Pengolahan Data Angket Hasil Penelitian

Setelah angket terkumpul dan diberikan skor dari setiap jawaban atau pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket, maka data yang didapat dari setiap item pernyataan dimasukan kedalam tabel yang didalamnya terdapat persentase dengan menggunkan rumus: P = 100 Masing-masing indikator dan perhitungannya dapat dilihat dari tabel 4.5 sampai tabel 4.9. Tabel 4.5 Indikator Meningkatkan Motivasi dan Berperan Aktif No Indikator Butir X F FX ∑FX P 1 Meningkatkan Motivasi dan berperan aktif 1 1 27 27 70 72,9 5 4 1 16 16 0 16 5 1 27 27 5 Indikator meningkatkan motivasi dan berperan aktif terdapat 3 pertanyaan yaitu pertanyaan butir 1, 4, dan 5. Pertanyaan 1 yaitu 27 siswa menjawab “Ya” termotivasi dan berperan aktif sisanya 5 siswa menjawab “Tidak” tidak termotivasi dan berperan aktif, butir pertanyaan 4 yaitu 16 siswa menjawab “Ya” dan 16 siswa menjawab “Tidak” dan butir pertanyaan 5 yaitu 27 siswa menjawab “Ya” dan sisanya 5 siswa menjawab “Tidak”, secara keseluruhan diperoleh bahwa 72,9 siswa lebih termotivasi dan lebih berperan aktif dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya. Tabel 4.6 Indikator kebebasan Berpendapat No Indikator Butir X F FX ∑FX P 2 Kebebasan berpendapat 6 1 30 30 72 75 2 7 1 24 24 8 8 1 18 18 0 14 Indikator kebebasan berpendapat terdapat 3 pertanyaan yaitu pertanyaan butir 6, 7, dan 8. Pertanyaan 6 yaitu 30 siswa menjawab “Ya” diberi kebebasan berpendapat sisanya 2 siswa menjawab “Tidak” tidak diberi kebebasan berpendapat, butir pertanyaan 7 yaitu 24 siswa menjawab “Ya” dan 8 siswa menjawab “Tidak”, dan butir pertanyaan 8 yaitu 18 siswa menjawab “Ya” dan sisanya 14 siswa menjawab “Tidak”, secara keseluruhan diperoleh bahwa 75 siswa lebih diberikan kebebasan berpendapat dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya. Tabel 4.7 Indikator Mengembangkan Konsep Siswa No Indikator Butir X F FX ∑FX P 3 Mengembangkan konsep siswa 2 1 22 22 59 61,5 0 10 9 1 14 14 0 18 10 1 23 23 9 Indikator mengembangkan konsep siswa terdapat 3 pertanyaan yaitu pertanyaan butir 2, 9, dan 10. Pertanyaan 2 yaitu 22 siswa menjawab “Ya” dapat mengembangkan konsep sisanya 10 siswa menjawab “Tidak” tidak dapat mengembangkan konsep, butir pertanyaan 9 yaitu 1 4 siswa menjawab “Ya” dan 1 8 siswa menjawab “Tidak”, dan butir pertanyaan 10 yaitu 23 siswa menjawab “Ya” dan sisanya 9 siswa menjawab “Tidak”, secara keseluruhan diperoleh bahwa 61,5 siswa lebih dapat mengembangkan konsep siswa yang sebelum pembelajaran siswa tidak mengetahui namun sesudah pembelajaran memecahkan masalah siswa menjadi mengetahui informasi tentang listrik dinamis dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya. Tabel 4.8 Indikator Pembelajaran dapat Meningkatkan Kemampuan Analisis No Indikator Butir X F FX ∑FX P 4 Pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan analisis 3 1 28 28 64 66,7 4 11 1 23 23 9 12 1 13 13 0 19 Indikator dapat meningkatkan kemampuan analisis terdapat 3 pertanyaan yaitu pertanyaan butir 3, 11, dan 12. Pertanyaan 3 yaitu 28 siswa menjawab “Ya” dapat meningkatkan kemampuan analisis sisanya 4 siswa menjawab “Tidak” tidak dapat meningkatkan kemampuan analisis, butir pertanyaan 11 yaitu 23 siswa menjawab “Ya” dan 9 siswa menjawab “Tidak”, dan butir pertanyaan 12 yaitu 1 3 siswa menjawab “Ya” dan sisanya 19 siswa menjawab “Tidak”, secara keseluruhan diperoleh bahwa 66,7 siswa lebih dapat dapat meningkatkan kemampuan analisis dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya Tabel 4.9 Indikator Dapat Mengerjakan Soal Listrik Dinamis No Indikator Butir X F FX ∑FX P 5 Dapat mengerjakan soal listrik dinamis 13 1 24 24 71 74 8 14 1 21 21 0 11 15 1 26 26 6 Indikator dapat mengerjakan soal listrik dinamis terdapat 3 pertanyaan yaitu pertanyaan butir 13, 14, dan 15. Pertanyaan 13 yaitu 24 siswa menjawab “Ya” dapat mengerjakan soal listrik dinamis sisanya 8 siswa menjawab “Tidak” tidak dapat mengerjakan soal listrik dinamis, butir pertanyaan 14 yaitu 21 siswa men jawab “Ya” dan 11 siswa menjawab “Tidak”, dan butir pertanyaan 15 yaitu 26 s iswa menjawab “Ya” dan sisanya 6 siswa menjawab “Tidak”, secara keseluruhan diperoleh bahwa 74 siswa lebih dapat mengerjakan soal listrik dinamis dengan benar dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya. Jika di gabungkan untuk melihat mana yang lebih dominan dalam indikator tersebut diperoleh persentase dari masing-masing indikator dapat dilihat dalam diagram yang disajikan dibawah ini: Gambar 4.3 Persentase Tiap Indikator Angket Penerapan Model Pemecahan Masalah Polya Dari gambar bagan di atas dapat terlihat bahwa indikator satu dengan yang lain saling berhubungan atau berkesinambungan, hal ini menjelaskan bahwa sebagian besar siswa termotifasi dan berperan aktif serta diberikan kebebasan berpendapat dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya pada konsep listrik dinamis sehingga siswa dapat mengembangkan konsepsi siswa dalam konsep listrik dinamis dan dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis sehingga akhirnya siswa dapat mengerjakan soal listrik dinamis.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Konsep listrik dinamis merupakan konsep yang bersifat matematis dan membutuhkan kemampuan analisis yang tinggi berdasarkan alasan tersebut peneliti mengadakan studi pustaka untuk menemukan solusi metode yang cocok untuk masalah tersebut, dalam bab 1 pendahuluan peneliti berhipotesa bahwa model pemecahan masalah Polya dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa khususnya pada konsep listrik dinamis. Model pemecahan masalah Polya merupakan metode esensial untuk menyeleksi informasi yang relevan. Informasi tersebut berupa data dan permasalahan yang akan dicari penyelesaiannya. Penyelesaian masalah ini belum dianggap sebagai hasil final sebelum diperiksa kembali kesesuaiannya terhadap informasi yang disediakan. Sudah barang tentu model ini mengutamakan pembelajaran yang sistematis dan terstruktur. Oleh karena itu sebelum mengadakan penelitian pada kelas eksperiemen yaitu kelas X.6 peneliti membagikan problem paper kertas masalah untuk terlebih dahulu ditelaah siswa sambil dipelajari jawaban dan kebenaran jawaban tersebut. Setelah membagikan problem paper guru meminta siswa membaca soal dengan seksama secara berurutan, dan guru menerangkan bahwa dalam pembelajaran kali ini siswa tidak lagi belajar terlebih dahulu setelah itu mengerjakan soal, namun kali ini siswa mengerjakan soal sambil belajar. Disini siswa bebas mengeluarkan jawaban dan argumen masing-masing tentang konsep listrik dinamis sesuai kemampuan awal siswa, ditahap selanjutnya guru mengkoreksi dengan seksama jawaban yang benar atau mendekati benar, untuk disempurnakan sesuai konsep listrik dinamis yang sebenarnya. Dari sinilah siswa belajar, dan memperbaiki konsep awal dan berani menganalisis jawaban dengan lebih terarah. Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan model pemecahan masalah Polya untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis diperoleh nilai rata-rata kelompok kontrol pretest 39,8 dan posttest 46,6, sedangkan nilai rata-rata kelompok eksperimen pretest 40,4 dan posttest 74,5. Hal ini menjelaskan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen yang diberi penerapan model pemecahan masalah Polya lebih besar, artinya terdapat peningkatan kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis menggunakan penerapan model pemecahan masalah Polya. Data dalam penelitian ini diolah menggunakan uji-t, sehingga diperoleh hasil pretest t hitung = 0,255 dan posttest t hitung = 10,142 dengan t tabel = 1,999 maka uji t pretest t hitung t tabel 0,2551,999, maka Ho diterima, Ha ditolak. Sedangkan uji t posttest t hitung t tabel 10,1421,999, maka Ho ditolak, Ha diterima. Hal ini menjelaskan bahwa penerapan model pemecahan masalah Polya pada konsep listrik dinamis dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa.