Pendekatan Penelitian Prosedur Penelitian Teknik Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah non-eksperimen.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Gay dalam Sevilla, 1993 mendefinisikan populasi sebagai kelompok dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT . Indopoly Swakarsa Industry yang berjumlah 400 orang.

3.2.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel

Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan disebut sampling atau pengambilan sampel Ary, Jacob dan Razavieh dalam Sevilla 1993. Sampling yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 80 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu pengambilan sampel dimana setiap objek penelitian yang diambil tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Dengan jenis purposive sampling yaitu sampel yang diambil adalah sampel yang memenuhi kriteria atau tujuan yang telah ditentukan peneliti. Langkah-langkahnya sampel diambil dengan cara mencari sampel yang representatif dengan meliputi kelompok-kelompok yang diduga sebagai anggota sampel. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah: a. Berusia 21 tahun ke atas b. Sudah bekerja di perusahaan tersebut minimal satu tahun.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Definisi Konseptual

Dependen variabel : Gangguan kepribadian obsesif kompulsif adalah adanya preokupasi keterpakuan pada keteraturan, kesempurnaan serta kontrol mental dan interpersonal. Independen variabel : Kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor.

3.3.2 Definisi Operasional

Dependen variabel : Gangguan kepribadian obsesif kompulsif diukur melalui 8 indikator, yaitu: a. Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utama suatu aktifitas terabaikan b. Perfeksionisme ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek jarang terselesaikan c. Pengabdian berlebihan pada pekerjaan hingga mengabaikan kesenangan dan persahabatan d. Tidak fleksibel tentang moral e. Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti f. Enggan mendelegasikan kecuali jika orang lain dapat memenuhi standardnya g. Kikir h. Ridig kaku dan keras kepala yang ingin dilihat disini adalah kecenderungan terjadinya gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada populasi normal yaitu karyawan. Independen variabel : skor pada skala kepribadian Big five. Dalam skala ini terdapat lima subskala yang masing-masing mengukur extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences. Individu akan digolongkan ke dalam trait dominan berdasarkan skor trait yang paling menonjol pada dirinya dibandingkan skor pada trait lainnya.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner yang terdiri dari dua skala yaitu skala untuk mengukur trait big five dan mengukur kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

3.4.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini akan digunakan dua alat ukur untuk mengukur variabel yang diteliti. Untuk mengukur trait big five individu alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah International Personality Item Pool NEO IPIP-NEO yang dibuat oleh Lewis Goldberg pada tahun 1992. Kemudian untuk mengukur kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif peneliti menyusun skala yang berdasarkan pada indikator-indikator yang merupakan ciri-ciri gangguan kepribadian obsesif kompulsif yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab dua di kerangka teori.

3.4.2.1 Skala untuk Mengukur Kepribadian Big Five

Untuk mengukur trait big five individu alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah International Personality Item Pool NEO IPIP-NEO yang dibuat oleh Lewis Goldberg pada tahun 1992. Skala ini dibuat berdasarkan teori Big Five yang digunakan oleh Costa dan McCrae dalam membuat NEO PI-R pada tahun 1992, alat ukur ini berjumlah 240 item. Skala IPIP-NEO berjumlah 100 item, setiap trait berjumlah 20 item. Skala ini diadaptasi dan diterjemahkan oleh Adriaan H.Boon Van Ostade bernama 100 Big Five factor markies . peneliti menggunakan skala likert yang mengacu pada IPIP-NEO tersebut. Adapun skala big five untuk uji coba adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Blueprint item valid Skala Big Five No Aspek Butir soal jumlah reliabilitas Favorable Unfavorable 1. 2. 3. 4. 5. Neuroticism Extraversion Agreebleness Openess Conscientiousness 4,14,24,34,44,54 ,59,64,69,74,79, 84,89,94,99 1,11,21,31,41,46, 51,61,71,81,96 7,17,27,37,47,57,62 ,67,72,77,82,87, 92,97 5,15,25,35,45,55, 65,75,80,85,90,95 ,100 3,13,23,33,43,53 ,63, 73,83,93,98 9,19, 29, 39, 49 6,16,26,36,56 ,66,76, 86, 91 2,12,22,32,42, 52 10,20,30,40,50, 60,70 8,18,28,38,4 8,58,68, 78,88 14 11 12 10 17 0.8940 0.8220 0.7956 0.8173 0.8548 Jumlah 54 46 64 Beberapa contoh item dalam skala ini seperti saya mudah memulai percakapan, saya mudah tertarik pada orang, saya mampu melakukan banyak hal, Saya suka menolong orang lain, dst.

3.4.2.2 Skala Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif disusun dalam 55 item yang terbagi atas 8 kriteria utama dari gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert. Adapun skala gangguan kepribadian untuk uji coba adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Blueprint item valid Skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif No Aspek Butir soal jumlah reliabilitas Favorable Unfavorable 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utama suatu aktifitas terabaikan. Perfeksionisme ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek jarang terselesaikan Pengabdian berlebihan pada pekerjaan hingga mengabaikan kesenangan dan persahabatan Tidak fleksibel tentang moral Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti Enggan mendelegasikan kecuali jika orang lain dapat memenuhi standardnya Kikir Ridig kaku dan keras kepala 1, 9, 17, 21, 25, 27, 29, 31, 35, 51 2, 10, 18, 28, 30, 32, 36, 48 3, 11,19 12 5, 13 6, 22, 23, 26, 43, 54 15, 53, 56 4, 7, 8, 44, 46,55 47, 52 34 33, 38 20, 40, 49 39, 42 41, 45, 50 16, 24, 37 5 6 3 1 1 4 1 2 Jumlah 39 16 23 0.8469 Beberapa contoh item dalam skala ini diantaranya adalah bagi saya setiap pekerjaan harus dikerjakan sesempurna mungkin, saya merasa cemas jika ada satu rutinitas dalam jadwal yang tidak terlaksana, Saya mampu menyesuaikan diri dimana pun saya berada dst.

3.5 Uji instrumen

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut dengan menggunakan sampel yang tidak sesungguhnya dengan karakteristik yang sama berjumlah 43 orang untuk skala big five dan 56 orang pada skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

3.5.1 Uji validitas skala

Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur Sevilla, 2006. Secara singkat validitas dapat diartikan sebagai sejauhmana suatu alat ukur mengukur variabel yang hendak diukur. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus perhitungan statistik pearson correlation. Untuk menentukan item yang dibuang dan dipertahankan, peneliti menggunakan hasil penghitungan pada internal konsistensi, yaitu dengan melihat corrected item-total correlations. Batas bobot indeks konsistensi internal yang digunakan untuk menentukan item tersebut dibuang atau dipertahankan adalah 0.3. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapatkan dari 100 item pada skala big five yang diujicoba hanya 64 item yang valid, dengan begitu terdapat 36 item yang belum mengukur dari trait big five . Sedangkan untuk skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif berdasarkan uji validitas yang dilakukan dari 55 item yang diujicoba ditemukan 23 item yang valid.

3.5.2 Uji reliabilitas skala

Reliabilitas menunjukkan pada konsistensi pengukuran, dan secara frekuensi mengukur metode reliabilitas test-retest. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach. a. Skala kepribadian Bigfive Pengukuran reliabilitas dilakukan pada setiap domain yang terdapat pada skala ini karena skala ini merupakan skala multidimensional sehingga tidak didapatkan skor total. Menurut Anastasi Urbina 1997 bobot alpha yang dapat diterima dan digunakan lebih lanjut adalah berkisar antara 0,6-0,8. uji reliabilitas untuk skala bigfive melalui SPSS 11.5 didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,8940 untuk dimensi neuroticism; 0,8220 untuk dimensi extraversion; kemudian 0,7956 untuk dimensi agreebleness selanjutnya 0,8173 untuk dimensi openess dan 0,8548 untuk dimensi conscientiousness . Dengan begitu alat ukur ini reliabel untuk mengukur semua variabel yang terdapat dalam big five. b. Skala kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif uji reliabilitas untuk skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif melalui SPSS 11.5 didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,8469 setelah dilakukan uji coba kedua. Sehingga alat ukur ini reliabel untuk mengukur variabel gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Persiapan Sebelum turun ke lapangan, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap kemudian menyiapkan, membuat dan menyusun alat ukur yang akan di gunakan dalam penelitian ini yaitu adaptasi alat ukur IPIP International Personality Item Pool dari Goldberg 1999 yang diterjemahkan oleh Adriaan H.Boon Van Ostade bernama 100 Big Five factor markies dan alat ukur kecenderungan kepribadian obsesif kompulsif yang dibuat berdasarkan indikator yang diturunkan dari DSM- TR IV. Kemudian peneliti melakukan try out uji coba alat ukur penelitian yang dilakukan di beberapa perusahaan melalui teknik accidental sampling. Setelah mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian melakukan pengolahan data dan membuang item-item yang tidak valid dalam alat ukur tersebut. Sebelumnya peneliti menentukan sampel penelitian yaitu karyawan PT . Indopoly Swakarsa Industry yang diambil melalui teknik purposive sampling, kemudian melakukan proses permintaan izin penelitian kepada pihak perusahaan tersebut . 2. Pelaksanaan Melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah diujikan sebelumnya kepada subjek penelitian yang dilakukan di PT . Indopoly Swakarsa Industry. Kemudian melakukan pengolahan terhadap data yang sudah di dapatkan.

3.7 Teknik Analisis Data

Perhitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisis statistik korelasi Pearson Product-Moment. Untuk analisis ini, peneliti menggunakan software SPSS versi 11.5.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data meliputi gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, dan hasil uji hipotesis.

4.1 Gambaran Umum

Responden Penelitian ini dilakukan di PT. Indopoly Swakarsa Industry, Cikampek. Subjek penelitian dalam penelitian ini sebanyak 80 karyawan

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Presentase Laki-laki 34 42,5 Perempuan 46 57,5 Total 80 100 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden perempuan jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki yaitu 46 orang atau 57,5 sedangkan responden laki-laki berjumlah 34 orang atau 42,5.

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase 21-40 tahun 61 76,25 41-60 tahun 19 23,75 Jumlah 80 100