Ujian Nasional DESKRIPSI TEORITIS

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. kesetimbangan kimia. Menentukan KcKp. 7. Mendeskripsikan reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan reaksi reduksi- oksidasi. Mendeskripsikan diagram sel. Mengaplikasikan hukum faraday. Mendeskripsikan fenomena korosi. 8. Mendeskripsikan unsur- unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaannya. Mendeskripsikan unsur-unsur penting yang ada di alam termasuk unsur radioaktif. Mendeskripsikan cara memperoleh unsur dan kegunaannya. 2. Kisi-kisi Soal UN Kimia SMAMA Program IPA Tahun Ajaran 20122013 Tabel 2.3 Kisi-kisi Soal UN Kimia SMAMA Tahun Ajaran 20122013 65 No. Kompetensi Indikator 1. Mendeskripsikan struktur atom, sistim periodik unsur dan ikatan kimia untuk mendeskripsikan struktur molekul, sifat- sifat unsur dan senyawa. Menentukan notasi unsur dan kaitannya dengan struktur atom, konfigurasi elektron, jenis ikatan kimia, rumus molekul, bentuk molekul dan sifat senyawa yang dapat dihasilkannya, serta letak unsur dalam tabel periodik. Mendeskripsikan jenis ikatan kimia atau gaya antarmolekul dan sifat-sifatnya. 2. Menerapkan hukum- hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia. Menjelaskan persamaan suatu reaksi kimia. 3. Mendeskripsikan sifat- sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Mendeskripsikan daya hantar listrik. Mendeskripsikan konsep pH larutan. Menjelaskan titrasi asam basa Mendeskripsikan sifat larutan penyangga. Mendeskripsikan hidrolisis garam dan Ksp. Mendeskripsikan sifat-sifat koligatif larutan. 65 Badan Standar Nasional Pendidikan, Kisi-kisi Soal Ujian Nasional SMAMA, h. 33, http:bsnp-indonesia.orgidwp-contentuploads201211Kisi-Kisi-SMP-SMASMK-PLB-tahun- 2012-2013.pdf Mendeskripsikan sistem dan sifat koloid serta penerapannya. 4. Mendeskripsikan senyawa organik dan makromolekul. Mendeskripsikan struktur senyawa Benzena dan turunannya, serta kegunaannya. Mendeskripsikan senyawa karbon termasuk identifikasi, reaksi dan kegunaannya. Mendeskripsikan makromolekul Karbohidrat, Protein, Polimer dan kegunaannya 5. Mendeskripsikan perubahan energi, cara pengukuran dan penerapannya. Mendeskripsikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Menentukan kalor reaksi. 6. Mendeskripsikan kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Menentukan laju reaksi. Mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kinetika suatu reaksi dan kesetimbangannya Menentukan KcKp. 7. Mendeskripsikan reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Mendeskripsikan diagram sel. Mengaplikasikan hukum faraday. Mendeskripsikan fenomena korosi dan Pencegahannya. 8. Mendeskripsikan unsur- unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaannya. Mendeskripsikan unsur-unsur penting yang ada di alam termasuk unsur radioaktif. Mendeskripsikan cara memperoleh unsur-unsur penting dan kegunaannya. Lulus UN merupakan salah satu syarat bagi peserta didik agar dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah. 66 Selain sebagai penentu kelulusan peserta didik dari program danatau satuan pendidikan, hasil UN juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam memetakan mutu program danatau satuan pendidikan, menyeleksi calon peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta 66 Ibid ., Pasal 72, Ayat 1, h. 36 membina dan memberi bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. 67 Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan perolehan nilai akhir NA. 68 NA merupakan gabungan antara nilai Ujian SekolahMadrasah USM dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan nilai UN yang diformulasikan dengan pembobotan 40 untuk nilai USM dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60 untuk nilai UN. 69 UN tahun 20112012 dan 20122013 memiliki kesamaan dalam tingkat standar kelulusan UN, yaitu mensyaratkan nilai rata-rata dari semua NA mencapai paling rendah 5,5 lima koma lima dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 empat koma nol. 70, 71

D. Taksonomi Tujuan Pembelajaran

Kusaeri dan Suprananto menyebutkan bahwa ada 3 karakteristik pokok tujuan pembelajaran, yaitu cakupan atau keluasan tujuan scope, taksonomi tujuan pembelajaran atau domain kognitif, afektif, dan psikomotorik dan bentuk pembelajaran behavior versus nonbehavior. 72 Salah satu karakteristik tujuan pembelajaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah taksonomi tujuan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan domain kognitif atau ranah keterampilan berpikir. 67 Ibid ., Pasal 68, h. 34 68 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No. 59 Tahun 2011, Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian SekolahMadrasah dan Ujian Nasional, BAB II. Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan, Pasal 6, Ayat 1. 69 Ibid ., Pasal 6, ayat 2. 70 Lampiran Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0011PBSNPXII2011 tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 20112012, Bagian VII. Kelulusan Ujian Nasional, butir 8, h. 25. 71 Lampiran Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0020PBSNPI2013 tentang Penyelenggaraan Ujian Nasional Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Sekolah Menengah Kejuruan, serta Pendidikan Kesetaraan Program Paket AUla, Program Paket BWustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun Pelajaran 20122013, Bagian VII. Kelulusan Ujian Nasional, butir 8, h. 38. 72 Kusaeri dan Suprananto, op. cit., h. 54 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, taksonomi adalah klasifikasi unsur-unsur bahasa menurut hubungan hierarkis. 73 Menurut Nitko, taksonomi didefinisikan sebagai “a hierarchical scheme for classifying behaviors”. 74 Artinya taksonomi merupakan skema hierarkis untuk mengklasifikasikan perilaku. Dengan demikian, taksonomi dapat diartikan sebagai pengklasifikasian sesuatu hal berdasarkan kerangka hierarki tingkatan tertentu. Kusaeri dan Suprananto menjelaskan bahwa salah satu taksonomi tujuan pembelajaran yang banyak digunakan dalam bidang pendidikan adalah taksonomi yang dikembangkan oleh Bloom, Englehart, Furst, Hill, dan Krathwohl pada tahun 1956. Taksonomi ini kemudian dikenal dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom memberikan skema penting dalam menggambarkan suatu tujuan berdasarkan kompleksitasnya. Hal ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan tujuan ke dalam satu dari enam kategori secara hierarkis bertingkat, dari tujuan yang paling sederhana sampai kepada tujuan yang kompleks. 75 1. Taksonomi Bloom Bloom, dkk., telah menjadi pelopor dalam menyumbangkan suatu klasifikasi tujuan pembelajaran. 76 Klasifikasi tujuan pembelajaran Bloom sudah sejak lama digunakan oleh praktisi-praktisi pendidikan dalam merumuskan tujuan dan merakit soal, termasuk oleh praktisi-praktisi pendidikan di Indonesia. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik yang berupa tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar Bloom yang secara umum terbagi ke dalam tiga ranah. Ketiga ranah itu adalah ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. 77 73 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, op. cit., h. 994 74 Anthony J. Nitko, Educational Tests and Measurement: An Introduction, New York: Harcout Brace Jovanovich, Inc, 1983, h. 99. 75 Kusaeri dan Suprananto, op. cit., h. 56 76 Sudaryono, op. cit., h. 42 77 Sudjana, op. cit., h. 22 Penjelasan mengenai ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut: a. Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang meliputi segala upaya yang berkaitan dengan aktivitas otak. 78 Sanjaya menjelaskan bahwa ranah kognitif merupakan tujuan pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti mengingat dan menyelesaikan masalah. 79 Penilaian kompetensi pada ranah kognitif atau yang dikenal dengan istilah pengetahuan, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan yang telah dikuasai dan menjadi miliknya. 80 b. Ranah Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai. 81 c. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik adalah ranah yang mencakup segala perilaku yang menggunakan syaraf dan otot badan. 82 Sudaryono menjelaskan bahwa ranah psikomotorik merupakan ranah yang berhubungan dengan keterampilan skill dan kemampuan bertindak seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar tertentu. 83 2. Taksonomi Bloom Revisi Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi serta berkembangnya tuntutan komunitas pendidikan, maka diajukanlah revisi terhadap Taksonomi Bloom. Revisi ini diajukan oleh David R. Krathwohl, yang merupakan salah seorang anggota dari tim Bloom. 84 Adanya revisi terhadap Taksonomi Bloom 78 Sudaryono, op. cit., h. 43 79 Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, op. cit., h. 125 80 Arikunto, op. cit., h. 33 81 Sudjana, op. cit., h. 29 82 Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, op. cit., h. 132 83 Sudaryono, op. cit., h. 47 84 Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, op. cit., h. 128 menjadi suatu pembaharuan di dalam bidang pendidikan, terutama dalam hal pedoman perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahun 2001, Taksonomi Bloom telah mengalami revisi pembaharuan. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya buku yang berjudul A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives oleh Anderson dan Krathwohl, sebagai sebuah revisi dari buku yang berjudul The Taxonomy of Educational Objective, The Classification of Educational Goals, Handbook I: Cognitive Domain . Hasil revisi Taksonomi Bloom pada ranah kognitif antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut: pertama, pengubahan nama keenam tingkatan kognitif dari kata benda ke kata kerja, yakni yang semula pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi menjadi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta. 85 Pengubahan ini dilakukan dengan pertimbangan taksonomi kognitif merefleksikan bentuk lain dari berpikir yang merupakan proses aktif, untuk itu kata kerja adalah yang paling akurat. 86 Kedua, penggantian nama sub kategori pengetahuan knowledge dengan istilah mengingat remembering, mengingat pengetahuan adalah produk berpikir, sehingga tidak tepat apabila dipakai untuk menamai kategori berpikir. 87 Pengetahuan knowledge pada taksonomi revisi merupakan dimensi tersendiri yang dikategorikan menjadi 4 jenis, yakni pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. 88 Ketiga, pengorganisasian baru beberapa tingkatan kognitif. 89 Hal itu terlihat dari adanya penggantian posisi tingkatan, yaitu 85 Ibid., h. 130 86 Setiawan, Prinsip-prinsip Penilaian Pembelajaran Matematika SMA, Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas, 2008, h. 9 87 Ibid. 88 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl eds, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom , Terj. Agung Prihantoro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 61 89 Setiawan, loc. cit.