Gangguan Kepribadian Definisi Kepribadian

2.1.3 Gangguan Kepribadian

Kaplan dan Saddock 1997 mendefinisikan gangguan kepribadian sebagai suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang. Jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan sebagai kelas gangguan kepribadian. Orang yang mengalami gangguan kepribadian biasanya memiliki tingkah laku yang kompleks dan berbeda-beda berupa : a. Ketergantungan yang berlebihan b. Ketakutan yang berlebihan dan intimitas c. Kesedihan yang mendalam d. Tingkah laku yang eksploitatif e. Kemarahan yang tidak dapat dikontrol f. Kalau masalah mereka tidak ditangani, kehidupan mereka akan dipenuhi ketidakpuasan Penyebab munculnya gangguan kepribadian Kaplan Saddock, 1997 : a. Faktor Genetika Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap sosial, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama. b. Faktor Temperamental Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya, anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar. c. Faktor Biologis a Hormon Orang yang menunjukkan sifat impulsif seringkali juga menunjukkan peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone. b Neurotransmitter. Penilaian sifat kepribadian dan sistem dopaminergik dan serotonergik, menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter tersebut. Meningkatkan kadar serotonin dengan obat seretonergik tertentu seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahan dramatik pada beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin menurunkan depresi, impulsivitas. d. Elektrofisiologi Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram ditemukan pada beberapa pasien dengan gangguan kepribadian dan paling sering pada tipe antisosial dan ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat. e. Faktor Psikoanalitik Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anak yang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti. Dalam Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat DSM-IV, gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: A. Kelompok A, terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal. Orang dengan gangguan seperti ini seringkali tampak aneh dan eksentrik. B. Kelompok B, terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang, histrionik dan narsistik. Orang dengan gangguan ini sering tampak dramatik, emosional, dan tidak menentu. C. Kelompok C, terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif-kompulsif, dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan contohnya adalah gangguan kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif. Orang dengan gangguan ini sering tampak cemas atau ketakutan.

2.1.4 Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif