BAB IV ANALISIS KONSEP DAKWAH DAN POLITIK
DRS. H. RACHMAT YASIN, MM
A. Konsep Dakwah Drs. H. Rachmat Yasin, MM.
Sebagai seorang da’i, Drs. H. Rachmat Yasin, MM berkomitmen penuh untuk senantiasa menyerukan amal ma’ruf nahyi munkar. Hal tersebut tergambar
dari konsep dakwahnya yaitu mengajak orang untuk berbuat kebaikan, memberikan manfaat, dan mendekatkan diri pada Allah sebagai Tuhannya,
mengenal Nabi Muhammad sebagai Rasul, kemudian mengajak orang untuk memiliki kepedulian sosial dan memiliki akhlak mulia.
“Dakwah menurut konsep saya adalah seruan dan ajakan kepada hal-hal yang bisa membawa manusia itu bahagia di dunia dan di akhirat. Pengertian
seruan dalam hal ini, sangat luas sekali bukan hanya sekadar pidato dan ceramah, tetapi seluruh aktivitas yang bersifat positif. Contohnya, ada seorang seniman
yang dengan seninya itu dia bisa mempengaruhi masyarakat pada hal-hal yang positif. Hal itu menurut saya adalah dakwah. Padahalkan seniman dikalangan
orang awam dianggapnya sebagai sesuatu yang tabu kan…. Padahal dari seni itu dia bisa menarik orang. Jadi intinya dakwah adalah segala bentuk aktivitas yang
bisa menjadikan orang menuju ke arah yang lebih baik,”
74
kata Rahmat Yasin. Secara istilah dakwah didefinisikan dengan mengemukakan pendapat
bahwa dakwah ialah sebagai setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan
74
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Swt. Sesuai dengan garis akidah, yaitu syariat dan akhlak Islamiyah.
75
Sehubungan dengan hal tersebut ia menyakini bahwa kriteria seorang da’i itu haruslah profesional dalam artian satu
kata satu perbuatan. “Menurut saya yang paling utama yaitu jika kita sebagai da’i, maka
seorang da’i itu haruslah ikhlas, professional, atau tahu betul dengan seluk beluk ajaran agama, jangan sampai salah menyampaikan salah satu kepada orang lain
atau mad’u kita. Selanjutnya harus berakhlak teladan dan memberi contoh yang baik sesuai dengan perkataan dan perilakunya,”
76
sambung Rahmat. Dari pernyataannya tersebut, lebih lanjut RY menuturkan bahwa dakwah
baginya adalah sebuah upaya proses penyadaran manusia terhadap nilai-nilai kebaikan Islam yang universal termasuk bagi kalangan non muslim. selain itu
baginya juga dakwah ialah sebuah seni yakni untuk sesuatu kegiatan yang harus selalu dilaksanakan sampai hari kiamat dan dakwah Islam haruslah secara kolektif
karena ia merupakan amal jama’i. Menjadi seorang dai adalah suatu tugas yang sangat mulia dan memiliki
beban tersendiri, karena semua yang telah didakwahkannya harus bisa masuk dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian dari objek dakwahnya. Idris Abdul
Somad dalam Diktat Ilmu Dakwah membagi bekal yang harus dimiliki oleh seorang dai menjadi tiga bekal utama yakni :
1. Pemahaman yang benar dan tepat, maksudnya ialah pengetahuan tentang hal- hal yang terkait dengan dakwah dan konsekuensinya. Baik pengetahuan ke
75
Muhammad Sayyid al-wakil, Prinsip dan Kode Eti Dakwah, Penerjemahan Nabhani Idris Jakarta Akadamika Pressindo, 2002.h.1
76
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009
Islaman maupun pengetahuan ilmu dakwah serta pengetahuan umum yang dapat menunjang dakwahnya.
2. Ke-Islaman yang kokoh, maksudnya ialah keyakinan da’i tentang kebenaran Islam sebagai isu utama dakwahnya, yakni keimanan yang melahirkan
kecintaannya kepada Allah Swt. Rasul-Nya dan kepada al-Islam, keimanan yang mewujudkan rasa takut hanya kepada Allah Swt. Dan rasa harap kepada
rahmat dan keberkahan daya guna dari-Nya. 3. Hubungan kuat dengan Allah Swt, yaitu keterkaitan dai kepada Allah dan
sikap tawakal hanya kepada-Nya, karena kayakinannya bahwa Allah Maha Esa dalam penciptaan Alam Semesta, Pemeliharaan, Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
77
Sejalan dengan hal diatas, untuk meluangkan dakwahnya akhirnya Rachmat Yasin menilai Partai Persatuan Pembangunan PPP adalah partai Islam
yang dapat menyalurkan aspirasinya untuk masyarakat yang telah memberikannya kesempatan. Menurutnya dakwah dan politik adalah dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupannya. Karena menurutnya politik sebagai suatu seni mengatur suatu bangsa atau Negara menjadi sejahtera, sehingga mensejahterakan
bangsa adalah bagian dari dakwah. “Berhubung politik itu seni untuk memanage suatu bangsa atau Negara
menjadi lebih baik dan sejahtera, maka saya berkesimpulan bahwa ini semua adalah cara agar bagaimana seseorang bisa menjalankan nilai ibadah dalam
bernegara, sehingga apa-apa saja yang terdapat dialamnya tiada lain adalah upaya
77
Idris Abdu; Somad, Diktat Ilmu Dakwah Depok: T.pn.,2004,h.6
mensejahterakan bangsa dan Negara adalah bagian dari dakwah,”
78
papar Rachmat.
Peryataan Rachmat Yasin tersebut sejalan dengan pernyataan PPP dan diperkuat dengan visi
79
dan misi
80
partai yaitu sebagai berikut : Visi Partai Persatuan Pembangunan, yakni mewujudkan masyarakat yang
bertaqwa kepada Allah Swt dan Negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak
Asasi Manusia HAM, serta menunjang tinggi harkat martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang berlandaskan kepada nilai-nilai ke Islaman.
Misi Partai Persatuan Pembangunan khidmat perjuangan, yakni : 6.
PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina manusia serta masyarakat yang beriman dan bertataqwa, mengembangkan
ukhwah Islamiyah persaudaraan sesama muslim. 7.
PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan
mempertahankan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran Islam, dengan mengembangkan Ukhah basyariyah Persaudaraan sesama
manusia.
8. PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman, mempertahankan
dan memperkukuh
persatuan dan
kesatuan bangsa
dengan mengembangkan Ukhwah wathaniyah persaudaraan sebangsa.
9. PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan mengembangkan
kehidupan politik yang mencerminkan demokrasi dan kedaulatan rakyat yang sejati dengan perinsip dengan prinsip musyawarah untuk mencapai
mufakat.
10. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan berbagai upaya dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhai oleh Allah Swt. Baldatun Thayyibatun wa rabbun ghafur.
Tujuan yang ingin dicapai H. Racmat Yasin MM dalam dakwah yakni, dimasa yang akan datang beliau menginginkan Indonesia tercipta menjadi Negara
yang aman, damai, sejahtera dan bisa menjadi salah satu Negara yang dapat disejajarkan
dengan Negara-negara
lainnya di
dunia dengan
tetap
78
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009
79
PPP. Ketetapan Muktamar VI Partai Persatuan Pembangunan tentang khittah dan program perjuangan PPP Jakarta: Dewan Pimpinan Cabang, Partai Persatuan Pembangunan 2007,h.12
80
Ibid.,h. 14-15
mempertahankan identitasnya sebagai Negara yang kaya akan keberagamaan dan keunikan.
“PPP harus menjadikan parpol yang bisa menjadikan Indonesia ini tenang, tentram, damai, sejahtera atau menjadikan Indonesia ini Islami, yaitu masyarakat
yang Islami melalui politik, budaya, dan ormas-ormasnya. Buku dalam pengertian menjadi Negara Islam, karena pada dasarnya kita sudah mempunyai konsensus
bersama yakni pancasila,”
81
tandas Rachmat. Hal ini dirasa penting sekali karena sebagai bangsa citra baik dalam
didalam international, dengan banyaknya tindakan terorisme dan aksi kekerasan yang terjadi di Negara ini menurutnya menjadikan Indonesia ini tenang, tentram,
damai, sejahtera atau menjadikan Indonesia ini Islam, yaitu menjadikan rakyat Indonesia yang Islam, melalui politik, budaya dan ormas-ormasnya. Bukan dalam
pengertian menjadi Negara Islam. Karena menurutnya identitas bangsa Indonesia yang beragam tidak dapat diubah kehidupan yang telah disesuaikan dengan
konsensus bersama yakni pancasila. Dalam pandangan lain, keterkaitan dakwah dengan politik saat ini sangat
jelas berbeda, baik dari segi ruang lingkup, sarana dan objek. sebagaimana ia mengutif pendapatnya Buya A. Syafi’i Maarif bahwa dakwah itu memperbanyak
kawan sedangkan politik itu memperbanyak lawan.
“Jangan membuat stigmatisasi bahwa politik itu malah memperbanyak
lawan, ya.. itu boleh saja menjadi pendapatnya Buya… sebetulnya artis-artis itu kepartai menjadikan partai yang mengambil dalam rangka memperkenalkan partai
81
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009
kepada seluruh aspek kehidupan. Maksudnya kita juga sebagai partai punya kader-kader dari kalangan seniman,”
82
Tandas RY. Dari peryataannya tersebut ia membedakan objek dakwah baik artis,
seniman, kader partai maupun mad’u. Namun terminologis Madu sendiri adalah objek dan sekaligus subjek yaitu seluruh manusia tanpa terkecuali.
83
Jadi siapapun mereka, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, seorang bayi yang baru
lahir ataupun orang tua menjelang ajalnya, semua adalah madu dalam dakwah Islam. Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi juga kepada
orang-orang diluar Islam. Intinya dakwah itu ditujukan untuk siapa saja tanpa melihat status sosialnya, ekonomi dan latar belakang mereka.
Sedangkan menurut RY dalam segi materi adakalanya seorang da’i tahu persis latar belakang mad’u-nya. entah itu di desa atau di kota, intelektual atau
tidak dan lain sebagainya. sebab hal tersebut akan mempengaruhi da’i dan materinya itu sendiri. sebagaimana ia mengungkapkan :
“Materinya, harus melihat masyarakat yang kita dakwahi. Kalau kita berhadapan dengan orang awam dalam menyampaikan dakwah atau materinya
jangan terlalu tinggi, begitu pula apabila kita menyampaikan dakwah di kalangan intelektual haruslah menggunakan materi yang bersifat ilmiah. Cotohnya ketika
kita menyampaikan materi harus mengenai kepada mereka. Namun tetap berpegang kepada al-Quran dan al-Hadist dengan tidak meninggalkan perhatian
kepada kesenangan masyarakat itu sendiri,”
84
tambah RY.
82
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009
83
Ismah Ismail, Strategi Dakwah di Era Millenium, h.2
84
Wawancara pribadi dengan RY. Bogor 3 Januari 2009
B. Konsep Politik Drs. H. Rachmat Yasin, MM