xliv
mengutamakan kesejahteraan masyarakat, peningkatan pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
26
SDM yang bermutu dan berdaya saing tinggi merupakan salah satu indikator kejayaan daerah di era otonomi dalam membangun Riau kedepannya
yang pada dekade terakhir ini dipandang sebagai komponen paling menentukan dalam proses pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan. Tanpa itu, kekayaan
daerah yang melimpah ruah tidak akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Riau. Rendahnya mutu SDM akan menjadi faktor penghambat
pembangunan dan perkembangan ekonomi Riau karena kurang mampu menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan produk-produk yang
memiliki daya saing. Lemahnya daya saing Riau juga bertaut rapat dengan mutu sumber daya manusianya.
Masyarakat sebagai objek kajian program yang dilakukan dan masyarakat juga harus menjadi partisipan. Partisipan masyarakat terutama masyarakat
pedesaan dalam pembangunan sebenarnya menyangkut dua tipe yang pada prinsipnya berbeda, yaitu 1 partisipasi proyek masalah pembangunan yang
khusus; 2 partisipasi sebagai individu diluar aktifitas-aktifitas bersama dalam pembangunan.
27
Dalam partisipasi yang pertama rakyat pedesaan diajak, dipersuasi, diperintahkan atau dipaksa dari wakil-wakil dari beraneka departemen atau oleh
26
http:www.mambangmit.comindex.php20080507386beritariau-tawarkan-program- k2i-di-musrenbangnas
27
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan Jakarta: PT Gramedia,
1990, Cet. 12, h. 79.
xlv
pamong desa untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program yang diadakan pemerintah.
2. Visi dan Misi
Visi Pembangunan Daerah Riau untuk jangka panjang hingga tahun 2020 yang merupakan kristalisasi komitmen seluruh lapisan masyarakat Riau, telah
disepakati dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor: 36 tahun 2001 tentang pola dasar pembangunan Daerah propinsi Riau Tahun 2001 –
2005, yakni: Terwujudnya Propinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera
Lahir dan Batin, di Asia Tenggara Tahun 2020.
28
Untuk memberikan gambaran secara nyata sebagai upaya penjabaran Visi Pembangunan Riau 2020, maka perlu visi antara dalam visi 5 tahun agar setiap
tahap untuk periode pembanguna jangka menengah tersebut dapat dicapai sesuai dengan kondisi, kemampuan dan harapan yang ditetapkan berdasarkan ukuran-
ukuran kinerja pembangunan. Untuk itu pada tahun 2004 – 2008 kedepan sebagai penggalan lima tahun kedua dari RENSTRA Rencana Strategi Propinsi Riau
Tahap Pertama priode Tahun 2001 – 2003 guna mewujudkan Visi Pembangunan Riau 2020 secara berkelanjutan dan konsisten, maka dirumuskan visinya adalah
Terwujudnya pembangunan ekonomi yang mengentaskan kemiskinan, melalui kemudahan aksesibilitas, peningkatan pembangunan sektor pendidikan, serta
28
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor: 5 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 tentang rencana strategis RENSTRA Provinsi Riau
Tahun 2004 – 2008, h. 3.1
xlvi
memberikan jaminan kehidupan agamis dan pengembangan budaya melayu secara proporsional dalam kerangka pemberdayaan.
29
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Propinsi Riau selama kurun waktu 2004 – 2008, sebagai tahapan kedua dalam perwujudan Visi Pembangunan
Riau 2020, maka kedepan Misi Pembangunan Riau yang dilaksanakan bertumpu pada komitmen yang tertuang sebagai berikut:
a. Mewujudkan kresibilitas Pemerintah Daerah dengan kemampuan
profesional, moral dan keteladanan pemimpin dan aparat Reinventing Government.
b. Mewujudkan supermasi hukum Law Enforcement dan penegak Hak
Azasi Manusia Human Right. c.
Mewujudkan keseimbangan pembangunan antar wilayah dan antar kelompok masyrakat Spread of Development Equilibrium between
Region and Society. d.
Mewujudkan perekonomian bebasis potensi sumberdaya daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan Empowerment of Society Base
Economy. e.
Mengembangkan sarana dan prasarana untuk menciptakan kehidupan masyarakat agamis.
f. Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia dengan penekanan
kemudahan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan pengembangan manajemen pendidikan dasar, menengah, kejuruan dan
pendidikan tinggi, kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan yang
29
Ibid., h. 3.1
xlvii
berkualitas, serta pembangunan agama, seni budaya dan moral Human Resources Development.
g. Mewujudkan kemudahan untuk mengakses dalam bidang transportasi,
produksi, komunikasi dan informasi serta pelayanan publik Accessibility on Infrastructure and Public Service.
h. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan desa agar mampu
berperan sebagai lini terdepan daam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan Empowestment of Social and
Rural Institution. i.
Mewujudkan sebuah payung kebudayaan daerah, yakni kelangsungan budaya melayu secara komunitas dalam kerangka pemberdayaannya
sebagai alat pemersatu dari berbagai etnis yang ada Strengthening of Malay Culture.
j. Mewujudkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan Sustainable
Development.
3. Program