Perkembangan Kepribadian Definisi Kepribadian

nampak atau sifat permukaan. Tentang sifat asal, hanya dapat diketahui dengan macam sifat itu. Cattel menganggap, bahwa sifat asal lebih penting daripada sifat permukaan. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi daripada sifat asal dan pada umumnya dapat diharapkan kurang tetap jika dibanding dengan faktor. Menurut Cattel, bagi orang lain nampaknya sifat permukaan itu lebih berarti dan lebih diakui daripada sifat asal, karena sifat permukaan tersebut dapat langsung disaksikan dari observasi yang sederhana. Namun, dalam rangka yang lebih mendalam, sifat asal lah yang lebih mendasari tingkah laku Suryabrata, 2007.

2.1.2 Perkembangan Kepribadian

Menurut Allport dalam Suryabrata, 2007 individu itu dari lahir mengalami perubahan-perubahan yang penting. Perkembangan kepribadian yang terjadi menurutnya adalah: a. Kanak-kanak Allport memandang neonatus itu semata-mata sebagai makhluk yang dilengkapi dengan keturunan-keturunan, dorongan-dorongannafsu-nafsu dan refleks-refleks. Jadi belum memiliki bermacam-macam sifat yang kemudian dimilikinya. Dengan kata lain belum memiliki kepribadian. Pada waktu lahir ini anak telah mempunyai potensi-potensi baik fisik maupun tempramen, yang aktualisasinya tergantung kepada perkembangan dan kematangan. Dalam masa ini anak itu merupakan makhluk yang punya tegangan-tegangan dan perasaan nyaman tak nyaman. Jadi pada masa ini keterangan yang biologistis yang bersandar pada pentingnya hadiah atau hukum efek atau prinsip kesenangan adalah sangat cocok. Jadi dengan didorong oleh kebutuhan mengurangi ketidaknyamanan sampai minimal dan mencari kenyamanan sampai maksimal anak itu berkembang. Pertumbuhan itu bagi Allport merupakan proses diferensiasi dan integrasi yang berlangsung terus menerus. Allport menyimpulkan, bahwa setidak-tidaknya pada bagian kedua tahun pertama anak telah menunjukkan dengan pasti sifat-sifat yang khas Suryabrata, 2007. b. Orang dewasa Pada orang dewasa faktor-faktor yang menentukan tingkah laku adalah sifat-sifat traits yang terorganisasikan dengan selaras. Sifat-sifat ini timbul dalam berbagai cara dari perlengkapan-perlengkapan yang dimiliki neonatus. Bagaimana jalan perkembangan ini yang sebenarnya bagi Allport tidaklah penting; yang penting ialah yang ada kini. Sampai batas-batas tertentu berfungsinya sifat-sifat itu disadari dan rasional. Biasanya individu yang normal mengertimenyadari apa yang dikerjakannya dan mengapa itu dikerjakannya, untuk memahami manusia dewasa tidak dapat dilakukan tanpa mengerti tujuan-tujuan serta aspirasi-aspirasinya. Motif-motif itu terutama tidak berasal dari masa lampau tetapi terutama bersandar pada masa depan. Pada umumnya orang dapat lebih tahu apa yang akan hendak dikerjakan seseorang, kalau dia tahu rencana-rencana yang disadarinya daripada ingatan- ingatan yang tertentu Suryabrata, 2007.

2.1.3 Gangguan Kepribadian