Organisasi Ekstra di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

38 g. Kemajemukan bangsa Indonesia. h. Tuntutan modernisasi dan tantangan masa depan. Menangkap realitas historis dan berbagai persoalan dan perkembangan yang mengikutinya, tampilah Lafran Pane. Ia seorang mahasiswa, sejak menjadi mahasiswa aktif dalam mengamati dan memikirkan secara seksama perkembangan sosial, politik dan budaya di tanah air. Idealisme ini diangkat menjadi suatu yang empiris dan pemikiran yang memiliki daya dukung konstruktif, guna merespon berbagai persoalan yang dihadapi saat itu. 9 Setelah berulang kali mencoba mengadakan pembicaraan yang selalu gagal karena mendapat penentangan dari beberapa organisasi mahasiswa. Akhirnya, pada tanggal 5 Februari 1947 secara resmi dideklarasikan berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam HMI oleh Lafran Pane bersama 14 orang lainnya yaitu: Kartono Zarkasy Ambarawa, Dahlan Husein Palembang, Siti Zainah istri Dahlan Husein, Palembang, Maisaroh Hilal cucu pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, Singapura, Soewali Jember, Yusdi Gozali Semarang, juga pendiri PII, M. Anwar Malang, Hasan Basri Surakarta, Marwan Bengkulu, Tayeb Razak Jakarta, Toha Mashudi Malang, Bidron Hadi Kauman-Yogyakarta, Zulkarnaen Bengkulu, dan Mansyur. 10 2. Motivasi Dasar Kelahiran dan Tujuan HMI Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan Islam sebagai agama yang Haq dan sempurna untuk mengatur umat manusia, agar berkehidupan 9 Modul LK I Basic Training: Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat., h. 2-3. 10 Ibid., h. 3. 39 sesuai dengan fitrahnya sebagai khalifatullah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadirat-Nya. Kehidupan yang sesuai dengan fitrah manusia tersebut adalah kehidupan yang seimbang dan terpadu antara pemenuhan dan kalbu, iman dan ilmu, dalam mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Atas keyakinan ini, maka HMI menjadikan Islam selain sebagai motivasi dan inspirasi. Dengan demikian Islam bagi HMI merupakan pijakan dalam menetapkan tujuan dari usaha organisasi HMI. 11 Tujuan yang jelas diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur. Bahwa tujuan suatu organisasi dipengaruhi oleh suatu motivasi dasar pembentukan, status dan fungsinya dalam totalitas di mana ia berada. Dalam totalitas kehidupan bangsa Indonesia, maka HMI adalah organisasi yang menjadikan Islam sebagai sumber nilai. Motivasi dan inspirasi bahwa HMI berstatus sebagai organisasi mahasiswa, berfungsi sebagai organisasi kader dan yang berperan sebagai organisasi perjuangan serta bersifat independen. 12 Pemantapan fungsi kekaderan HMI ditambah dengan kenyataan bahwa bangsa Indonesia sangat kekurangan tenaga intelektual yang memiliki keseimbangan hidup yang terpadu antara pemenuhan tugas duniawi dan ukhrowi, iman dan ilmu, individu dan masyarakat, sehingga peranan kaum intelektual yang semakin besar dimasa mendatang merupakan kebutuhan yang paling mendasar. Atas faktor tersebut, maka HMI menetapkan tujuannya sebagaimana dirumuskan dalam pasal 4. AD ART HMI, 13 yaitu : terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan 11 Modul LK I Basic Training: Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat., h. 132. 12 Ibid., h. 131. 13 Ibid., h. 131-132. 40 bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang diridhoi Allah SWT. Dengan rumusan tersebut, maka pada hakekatnya HMI bukanlah organisasi massa dalam pengertian fisik dan kuantitatif, sebaliknya HMI secara kualitatif merupakan lembaga pengabdian dan pengembangan ide, bakat dan potensi yang mendidik, memimpin dan membimbing anggota- anggotanya untuk mencapai tujuan dengan cara-cara perjuangan yang benar dan efektif. 14 3. Nilai-nilai Dasar Perjuangan NDP Secara garis besar dalam haluan nilai-nilai dasar perjuangan NDP dari HMI, 15 sebagai berikut : a. Hidup yang benar di mulai dengan percaya atau iman kepada Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa dan keinginan mendekat serta kecintaan kepada- Nya, yaitu taqwa. b. Iman dan taqwa dipelihara serta diperkuat dengan melakukan ibadah atau pengabdian formil kepada Tuhan. Ibadah mendidik individu agar tetap ingat dan taat kepada Tuhan dan berpegang teguh kepada kebenaran, sebagaimana yang dikehendaki oleh hati nurani yang hanief. c. Kerja kemanusiaan atau amal sholeh mengambil bentuknya yang utama dalam usaha yang sungguh-sungguh secara essesial menyangkut kepentingan manusia secara keseluruhan, baik dalam ukuran ruang maupun waktu. 14 Modul LK I Basic Training: Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat., h. 132. 15 Ibid., h. 193-197.