Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

check list dengan dua pilihan jawaban yaitu “Ya” dan “Tidak”. Kusioner terlampir. Tes yang diberikan terlebih dahulu diuji cobakan melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data uji coba soal, sebagai berikut. 1. Uji Validitas Instrumen Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang tinggi. Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut, validitas menunjukan sejauh mana alat ukur tersebut memenuhi fungsinya. Validitas item tes berbentuk uraian, digunakan rumus korelasi product moment, yaitu :                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy ......................3.1 Keterangan : xy r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan X = skor tiap butir soal Y = skor total tiap butir soal N = jumlah siswa Berikut ini tabel interpretasi validitas : Tabel 3.2 Interpretasi Validitas 48 Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,80 r  1,00 Sangat Tinggi 0,60 r  0,80 Tinggi 0,40 r  0,60 Cukup 0,20 r  0,40 Rendah 0,00  r  0,20 Sangat Rendah 48 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2009Ed. Rev. Cet. 9, h. 75. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas tes merupakan ukuran sejauh mana alat ukur tersebut memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Suatu tes dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi apabila pegukuran yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tes tersebut terhadap subjek yang sama akan memberikan hasil yang sama atau mendekati sama. Reliabilitas tes uraian digunakan rumus Alpha sebagai berikut: r 11 = ……………………..3.2 keterangan : r 11 = reliabilitas yang dicari, = jumlah varian skor tiap-tiap item, = varian total dimana : = ……………………..3.3 keterangan: = varian total, = jumlah kuadrat skor total, = kuadrat jumlah skor total, N = jumlah peserta tes. Klasifikasi untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut : 49 0,00  r  0,20 : reliabilitas kecil 0,20 r  0,40 : reliabilitas rendah 0,40 r  0,70 : reliabilitas sedang 0,70 r  0,90 : reliabilitas tinggi 0,90 r  1,00 : reliabilitas sanga tinggi 49 Yanti Herlanti, Science Education Research, Jakarta: tidak diterbitkan, 2006 h. 21 3. Taraf Kesukaran Butir Soal Taraf kesukaran butir soal adalah bagian dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Soal yang baik memiliki 3 variansi, yaitu mudah 25, sedang 50, dan sukar 25. Untuk menghitung taraf kesukaran suatu butir soal yang digunakan rumus sebagai berikut: P = ……………………..3.4 Keterangan : P : taraf kesuaran butir soal B : jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis JS : jumlah peserta tes Berdasarkan harga P yang dimiliki masing-masing butir soal, dapat diketahui butir soal mana yang tergolong sukar, sedang dan mudah. Butir soal dengan P0,75 tergolong mudah, butir soal dengan 0,25≤P≤0,75 tergolong sedang, dan butir soal dengan P0,25 tergolong sukar. 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal uraian sama dengan soal pilihan ganda yaitu: 50 B B A A J B J B DP   ……………………..3.5 Keterangan: DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu B A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar J A = Banyaknya peserta kelas atas 50 Suharsimi Arikunto, Opcit, h. 213. J B = Banyaknya peserta kelompok bawah Setelah indek daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sebagai berikut: Tabel 3.3 Interpretasi Daya Pembeda 51 Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda Negatif Sangat buruk, harus dibuang 0,00  DP  0,20 Buruk poor, sebaiknya dibuang 0,20 DP  0,40 Sedang satisfactory 0,40 DP  0,70 Baik good 0,70 DP  1,00 Baik sekali excellent

J. Teknik Analisis Data

Untuk penganalisaan data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan uji-t tetapi sebelumnya digunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukan dan dilaksanakannya analisis data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah dengn uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Urutan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar b. Tentukan nilai Z i = …………………………………..3.6 Keterangan : Z i = skor baku X i = skor data X = nilai rata-rata S = simpangan baku Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai berdasarkan tabel Z i , dan disebut dengan FZ i dengan aturan: 51 Ibid, h. 218. Jika Z i 0 maka =0,5 + nilai Z tabel Jika Z i 0 makah F Z i = 0,5 + nilai Z tabel c. Selanjutnya hitung proposisi Z 1 , Z 2 , ……….Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i , jika proposisi ini dinyatakan dalam S Z i maka: S Z i = d. Hitunglah F Z i – S Z i kemudian tentukan harga mutlaknya e. Ambil nilai terbesar antar harga-harga mutlak selisih tersebut nilai kita namakan L f. Memberikan interpretasi, L dengan membandingkannya dengan L t , L t adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors. g. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L dan L t yang telah didapat, apabila L L t maka sampel berasal dari distribusi normal 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Hipotesis Ho : varian populasi homogen Hi : varian populasi tidak homogen b. Bagi data menjadi dua kelompok c. Cari masing masing kelompok nilai bakunya d. Tentukan F hitung dengan rumus F hit = = …………..3.7 Dimana : S 2 = .…………..3.8 Keterangan : F = uji Fisher S² � = varian terbesar S 2 2 = varian kecil Adapun kriteria pengujiannya adalah : Jika F h ≤ F t maka kedua data memiliki varian yang homogen