, dan lxix keterbelakangan infrastruktur, terutama dalam hal pembiyayaan pembangunan dan kegiatan-kegiatan bersama. h Mengutamakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sustainable development sehingga dampak negatif pembangunan dapat diminimalisir, serta adanya jaminan terhadap lingkungan kondusif untuk pembangunan yang berkelanjutan. i Mempertahankan jati diri bangsa dan budaya Melayu khususnya budaya lokal yang telah berakar dalam masyarakat agar tidak larut dan hanyut oleh kekuatan arus budaya eksternal yang cukup kuat dan bergerak cepat sejalan dengan kemajuan tekhnologi dibidang komunikasi dan informasi yang sering kali bersinggungan dengan nilai-nilai budaya setempat.

B. Pengaplikasian Kebijakan Pemerintah Kota Dumai di Lapangan