Teknik Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

37

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa Nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Ia didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama Onderlingen Levensverzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda yang disingkat OLMij PGHB. 39 Perusahaan ini digagas dan didirikan oleh Mas Ngabehi Dwi djosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga sekretaris Boedi Oetomo – sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional, dua guru lainnya yaitu Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjodjo turut mendirikan perusahaan ini, masing-masing sebagai Direktur dan Bendahara. Bersama R. Soepadmo dan M. Darmowidjodjo, kelima pendiri yang juga anggota O.L.Mij.PGHB ini menjadi pemegang polis pertama. 40 Unit bisnis AJB Bumiputera 1912 secara resmi terbentuk sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan no. Kep-268KM.62002 tanggal 39 AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Company profile, Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah, 2007, hlm. 1. 40 Ibid 7 November 2002 dalam bentuk Cabang Usaha Asuransi Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21DSN-MUIX2001, tanggal 17 Oktober 2001. Dalam rangka menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prinsip syariah, maka berdasarkan keputusan direksi No. SK.14DIR2001, tanggal 11 November 2002 dibentuk Divisi Asuransi Syariah dan kantor cabang Asuransi Syariah Jakarta. Pada awal pembentukannya, divisi atau cabang asuransi syariah memiliki sarana dan prasarana, SDM, perkantoran dan sistem yang sangat terbatas. Namun demikian, divisi asuransi syariah memulai operasinya, ditandai dengan dilimpahkannya pengelolaan asuransi kumpulan perjalanan haji dari Departemen Agama RI, pada bulan Januari 2003, dan selanjutnya, diluncurkan produk asuransi perorangan syariah Mitra Mabrur dan Mitra Iqra pada pertengahan April 2003, dan Mitra Sakinah pada awal tahun 2004. Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan dibentuknya Divisi atau Cabang Syariah, yaitu: 41 1. Potensi pasar yang relatif cukup besar berdasarkan hasil studi sebuah konsultan. 2. Jaringan distribusi AJB Bumiputera 1912 yang luas di wilayah Indonesia. 3. Jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim. 4. Penerapan prinsip ekonomi yang berbasis syariah saat ini dijadikan alternatif sistem bisnis, karena diharapkan lebih adil dan lebih tahan terhadap krisis. 5. Asuransi syariah bersifat universal, melampaui batas-batas negara, kultur, dan agama. 41 Sumber: AJB Bumiputera Divisi Syariah