PROFIL P3UKM DAN PROGRAM PENGEMBANGAN UMKM DI KOTA SUKABUMI

berkembang. Kedua, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membangun melalui berbagai bantuan, pelatihan, pembangunan prasarana dan sarana baik fisik maupun sosial serta pengembangan kelembagaan. Ketiga, melindungi atau memihak yang lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan menciptakan kemitraan saing menguntungkan. 13 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Pasal 1 Ayat 8 dijelaskan bahwa pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil dan menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 02 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberdayaan Business Development Services-Provider BDS-P Pasal 1 Ayat 8 dijelaskan bahwa untuk Pengembangan Koperasi dan UMKM KUMKM, pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah, sebagaimana diatur menurut Undang- Undang tentang Usaha Kecil. 2. Prinsip Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 4 menjelaskan bahwa prinsip pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah adalah Pertama, Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan 13 Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Sosial; Kajian Ringkas Tentang Pembangunan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas, 2007, h. 107. kewirausahaan usaha mikro, kecil dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri. Kedua, Perwujudan kebijakan yang transparan, akuntabel dan berkeadilan. Ketiga, Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi usaha mikro, kecil dan menengah. Keempat, Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah, dan Kelima, Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara terpadu. 3. Tujuan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 5 menjelaskan bahwa tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta adalah Pertama, Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang dan berkeadilan. Kedua, Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Ketiga, Meningkatkan peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. 4. Fungsi dan Peran Lembaga pembinaan dan pengembangan memegang peranan yang sangat strategis dalam upaya pengembangan UMKM, yaitu sebagai salah satu lembaga pendukung dalam program pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Indonesia. 5. Aspek Aspek Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Pasal 7 Ayat 1 menjelaskan bahwa pemberdayaan UMKM yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta harus mencakup berbagai aspek, yaitu: pendanaan, sarana dan prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, kesempatan berusaha, promosi dagang dan dukungan kelembagaan. Sedangkan Pasal 16 Ayat 1 menjelaskan