Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dikategorikan ke dalam proses kognitif membedakan pada jenjang menganalisis C4.
3 Soal nomor 36
Pada soal nomor 36, disajikan 5 buah gambar yang menunjukkan eksperimen tentang korosi, peserta didik diminta
untuk menentukan gambar yang akan mengalami korosi lebih cepat. Untuk menyelesaikan soal ini, peserta didik dituntut untuk dapat
memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya korosi serta faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya
korosi, kemudian menentukan gambar yang akan mengalami korosi lebih cepat berdasarkan informasi perlakuan pada masing-
masing gambar. Karena untuk menyelesaikan soal ini peserta didik mendeskriminasikan data perlakuan yang relevan dan tidak relevan
dalam mempercepat terjadinya korosi, maka soal ini dikategorikan ke dalam proses kognitif membedakan pada jenjang menganalisis
C4. b.
Mengorganisasi Berdasarkan Gambar 4.1, sub kategori ini diukur oleh soal-soal
yang ditanyakan pada UN Kimia tahun ajaran 20112012 maupun 20122013. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa soal-soal UN Kimia tahun
36. Gambar berikut menunjukkan eksperimen tentang
perkaratan korosi:
Perkaratan korosi akan lebih cepat terjadi pada gambar tabung nomor...
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
ajaran 20112012 yang mengukur proses kognitif mengorganisasi terdistribusi pada item soal nomor 1, 11, dan 24. Adapun soal-soal UN
Kimia tahun 20122013 yang mengukur proses kognitif ini terdistribusi pada item soal nomor 4, 22, dan 30.
1 Soal nomor 1
Pada soal nomor 1, disajikan dua buah unsur A dan B berikut nomor atomnya, peserta didik diminta untuk menentukan
bentuk molekul dan kepolaran senyawa yang terbentuk dari kedua unsur tersebut. Soal ini menuntut peserta didik untuk memahami
konsep struktur atom, yaitu menuliskan konfigurasi elektron, menentukan jumlah elektron valensi, mendeskripsikan bagaimana
kecenderungan 2 buah unsur untuk mencapai kestabilan saat pembentukan ikatan, mengidentifikasi unsur apakah termasuk
logam atau nonlogam, menentukan jenis ikatan yang terjadi antara 2 buah unsur yang berikatan, menentukan rumus senyawa dari 2
buah unsur yang berikatan dan menggambarkan struktur Lewis dari pembentukan ikatan tersebut, merumuskan tipe molekul,
menentukan bentuk molekul, dan menentukan kepolarannya. Karena untuk menyelesaikan soal ini peserta didik membangun
hubungan yang sistematis dan padu antarpotongan informasi terkait beberapa sub konsep kimia, dimana mereka harus memilah-
milah sub konsep kimia yang relevan dan mengaplikasikannya dalam setiap tahapan penyelesaian, maka soal ini dikategorikan ke
dalam proses kognitif mengorganisasi pada jenjang menganalisis C4.
1. Suatu senyawa terbentuk dari dua buah unsur
1
A dan
8
B. Senyawa tersebut memiliki bentuk molekul dan kepolaran berturut-
turut …. A.
Tetrahedral dan polar B.
Tetrahedral dan non polar C.
Bentuk V dan polar D.
Bentuk V dan non polar E.
Oktahedral dan non polar
2 Soal nomor 11
Pada soal nomor 11, disajikan data uji pH dua buah air limbah menggunakan beberapa indikator, peserta didik diminta
untuk memperkirakan pH air limbah 1 dan 2. Untuk menyelesaikan soal ini, peserta didik dituntut untuk memahami konsep pH larutan,
yaitu metode pengukuran dan terapannya. Salah satu metode pengukuran pH larutan adalah menggunakan indikator yang
memiliki trayek perubahan warna tertentu. Pemahaman mengenai trayek perubahan warna indikator
diperlukan peserta didik untuk menemukan cara yang tepat dalam memperkirakan pH larutan uji menggunakan indikator tertentu.
Pada uji pH air limbah 1 dan 2, terdapat 3 indikator yang digunakan. Setiap indikator memiliki trayek pH yang berbeda.
Untuk dapat memperkirakan pH air limbah 1 dan 2, peserta didik harus dapat mengkombinasikan data uji pH dari semua indikator
pada masing-masing air limbah. Karena dalam penyelesaian soal ini peserta didik dituntut untuk membangun hubungan yang
sistematis antarpotongan informasi, dan menjadikannya sebagai sebuah struktur yang saling melengkapi, maka soal ini
dikategorikan ke dalam proses kognitif mengorganisasi pada jenjang menganalisis C4.
11. Perhatikan data uji pH dua buah air limbah berikut
Dari hasil pengujian maka pH air limbah 1 dan 2 berturut-
turut adalah …. A.
4,2 ≤ pH ≤ 8,3 dan pH ≥ 10,0 B.
pH ≤ 4,2 dan 6,3 ≤ pH ≤ 10,0 C.
pH ≤ 8,3 dan pH ≥ 10 D.
4,2 ≤ pH ≤ 8,3 dan 6,3 ≤ pH ≤ 10,0 E.
pH ≤ 4,2 dan pH ≥ 10
3 Soal nomor 24
Pada soal nomor 24, disajikan rumus molekul dan hasil reaksi identifikasi senyawa karbon, peserta didik diminta untuk
menentukan gugus fungsi senyawa karbon tersebut. Soal ini menuntut peserta didik untuk memahami konsep isomer isomer
fungsional, mengenali gugus-gugus fungsi senyawa turunan alkana, serta memahami sifat dan reaksi senyawa karbon. Untuk
menyelesaikan soal
ini, peserta
didik dituntut
untuk mengidentifikasi rumus umum senyawa berdasarkan rumus
molekul yang diketahui, mengklasifikasikannya ke dalam salah satu golongan senyawa turunan alkana berdasarkan proses analisis
data yang berupa informasi rumus molekul dan hasil reaksi identifikasinya, serta menentukan gugus fungsi yang dimilikinya.
Karena dalam penyelesaian soal ini peserta didik dituntut untuk membangun hubungan yang sistematis antarpotongan informasi
berupa rumus molekul dan hasil reaksi identifikasi, dan menjadikannya sebagai sebuah struktur yang saling melengkapi,
maka soal ini dikategorikan ke dalam proses kognitif mengorganisasi pada jenjang menganalisis C4.
24. Hasil reaksi identifikasi senyawa dengan rumus molekul
C
3
H
6
O
2
sebagai berikut: 1
Dapat memerahkan lakmus biru; dan 2
Dapat menetralkan larutan yang bersifat basa. Gugus fungsi senyawa karbon tersebut adalah ….
4 Soal nomor 4
Pada soal nomor 4, disajikan dua buah unsur X dan Y berikut konfigurasi elektronnya, peserta didik diminta untuk
menentukan bentuk molekul senyawa yang terbentuk dari kedua unsur tersebut. Soal ini menuntut peserta didik untuk memahami
konsep struktur atom, yaitu menentukan jumlah elektron valensi suatu unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya, mendeskripsikan
bagaimana kecenderungan dua buah unsur untuk mencapai kestabilan saat pembentukan ikatan, mengidentifikasi unsur apakah
termasuk logam atau non logam, menentukan jenis ikatan yang terjadi antara dua buah unsur yang berikatan, menentukan rumus
senyawa dari dua buah unsur yang berikatan dan menggambarkan struktur Lewis dari pembentukan ikatan tersebut, merumuskan tipe
molekul, dan menentukan bentuk molekul. Karena untuk menyelesaikan soal ini peserta didik membangun hubungan yang
sistematis dan padu antarpotongan informasi terkait beberapa sub konsep kimia, dimana mereka harus memilah-milah sub konsep
kimia yang relevan dan mengaplikasikannya dalam setiap tahapan penyelesaian, maka soal ini dikategorikan ke dalam proses kognitif
mengorganisasi pada jenjang menganalisis C4. 4.
Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
4
dan unsur Y memiliki konfigurasi elektron: 1s
2
2s
2
2p
2
. Bentuk molekul yang terjadi jika kedua unsur tersebut
berikatan menurut aturan oktet adalah... A.
linear B.
bentuk V C.
segiempat datar D.
segitiga piramida E.
segitiga bipiramida
5 Soal nomor 22
Pada soal nomor 22, disajikan rumus umum senyawa karbon berikut sifat dan reaksinya, peserta didik diminta untuk
menentukan gugus fungsi senyawa karbon tersebut. Soal ini menuntut peserta didik untuk memahami konsep isomer isomer
fungsional, mengenali gugus-gugus fungsi senyawa turunan alkana, serta memahami sifat dan reaksi senyawa karbon. Untuk
menyelesaikan soal
ini, peserta
didik dituntut
untuk mengklasifikasikan senyawa dengan rumus umum C
n
H
2n
O
2
ke dalam salah satu golongan senyawa turunan alkana berdasarkan
proses analisis data yang berupa informasi rumus umum senyawa tersebut dan kekhasan sifat serta reaksinya, kemudian menentukan
gugus fungsi yang dimilikinya. Karena dalam penyelesaian soal ini peserta didik dituntut untuk membangun hubungan yang sistematis
antarpotongan informasi berupa rumus umum dan kekhasan sifat serta reaksi senyawa karbon, dan menjadikannya sebagai sebuah
struktur yang saling melengkapi, maka soal ini dikategorikan ke dalam proses kognitif mengorganisasi pada jenjang menganalisis
C4. 22.
Suatu senyawa karbon mempunyai rumus umum C
n
H
2n
O
2
. Senyawa tersebut jika dipanaskan dengan etanol dan sedikit asam sulfat pekat akan menghasilkan zat yang
berbau harum. Gugus fungsi senyawa tersebut adalah ....
6 Soal nomor 30
Pada soal nomor 30, disajikan sebuah persamaan reaksi kesetimbangan berikut data perubahan entalpinya, peserta didik
diminta untuk menemukan tindakan yang paling tepat agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan produk. Soal ini
menuntut peserta didik untuk memahami reaksi eksoterm dan endoterm, serta faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan berdasarkan
azas Le
Chatelier. Untuk
menyelesaikan soal ini, peserta didik dituntut untuk dapat mengidentifikasi persamaan reaksi kesetimbangan pada soal
berdasarkan jenis reaksinya eksoterm dan endonterm dan masing- masing jumlah koefisien reaktan dan produknya, serta
menggunakan hasil identifikasi tersebut untuk menemukan tindakan yang paling tepat sesuai azas Le Chatelier agar
kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan produk SO
3
. Karena dalam penyelesaian soal ini peserta didik dituntut untuk
membangun hubungan yang sistematis antarpotongan informasi berupa jenis reaksi dan masing-masing jumlah koefisien reaktan
dan produknya, dan menjadikannya sebagai sebuah struktur yang saling melengkapi, maka soal ini dikategorikan ke dalam proses
kognitif mengorganisasi pada jenjang menganalisis C4. 30.
Reaksi penting pada pembuatan H
2
SO
4
dalam kesetimbangan:
2SO
2
g + O
2
g 2SO
3
g ΔH = –188,2 kJ Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO
3
, tindakan yang dilakukan adalah....
A. Menggunakan katalis dan menurunkan suhu
B. Menaikkan tekanan dan menurunkan suhu
C. Memperbesar volume dan menambah suhu
D. Menaikkan suhu dan tekanan reaksi
E. Menurunkan tekanan dan menambah suhu
c. Mengatribusikan
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa sub kategori ini tidak ditemukan pada soal-soal yang ditanyakan dalam UN Kimia tahun
ajaran 20112012 maupun 20122013. Hal itu tidak terlepas dari bagaimana proses kognitif ini terjadi. Menurut Krathwohl,
mengatribusikan terjadi ketika peserta didik mampu menentukan sudut pandang, opini, nilai, atau tujuan pengarang dibalik komunikasi.
5
Komunikasi ini antara lain dapat berupa suatu tulisan yang mengandung informasi, dari informasi tersebut peserta didik dituntut
untuk menentukan sudut pandang atau tujuan pengarangnya. 2.
Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi yang Diukur pada Soal Ujian Nasional Kimia Tahun Ajaran 20112012 dan 20122013
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dari kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 adalah untuk
mengembangkan logika, kemampuan berpikir, dan analisis peserta didik.
6
Di tingkat SMAMA, bahan yang dikaji dalam mata pelajaran Kimia adalah segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan
sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
7
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sebenarnya cukup kondusif untuk mengembangkan pembelajaran pada aspek kognitif
keterampilan berpikir, karena kurikulum tersebut memposisikan peserta didik sebagai pusat belajar Student-Centered. Namun demikian, ditinjau
dari perbandingan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diukurnya, soal UN Kimia tahun ajaran 20112012 maupun 20122013 hanya
5
Ibid., h. 124
6
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 23 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006, Standar Kompetensi Lulusan SKL, h. 346
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah
, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Diakses tanggal 8 Oktober 2013, h. 7,
http:sasterpadu.tripod.comsas_storeKimia.pdf
mengukur kemampuan peserta didik pada jenjang kognitif menganalisis C4. Dari kedua naskah soal yang dianalisis, tidak ada satu pun item soal
yang mengukur keterampilan berpikir pada kategori proses kognitif mengevaluasi
C5 dan mencipta C6. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Edith R. Dempster dalam penelitiannya yang bertujuan
untuk membandingkan tuntutan dari naskah ujian Biologi tahun 2004 di Kenya, Zambia, Ghana, dan Afrika Selatan. Dalam hasil penelitiannya, dia
mengemukakan bahwa pertanyaan yang menuntut kategori proses kognitif menganalisis
, mengevaluasi, dan mencipta pada ujian di beberapa negara jumlahnya sangat sedikit.
8
Penyebab jarang munculnya jenjang kognitif mengevaluasi C5 dan mencipta C6 pada soal ujian misalnya UN, dipengaruhi oleh
bentuk instrumen yang digunakan. Pada UN, instrumen yang digunakan adalah soal UN yang merupakan jenis tes objektif berbentuk pilihan ganda.
Walaupun soal pilihan ganda memungkinkan evaluator untuk mengukur keterampilan kognitif peserta didik pada jenjang yang bervariasi, namun
sebagaimana diungkapkan oleh Wei-Hua Lan dan Chiou-Lan Chern, jenjang kognitif mengevaluasi C5 dan mencipta C6 cukup sulit
diujikan melalui soal-soal yang berbentuk pilihan ganda, hal itu dikarenakan keduanya lebih kepada keterampilan-keterampilan produktif.
9
Jenjang kognitif mengevaluasi C5 dan mencipta C6 merupakan dua jenjang kognitif teratas pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi.
Pada jenjang kognitif mengevaluasi C5, peserta didik dituntut untuk dapat membuat keputusan dengan berbagai pertimbangan yang didasarkan
pada kriteria dan standar tertentu.
10
Adapun pada jenjang kognitif mencipta
C6, peserta didik dituntut untuk dapat menghasilkan produk
8
Edith R. Dempster, Comparison of Exit-Level Examinations in Four African Countries, J Soc Sci
, 331, 2012, p. 66
9
Wei-Hua Lan and Chiou- an Chern, Using Revised Bloom’s Ta onomy to Analyze
Reading Comprehension Questions on the SAET and the DRET, Contemporary Educational Research Quarterly
, 183, 2010, pp. 165-206, p. 183
10
Anderson dan Krathwohl eds, op. cit., h. 125
baru dengan mereorganisasi sejumlah komponen atau bagian menjadi sebuah pola atau struktur baru.
11
Walaupun pada soal UN Kimia 20112012 dan 20122013 tidak menunjukkan adanya item soal yang mengukur keterampilan berpikir
tingkat tinggi pada jenjang mengevaluasi C5 dan mencipta C6, perbandingan jumlah soal yang mengukur keterampilan berpikir tingkat
tinggi pada kedua soal tersebut dapat ditentukan dengan cara membandingkan jumlah soal yang mengukur jenjang menganalisis.
Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diukur pada soal UN Kimia tahun ajaran 20122013
menunjukkan persentase yang lebih besar dibandingkan pada soal UN Kimia tahun 20112012. Hal itu didasarkan pada perbandingan jenjang
kognitif menganalisis yang diukur pada soal-soal yang ditanyakan dalam dua periode UN tersebut. Jenjang dimensi proses kognitif menganalisis
yang diukur pada soal UN Kimia tahun ajaran 20122013 15 menunjukkan persentase dua kali lipat lebih besar dibandingkan pada soal
UN Kimia tahun 20112012 7,5.
11
Ibid., h. 128
86