22 c.
Faktor identifikasi berupa kecendrungan atau keinginan seseorang untuk berprilaku sama dengan orang lain yang menjadi idolanya. Perlu
diketahui proses ini dapat berlangsung secara tidak sadar dan identifikasi sifatnya lebih mendalam dari imitasi.
d. Faktor simpati berupa rasa tertarik yang kuat pada pihak lain. Di dalam
faktor ini peranan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utamanya keinginan untuk memahami pihak lain dan bekerja
sama dengannya.
6
3. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud karena adanya proses timbal-balik yang mempengaruhi tingkah laku seseorang dan saling
mengerti tentang maksud serta tujuan masing-masing pihak. Menurut Roucek dan Warren, interaksi adalah salah satu masalah pokok yang merupakan dasar
segala proses sosial. Dan menarik untuk dikutip. “Seseorang mempengaruhi tingkah laku orang lain biasanya
melalui kontak. Kontak ini mungkin berlangsung melalui organisme fisik, seperti dalam mengobrol, mendengar, melihat, melakukan
gerakan pada beberapa bagian badan dan lain-lain atau secara tidak langsung, melalui tulisan atau dengan cara berhubungan dari jarak
jauh”.
7
Suatu interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, berupa adanya kontak sosial social contact dan komunikasi
communication. Adapun penjelasan kedua syarat tersebut ialah:
6
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar., h. 57-58
7
Basrowi, Pengantar Sosiologi., h. 139-140.
23 a.
Kontak Sosial social contact Istilah kontak secara harfiah, kontak berarti bersama-sama
menyentuh. Akan tetapi dalam pengertian sosiologis, dapat dikatakan bahwa bersentuhan tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak.
8
Dalam kontak sosial dapat terjadi hubungan yang positif dan negatif, adapun kontak sosial yang bersifat positif terjadi karena hubungan antara
kedua belah pihak yang saling pengertian dan menguntungkan dari masing-masing pihak yang mengarah pada bentuk kerja sama. Sehingga,
hubungan dapat berlangsung lebih lama dan bahkan berulang-ulang. Sedangkan kontak yang negatif sebaliknya terjadi karena hubungan antara
kedua belah pihak tidak pengertian atau merugikan salah satu pihak atau pun keduanya, sehingga mengakibatkan suatu pertentangan atau konflik.
9
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yang pertama antara orang-perorangan. Proses ini terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu
proses di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari nilai-nilai dan norma-norma di dalam masyarakat.
10
Kedua ialah ntara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, misalnya apabila
seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Dan yang ketiga antara suatu kelompok
manusia dengan kelompok manusia lainnya. Umpamanya, dua partai
8
Basrowi, Pengantar Sosiologi., h. 140.
9
Ibid.
10
M. J. Herskovits membedakan socialization dengan enculturation. Socialization adalah suatu proses di mana seorang anak menyesuaikan diri dengan norma-norma dalam keluarganya,
sedangkan enculturation difahamkannya sebagai suatu proses di mana orang, secara sadar maupun tidak sadar mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu
Pengantar, h. 59.
24 politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan partai politik yang
ketiga di dalam pemilihan umum. Perlu dicatat bahwa terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata
tergantung dari tindakan, akan tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut.
11
Dan adapun “... suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan
langsung bertemu dan berhadapan muka ...”
12
, sedangkan kontak sekunder terjadi apabila yang mengadakan hubungan dengan yang lain melalui
perantara pihak ketiga atau tidak langsung. “... Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat, misalnya
telepon, radio dan seterusnya ....”
13
b. Komunikasi communication
Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Tafsiran tersebut dapat terwujud melalui
pembicaraan, gerak-gerik badan atau sikap perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
14
Menarik untuk dikutip, yang di- kemukakan oleh Hall dan Hall bahwa komunikasi nonverbal nonverbal
communication atau bahasa tubuh body language: “yang menurutnya ada sebelum ada bahasa lisan dan
merupakan bentuk komunikasi pertama yang dipelajari manusia, kita gunakan secara sadar maupun tidak untuk menyampaikan
perasaan kita kepada orang lain”.
15
11
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar., h. 71-72.
12
Ibid., h. 73.
13
Ibid.
14
Yusron Rozak, ed., Sosiologi Sebuah Pengantar., h. 59.
15
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi., h. 41.