2. Konsep Politik
Dengan slogan “Sekali menang tetap menang” mesin politik pendukung pasangan Rachmat Yasin terus dipacu. Berbagai upaya terus dilakukan. Koalisi
rakyat digaungkan secara langsung oleh sang calon Bupati, inisiator tim sukses dan semua elemen pendukungnya. Lobi-lobi pun dilakukan oleh masing-masing
tim, mereka melakukan komunikasi dengan pasangan calon yang tidak berhasil lolos ke putaran kedua.
Tanpa mengecilkan arti peran partai politik, dibanding lobi terhadap para pentolan Parpol, ternyata lobi lebih berhasil dan efektif dilakukan pada tokoh-
tokoh local yang ada di masyarakat. Baik RT dan Ketua RW maupun para Kepala Desa, maupun melakukan pendekatan langsung kepada kelompok-kelompok
masyarakat yang ada. Hal ini membuktikan keyakinan Rachmat Yasin, bahwa koalisi akan berhasil bila dilakukan langsung dengan rakyat.
Walaupun harus berhadapan dengan “Koalisi Gajah”, keberhasilan dan kemenangan sebenarnya telah diprediksikan sebelumnya, bahwa pasangan
Racmat Yasin dan Karyawan Fatturrahman yang disingkat menjadi Rahman akan menjadi pilihan utama masyarakat kabupaten Bogor.
56
Majunya H. Rachmat Yasin dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati periode th. 2008-2013, bukanlah langkah yang dilakukan secara tergesa-
gesa serta mendadak. Namun ia telah meniatkan dan mempersiapkan diri jauh- jauh hari sejak tiga tahun lalu, mendahului calon lainnya. Ia telah
mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat, bahwa ia akan mencalonkan diri
56
S. Ramilus, Perjalanan Anak Guru Madrasah Menuju Kursi Bupati Bogor, 2008
sebagai Bupati Bogor periode 2008-2013. dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan warga, senantiasa ia sampaikan visi dan misi serta arah kebijakannya jika
kelak terpilih sebagai Bupati. Apalagi dengan menjadi ketua DPRD yang merupakan sebuah keuntungan tersendiri baginya. Sementara yang lain belum
memiliki kepastian atas pencalonannya, ia telah ditetapkan dan diusung partainya. Sehingga ia telah menang satu langkah dari para pesaingnya. Sementara
pesaingnya masih terlelap tidur, ia telah berlari kencang. Popularitasnya terus meningkat di mata masyarakat Kabupaten Bogor,
sehingga hasil penelitian lembaga-lembaga survey selalu menempatkan popularitas kang Rachmat pada posisi teratas. Sejalan dengan waktu, ia mampu
membangun imej bahwa ia calon yang paling layak, paling siap dan paling pantas dari aspek manapun untuk memimpin. Bahkan kelebihan fisik pun dapat ia
jadikan modal untuk merebut hati pemilih. Fitnah Menghadang
Sebagai figur paling popular dan terkuat diantara calon yang lain, tantangan yang dihadapi oleh pasangan nomor 5 ini dangatlah berat. Berbagai
fitnah digulirkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan satu tujuan menghancurkan dan menjatuhkan kredibilitas H. Rachmat Yasin dimata umat
Islam. Sebagai pemilik suara terbesar di Kabupaten Bogor. Sebuah fitnah dilancarkan pihak lain, disebarkan secara terencana diseluruh
wilayah dan pelosok kabupaten Bogor. Selebaran yang mengatasnamakan sebuah lembaga non Muslim, menyatakan bahwa Rachmat Yasin adalah sebagai orang
yang menyetujui pendirian rumah ibadah terbesar se Asia, yang berlokasi di
Sentul Babakanmadang. Dalam selebaran tersebut dikatakan pula bahwa ia akan memfasilitasi pendirian rumah ibadah itu disetiap kecamatan se Kabupaten Bogor.
Kemenangan Yang Tertunda Pemilihan yang dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2008, dan hasilnya
disyahkan oleh KPUD pada tanggal 20 September 2008, Dimana hasilnya tidak sesuai dengan fakta dan data yang dikumpulkan oleh tim sukses dari tiap-tiap
TPS, yang mencapai 7.000 buah. Ada indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Gugatan ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat
pun dilayangkan oleh Tim Sukses pasangan Rahman dan bernomor urut 5 ini. Beberapa indikasi kelemahan tersebut dikarenakan: Pertama, banyak TPS
yang tidak memiliki saksi dari pasangan ini. Baik karena tidak tersedianya personal maupun akibat kelalaian petugas yang ditunjuk, sehingga ditolak oleh
PPS. Kedua, lemahnya pengawasan dan pengamanan terhadap kotak suara, baik
saat dibawa maupun ketika berada di PPK. Terlihat bagaimana suasana dikediaman H. Rachmat Yasin, yang dijadkan tabulasi penghitungan suara.
Dan yang ketiga, tidak lengkapnya data hasil pemilihan, form-form data hasil pemilihan yang seharusnya menjadi bahan bahan bagi tim ternyata tidak ada
bahkan yang adapun tidak memiliki legalitas. Karena tidak ditanda tangani oleh petugas yang berwenang pada masing-masing tingkatannya.
Akhirnya lepas sudah kemenangan yang sudah digenggam, yang diperjuangkan dengan penuh pengorbanan semua elemen pendukung. Terjadilah
Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati menjadi dua putaran. Dan
kemenangan pun akhirnya jatuh pada pasangan Rahman dengan perbandingan 63,48 untuk Rahman dan 36,52 untuk Nusae yang dihitung oleh LSI dan
KPUD Kabupaten Bogor.
60
BAB IV ANALISIS KIPRAH DRS. H. RACHMAT YASIN, MM
A. Alasan dan Tujuan Dakwah dan Politik Drs. H. Rachmat Yasin, MM.
Setiap individu dalam menentukan aktivitas di kehidupan ini pasti mempunyai alasan yang menjadi faktor pendorong seseorang melakukan suatu
aktivitas tersebut. Bagi RY alasan yang menjadikan beliau melakukan dakwah sekaligus politik dengan menggunakan Partai Persatuan Pembangunan PPP
sebagai partai penyalur aspirasinya dan pendukungnya adalah didorong karena kegemarannya pada seluruh kegiatan organisasi dari semasa sekolah hingga beliau
aktif di PPP saat ini. Alasan lain yang mendorong beliau melakukan dakwah dan politik yakni
karena beliau menginginkan seluruh aktivitas setiap muslim di kehidupan ini. Sebagai individu dan khalifah Allah Swt seyogyanya bersuasana dan bernuansa
Islami. Karena beliau menilai sebagai partai Islam PPP dapat menyalurkan aspirasinya yang juga aspirasi masyarakat yang telah memberikannya kesempatan
kepadanya dalam kepengurusan partai tersebut.
57
Menurutnya kedua alasan yang menjadi pendorong beliau mendirikan dan melakukan dakwah dan politik karena
menurutnya dakwah dan politik adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Karena menurutnya politik sebagai suatu seni mengatur suatu
bangsa atau Negara menjadi sejahtera, sehingga mensejahterakan bangsa adalah
57
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009