Penelitian Relevan Kajian Teoritis

the everage of strategy teaching group’s achivemenet, attitude and problem solving was much higher than control groups achievement 34 yang berarti ditemukan bahwa rata-rata, sikap prestasi strategi pembelajaran kelompok dan pemecahan masalah jauh lebih tinggi dari pencapaian kelompok kontrol d. Jurnal yang berjudul Pemecahan Masalah dan Penggunaan Strategi Pemecahan Masalah, menjelaskan bahwa Kemampuan memecahkan masalah sebagian dapat ditingkatkan melalui penyuburan kebiasaan berpikir serius dan strategi umum untuk menyelesaikan tugas-tugas kognitif. 35 e. Skripsi yang bejudul Pengaruh Metode Problem Solving Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Berfikir Kritis Siswa pada Konsep Listrik Dinamis, menjelaskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh dari penggunaan metode pemecahan masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep listrik dinamis, upaya yang dilakukan adalah pemberian tes keterampilan berpikir kritis dengan empat indikator, lembar masalah dan 10 pertanyaan kuisioner pada kelas eksperimen, hasil penelitian menjelaskan bahwa, Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode problem solving pemecahan masalah terhadap keterampilan berfikir kritis siswa pada konsep listrik dinamis 36 f. Skripsi yang berjudul, Implemetasi Strategi Problem Solving pada Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika SMA, menjelaskan bahwa, Terdapat peningkatan prestasi belajar fisika SMA menggunakan strategi pemecahan masalah pada pembelajaran kooperatif. 37 g. Skripsi yang berjudul, Implementasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Langkah –Langkah Polya Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa, menjelaskan bahwa Terdapat peningkatan pembelajaran matematika melalui pendekatan langkah-langkah Polya jika ditinjau dari kemampuan awal siswa. 38 34 Tolga gok, dkk,Opcit, h.253 35 Jenius P. Purba, Opcit, h. 8 36 Suryani, Opcit, h. i 37 Nenden, Opcit, h.i 38 Dwi Fadilah Musfiroh, Opcit, h.i h. Skripsi yang berjudul, Perbanding Antara Metode Problem Solving dan Metode Problem Posing terhadap Hasil Belajar Fisika, menjelaskan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika dengan menggunakan metode problem solving dan dengan menggunakan metode problem posing, upaya yang dilakukan adalah pemberian tes hasil belajar dan angket, hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan metode problem solving dengan siswa yang menggunakan metode problem posing. 39 i. Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa, menjelaskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran pemecahan masalah berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, usaha yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pemberian instrument tes hasil belajar pada kelas eksperimen, hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Pembelajaran menggunakan model pemecahan masalah memberikan pengaruh terhadap hasil belajar biologi 40 j. Skripsi yang berjudul, Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dengan Metode Resitasi, menjelaskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, usaha yng dilakukan dalam penelitian ini adalah pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematika, lembar observasi, catatan lapangan, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini adalah Penerapan metode resitasi dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. 41 k. Skripsi yang berjudul, Meningkatkan Pemahaman Konsep Zat Aditif pada Makanan yang Terintegrasi Nilai Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah, menjelaskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penedekatan 39 Zhuraidah, Opcit, h. i 40 Siti Jubaidah, Opcit, h. i 41 Nour Faizah, Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Metode Resitasi, Jakarta: Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN, h. i pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman siswa pada konsep zat aditif pada makanan, usaha yang dilakuan dalam penelitian ini adalah pemberian tes instrument pemahaman siswa pada konsep zat aditif dan angket, hasil penelitan ini menjelaskan bahwa proses pembelajaran IPA dengan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan pemahaman siswa 42 Beberapa point diatas menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan model pemecahan masalah lebih memberikan dampak yang positif terhadap pembelajaran, baik untuk meningkatkan hasil belajar, kemampuan berpikir kritis maupun prestasi belajar. Model pemecahan masalah yang menggunakan metode kooperatif juga dapat meningkatkan sikap, motivasi dan prestasi siswa.

B. Kerangka Berpikir

Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan sejumlah informasi konsep belaka. Penumpukan informasi atau konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air kedalam sebuah gelas Rampengan 1993 : 1. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting terjadi belajar yang bermakna dan tidak hanya seperti menuang air dalam gelas pada subjek didik. 43 Konsep listrik dinamis yang diajarkan di kelas X semester genap merupakan konsep yang relatif dalam kategori sulit, hal ini didapat dari hasil survei penulis pada saat penulis mengadakan PPKT disalah satu sekolah 42 Iyo Yanuar, Meningkatkan Pemahaman Konsep Zat Aditif pada Makanan yang Terintegrasi Nilai Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah, i, Jakarta: Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN, h. i 43 Trianto,Opcit, h.65 menengah atas di Jakarta. Bukan hanya membutuhkan pemahamn konsep namun juga konsep listrik dinamis yang bersifat matematis membutuhkan daya analisis yang tinggi. Kemampuan analisis merupakan kemampuan peserta didik untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil atau merinci faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor yang lainnya. Sekarang ini begitu banyak para ahli pendidikan atau peneliti yang membahas tentang pemecahan masalah namun penulis telah melakukan studi pustaka tentang beberapa model pemecahan masalah yang dijelaskan pada bab pendahuluan, penulis memilih model pemecaham masalah yang dikemukakan oleh Polya karena penulis mengangap bahwa model pemecahan masalah Polya lebih sistematis dan efisien untuk mengembangkan kemampuan analisis siswa serta memecahkan masalah yang bersifat matematis seperti konsep listrik dinamis. Masalah diatas memberi inspirasi penulis untuk membuat bagan kerangka berpikir seperti dibawah ini: