6. Enggan mendelegasikan kecuali jika orang lain dapat memenuhi
standardnya 7.
Kikir 8.
Ridig kaku dan keras kepala
Dalam penelitian ini yang ingin dilihat adalah kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif bukan gangguan kepribadian obsesif kompulsif
secara keseluruhan. Karena untuk mendiagnosa gangguan kepribadian obsesif kompulsif secara keseluruhan diperlukan tes psikiatrik lebih lanjut kemudian perlu
dilakukan observasi secara mendalam. Sementara dalam penelitian ini hanya menggunakan skala pengukuran yang disusun berdasarkan kriteria gangguan
kepribadian obsesif kompulsif yang telah di paparkan sebelumnya untuk melihat kecenderungan gangguan kepribadian tersebut.
2.2 Kepribadian Big Five
Kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam
lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness,
conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences . Dimulai pada tahun
1960 dan semakin meningkat pada tahun 1980, 1990, dan 2000. Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell Friedman Schustack, 2008. Banyak
studi longitudinal data, yang berkorelasi dengan hasil nilai tes individu dari waktu
ke waktu, dan data cross-sectional, yang membandingkan tingkat kepribadian kelompok usia yang berbeda, menunjukkan tingkat stabilitas yang tinggi dalam
sifat kepribadian saat dewasa McCrae Costa 1990.
Penelitian yang lebih baru dan meta-analisis penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa perubahan terjadi di semua lima karakter pada berbagai titik
dalam rentang kehidupan. Penelitian menunjukkan bukti untuk efek pendewasaan, rata-rata tingkat agreebleness dan conscientiousness biasanya meningkat dengan
waktu, sedangkan extraversion, neuroticism dan openess cenderung menurun. Disamping efek kelompok ini, terdapat perbedaan-perbedaan individual:
demostrate unik orang yang berbeda pola-pola perubahan pada semua tahap
kehidupan Roberts Mroczek, 2008.
Ada beberapa instrumen untuk mengukur big five Briggs, 1992; Widiger Trull, 1997. Diantaranya: Goldberg 1982, 1992 telah mengembangkan
beberapa bagian untuk mengukur big five, terdiri dari 50 transparent bipolar adjective
dan 100 unipolar adjective markers. Wiggins dan Trapnell 1997 mengembangkan Interpersonal Adjective Scaled Revised. tersedia pula Q-Sort
yang dikembangkan oleh McCre Costa, dan Busch 1986 dan Robbins, John, dan Caspi 1994. Kemudian ada NEO-PI-R yang di kembangkan oleh Paul T.Costa
dan Robert R.McCrae 1992.
Trait-trait dalam domain-domain dari kepribadian Big Five Costa McCrae
1997 adalah sebagai berikut. A.
Extraversion E
Faktor pertama adalah extraversion, atau bisa juga disebut faktor dominan- patuh dominance-submissiveness. Faktor ini merupakan dimensi yang penting
dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki faktor
extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi
dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat extraversion
yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai
orang-orang yang ramah, menyenangkan, penyayang dan cerewet.
Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme
yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Extraversion
memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya. Extraversion dapat memprediksi
perkembangan dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion
yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh
perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-
orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang, menarik diri dari lingkungannya, pemalu, tidak percaya diri, submisif dan pendiam.
B. Agreeableness
A Agreebleness
dapat disebut juga mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang
selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor
agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value
suka membantu, pemaaf, dan penyayang.
Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika berhadapan
dengan konflik, self-esteem mereka akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan sebagai usaha untuk
memutuskan konflik dengan orang lain merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness yang tinggi. Pria yang memiliki tingkat
agreeableness yang tinggi dengan penggunaan kekuatan yang rendah, akan lebih
menunjukan kekuatan jika dibandingkan dengan wanita. Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan
kurang kooperatif.
C. Neuroticism
N Neuroticism
menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional
mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat
neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka
juga memiliki tingkat self- esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami
kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive
.
D. Openness
O Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit
untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada
bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru.
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap
informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness yang
tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi dan pemikiran yang luas. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang
rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai
pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.
Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian kreatifitas
lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang tinggi dan tingkat agreeableness
yang rendah. Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu
masalah.
E. Conscientiousness
C Conscientiousness
dapat disebut juga dependability, impulse control, dan kemauan untuk mencapai prestasi, yang menggambarkan perbedaan keteraturan
dan disiplin diri seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-
teman mereka sebagai seseorang yang terorganisir, tepat waktu, dan ambisius.
Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial,
berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait
kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic,
membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.
Tabel 2.1 Faktor-faktor
Trait Big Five dalam Pervin 2005
Karakteristik Skor Tinggi Skala Trait
Karakteristik Skor Rendah Worrying, nervous,
emotional, insecure, inadequate, hypochodriacal
Neuroticism Calm, relaxed,
unemotional, hardly, secure, self-satisfied
Sociable, active, talkaktive, peson-oriented, optimistic,
fun-loving, affectionate Extraversion Reserved,
sober, unexuberant, aloof, task-
oriented, retireng, quiet Curious, broad interests,
creative, original, imaginative, untraditional
Openness Conventional, down-to-
earth, narrow interests, unartistic, unanalytical
Soft-hearted, good, natured, trusting, helpful, forgiving,
gullble, straightforward Agreebleness
Cynical, rude, suspicious, uncooperative, vengeful,
ruthless, irritable, manipulative
Organized, reliable, hard- working, self-disciplined,
punctual, scrupulous, neat, ambitious, persevering
Conscientiousness Aimless, unreliable, lazy,
careless, laz,negligent, weak-willed, hedonistic
2.3 Kerangka Berpikir